Tag: Keracunan Makanan

  • Puluhan Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Keracunanan Makanan

    Puluhan Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu Keracunanan Makanan

    Palu (SL) – Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Mungkin pepatah ini bisa menggambarkan kondisi sekelompok orang yang mendiami posko pengungsian di Kelurahan Tipo, Kota Palu. Pasalnya, puluhan warga pengungsi korban gempa dan tsunami Palu ini terpaksa harus dilarikan ke Rumah Sakit Anutapura Palu akibat keracunan makanan pada Sabtu, 19 Januari 2019 sekitar pukul 18.05 Wita.

    Menurut keterangan salah satu saksi di tempat pengungsian di kelurahan Tipo, tidak ada koordinasi tentang nasi bungkus yang masuk di tempat pengungsiannya. Namun, ada sebuah mobil Suzuki APV pelat merah kode B datang membawa dua kantong plastik besar yang diperkirakan berisi sekitar 200 nasi bungkus. Paket tersebut diterima oleh salah seorang pengungsi. Setelah menurunkan nasi, mobil tersebut langsung pergi.

    Kapolres Palu AKBP Mujianto S.l.K membenarkan adanya kejadian tersebut. “Anggota kami masih melakukan pendataan jumlah korban, sementara 35 orang yang terdiri dari 17 anak-anak dan sisanya orang dewasa,” ujar dia. Dari 35 orang korban 13 korban di antaranya terpaksa rawat inap akibat kondisi yang cukup parah.

    “Kami sudah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium Dinas Kesehatan Kota Palu dan kami masih melakukan proses penyelidikan hingga saat ini,” Mujianto menegaskan.

    Ia juga mengimbau kepada masyarakat Kota Palu yang masih berada di tempat pengungsian berhati-hati apabila ada orang memberikan makanan dan sumbangan. Penerima harus mencatat identitas penyumbang untuk mempermudah mencari orang tersebut jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. (L6)

  • Polisi Terus Selidiki Kasus Keracunan Massal di Nganjuk

    Polisi Terus Selidiki Kasus Keracunan Massal di Nganjuk

    Nganjuk (SL) – Polisi masih menyelidiki keracunan massal yang menimpa warga Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Empat sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diambil Polda Jawa Timur dari pemilik hajatan. “Untuk empat sampel makanan sudah kita ambil dari hasil olahan pemilik hajatan itu. Kita masih menunggu hasil dari Polda Jatim,” kata Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta kepada detikcom, Minggu (9/12/2018).

    Dari empat jenis makanan yang diambil untuk penelitian itu, kata Dewa yakni nasi, daging kambing, sayur daun pepaya serta sambal. Keempat sampel itu diduga menjadi penyebab keracunan massal dengan jumlah korban mencapai 106. “Jadi Kita sudah ambil seperti nasi kemudian dagingnya. Daging kambing, terus sambelnya, sama sayur daun pepaya,” ujar Dewa.

    Dari 106 korban keracunan, saat ini masih ada 83 orang yang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit dan dua puskesmas. Sedangkan 27 orang telah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. “Korban riil yang saat ini masih rawat inap atau opname 83 orang dengan rincian di Puskesmas Ngetos 3 orang, Puskesmas Berbek 2 orang, RSUD Nganjuk 66 orang, RS Bhayangkara 2 orang, dan di RSI 8 orang,” tambah Wakapolres Nganjuk Kompol Toni Sarjaka.

    Peristiwa keracunan massal warga Desa Ngetos terjadi pada, Kamis (6/12/2018). Ada 150 nasi kotak yang diantar oleh pemilik hajatan pasangan Nur Rokhim dan Sri Handayani saat acara aqiqah anaknya ke rumah tetangga warga Dusun Sumberbendo. Namun, pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, beberapa warga mulai merasakan mual dan muntah. Korban keracunan dari berbagai usia, mulai anak-anak, orang dewasa hingga tua.ng mengalami mual dan muntah itu dibawa ke Puskesmas Ngetos Sera rumah sakit. Hingga pagi ini total masih 83 orang menjalani perawatan. (red)