Tag: Kartu Tani Berjaya

  • Gubernur Arinal Tegaskan KPB Inisiasinya

    Gubernur Arinal Tegaskan KPB Inisiasinya

    Bandar Lampung (SL)-Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan Program Kartu Petani Berjaya (KPB) merupakan inisiasinya.

    Pernyataan itu dia tegaskan saat menghadiri perayaan puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) ke-36, di Balai Solfian Akhmad, kantor PWI Lampung, Selasa 9 Februari 2021.

    Arinal menganggap, persoalan itu perlu diluruskan karena ada segelintir media yang mencoba menyesatkan publik dengan pemberitaan yang terkesan tendensius.

    “Program KPB itu inisiasi saya. Ada tiga konsultan yang merumuskannya sejak awal. Jadi, jika ada pihak yang meragukannya, silahkan tanya langsung kesana,” kata Arinal.

    Dia memilih pertanian sebagai program unggulan, karena Arinal memang anak petani. Bahkan, ditingkat sekolah menengah atas dia menimba ilmu di SPMA (Sekolah Pertanian Menengah Atas).

    “Saya anak petani. Latar belakang pendidikan juga petani. Sehingga saya paham betul apa yang dibutuhkan petani. Maka, sejak pencalonan hingga terpilih menjadi gubernur saya memformulasikannya menjadi KPB,” kata Arinal.

    Kemudian, program tersebut melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura, perguruan tinggi, dan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).

    “Tapi mereka bekerja atas instruksi saya. Kalau tidak percaya silahkan tanya. Jadi jangan lagi ada dusta dan dikait-kaitkan dengan politik,” tuturnya.

    Gubernur meyakini dengan program KPB akan meningkatkan kesejahteraan petani di Lampung. “Bahkan, kalau ini sukses bisa diadopsi di tingkat nasional,” sebutnya.

  • Gubernur Arinal Minta FK Perpupukan Sukseskan Program Kartu Petani Berjaya

    Gubernur Arinal Minta FK Perpupukan Sukseskan Program Kartu Petani Berjaya

    Bandar Lampung (SL)- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mendorong Forum Komunikasi Perpupukan Provinsi Lampung menyelesaikan permasalahan dalam proses penyediaan, peredaran dan penggunaan pupuk subsidi untuk mendukung Program Kartu Petani Berjaya (PKPB).
    Pesan Gubernur Arinal ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Taufik Hidayat saat membuka Forum Komunikasi Perpupukan Provinsi Lampung Tahun 2019 di Hotel Sheraton Bandar Lampung, Kamis (28/11/2019).
    Forum ini juga membahas Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) dalam hal ini Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota selaku Ketua KP3 Kabupaten/Kota guna mendukung PKPB. “PKPB merupakan solusi bagi permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi dilapangan baik terkait jumlah maksimal luas Iahan penerima pupuk subsidi maupun pengambilan pupuk berdasarkan pengecer yang telah ditentukan,” ujar Taufik.
    Taufik mengatakan pada tahun tahun 2019 ini, alokasi pupuk subsidi di Provinsi Lampung di antaranya Urea sebanyak 255.377 ton, SP-36 sebanyak 41.640 ton, ZA sebanyak 13.960 ton, NPK sebanyak 129.611,04 ton dan Organik sebanyak 13.270,36 ton dengan total subsidi sebesar Rp1,4 Triliun.
    “Dalam rangka penyempurnaan mekanisme pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari penyalur di Iini IV ke kelompok tani/petani, maka perlu dilakukan perencanaan kebutuhan pupuk yang didasarkan pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pupuk bersubsidi,” katanya.
    Taufik melanjutkan untuk meningkatkan efektivitas penyaluran pupuk bersubsidi, maka kebutuhan pupuk harus berdasarkan kebutuhan riil petani, pekebun, peternak dan petambak.
    “Dimana kebutuhan ini kemudian disusun secara berkelompok dalam bentuk RDKK yang disusun berdasarkan kebutuhan pupuk masing-masing lahan dan komoditi,” ujarnya.
    Pupuk subsidi ini, sambung Taufik, diperuntukkan bagi petani yang melakukan usaha tani subsektor tanaman pangan dan atau subsektor perkebunan, atau subsektor holtikultura ataupun subsektor peternakan dengan luasan maksimal 2 ha dan petambak dengan luasan maksimal 1 ha.
    Namun demikian, Taufik menjelaskan berdasarkan hasil review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Lampung dalam mendukung Ketahanan Pangan, masih terdapat beberapa persoalan distribusi pupuk bersubsidi dilapangan.
    Disebutkan Taufik, antara lain masih terdapat nama-nama petani yang sudah meninggal masih tercantum dalam penerima pupuk subsidi dan masih terdapat petani yang membuat RDKK melebihi ketentuan 2 ha.
    “Selain itu, berdasarkan uji petik yang dilakukan kepada distributor dan pengecer masih dijumpai belum adanya rekapitulasi penyaluran pupuk bersubsidi sebagai kartu kendali penyaluran pupuk. Lalu masih ada petani yang membeli pupuk bersubsidi belum sesuai dengan pengecer yang telah ditentukan,” katanya.
    Untuk itu, kata Taufik, perlu menjadi perhatian bagi para KP3 Kabupaten/Kecamatan, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Distributor dan Pengecer, Gapoktan dan Poktan agar pelaksanaan dilapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dalam proses penyusunan RDKK sampai kepada pelaporan pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi.
    “Khusus kepada distributor dan pengecer, agar distributor wajib menjamin ketersediaan stock paling sedikit untuk kebutuhan 2 minggu kedepan dan pengecer wajib menjamin ketersediaan stock paling sedikit untuk kebutuhan 1 minggu kedepan sesuai dengan rencana kebutuhan pupuk yang telah ditetapkan sehingga kelangkaan pupuk dimusim tanam dapat dihindari,” ujarnya.
    Melalui PKPB, Taufik menyebutkan nantinya dapat membantu para petani dalam mengatasi kebutuhan sarana produksi, akses keuangan, pembinaan manajemen usaha dan teknologi, budidaya.
    Selain itu, terhadap penanganan panen dan pasca panen, pemasaran hasil, jaminan sosial dan beasiswa pendidikan bagi anak petani berprestasi yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi bidang pertanian.
    “Pada tahap awal database petani untuk keanggotaan KPB diambil dari petani-petani yang tergabung dalam penerimaan pupuk subsidi pola billing system dan sumber-sumber lainnya antara lain data e-RDKK,” katanya.
    Taufik meminta kepada para Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota dapat memberikan dorongan seluruh jajaran sampai dengan Kecamatan untuk memfasilitasi penyiapan Data Non Elektronik dan dukungan anggaran untuk kinerja KP3.
    “Database KPB diinput berdasarkan NIK masing-masing peserta KPB dan terintegrasi dengan data distributor dan pengecer di masing masing petani,” tandasnya.(Humas Prov Lampung)
  • Program KTB Arinal-Nunik Diharapkan Bisa Pecahkan Persoalan Petani Lampung

