Tag: Kapolri

  • Bentuk Satgas, Kapolri Intruksikan Bareskrim Sikat “Tikus” Anggaran Covid-19

    Bentuk Satgas, Kapolri Intruksikan Bareskrim Sikat “Tikus” Anggaran Covid-19

    Jakarta (SL)-Kapolri Jenderal Idham Azis akan menindak tegas siapapun pihak yang berani menyelewengkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk membantu perekonomian warga di tengah pandemi Covid-19. Hal itu dalam rangka menjalankan instruksi Presiden Jokowi untuk “mengigit” pejabat yang nekad korupsi anggaran covid-19.

    Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada aparat penegak hukum untuk ‘menggigit’ oknum pejabat yang nekat korupsi di tengah pandemi corona. Jokowi tak ingin anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp677,2 triliun disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

    “Ya, dalam situasi kondisi pandemi seperti ini apabila ada yang menyalahgunakan maka Polri tidak pernah ragu untuk ‘sikat’ dan memproses pidana,” kata Idham dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin 15 Juni 2020.

    Idham mengungkapkan Korps Bhayangkara telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) dibawah komando Kepala Bareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. Tim tersebut tidak akan segan-segan menindak oknum yang menyalahgunakan dana yang dikhususkan bagi rakyat itu. “Polri sudah membentuk satgas khusus di bawah kendali Kabareskrim,” ujar Idham.

    Jenderal bintang empat ini mengingatkan semua pihak jangan sampai menyalah gunakan kelonggaran aturan dana Covid dengan tujuan memperkaya diri. “Presiden sudah mempermudah proses pencairan dana Covid. Awas, siapa saja yang ingin bermain curang, akan saya sikat. Hukumannya sangat berat,” kata Idham. (red)

  • Kapolri Idhan Azis: Penggunaan Anggaran Harus Berbasis Kinerja Yang Dapat Dirasakan Masyarakat

    Kapolri Idhan Azis: Penggunaan Anggaran Harus Berbasis Kinerja Yang Dapat Dirasakan Masyarakat

    Jakarta (SL)-Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si mengingatkan jajaran Polri untuk mengoptimalkan anggaran Polri dengan berbasis kinerja. Meski dengan prestasi terbaik dalam pengelolaan anggaran, Kapolri meminta setiap rupiah yang digunakan ada hasil yang dapat di rasakan masyarakat. Hal itu disampaikan Kapolri saat membuka Musrenbang Polri tahun 2020 di Pusdalsis Mabes Polri, Rabu 3 Mei 2020.

    Dalam arahannya, Kapolri menyampaikan beberapa hal penting salah satunya agar seluruh jajaran Polri dalam Satuan Kerja (Satker) mengoptimalkan anggaran yang berbasis kinerja. “Sehingga setiap rupiah dari anggaran dapat diwujudkan output dan outcome berupa kinerja yang dirasakan masyarakat,” kata Kapolri pada Musrenbang Polri virtual dan diikuti sebanyak 1.666 perserta dari Mabes Polri, Polda jajaran dan para Narasumber.

    Kapolri mengapresiasi loyalitas dan dedikasi seluruh personel Polri sehingga mendapat hasil kinerja yang sangat membanggakan berupa penilaian terbaik peringkat 1 dari Kementerian Keuangan dalam kategori penyerapan Pagu Anggaran terbesar yang penyerapannya hingga 98,28 persen.

    Selain itu, penilaian dari Kemenpan RB sebesar 75,95 persen kategori BB dalam bidang pelayanan prima untuk satker dan Polres yaitu Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Banyuwangi, Polres Malang, Polres Tuban dan Polres Cirebon.

    Kapolri juga mengajak seluruh korps Bhayangkara untuk mempertahankan capaian prestasi tersebut. “Karena kita tidak harus baik operasional saja tetapi masalah penggunaan anggaran harus betul-betul kita pertanggungjawabkan dan kita gunakan sesuai dengan peruntukannya, penggunaan Dipa harus digunakan sebesar-besarnya untuk organisasi. Apabila tidak bisa diserap hanya ada satu kata dikembalikan ke negara”, tegas Kapolri.

