Tag: Ketua BNM RI

  • Ketua BNM RI Hadiri Ekspos Tersangka dan BB Narkoba di Polresta Bandarlampung

    Ketua BNM RI Hadiri Ekspos Tersangka dan BB Narkoba di Polresta Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika Dan Maksiat (BNM RI) Fauzi Malanda menghadiri ekspos tersangka dan barang bukti narkoba di Polresta Bandar Lampung, Rabu 25 Juli 2018.

    Fauzi mengapresiasi jajaran Polresta Bandar Lampung yang tidak henti-hentinya melakukan penangkapan dan operasi. BNM RI kata Fauzi, sebagai lembaga yang terpanggil untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba, juga menghimbau masyarakat agar memberikan Informasi jika melihat di daerah sekitar tempat tinggalnya ada yang mencurigai peredaran narkoba.

    Fauzi juga meminta kepada jajaran kepolisian yang konsen dalam pemberantasan narkoba untuk tidak ada nilai tawar terhadap para bandar dan pengedar narkoba.

    “BNM RI akan menjalin kerjasama dengan jajaran Polresta Bandar Lampung untuk melakukan operasi di wisma- wisma dan hotel-hotel melati di wilayah hukum Polresta Bandar Lampung. Karena diduga tempat tersebut kerap digunakan untuk menggunakan narkoba.

    “Selain dari pada Itu tempat dimaksud dijadikan sarana maksiat. BNM RI juga mengapresiasi atas kepemimpinan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Murbani Pitono yang banyak melakukan terobosan dan nengungkap kasus narkoba di Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.

  • BNM RI Agendakan Dialog Bersama Para Caleg

    BNM RI Agendakan Dialog Bersama Para Caleg

    Bandarlampung (SL)- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) Fauzi Malanda mengatakan, dengan hiruk pikuknya masa persiapan tahun politik yaitu pemilihan anggota legislatif yang akan dilaksanakan pada April 2019 mendatang, terlihat banyaknya masyarakat baik sudah duduk maupun yang berencana mencalonkan diri sebagai bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) dari berbagai partai peserta Pemilu.

    Sehubungan dengan hal itu lanjut Fauzi, tidak kalah penting selain isu dari berbagai Caleg yaitu ingin mensejahterakan rakyat dan mendorong pembangunan dan banyak lagi janji-janji para calon. Untuk persoalan itu, BNM RI berencana dan mungkin akan dibuat agenda untuk mengundang para Caleg untuk berdialog bersama BNM RI.

    “Yaitu kami akan minta komitmennya jika terpilih menjadi anggota legislatif apa yang menjadi programnya terhadap penyelamatan anak bangsa dan perang terhadap narkoba ini. Sangat penting,” ungkapnya, Sabtu 21 Juli.

    Fauzi akan mengundang para Caleg dari berbagai partai di Provinsi Lampung ini dengan menghadirkan Caleg DPRD kabupaten/kota, DPRD Provinsi Lampung dan Caleg DPR RI. Menurut Fauzi dalam kegiatan dialog nanti, pihaknya akan mengundang para tokoh agama.

    “Tokoh adat serta tokoh masyarakat agar bisa melihat secara langsung kemampuan serta tekad dari para calon aggota dewan terhormat tersebut. Insyallah kegiatan akan kita rencanakan setelah calon ditetapkan,” paparnya.

    “Rencananya, kegiatan ini akan didiskusikan dengan lembaga terkait dan akan Menggandeng KPU serta Bawaslu,” tambahnya. (Rel)

  • Ketua BNM RI : Pecandu Narkotika Wajib di Rehabilitasi Medis dan Sosial

    Ketua BNM RI : Pecandu Narkotika Wajib di Rehabilitasi Medis dan Sosial

    Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Brantas Narkotika dan Obat-obatan (BNM RI), Fauzi Malanda menyikapi persoalan penggunaan narkoba yang semakin hari semakin marak.

    Fauzi berujar, merujuk pada UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2009 tentang pelaksanaan wajib lapor pecandu narkotika.

    “Maka pecandu (pengguna) serta korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial,” ujar Fauzi, Rabu 18 Juli.

    Hal tersebut kata dia, pada pasal 54 UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika nengatur bahwa, pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial, hal tersebut juga telah dipertegas dan diatur lebih rinci dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2011 tentang pelaksanaan wajib lapor pecandu narkoba.

