Tag: Kapolsek Pesisir Tengah

  • 17 Siswa SMA Terjaring OTS Polsek Pesisir Tengah

    17 Siswa SMA Terjaring OTS Polsek Pesisir Tengah

    Razia pelajar dalam kegiatan OTS itu, dipimpin langsung oleh Kapolsek, Kompol M Daud, yang juga merupakan Tim Dewan Pendidikan Lampung.

    Hasilnya, sebanyak 17 orang pelajar yang berasal dari beberapa sekolah setingkat SMA di Kecamatan Pesisir Tengah, terjaring dalam operasi tersebut.

    Daud memberikan arahan kepada pelajar yang melanggar serta membolos untuk tidak mengulangi perbuatannya, selanjutnya pihaknya menyerahkan  kepada pihak sekolah melalui Kepala Sekolah dan dewan guru.

    “Pelajar yang melanggar akan dilaporkan ke Komite Pendidikan Lampung. Itu bertujuan untuk meningkatkan disiplin para pelajar, tingkat SMA maupun SMP karena merupakan generasi penerus Bangsa,” tegasnya. (jp/net)

  • Tim Gabungan Sat Shabara Polres Lambar Lakukan Patroli Rutin dan Hunting Bersama Polsek Pesisir Trngah

    Tim Gabungan Sat Shabara Polres Lambar Lakukan Patroli Rutin dan Hunting Bersama Polsek Pesisir Trngah

    Pesisir Barat (SL) – Tim gabungan Satuan Shabara Polres Lampung Barat bersama Polsek Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat, melalukan patroli rutin dan hunting, Rabu malam (8/8).

    Patroli bersama yang dipimpin Kapolsek Pesisir Tengah Kompol M. Daud dan Kasat Shabara Polres Lampung Barat IPTU Mulyadi ini dengan sasaran C3, peredaran narkotika, senpi ilegal, daging celeg dan hewan yang dilindungi di Jalan Lintad Barat Kruk-Bengkuli Pekon Laay Kecamatan Karya Penggawa Kabupaten Pesisir Barat.
    Patroli di mulai pukul 10.30 hingga pukul 23.00. Kendati diguyur hujan gerimis tidak menyurut langkah aparat keamanan ini untuk melalukan patroli rutin.

    Kapolsek Pesisir Barat Kompol M Daud mengatakan patroli rutin ini akan terus dilakukan setiap saat sebagai upaya polisi memberikan keamanan bagi masyarakat di Pesisir Barat khususnya di Pesisir Tengah.

    Mengingat peredaran narkotika tidak hanya didaerah perkotaan dan sudah masuk hingga kepelosoh desa. Karena itu jajaran kepolisian Polres Lampung Barat dan Polsek Pesisir Tengah bertekat memerangi peredaran narkotika.

    Disamping itu juga peredaran senjata api ilegal dan peredaran gading celeng juga meresahkan masyarakat, karena itu Polsek Pesisir Tengah dan Polres Lampung Barat betekat untuk.mencegah peredarannya. (red)

  • Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Pesisir Barat (SL) – Masyarakat Lingkungan Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) pada Minggu (29/7) sekira pukul 12.15 Wib digegerkan dengan adanya salah satu warga lingkungan setempat Susanto (39) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali nilon berwarna kuning.

    Diketahui korban yang berprofesi sebagai supir tersebut nekat mengakhiri hidupnya setelah cekcok dengan istri korban Holidawati (35). Percekcokan tersebut terjadi karena korban cemburu dan menduga istri korban telah berselingkuh.

    Kapolsek Pesisir Tengah Kompol Sarial Efendi, S.H., mendampingi Kapolres Lambar AKBP Tri Suhartanto, S. Ik., melalui Kanit Reskrim Ipda Irfan mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh ayah korban D (65) yang kebetulan datang kerumah korban untuk meminjam lem alteco, saat membuka pintu ruang tamu ayah korban kaget karena korban telah terbujur kaku dengan tergantung pada seutas tali nilon pada langi-langit rumah.

    “Korban nekat mengakhiri hidupnya karena cemburu kepada istri korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan,” kata ayah korban.

    Menurutnya perselisihan antara korban dan istri terjadi sejak minggu (29/7) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib, saat itu korban yang dalam keadaan mabuk alkohol mendatangi istri korban yang sedang bekerja di Pekon Marang untuk mengambil telpon gengam istri korban dan korban mnyuruh istrinya untuk pulang.

    Berdasarkan keterangan anak korban DA (17), istri korban pulang kerumah dilingkungan Pasar Mulya Barat sekitar pukul 10.00 Wib., pada saat itu sempat terjadi percekcokan antara korban dan istri, jelasnya.

    Lanjutnya, setelah terjadi percekcokan tersebut, suasana rumah sempat tenang, korban duduk diruang tamu sambil merokok, dan istri korban mengobrol dengan tetangga korban, bahkan anak korban sempat melihat korban keluar rumah untuk meludah kemudian masuk lagi.

    Menurut keterangan DA (17) suasana rumah sempat sepi, dan korban merokok disalahsatu sudut ruang tamu, dan istri korban keluar untuk mengobrol dengan teatngga, terangnya.

    Terusnya, tidak berselang lama ayah korban D (65) yang tinggal dibelakang rumah korban datang untuk meminjam lem alteco, saat membuka pitu ruang tamu ayah korban kaget karena menemukan korban sudah tergantung di langit-langit menggunakan tali.

    Korban mengahir hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali nilon warna kuning, dan sebagai penyangga menggunakan kursi dan korban melompat, paparnyas.

    Ditambahkannya, karena ayah korban kaget melihat korban tergantung menggunakan tali, dengan spontan ayah korban memotong tali nilon menggunakan pisau yang menjerat leher.

    Kemudian ayah korban memanggil tetangga korban untuk mengangkat korban yang sudah tergeletak di lantai dan pada saat bersamaan Bidan Reva sedang bertamu ketempat orang tua korban yang tepat didepan rumah memeriksa denyut nadi dipergelangan tangan korban dan sudah tidak ada denyut nadi, kemudian menyarankan untuk menghantarkan korban ke Puskesmas Krui, ujarnya.

    Semenatara itu, hasil pemeriksaan di Puskesmas Krui yang dilakukan oleh Dr. Evi Emilia pupil mata medriasis total, nadi tidak teraba, korban dinyatakan telah meninggal dunia, terdapat jejak berwarna merah kebiruan pada leher bagian depan bekas jeratan tali.
    Setelah dilakukan pemeriksaan, korban kembali dibawa kerumah duka untuk disemayamkan, kemudian pada sekitar pukul 17.00 Wib, korban dimakamkan di TPU lingkungan setempat, pungkasnyas. (yan)