    Kapolri juga meminta kepada para Kasatwil untuk menberikan masukan yang aplikatif dan bermanfaat untuk perencaraan dan kebutuhan anggaran hingga ke jajaran Polres dan Polsek. Selain itu Kapolri meminta jajaran mengantisipasi beberapa agenda nasional yang mundur pelaksanaannya seperti PON Papua 2020 dan gelaran rangkaian Pilkada Serentak yang rencana akan digelar 9 Desember 2020.

    Musrenbang yang diikuti oleh 1.666 perserta yang terdiri dari Mabes Polri, Polda jajaran dan para Narasumber. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, dilanjutkan dengan laporan pelaksanaan Musrenbang oleh Asrena Kapolri, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk mengintegrasikan, menyempurnakan dan menyelaraskan program Polri serta terselenggaranya tugas Polri tahun 2021.

    Sementara Asrena Kapolri melaporkan tentang rencana anggaran Pemindahan beberapa Satker Polri ke Ibu Kota yang Baru. Kapolri juga mengucapkan, “selamat hari raya Idul Fitri kepada jajaran Polri di seluruh Indonesia. (red)

  • Panglima TNI bersama Kapolri Kunjungan Kerja Ke Cirebon

    Panglima TNI bersama Kapolri Kunjungan Kerja Ke Cirebon

    Cirebon (SL)  – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kapolri Jenderal Pol Prof. Dr. H.M. Tito Karnavian, Ph.D., melaksanakan kunjungan kerja ke Cirebon, Jawa Barat, Jumat (25/1/2019).

    Turut serta dalam kunjungan tersebut, diantaranya Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., Aster Panglima TNI Mayjen TNI George Elnadus Supit, S.Sos, Kapuspen TNI Brigjen TNI Sisriadi dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto, S.T., M.A.P.

    Dengan menggunakan CN-295 TNI AU, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta rombongan tiba di Bandara Penggung Cirebon, Jawa Barat. Kedatangan Panglima TNI beserta rombongan disambut antara lain oleh Pangdam-III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si., serta Danrem 063/Sunan Gunung Jati Kolonel Arm Maryudi.

    Selanjutnya melalui jalur darat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta rombongan menuju Pondok Pesantren Buntet Cirebon dalam rangka silaturahmi dengan ulama, santri dan tokoh masyarakat.

  • Tito Karnavian Pimpin Sertijab Kapolda Metro Jaya dan Kabareskrim Polri

    Tito Karnavian Pimpin Sertijab Kapolda Metro Jaya dan Kabareskrim Polri

    Jakarta (SL) – Berdasarkan surat telegram nomor ST/ 188/ I/ KEP./2019 tertanggal 22 Januari 2019 yang di tandatangani Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Pol Eko Indra Heri, Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. memimpin langsung Sertijab Kapolda Metro Jaya yang sebelumnya di jabat Irjen Pol Drs. Idham Azis. Msi digantikan oleh Irjen Pol Dr. Gatot Edy Pramono. Msi yang sebelumnya menduduki sebagai Asrena Kapolri dan juga Kasatgas Nusantara, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (24/1/2019).

    Irjen Pol Drs. Idham Azis. Msi menduduki jabatan barunya sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Pol Arif Sulistyanto yang menduduki Kalemdiklat polri menggantikan Komjen Pol Drs. Unggung Cahyono. “Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya selaku pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia akan setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ucap Irjen Pol Gatot saat pengambilan Sumpah Jabatan.

    “Bahwa saya akan menaati segala peraturan perundang-undangan dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab. Bahwa saya akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, serta akan senantiasa mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara daripada kepentingan saya sendiri, seorang, atau golongan,” kata Irjen Pol Gatot.