    Program KTB Arinal-Nunik Diharapkan Bisa Pecahkan Persoalan Petani Lampung

    Lampung Timur (SL) – Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) memastikan program Kartu Tani Berjaya bisa memecahkan persoalan-persoalan petani di Lampung.

    Arinal menuturkan, ada enam poin yang ada di Kartu Tani Berjaya, manfaat Kartu Tani Berjaya bagi petani Lampung, antara lain untuk memecahkan permasalahan-permasalahan petani, seperti permasalahan ketersediaan benih berkualitas, kepastian pupuk, lalu ucap dia, ketika benih bagus, pupuk, obat-obatan ada, hasilnya panennya bagus, namun nanti pihaknya akan membantu meningkatkan harga jual komoditas pertanian yang menguntungkan petani.

    “Insya Allah saya terpilih gubernur akan beri kredit bagi petani sebesar Rp 20 juta perpetani. Kredit usaha petani untuk semua petani, yang digunakan untuk tambahan penghasilan petani seperti pembelian ternak,” ungkapnya, di sela Halalbihalal yang dimeriahkan Via Vallen di Lapangan Merdeka, Batanghari, Lampung Timur, Sabtu 22 Juni 2018.

    Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini menambahkan, nantinya dirinya dan wakilnya, Nunik akan memberikan beasiswa bagi anak petani yang diterima di Fakultas Pertanian sampai lulus, baik jurusan perikanan, peternakan dan lainnya. “Kartu Tani Berjaya untuk kesejahteraan penduduk Lampung,” imbuhnya.

    Cawagub Cusnunia Chalim atau wanita yang akrab disapa Nunik mengatakan, nantinya ada kepastian bagi kehidupan petani, masa depan petani lebih moderen karena anaknya bisa kuliah di Fakultas Pertanian sampai selesai. “Itu dirangkum melalui Kartu Tani Berjaya. Kalo mau dapat (Kartu Tani Berjaya) pilih nomor 3,” ajaknya. (Rls)

  • Arinal Djunaidi: InsyaAllah Kartu Tani Berjaya Solusi Keluhan Petani Lampung

    Arinal Djunaidi: InsyaAllah Kartu Tani Berjaya Solusi Keluhan Petani Lampung

    Lampung Tengah (SL) – Cagub Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi mengatakan, masyarakat Kabupaten Lampung Tengah banyak bermata pencarian petani. Baik petani padi, singkong, jagung, karet, kelapa dan sebagainya.

    Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini berujar, saat ini, sebagian petani Lampung telah memiliki Kartu Petani Berjaya yang sangat banyak manfaatnya.

    “Insya Allah Kartu Tani Berjaya bisa jadi sarana ketersediaan, pupuk, benih, serta pasarnya (hasil pertanian) memberikan kepastian pada petani, yang menguntungkan,” kata Arinal di sela kampanye akbar pasangan calon Gubernur Lampung dan calon Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi–Chusnunia Chalim (Nunik) di Lapangan PU Prosida, Lampung Tengah, Minggu, 22 April 2018.

    Mantan Sekdaprov Lampung ini menuturkan, Kartu Tani Berjaya, selain untuk ketersediaan pupuk, benih dan harga jual, nantinya juga ada kredit usaha tani sebesar Rp 20 juta, kemudian anak para petani akan diberikan beasiswa di perguruan tinggi sampai selesai.

    “Insya Allah, setelah dilantik (jadi gubernur), Kartu Tani Berjaya akan berlaku. 70 persen warga kita ada di pedesaan, sebagian besar warga kita petani,” ucapnya.

    Mantan Kadis Pertanian ini mengatakan, ia bersama Nunik akan membawa Provinsi Lampung lebih baik lagi terlebih soal infrastuktur di Lampung yang saat ini buruk.

    “Jalan Pemprov Lampung sepanjang 1070 km. Insya Allah tidak seperti sekarang yang rusak. Sekarang (ini) baru selesai dibangun rusak. Namun Insya Allah jika saya jadi gubernur, sepuluh tahun baru rusak,” ungkapnya. (Rls)