Tag: Kongres PWI XXIV

  • Margiono Apresiasi Kehadiran Presiden Jokowi Pada Kongres PWI ke- XXIV di Solo

    Margiono Apresiasi Kehadiran Presiden Jokowi Pada Kongres PWI ke- XXIV di Solo

    Jawa Tengah (SL) – Ketua Umum PWI Margiono mengapresiasi kehadiran Presiden Jokowi pada Kongres XXIV di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9). Sebab, merupakan kali pertama dalam sejarah sejak lahirnya PWI di Solo, pelaksanaan kongres dihadiri dan dibuka oleh presiden.

    “Sejarah mencatat PWI lahir di Solo. dan ini kali pertama pula dalam sejarah pelaksanaanya, Kongres PWI dihadiri dan dibuka oleh presiden. Kalau HPN (Hari Pres Nasional), sudah biasa setiap tahunnya presiden hadir,” ucap Margiono disambut tepuk tangan peserta kongres dan tamu undangan.

    Apresiasi diberikan karena begitu tiba di arena kongres di The Sunan Hotel, Jokowi langsung menyalami peserta kongres pada barisan terdepan. Peserta mengira, setelahnya Jokowi langsung duduk dilanjutkan acara pembukaan. Ternyata, Jokowi mengelilingi arena kongres dan menyalami satu per satu peserta kongres. Bukan cuma itu. Jokowi juga meladeni swafoto sembari berkeliling. (Mediamerdeka.co)

  • Atal Sembiring Depari Terpilih Sebagai Ketum PWI 2018-2023

    Atal Sembiring Depari Terpilih Sebagai Ketum PWI 2018-2023

    Jawa Tengah (SL) – Atal Sembiring Depari, akhirnya terpilih sebagai ketua umum (ketum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada Kongres XXIV di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Sabtu (29/9). Atal mengalahkan kandidat lainnya, He dry Ch. Bangun.

    Dalam sidang pleno, Atal meraih 38 suara 73 total pemegang hak suara. Sementara Hendry 35 suara. Dengan hasil itu, pimpinan sidang pleno pemilihan ketum, Zulkifli Otto dari Sulawesi Selatan, dengan didampingi wakil ketua Abdul Munir (Jawa Timur), dan anggota Mirza Zulhadi (Jawa Barat) menetapkan Atal S. Depari sebagai ketum periode 2018-2023.

    Sebelum pemilihan, calon ketum diusulkan oleh PWI dari 34 provinsi plus satu dari Solo, dan tiga dari PWI pusat. Masing-masing hanya berhak mengusulkan satu calon dengan dituliskan pada kertas yang telah dicap oleh panitia.

    Dari penghitungan pengajuan calon, muncul tiga nama. Masing-masing Atal S. Depari meraih 19 dukungan, Hendry 16, dan Sasongko Tedjo satu dukungan. Sementara dua dukungan tidak sah karena mengajukan dua nama.

    Selanjutnya, ketiga calon yang muncul ditanyakan oleh pimpinan sidang kesiapannya untuk dicalonkan. Dari ketiganya, hanya Sasongko yang mengundurkan diri.  Sehingga, pimpinan sidang langsung meminta dua calon, Atal  S dan Hendry untuk mengisi formulir pencalonan dilanjutkan dengan penandatanganan fakta integritas.

    Kemudian, sidang dilanjutkan dengan pemilihan ketum. Setiap provinsi dari Aceh hingga Papua dipanggil oleh panitia pemilihan dan mengisi suara dibilik yang telah ditentukan. Adapun jumlah hak suara setiap provinsi berdasarkan ketentuan bahwa anggota biasa PWI di bawah 100 orang hanya memiliki 1 suara, 100 hingga 200 punya 2 suara, 200 sampai 400 punya tiga suara, dan 400 sampai 600 sebanyak empat suara.

    Khusus Lampung, dengan jumlah 509 anggota biasa, maka memiliki empat suara. Suara Lampung bulat mendukung Bang Atal.

    “Dengan terpilihnya ketua umum, maka kami menghaturkan terimakasih atas kepercayaan untuk memimpin sidang dan terima kasih kepada peserta kongres sehingga jalannya pemilihan berlangsung lancar. Selanjutnya, sidang akan dipimpin oleh ketum terpilih untuk pemilihan ketua Dewan Kehormatan (DK). Maka, sidang pleno pemilihan ketum kami tutup,” ucapnya sembari mengetuk palu sidang tiga kali.