    Dalam kesempatan yang sama, dilantik juga Komjen Pol Drs. Arif Sulistyanto menduduki Kalemdiklat Polri menggantikan Komjen Pol Drs. Unggung Cahyono, yang juga menjabat Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam).

    Irjen Pol Drs. Idham Azis.Msi sesuai prosedur akan naik pangkat setingkat lebih tinggi dari pangkatnya saat ini. Irjen Pol Idham akan menjadi komisaris jenderal (komjen) atau perwira tinggi dengan pangkat bintang tiga di Polri.

  • Kapolri Berikan Kuliah Penanggulangan Terorisme di Nanyang Technological University Singapura

    Kapolri Berikan Kuliah Penanggulangan Terorisme di Nanyang Technological University Singapura

    Singapura (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., Selasa, 22 Januari 2019, kembali ke almamater tempatnya berkuliah di Nanyang Technological University (NTU) Singapura. Kali ini bukan untuk menuntut ilmu, namun untuk memberikan kuliah tentang penanggulangan terorisme di salah satu universitas terbaik dunia tersebut.

    Kapolri memberikan kuliah dengan judul Strategy and Counter Strategy of Terrorist Networks, Case Study Indonesia, kepada para peserta 12th Terrorism Analyst Training Course. Kursus diikuti oleh 50 peserta dengan berbagai latar belakang profesi dari 14 negara, termasuk 6 mahasiswa program magister dan doktoral Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta.

    Dalam kuliah berdurasi lebih dari 1,5 jam tersebut, Kapolri menyampaikan berbagai isu terkini terkait strategi penanggulangan terorisme di Indonesia. Mulai dari penjelasan tentang konsep dasar dan bentuk-bentuk terorisme, sejarah perkembangan terorisme di tanah air dan terorisme global, strategi penanggulangan terorisme di Indonesia, sampai dengan analisis mengenai efektivitas strategi penanggulangan terorisme di Indonesia.

    Kapolri menilai bahwa penanggulangan terorisme di Indonesia yang mengkombinasikan pendekatan hard power berupa penegakan hukum secara tegas, profesional, dan dengan menunjunjung tinggi nilai-nilai HAM, dengan pendekatan soft power berupa deradikalisasi, kontraradikalisasi, kontraideologi, netralisasi saluran penyebaran ideologi radikal, serta netralisasi situasi kondusif terhadap penyebaran ideologi radikal, sangat efektif dalam upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.

    Selain itu, pendekatan penegakan hukum juga sangat tepat diterapkan di Indonesia dalam iklim demokrasi yang menjunjung tinggi supremasi hukum dan penghormatan terhadap nilai-nilai HAM. Pendekatan penegakan hukum telah berhasil merebut simpati publik kepada Pemerintah negara dalam upaya penanggulangan terorisme.

    Kombinasi antara pendekatan hard power dan soft power tersebut juga dinilai berhasil dan telah menarik berbagai Pemerintah negara asing dan lembaga internasional. Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang dinilai berhasil mengatasi permasalahan terorisme dengan cara-cara terhormat dan bermartabat di mata dunia.

    Acara perkuliahan ditutup dengan tanya jawab yang dipandu oleh Deputy Head of International Centre for Political Violence and Terrorism Research pada S. Rajaratnam School of International Studies, NTU, Dr. Jolene Jerard. Para peserta tampak sangat antusias untuk mengajukan pertanyaan kepada Kapolri, sehingga diskusi berlangsung dengan sangat hangat.

  • Teror Bom Pimpinan KPK, Kapolri Bentuk Tim Khusus

    Teror Bom Pimpinan KPK, Kapolri Bentuk Tim Khusus

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginstruksikan pembentukan tim khusus menyelidiki teror bom yang dialami petinggi Komite Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua hari lalu, benda diduga bom ditemukan terletak di depan rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat dan kediaman Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Jakarta Selatan.

