Tag: Ketua JMSI Lampung

  • Ahmad Novriwan Tekankan Pentingnya Keberadaan JMSI 

    Ahmad Novriwan Tekankan Pentingnya Keberadaan JMSI 

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung, Ahmad Novriwan menekankan pentingnya keberadaan JMSI, untuk mempermudah kerja Pemkab dan Forkopimda ihwal keberadaan media online.

    Pemilik media online lintaslampung.com ini mengatakan, pengurus dan anggota JMSI adalah para pemilik media online yang berbadan hukum, serta semaksimal mungkin mengedepankan cara-cara profesional dalam bekerja.

    “Kita diatur UU Pokok Pers nomor 40 tahun 1999. Untuk bekerja lebih baik lagi. Kami didik wartawan menjadi wartawan yang baik mengedepankan cara-cara profesional, JMSI berkomitmen untuk lebih baik, lebih profesional, melaksanakan tugas pokok dengan fungsi,” kata dia saat melantik Ketua JMSI Lampung Selatan, di Aula Sebuku Lampung Selatan, Senin, 10 Juni 2024.

    Mantan aktivis ini mengatakan, pengurus dan anggota JMSI tidaklah mungkin menyebarluaskan informasi bohong yang menyesatkan. Karena JMSI mengedepankan tugas dan fungsinya dengan baik.

    “Tidak mungkin berita hoax di JMSI. Haram hukumnya, fitnah timbulnya,” ucapnya.

    Kata dia, dengan perkembangan teknologi informasi dengan segala kemudahan dan kecanggihan serta kebutuhan informasi, saat ini ribuan media online yang lahir.

    “JMSI mudah-mudahan bisa mengcover berita hoax (bohong), kami siap berkolaborasi dengan semua pihak,” imbuhnya. (Rls/Red)

  • Teguh Santosa Luncurkan Dua Buku

    Teguh Santosa Luncurkan Dua Buku

    Jakarta, (SL) – Peluncuran dua buku, “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” karya CEO RMOL Network, Teguh Santosa, di Jaya Suprana School of Performing Arts di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu (30/7) terasa tidak biasa.

    Peluncuran kedua buku yang diterbitkan Booknesia Publishing House dari Farah Media Utama itu dihadiri sejumlah duta besar dan diplomat negara sahabat di Jakarta dan tamu asing, seperti dari Rusia, Maroko, Venezuela, Sudan, Afghanistan, Korea Utara, Pakistan, dan Selandia Baru.

    “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” adalah kumpulan wawancara Teguh Santosa yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta yang dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir.

    Peluncuran kedua buku yang dirangkaikan dengan peluncuran aplikasi SemuaNews dari JMSI itu juga dihadiri pimpinan JMSI se-Indonesia yang baru mengikuti Rapat Pleno Diperluas sehari sebelumnya.

    Tokoh lain yang hadir adalah Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dan Pembina JMSI Sumatera Utara Rahudman Harahap. Adapun tuan rumah dalam peluncuran itu adalah budayawan Jaya Suprana dan Ibu Aylawati. Penyair dan aktivis Addhie Massardi serta pakar komunikasi politik Hendri Satrio juga tampak hadir di antara tamu undangan.

    Tokoh nasional DR Rizal Ramli yang mereview buku tersebut mengatakan, buku Teguh Santosa ini terbilang unik dan tidak “plain vanilla”.

    “Buku ini cukup unik. Biasanya, kalau Anda membaca wawancara dengan duta besar, sangat plain vanilla (sederhana dan mudah) dan Anda jarang melihat kekayaan negara yang diwakilinya, isu yang ditanyakan, dan relasinya dengan Indonesia. Kalau Anda baca buku ini, Anda dapat melihat bahwa dia (Teguh Santosa) mengeksplorasi pikiran, personalitas duta besar, dan berusaha memahami negara dari perspektif yang berbeda,” urai Rizal Ramli yang memberikan pengantar dalam buku “Buldozer dari Palestina”.

    Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila G. Vorobieva dalam sambutannya mengatakan, di tengah perang informasi saat ini tidak banyak yang memahami sudut pandang Rusia. Namun Teguh memberikan ruang yang cukup bagi pembaca di Indonesia untuk melihat Rusia.

    “Kami sangat menghargai bahwa ada jurnalis Indonesia yang bersedia menyebarkan alternatif atau sudut pandang Rusia tentang apa yang terjadi di dunia. Dan kami merasa masyarakat Indonesia berhak untuk mengetahuinya. Dan tentu saja, kami sangat menghargai pekerjaannya yang luar biasa,” ujar Dubes Lyudmila G. Vorobieva.

    Wawancara Teguh dan Dubes Lyudmila G. Vorobieva dapat ditemukan di kedua buku.