    Selain itu pada pasal 3 (ayat 1) peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 11 tahun 2014 tentang tata cara penanganan tersangka dan atau terdakwa pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika kedalam lembaga rehabilitasi.

    “Namun kondisi dan fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda dalam hal ini. Masih banyak ditemukan berbagai kasus narkotika yang melibatkan oknum aparat penegak hukum yang justru mematok tarif bagi pengguna narkotika. Hingga ratusan juta. Dengan kondisi demikian. Maka sangat banyak pengguna narkotika yang akhirnya memilih untuk dipenjara. Karena tidak memiliki uang untuk menuruti permintaan oknum para penegak hukum tersebut,” paparnya.

    Fauzi menyimpulkan, rehabilitasi bagi pengguna narkoba merupakan suatu keharusan berdasarkan ketentuan UU Nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan peraturan pemerintah Nomor 25 tahun 2011 tentang pelaksanaan wajib lapor pecandu narkotika.

    “Dalam hal ini negara wajib bertanggung jawab untuk memulihkan para pengguna narkoba, melalui rehabilitasi. Oleh karena itu sudah sepatutnya tak boleh ada kendala untuk program rehabilitasi termasuk mengenai infrastruktur atau fasilitas prmulihan para pecandu narkoba,” ungkapnya.

    Dengan demikian lanjut dia, seharusnya penerapan rehabilitasi tidak boleh digantungkan kepada kemampuan bayar dari masing-masing pengguna narkoba. Masyarakat juga harus berani bersikap tegas apabila mendapati ada oknum aparat siapapun dia dan pangkat serta kedudukannya yang meminta uang jutaan rupiah agar pengguna dapat direhabilitasi.

    “Masyarakat dapat melaporkan oknum tersebut ke lembaga pengawasan Kepolisian seperti divisi Propam atau Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) apabila yang meminta jakim. Maka laporkan ke Komisi Yudisial. BNM RI siap menjembatani dalam hal dimaksud bila terjadi serta diperkuat bukti dan saksi,” ungkapnya. (Rls)

  • BNM RI Terus Bergerak Sosialisasikan Tentang Bahaya Penyimpangan Narkoba

    BNM RI Terus Bergerak Sosialisasikan Tentang Bahaya Penyimpangan Narkoba

    Bandarlampung (SL) – Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) terus bergerak menggalakkan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba, dengan mensosialisasikan ke masyarakat. Selain melakukan sosialisasi, BNM RI saat ini tengah mempersiapkan proses rekruitmen relawan Tim Brantas Narkoba (TBN), tim relawan yang akan dibentuk merupakan sejumlah masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang.

    “Program pembentukan tim relawan brantas narkoba akan kita bentuk secara nasional dengan cara bertahap, yang nantinya diharapkan dapat membantu upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di seluruh daerah,” kata Ketum BNM RI, Fauzi Malanda, Jumat 8 Juni 2017.

    Fauzi mengatakan, sebagai daerah yang menjadi skala prioritas adalah Lampung, untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi relawan, melalui relawan tim brantas narkoba nantinya diharapkan bisa lebih dekat kepada masyarakat dalam melakukan upaya pencegahan narkoba. “Tim relawan yang akan direkrut diharapkan mampu memenuhi persyaratan untuk menjadi relawan TBN, di antaranya bisa memberikan informasi akurat terkait adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan masing-masing,” ucapnya.

    BNM RI juga akan memberikan bekal kepada relawan agar benar-benar paham akan bahaya narkoba dan mampu bekerja secara profesional dan secara sukarela. “Insyallah masih banyak masyarakat di Indonesia ini yang satu tekad dengan kami yaitu selamatkan generasi muda dari ancaman bahaya narkoba, yang semakin hari meningkat cepat. Sekalipun telah banyak dilakukan pemberantasan oleh BNN dan kepolisian,” ungkapnya. ( Red)

  • BNM RI Gelar Workshop TOT Penyuluhan Narkoba Dalam Waktu Dekat

    BNM RI Gelar Workshop TOT Penyuluhan Narkoba Dalam Waktu Dekat

    Bandarlampung (SL) – Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) terus bergerak mensosialisasikan bahaya narkoba.

    Dalam waktu dekat ini, BNM RI akan menjalankan program jangka pendeknya yaitu, Workshop Training Of Trainer (TOT) penyuluhan narkoba yang akan diikuti Pengurus DPP BNM RI dan DPC yang melibatkan tokoh agama serta mahasiswa.