    Tito mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian itu. Lantaran itu, ia memerintahkan Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya, dan Densus 88 Antiteror terus mengungkap kasus tersebut. “Bila memungkinkan, kami juga menggandeng tim khusus dari KPK untuk bersama-sama mengungkap masalah ini. Supaya penanganan kasusnya betul-betul bisa transparan,” ungkap Tito usai menjadi penguji Sidang Promosi Doktor Sidratahta di aula Yuwono Sudarsono Universitas FISIP UI, Jumat 11 Januari 2018.

    Tito mengaku penyidik menemukan beberapa petunjuk. Namun karena masih dalam penyelidikan, Tito enggan membeberkan petunjuk-petunjuk tersebut. Pada Rabu dini hari, 9 Januari 2019, tas hitam ditemukan tergantung di pagar rumah Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah di Bekasi. Lantaran curiga, petugas keamanan setempat melaporkan temuan itu ke polisi.

    Setelah dicek, tas ternyata berisi paralon dan beberapa benda mencurigakan. Diduga, tas berisi rangkaian bom. Di hari yang sama, dua benda mencurigakan ditemukan di rumah Laode Muhammad Syarif di Jalan Kalibata, Jakarta Selatan. Dua benda itu berupa botol berisi bahan bakar yang dilemparkan ke depan rumah. Salah satu botol meledak. Hingga berita ini dimuat, penyidik terus menelusuri motif di balik dua peristiwa itu. (buser)

  • Kapolri Tandatangani MoU dengan Empat Lembaga

    Kapolri Tandatangani MoU dengan Empat Lembaga

    Jakarta (SL) – Kapolri, Jenderal Polisi Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D., menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Polri dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (10/1).

    Kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dihadiri langsung oleh Kapolri, Menteri Pariwisata Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc., Menteri ESDM Ignatius Jonan, Kepala Bapetan Jazi Eko Istiyanto, dan Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah.

    Kapolri menerangkan bahwa MOU ini akan menjadi suatu sinergi yang kuat antara Polri dengan empat Lembaga di berbagai sector seperti energi, keuangan, nuklir, hingga pariwisata.

    Nota kesepahaman tersebut berlaku lima tahun setelah ditandatangi tersebut mengatur kerja sama bantuan pengamanan dan penegakan hukum dari Polri kepada empat istansi pemerintah di atas. (onlineindonesia)

  • Ada Temuan Menarik Teror Bom Pimpinan KPK, Kapolri Tito Karnavian Angkat Bicara

    Ada Temuan Menarik Teror Bom Pimpinan KPK, Kapolri Tito Karnavian Angkat Bicara

    Jakarta (SL) – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, ada petunjuk menarik yang ditemukan polisi dalam menyelidiki teror terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. “Kita berdoa semoga bisa cepat terungkap. Ada beberapa petunjuk yang menarik,” kata Tito Karnavian di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (10/1/2019).

    Namun, Tito Karnavian tidak mengungkapkan apa petunjuk tersebut. Ia juga mengatakan, sebaiknya KPK membentuk tim yang nantinya bergabung dengan tim kepolisian dalam menyelidiki kasus teror tersebut. “Bila memungkinkan KPK dapat membentuk tim yang bergabung dengan tim kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut supaya penanganan kasusnya betul-betul bisa transparan,” kata Tito.

    Tito mengaku prihatin atas teror yang menyasar pimpinan KPK ini. Begitu mengetahui kabar adanya teror di rumah pimpinan KPK, Tito Karnavian mengaku langsung berkoordinasi dengan Agus Rahardjo dan Laode M Syarif. Ia pun memerintahkan jajarannya untuk segera mengungkap pelaku teror. Pada Rabu (9/1/2019), rumah Agus di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi jadi sasaran teror.

