Tag: #Komisi III DPR RI

  • DPR RI Besuk Anggota Densus 88 yang Tertembak Saat Tangkap Teroris di Pringsewu

    DPR RI Besuk Anggota Densus 88 yang Tertembak Saat Tangkap Teroris di Pringsewu

    Bandar Lampung (SL)-Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni beserta rombongan menjenguk anggota Densus 88 yang alami luka tembak pada saat operasi penangkapan teroris di Pringsewu, Lampung pada Rabu 12 April 2023 lalu.

    Tampak Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika dan Kejati Lampung Nanang Sigit Yulianto juga turut mendampingi rombongan Komisi III DPR RI ke RSUD Abdoel Moeloek, tempat salah satu anggota Densus 88 anti teror Mabes Polri, Bripda JO dirawat.

    Pada kesempatan itu, Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan semangat kepada anggota Polri yang tengah menjalani perawatan. Dia pun memberi apresiasi serta dukungan kepada anggota Densus 88 Polri dalam penanganan teroris di Lampung.

    “Kami juga turut mengapresiasi kesigapan koordinasi Polda Lampung dan RSUD Abdul Moeloek yang dengan cepat tangani anggota. Kesiapan fasilitasnya pun sudah sangat baik, tanpa kekurangan, semuanya optimal,” ujar Sahroni, Jumat 14 April 2023.

    Diketahui sebelumnya, anggota Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Bripda JO tertembak saat operasi penangkapan enam terduga teroris jaringan kelompok Jamaah Islamiyah di Pringsewu, Lampung.

    Bripda JO mengalami luka cukup serius di bagian paha. Namun kini kondisinya mulai membaik. (Red)

  • Komisi III DPR RI Minta Polisi Segera Ungkap Kasus Pencabulan 11 Bocah

    Komisi III DPR RI Minta Polisi Segera Ungkap Kasus Pencabulan 11 Bocah

    Bandar Lampung (SL)-Anggota komisi III DPR RI Taufik Basari menyoroti kasus pencabulan dengan korban 11 bocah pria, dan bocah di perkosa empat kakek kakek, adalah sudah masuk dalam kategori darurat. Selain prihatin Taufik Bastari meminta pihak kepolisian bekerja ekstra mengungkap kasus ini dengan tetap menjaga hak-hak korban.

    Baca: Polresta Bandar Lampung Proses Kasus Sodomi 11 Bocah Pria dan Seorang Gadis Penjual Krupuk di Perkosa 4 Kakek Kakek

    “Saya minta kepolisian di Bandar Lampung bekerja serius, kasus ini bukan sepele, sudah masuk kategori darurat. Harus ditelusuri dengan jelas sehingga korban-korban yang mengalami pelecehan seksual bisa terungkap,” katanya.

    Taufik yang dalam beberapa kesempatan menyebut pentingnya penguatan unit PPA di Lampung, mengaku perlu ada kerjasama yang baik antara penegak hukum dengan masyarakat agar kasus kekerasan seksual terhadap anak bisa dibendung.

    “Peranan orangtua dan lingkungan untuk mencegah dan mengantisipasi potensi kekerasan seksual perlu menjadi perhatian bersama. Apabila pengawasan masyarakat lemah, di situ bisa muncul peluang terjadinya kekerasan sesual termasuk pencabulan dan perkosaan. Pihak kepolisian juga harus aktif melibatkan masyarakat, jangan sampai makin banyak korban dan polisi akhirnya hanya bisa bertugas menangani saat muncul pidana, pencegahan juga harus berjalan” jelas Taufik.

    Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual akan mendapatkan gangguan secara mental dan fisik, yang bisa  terjadi dalam jangka yang panjang. Olehnya itu, Taufik mendorong adanya kesadaran bersama semua pihak untuk terlibat dan mendukung upaya pencegahan. Dirinya juga menyinggung pentingnya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual kembali dimasukkan dalam Prolegnas 2021 sehingga bisa segera disetujui untuk diundang-undangkan.

    Beberapa waktu lalu bahkan Taufik secara khusus bertemu dengan seluruh Unit Perlindungan Perempuan Anak di seluru Polres Se-Lampung untuk memberikan semangat dan perhatian terhadap kerja-kerja dari unit ini. Terkait dengan kasus-kasus kekerasan seksual yang terjadi di Lampung Taufik juga mengadakan diskusi dengan lembaga pendamping korban seperti Damar Lampung dan LBH Bandar Lampung.

    Terakhir, Taufik juga berharap ada hukuman setimpal yang diberikan kepada pelaku tindak kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, apalagi tindakan ini sangat merusak mental dan fisik dan masa depan korban. Seperti ketahui Polresta Bandar Lampung menerima 2 laporan dari 11 korban yang diduga mengalami pelecehan seksual. 4 orang anak sudah dimintai keterangan sementara yang lainnya masih dalam pengembangan. (Red)