    Ketua Umum BNM RI Fauzi Malanda RDB menuturkan, kegiatan itu akan dilaksanakan segera.

    “Untuk lokasi, tentunya di Bandar Lampung,” kata Fauzi, Kamis (19/04).

    Menurut Fauzi, Workshop ini bertujuan untuk mencetak calon penyuluh sosialisasi bahaya narkoba, untuk kegiatan ini BNM RI mengambil tema Indonesia Perang Terhadap Narkoba.

    “Kegiatan ini Insyallah akan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolosian. Penanggulangan narkoba tidak akan nisa hanya diselesaikan oleh pemerintah saja. Karena kemampuan pemerintah sangat terbatas,” ujarnya.

    Untuk itu lanjut Fauzi, peran masyarakat sangat diharapkan, termasuk maasyarakat yang sudah terorganisir.

    “BNM RI harus banyak berperan di bidang pencegahan. Kami lahir karena pannggilan Allah SWT. Untuk ikut menyelamatkan generasi muda di nusantara ini,” kata dia.

    Fauzi berujar, Workshop yang akan dilaksanakan ini untuk mengingatkan kembali bagi yang sudah atau pernah ikut di pelatihan semacam ini.

    “Ini dilakukan kepada semua penggiat anti narkoba. BNM RI berupaya meningkatkan kemampuan terhadap anggota untuk menghadapi semua tantangan dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN),” tegasnya.

    Dengan kegiatan ini kata dia, diharapkan kepada seluruh anggota BNM RI khususnya, sejak saat ini dan kedepan sebagai penggiat anti narkotika, harus mau dan mampu meng-upgrade diri.

    “Mempelajari hal-hal yang erkait dengan P4GN. Misalnya, aspek yuridis terkait dengan narkotika (UU 35/2009 dan UU NO 5 tahun 1998 tentang Psychotropika). BNM RI membutuhkan karakter seorang penggiat yang pantang menyerah,” imbuhnya.

    Fauzi menuturkan, pihaknya meminta kepada institusi yang konsen dengan masalah narkoba agar lebih proaktif menggandeng organisasi seperti BNM RI, untuk itu lanjut Fauzi, terbentuknya BNM RI ini semata-mata didasari niat rulus dan hati yang bersih.

    “Tidak lain bertekad untuk Ikut ambil bagian menyelamatkan anak bangsa. Bukankah Bapak Presiden RI telah menyatakan baru-baru ini di Papua, Indonesia perang terhadap narkoba dan dibutuhkan juga peran masyarakat,” tukasnya. (Red)

  • BNM Desak Polda Tindak Tegas Oknum Terlibat Narkoba Dan Beri Sanksi Karaoke Tanaka

    BNM Desak Polda Tindak Tegas Oknum Terlibat Narkoba Dan Beri Sanksi Karaoke Tanaka

    Ketua Umum BNM, Fauzi Malanda (Foto/Dok/Jun)

    Bandarlampung (SL ) – Berantas Narkoba dan Maksiat (BNM) RI mendesak Propam Polda tidak main main menangani kasus oknum anggota Polri yang terlibat kasus Narkoba. Polda juga harus memberikan sanksi terhadap Karaoke Tanaka yang kerap disinyalir menjadi tempat penyalah gunaan Narkoba, dan Maksiat.

    Ketua Umum BNM RI. Fauzi Malanda mengatakan BNM RI menyatakan sikap terkait penangkapan dua oknum perwira yang diduga sedang dugem di salah satu ruangan Tanaka Karaoke

    “Oknum anggota yang terlibat harus beri sanksi tegas. Termsuk karoke Tanaka, yang juga disinyalir menjadi tempat atau selalu dijadikan pakai tempat dugem,” katanya.

    Menurut Fauzi Malanda saat ini Indonesia sedang Darurat Narkoba, mustinya oknum tersebut sebagai aparat memberi contoh baik, ikut ambil bagian untuk pencegahan, bukan menjadi contoh buruk di masyarakat, “Saatnya Kapolda Lampung sebagai orang nomor satu di kepolisian Lampung ini tegas, untuk bersih bersih dalam internal Polri,” katanya

    Fauzi mendukung upaya Propam Polda Lampung yang terus bergerak menertibkan oknum anggota yang tidak bisa menjaga citra dan nama baik Polri.