    Benda mirip bom paralon disangkutkan ke pagar rumah itu pada pukul 05.30 WIB. Sementara itu, rumah Laode M.Syarif dilempar bom molotov pada Rabu dini hari. Belum diketahui pelaku atau motif pelaku meneror rumah dua pimpinan KPK. Polisi juga masih mencari tahu apakah teror ini terkait kasus korupsi yang ditangani KPK atau tidak. Terkait kasus di dua lokasi ini, polisi telah memeriksa 17 orang, termasuk Laode M Syarif.

    Petugas KPK Akan Dibekali Sejata Api

    Menyikapi teror yang menyasar kediaman pribadinya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  Agus Rahardjo mengaku pihaknya berencana memberikan ‘bekal’ senjata tertentu kepada para petugasnya. Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri pertemuan tertutup dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), panelis serta moderator jelang debat Capres-Cawapres 2019.

    Ia menjelaskan bahwa ide pembekalan senjata tersebut muncul sebagai bentuk peningkatan keamanan terhadap para penyidik maupun pimpinan yang bisa sewaktu-waktu kembali mendapatkan teror serupa. “Kami sedang mengevaluasi, misalkan nanti petugas KPK akan dilengkapi dengan senjata tertentu,” ujar Agus, di depan ruang Bima dan Sadewa, Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).

    Agus menambahkan, pihaknya akan mempertimbangkan untuk merealisasikan hal tersebut dalam mengantisipasi hal-hal yang bisa membahayakan keselamatan para petugas komisi antirasuah itu. “Ya (rencana itu) nanti akan kami bicarakan,” kata Agus.

    Berkaca pada kasus yang dialami salah satu penyidik senior KPK, yakni Novel Baswedan, Agus menegaskan seharusnya perbaikan terkait keamanan para petugas maupun penyidik dilakukan sesaat setelah kasus itu terjadi. Sehingga teror tidak kembali menimpa petugas KPK. “Langkah-langkah perbaikan keamanan KPK, baik di penyelidikan, penyidikan dan penuntutan, memang harus ditingkatkan,” kata Agus.

    Sebelumnya, tidak hanya kediaman Agus yang mengalami teror bom, namun rumah Wakil Ketua KPL Laode Muhammad Syarif pun mengalami peristiwa serupa.

    Reaksi Polri dan Mantan Ketua KPK Antasari Azhar

    Kepolisian tengah menyelidiki temuan benda mencurigakan yang diduga bom di rumah Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, pada Rabu (9/1/10). Dalam keterangan kepada BBC News Indonesia, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. “Apakah itu betul-betul (bom) Molotov dan di dalamnya apa saja, masih diperiksa laboratorium forensik,” ujar Dedi.

    Beberapa barang bukti yang ditemukan di depan rumah Laode M Syarif, lanjutnya, berupa pecahan-pecahan botol dan bekas asap. Adapun di depan rumah Agus Rahardjo, ditemukan tas hitam. Beberapa media melaporkan bahwa di dalam tas ditemukan pipa paralon, detonator, kabel, paku, dan baterai.

    Rumah Laode M Syarif terletak di Jakarta Selatan, sedangkan rumah Agus Rahardjo berada di di Kota Bekasi. Temuan benda mencurigakan di rumah kedua orang itu hanya berjarak beberapa jam. Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan tidak ada korban dalam kedua insiden tersebut.

    Polisi memastikan bahwa benda mencurigakan yang diletakkan di rumah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi, bukan bom.  “Kami cek itu bukan bom. Tapi (pipa) paralon menyerupai bom,” kata Kapolsek Jatiasih Kompol Ili Anas di lokasi, Rabu (9/1/2019).

    Sementara itu, salah satu warga di sekitar rumah Agus yang bernama Ferry mengungkapkan, dirinya sempat melihat sebuah tas hitam tersangkut di pagar rumah Agus. “Jam 05.30 WIB saya lihat ramai banget, ada Tim Gegana juga. Diduga bom itu ditemukan di tas hitam posisi digantung di pagar rumah pak Agus. Saya enggak tahu bentuk persisnya, soalnya steril,” kata Ferry.