    Dubes Kerajaan Maroko Ouadia Benabdellah juga berpandangan serupa. Dia yang telah bertugas selama tujuh tahun di Jakarta mengatakan, Teguh adalah wartawan Indonesia pertama yang ditemuinya.

    “Sejujurnya, dia membuka mata saya pada banyak hal di Indonesia. Teguh adalah wartawan yang kita butuhkan pada masa kini,” ujarnya.

    Adapun Dubes Republik Bolivarian Venezuela Radames Jesus Gomez Azuaje, mengatakan, Teguh Santosa berusaha memahami tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Venezuela, seperti soal terorisme, peredaran narkoba, pelanggaran HAM.

    “Dia mengerti apa yang terjadi di Venezuela di tengah krisis lingkungan, krisis politik, dan situasi geopolitik yang sangat kompleks. Dia (Teguh) mencoba menjelaskan kepada pembaca dengan sangat jelas. Jadi saya harus berterima kasih karena profesionalisme Teguh,” ujarnya.

    Selain ketiga duta besar itu, peluncuran kedua buku ini juga dihadiri Duta Besar Sudan Yassir Mohamed Ali, Charge d’affaires Afghanistan Qaiz Barakzoy, dan Counselor Korea Utara So Kwang Yun. Dua mantan duta besar Indonesia juga hadir memberikan sambutan. Mereka adalah mantan Dubes RI untuk Korea Selatan yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemlu RI Dubes Umar Hadi dan mantan Dubes RI untuk Jepang yang kini menjadi salah seorang Komisaris PT Pindad Dubes Yusro. (Red)

  • Menolak Bersetubuh Wanita Dianiaya Pacar Korban Minta Pelaku Ditangkap?

    Menolak Bersetubuh Wanita Dianiaya Pacar Korban Minta Pelaku Ditangkap?

    Bandar Lampung, (SL) – Didampingi keluarganya, DA Korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh MA mendatangi kantor JMSI Provinsi Lampung, lantaran merasa tindak lanjut proses hukum yang dilakukan oleh Polsek Kedaton jalan ditempat, Senin 10 Juli 2023.

    Diketahui, Pada hari Rabu tanggal 26 April 2023 sekira Jam 02.00 WIB telah terjadi peristiwa penganiayaan yang di lakukan oleh Pelaku MA terhadap korban DA.

    Peristiwa Penganiayaan tersebut terjadi di sekitar Jalan ZA Pagar Alam, Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

    Menurut DA, pelaku melakukan Penganiayaan dengan cara memukul korban dengan menggunakan tangan kanan dan kiri berkali-kali. Pelaku memukul korban di bagian wajah korban akibat keributan tersebut.

    Baca Juga: Mantera Presisi Pulihkan Kepercayaan Publik Pada Polri

    Dikatakan DA, penyebab kejadian penganiayaan tersebut karena pelaku meminta kepada korban untuk berhubungan badan akan tetapi oleh korban ditolak. Karena penolakan tersebut, pelaku melakukan penganiayaan.

    Akibatnya korban mengalami luka memar di bibir dan wajah korban. Dan tak lama berselang, korban dan keluarga melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kedaton dengan Nomor: LP/B/351/IV/2023/SEKTOR KDT/RESTA BALAM/POLDA LPG, guna pengusutan lebih lanjut.

    Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polsek Kedaton masih belum memberikan keterangan resmi kepada media, meski sempat berkomunikasi via telepon. (Red)

  • Ahmad Novriwan Pastikan JMSI Siap Jadi Promotor Wisata di Tubaba

    Ahmad Novriwan Pastikan JMSI Siap Jadi Promotor Wisata di Tubaba

    Tulang Bawang Barat (SL)-Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung, Ahmad Novriwan mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam Rakerda JMSI di Kabupaten Tubaba.

    Kata pemilik media siber lintaslampung.com ini dipilihnya Kabupaten Tubaba karena banyak destinasi wisata di kabupaten ini yang patut dikunjungi, selain unik, tak kalah dengan wilayah lain.

    “Ini Rakerda pertama JMSI dilakukan di Tubaba, karena Kabupaten Tubaba eksotik,” ucapnya, Rabu 12 April 2023.

    Menurutnya, JMSI siap mempromosikan destinasi wisata di daerah masing-masing untuk menghidupkan perekonomian daerah dari sektor pariwisata, mengangkat destinasi wisata daerah agar lebih banyak dikunjungi wisatawan.

    “Daerah lebih kita berdayakan, agar dipromosikan menjadi wisata, cikal bakal kearifan lokal bagi Indonesia. Karena jika di mancanegara atau di kota sudah banyak atau biasa dikunjungi. Maka kami memilih Kabupaten Tubaba,” imbuhnya. (Red)