    “Kami Berharap Kapolda Lampung melalui Propam Polda Lampung, harus berisanksi tegas dan bila perlu PTDH saja, serta kami berharap telusuri lebih lanjut kandungan apa Narkoba yang di konsumsi nya, dan mustahil Oknum dimaksud tidak tahu dari mana barang itu, jangan tutupi asal usul barang,” katanya.

    Fauzi menyatakan pihaknya sebagai Lembaga Non pemerintah terpanggil untuk menyelamatkan generasi muda agar terhindar dari Narkoba, “Kami BNM RI juga akan melakukan pemantauan terhadap Karoke Tanaka, karena selalu ada cerita banyak yang tertangkap di tempat itu,” katanya.

    Informasi lain menyebutkan Karaoke Tanaka memang santer disebutkan kerap beroperasi hingga diluar batas jam yang tetapkan. “Sering banget sampe pagi mas, tapi aman aman saja, katanya banyak aparat juga. Apa iya nyanyi sampe pagi,” kata warga sekitar Karaoke Tanaka. (jun)

  • Fauzi Malanda Lantik Pengurus BNM Bandarlampung

    Fauzi Malanda Lantik Pengurus BNM Bandarlampung

    Ketua Umum Berantas Narkotika Dan Maksiat (BNM) RI, Fauzi Malanda mengukuhkan pengurus BNM Kota Bandar Lampung, periode 2018 – 2023 di Graha Fatimura, Rabu (28/3)

    Bandarlampung (SL) – Ketua Umum Berantas Narkotika Dan Maksiat (BNM) RI, Fauzi Malanda mengukuhkan pengurus BNM Kota Bandar Lampung, periode 2018 – 2023 di Graha Fatimura, Rabu (28/3).

    Pelantikan dihadiri para pejabat, dan pimpinan aparat keamanan dan militer Kota Bandar Lampung, dan para pengurus BNM RI, dan BNM Lampung, serta segenap pengurus dari berbagai daerah di Indonesia.

    Fauzi Malanda mengatakan BNM ikut bertekad untuk Indonesia Bersih Narkoba, karena Peredaran narkotika dan obat-obat berbahaya (narkoba) dan prilaku maksiat kian tak terbendung. “Sosialisasi akan bahaya narkoba seakan tak mendapat tempat, sehingga angka pengguna dan peredaran narkotika terus saja meluas,” kata Fauzi Malanda.

    Realitas tersebut, ujar Fauzi tak membuat surut tekad anak bangsa untuk berpartisipasi dalam membantu pemerintah menuju Indonesia yang bebas narkoba. “BNM yang prihatin dengan kondisi terkini terhadap penyalahgunaan dan peredaran narkotika, dan bertekad untuk ikut ambil bagian membantu pemerintah mensosialisasi mengenai bahaya narkotika di kalangan masyarakat,” ujarnya.

    Fauzi Malanda berharap dapat membangkitkan moral dan semangat dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkotika di Tanah Air, terutama Kota Bandar Lampung, dan Provinsi Lampung.

    “BNM sendiri merupakan ormas yang berhubungan dengan program pemerintah yang bertekad dan secara konsisten akan membantu pemerintah dalam hal Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkoba (P4GN),” katanya.

    Fauzi berharap, pengurus BNM segera menggalang dukungan dari berbagai komponen lainnya serta membentuk kepengurusan di seluruh kecamatan, dan simpul simpul, agar komitmen nasional dan tekad pengurus dapat segera terwujud yaitu Indonesia bebas narkoba.

    Fauzi mengatakan, narkoba tidak hanya merusak moral dan mental masyarakat, tetapi juga merusak struktur ekonomi rakyat, karena hilangnya potensi ekonomi keluarga. “Ajak masyarakat melakukan penyuluhan dan pencegahan narkotika, karena saat ini kondisi darurat narkoba. Semua elemen masyarakat harus terlibat untuk memutus rantai peredaran narkoba,” pesannya.

    Ketua BNM Kota disumpah dalam pelantikanya tidak akan menerima gratifikasi dalam tugasnya yang dibacakan oleh Ketua UMUM. “Saya akan mendekati masyarakat dalam sosialisasikan narkoba yaitu dengan pendekatan kultur budaya, sehingga masyarakat akan mudah tersentuh,” katanya.