    Menurut Ferry, benda tersebut ditemukan oleh seseorang yang berada di rumah Agus. Saat kejadian, Agus diketahui tidak berada di rumah. Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, benda mencurigakan itu terdiri dari sebuah rangkaian menyerupai bom paralon.

    Terdapat baterai, serbuk putih, paku, kabel, detonator, dan sekring di pipa paralon tersebut. Semua barang itu dimasukkan ke dalam tas berwarna hitam. Sementara Rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, Jakarta Selatan dilempar bom molotov pada Rabu (9/1/2019).

    Berdasarkan keterangan seorang saksi bernama Suwarni, dia sempat melihat botol kaca yang memiliki sumbu di rumah korban sekitar pukul 05.30 WIB. “Kayak botol begitu loh, ada sumbunya,” ungkap Suwarni kepada Kompas.com ketika ditemui di kediamannya, Rabu siang.

    Ia menyebutkan, dari dua botol yang terlihat di lokasi itu, satu dalam keadaan utuh dan satunya dalam keadaan pecah. Sebelumnya, Suwarni juga sempat mendengar suara seperti gelas pecah dari arah rumah Laode. “Malam saya dengar suara preng begitu doang, kayak suara gelas pecah, jam 00.30, apa jam 01.00 begitu,” katanya. Saat ini, sejumlah anggota kepolisian masih melakukan olah TKP di dalam rumah Laode.

    Adapun Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar yang ditemui di lokasi enggan memberikan keterangan. “Kasus ini ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Mabes. Sebaiknya tanya ke Direktur Reserse Kriminal Umum ya,” ujarnya.

    Respons Istana

    Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo, menyesalkan teror terhadap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. “Tentu tidak boleh di dalam negara yang demokrasi dan berdasarkan hukum ini ada pihak-pihak yang melakukan upaya-upaya semacam intimidasi kepada penegak hukum, dalam hal ini Pimpinan KPK,” kata Johan, di IstanaKepresidenan, Jakarta, Rabu.

    Benda mencurigakan yang diduga bom molotov sebelumnya ditemukan tersangkut di pagar rumah Agus Rahardjo di Perumahan Graha Indah, Jatiasih, Kota Bekasi. Namun polisi memastikan bahwa benda yang ditemukan di rumah Agus bukan bom. Pada waktu yang hampir bersamaan, rumah Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Jalan Kalibata Selatan Nomor 42, dilempar bom molotov.

    Johan meyakini pihak kepolisian akan segera mengusut tuntas kasus ini dan menemukan pelaku teror. “Kita tunggu bagaimana penjelasan Polri, saya yakin Polri segera melakukan proses penyelidikan kalau sudah memperoleh informasi atau laporan kejadian itu,” kata dia.

    Mantan Juru Bicara dan Pimpinan KPK ini, mengakui, teror dan intimidasi terhadap pimpinan, penyidik hingga karyawan KPK memang kerap terjadi. Bahkan, ia juga pernah mengalami intimidasi serupa saat masih bertugas di lembaga antirasuah. Johan mengatakan, sebenarnya saat ini pengamanan terhadap pimpinan dan pejabat KPK sudah mulai diperketat. Namun, hal itu tak lantas membuat aksi teror berhenti. “Karena ruang gerak kita kan, tidak mungkin diawasi menempel 24 jam, itu kan enggak mungkin. Mungkin di sela-sela itu ada pihak-pihak yang tidak suka kepada KPK, kepada siapa pun, kepada pimpinan, apakah ke penyidik, apakah ke pegawai, itu melakukan intimidasi yang tujuannya bisa bermacam-macam,” kata dia.

    Antasari Azhar Sebut Indikasi Kenapa Pimpinan KPK Diteror  

    Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarif diteror oleh orang tak dikenal. Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengatakan, teror memang kerap dialami oleh KPK. Saat ia masih menjabat, teror sudah sering dilayangkan. “Bukan hal yang baru, jadi sejak zaman saya sampai hari ini kan’ ada katanya,” ujar Antasari di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

    Menurut Antasari, teror dilayangkan setiap KPK akan mengungkap kasus-kasus tertentu. Berkaca saat ia masih menjadi pimpinan KPK. “Indikasinya adalah ketika KPK akan mengungkap kasus, pasti ada itu, pengalaman ya,” katanya.

    Antasari menyarankan kepada pimpinan KPK untuk tak banyak bersuara, ketika ada kasus besar yang baru akan diung “Makanya, saya menyarankan kepada yang sekarang, jangan mudah mengeluarkan statement, akan ada akan ada, itu mereka bergerak duluan, ingat, pelaku teror itu akan lebih duluan bergerak daripada yang akan diteror,” tutur Antasari Azhar.

    Pimpinan KPK, ucap Antasari Azhar, diminta untuk menjaga komisionernya, selaku anak buah di dalam institusi. “Fisik maupun non fisik. Pimpinan KPK harus koordinasi terus dengan aparat keamanan polisi harus. Apakah itu densus, harus. Sekarang kan sudah ada tim cyber, sama saja untuk memudahkan itu semua,” ucapnya.

  • Jelang Akhir Tahun 2018, Kapolri dan Panglima TNI Gelar Rapat Koordinasi Situasi Kamtibmas

    Jelang Akhir Tahun 2018, Kapolri dan Panglima TNI Gelar Rapat Koordinasi Situasi Kamtibmas

    Jakarta (SL) – Polda Metro Jaya, Kapolri Jenderal Polisi Prof. H. Muhamamd Tito Karnavian, Ph.D., bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., menggelar rapat tertutup di Gedung Promoter Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

    Tampak sejumlah pejabat kepolisian dan TNI berdatangan menyusul ke lokasi. Tak terkecuali para Kapolres dan Dandim juga ikut dalam pertemuan tersebut.

    Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M., menyebutkan rapat ini merupakan agenda rutin dalam membahas Operasi Lilin 2018. “Kunjungan saja dalam rangka pengecekan persiapan awal operasi lilin pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019,” kata Brigjen Pol. Dedi saat dikonfirmasi Kamis (29/11/2018).

    Sebelumnya, Karo Penmas Divhumas Polri mengatakan sebanyak 94.946 personel Polri dikerahkan untuk pengamanan Operasi Lilin 2018 dan 13 wilayah masuk ke dalam prioritas pengaman karena mayoritas penduduknya beragama Nasrani. “Salah satu pointer Pak Kapolri dalam rangka Operasi Lilin ini, Polri mengerahkan 94.946 personel. Kami memiliki 13 polda prioritas, ini kami anggap potensi kerawanan cukup tinggi dalam berbagai aspek kejahatan,” kata Brigjen Dedi, Selasa (27/11/2018) lalu. (kabarpolri)

  • Kapolri akan Kumpulkan Seluruh Kapolda Bahas Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019

    Kapolri akan Kumpulkan Seluruh Kapolda Bahas Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Prof. H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D. berencana mengumpulkan seluruh kapolda dan pejabat utama Mabes Polri di akademi polisi. Dalam pertemuan itu bakal dibahas pengamanan natal dan tahun baru.

    “Teror itu masih, tapi masyarakat tetap tenang karena kita tetap bekerja. Densus 88 dan satgas antiteror terus bekerja,” ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen. Pol. Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum., M.Si., M.M. di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/11/2018).

    Terkait jumlah personel pengamanan, Brigjen Pol Dedi belum bisa mengungkap. Jumlah personel baru akan diketahui, pada 10 Desember saat pertemuan dilakukan. “Itu semua dikumpulkan. Kapolri akan tekankan enggak boleh ada insiden. Tanggal 10 (Desember) nanti dikumpulkan Kapolri,” kata Brigjen Pol Dedi. (kabarpolri)