    Dalam membantu mewujudkan program pemerintah sangat dinantikan. “Peran masyarakat yang penting adalah cegah tangkal. Dibutuhkan juga peran keluarga dalam membangun komunikasi dalam keluarga akan sangat efektif mencegah penyalahgunaan narkoba,” katanya. (jun)

  • Ketum BNM-RI Sayangkan Pihak Hotel Horison Tampilkan Aksi Erotis Waria Di Acara Gathering Aniversary

    Ketum BNM-RI Sayangkan Pihak Hotel Horison Tampilkan Aksi Erotis Waria Di Acara Gathering Aniversary

    Aksi Erotis Tiga Waria Yang Tampil di Media Gathering Aniversary ke-3 Horison Hotel Bandarlampung, Selasa (19/03/2018)

    Bandarlampung (SL) – Ketua Umum erantas Narkoba dan Maksiat (BNM RI) Fauzi Malanda menyayangkan aksi erotis tiga waria yang tampil di Media Gathering Aniversary ke-3 Horison Hotel Bandarlampung pada Selasa (19/03/2018) malam.

    Fauzi berujar, dengan dipertontonkan tiga waria yang menyanyi dan menari itu sama hal mendukung adanya lesbian gay byseksual dan transgender (LGBT).

    “Sama saja dengan mendukung LGBT,” ucap Fauzi. Fauzi mendesak management Horison Hotel untuk tidak mempertontonkan aksi serupa di Lampung.

    “Kalo di luar Lampung silahkan,” tegasnya. Lampung kata Fauzi masih kental dengan budaya Timur. Pun amat menjaga norma-norma kehidupan dan agama. “Management Hotel Horison sama saja pelaku LGBT,” kata Fauzi.

    Fauzi menuturkan, jika hal ini masih terulang, pihaknya akan mensikapi masalah ini dengan serius, dengan meminta pemangku kebijakan di Bandarlampung untuk menutup Hotel Horison. “Apalagi sejak awal keberadaan Hotel Horison bermasalah,” imbuhnya.

    Fauzi berujar, waria adalah laki-laki normal, namun karena perilaku yang gemah gemulai bukan karena dibuat-buat, karena bawaan dari lahir (gen).

    Untuk itu kata Fauzi, waria bukan untuk dipertontonkan namun harus disadarkan. “Kalo dipertontonkan, sama saja mendukung LGBT,” tandasnya.

    Fauzi menghimbau, ada baiknya pihak Hotel Horison memberikan hiburan atau tontonan yang mendidik. “Kan banyak penyanyi atau penari yang baik. Enggak harus waria,” ujarnya.

    Diketahui, ratusan undangan yang hadir pada acara Media Gathering perayaan Anniversary ke-3 Hotel Horison Lampung, dikejutkan dengan kemunculan tiga Waria (wanita pria) yang meliuk-meliuk mengikuti irama lagu Mahadewi “Wanita Paling Seksi”.

    Setelah beberapa saat menghibur undangan dari atas panggung, ketiga Waria itupun turun menghampiri sejumlah undangan dan mengundang gelak tawa.

    Sebagian undangan, juga seakan tidak ingin kehilangan momen dan mengabadikan tingkah abnormal dari ketiga Waria tersebut.

    Meskipun penampilan ketiganya telah usai, para undangan masih riuh mengulasnya sambil tertawa lepas merasa geli, sepertinya terhibur sekali. (red)

  • BNM Desak Polresta Usut Sindikat Narkoba Kabag Protokol Tulangbawang Barat

    BNM Desak Polresta Usut Sindikat Narkoba Kabag Protokol Tulangbawang Barat

    Ketua Umum BNM RI Fauzi Malanda bersama Irjen Pol Heru Winarko, di Polda Lampung waktu lalu.

    Bandarlampung (SL) -Ketua Umum Berantas Narkoba Dan Maksiat (BNM) Indonesia, Fuazi Malanda, meminta Polresta Bandar Lampung mengusut tuntas jaringan Narkoba yang melibatkan oknum Kabag Protokol Bupati Tulang Bawang Barat, yang ditangkap bersama oknum PNS dan rekannya.

    “Kasus ini harus ditindak lanjuti dengan serius. Satres Narkoba Polresta, harus ungkap jaringan
    Kami curigai banyak yang terlibat,” kata Fuazi Malanda, saat mendengar adanya oknum protokol Bupati dan PNS yang ditangkap Polisi karena  Narkoba.
    Menurut Fuazi, Polresta jangan main main, di BNM akan mengawasi proses hukum kasus itu. “Sudah banyak contoh yang main main, apalagi melibatkan pejabat. Nanti susah,” katanya.
    Perang terhadap narkoba, kata Fuazi itu juga menjadi salah satu program utama BNM, yang prihatin atas negeri, dan nasib generasi Bangsa, yang rusak karena penyalah gunaan Narkoba. “Saya tegaskan jangan main-main dengan Narkoba. Kami akan awasi aparat yang terlibat dan penegakan hukum yang menangani dan terlibat narkoba ” tegasnya.(nik/jun)
  • Fauzi Malanda Siap Dukung Kepala BNN Heru Winarko

    Fauzi Malanda Siap Dukung Kepala BNN Heru Winarko

    Ketua Umum BNM RI Fauzi Malanda bersama Irjen Pol Heru Winarko, di Polda Lampung waktu lalu.

    Bandarlampung (SL) -Ketua Umum Berantas Narkotika dan Maksiat Indonesia (BNM RI), Fauzi Malanda mengapresiasi pilihan Presiden RI melantik Irjen Pol heru Winarko, sebagai kepala BNN menggantikan Komjen Budi Waseso, yang memasuki masa pensiun.

    Fauzi Malanda mengatakan sosok Heru Winarko, dikenal familiar dan dekat masyarakat, “Sebagai pimpkinan sebuah lembaga yang bernaung di bawahnya, kami menyambut baik. Dan akan mendukung dalam percepatan pemberantasan peredaran Narkoba di Republik ini,” kata Fauzi yang mengaku mengenal sosok Heru Winarko sejak bertugas di Lampung.

    Fauzi menyambut baik, pelantikan itu dan mengajak lembaga-lembaga yang konsen terhadap pemberantasan Narkoba untuk membantu aparat kepolisian untuk berbuat, “Kita harus bangkit melawan serangan narkoba dan maksiat, kita yakin BNN akan terus maksimal, karena Heru amat dengan
    masyaralkat.” katanya.

    Persoalan berantas narkoba, lanjut Fauzi bukan hanya tanggung jawab Polisi, dan BNN, tapi juga masyarakat, termasuk organisasi masyarakat atau lembaga yang konsen dengan gerakan anti narkotika, salah satunya BNM RI

    “Meski terhitung masih baru, BNM RI, yang berpusat di Lampung, dan terdiri dari orang orang yang terpanggil untuk memberantas narkoba. Karena Lampung juga masuk zona merah peredaran narkoba, yang sudah menjalar ke anak-anak dan mahasiswa
    bahkan miris ke kalangan pejabat,” katanya.

    BNM RI pusat berdomisili di Bandarlampung, dengan perwakilan juga ada di seluruh Indonesia, termasuk  perwakilan di Jakarta. “Kita berharap, dengan lahirnya lembaga seperti kami yang membantu pemerintah, jadi pemerintah harus tanggap jika lahirnya kami tidak ditanggapi positif oleh laga kepolisian
    setempat atau BNNP, lebih baik diganti saja pejabanya. Karena saya yakin memberantas narkoba tidak bisa dengan polisi, BNN saja

    Tapi juga melibatkan lembaga lain, termasuk masyarakat sebagai corong dan
    mata yang lakukan pengawasan,” katanya.

    Atas nama BNM RI, Fuazi  berkeyakinan BNN di bawah kepeimipinan Heru Winarko nantinya akan menekan perederan narkoba di Indonesia secara umum dan khususnya di Lampung.

    Peredaran narkoba, Lanjut Fauzi  bisa kita eliminir tetapi juga penting adalah perbaiki moral pejabat negara, baik itu di kepolisian , hakim, jaksa dan lembaga pemerihtah lain, sehingga ada efek jera bagi para pelaku, contoh hakim memberi hukuman ringan, jaksa menunut hukuman ringan, jadi tidak efek jera bagi pelaku, atau bandar dan pelaku tetap bernuat karena sudah mengatasinya.

    “Kita meminta untuk tegakan aturan libatkan pengawas eksternal untuk elihat secara langsung agar tidak bermain mata. Contoh peredaran narkoba di LP jika melibatkan pengawas ekstrenal secara langsung maka bisa mencegah adanya main mata antar petugas,” katanya. (nik/nt)