    Bang Atal pun langsung disambut ucapan selamat oleh peserta kongres. Setelah berlangsung selama lebih kurang 10 menit, Bang Atal mengambil alih sidang, untuk pleno pemilihan ketua Dewan Kehirmatan (DK) PWI. Sebelum pemilihan sidang diskors untuk ishoma. (red)

  • Presiden : Jangan Ada Yang Halangi Media Menjalankan Kerja Jurnalisme

    Presiden : Jangan Ada Yang Halangi Media Menjalankan Kerja Jurnalisme

    Solo (SL) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, bahwa media memiliki peran penting dalam membangun demokrasi, membangun checks and balances, memperkuat partisipasi warga.Mengingat peran penting media pada perkembangan demokrasi di Indonesia, Presiden Jokowi menegaskan, bahwa kebebasan pers menjadi hal yang utama yang perlu dijaga dan menjadi semangat reformasi.

    “Media harus dilindungi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat,” kata Presiden Jokowi saat membuka Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9) siang.

    Presiden menekankan, jangan ada yang menghalangi media dalam menjalankan kerja jurnalismenya. “Jangan ada yang melakukan kekerasan kepada wartawan yang tengah menjalan profesinya,” tegas Presiden Jokowi.

    Terkait dengan hal itu, Presiden Jokowi meminta, terutama kepada pemilik media agar kesejahteraan wartawan betul-betul diperhatikan. “Ini penting. Profesi manapun memang ketika meningkat profesionalitasnya maka meningkat juga mestinya kesejahteraannya,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengajak anggota PWI dan para wartawan umumnya untuk bersama-sama membangun demokrasi Indonesia menjadi lebih berkualitas, lebih sehat, dan lebih kuat. “Bersama-sama kita menjaga agar rakyat jangan terpecah belah hanya karena beda pilihan politik,” pinta Presiden.

    Kepala Negara mengingatkan, bahwa pilihan kebangsaan hanya satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahwa persatuan adalah aset bangsa yang harus dijaga, harus dirawat, harus dipelihara, dan dipertahankan.

    Kritik Media Sosial

    Sebelumnya Presiden Jokowi sempat menyindir kehadiran media sosial, yang menurutnya menjadikan setiap warga negara bisa menjadi wartawan, bisa menjadi pemred (pemimpin redaksi). “Rapat redaksi yang tertata kini digantikan dengan peran media sosial. Jempol menjadi pemred medsos,” ucap Presiden Jokowi.

    Namun seiring dengan itu, Presiden Jokowi menyampaikan munculnya tantangan lain di tengah maraknya media sosial yaitu munculnya hoax, kabar bohong, berita palsu. Untuk itulah, Presiden mengingatkan bahwa media memiliki peran penting dalam membangun demokrasi, membangun checks and balances, memperkuat partisipasi warga.

    Presiden meyakini, kebebasan pers akan memunculkan pemerintahan yang responsif, pemerintahan yang transparan, dan pemerintahan yang akuntabel. Mengenai kritik yang disuarakan media dalam demokrasi, Presiden Jokowi menilai sebagai sesuatu yang wajar, karena dengan kritik pemerintah akan bisa memperbaiki, bisa membenahi kekurangan-kekurangan yang ada.

    Namun Presiden menegaskan, bahwa kritik berbeda dengan fitnah, berbeda dengan provokasi, sangat beda sekali. Kepala Negara menambahkan bahwa kritik juga bukan mencari-cari kesalahan. “Kritik apalagi, berbeda sekali dengan nyinyir, beda,” tegas Presiden Jokowi.

    Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Menkominfo Rudiantara, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Ketua PWI Pusat Margiono. (net)

  • Presiden Jokowi Buka Kongres PWI XXIV di Solo

    Presiden Jokowi Buka Kongres PWI XXIV di Solo

    Jateng (SL) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres Persatuan Wartawan Indonesia XXIV di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9) sore. Dua nama mencuat sebagai kandidat kuat calon ketua umum (Caketum), yaitu Atal S. Depari dan Hendry Ch. Bangun.

    Diketahui, Atal selama ini menjabat Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI. Sedangkan. Hendry adalah sekretaris jenderal PWI.

    Kedua tim sukses Caketum mengklaim telah didukung oleh sejumlah PWI provinsi. TS Atal didukung oleh 19 provinsi dengan total suara 39. Sementara TS Hendry mengaku didukung dari 21 provinsi dengan jumlah suara 40.

    Karena itu, kedua kandidat ini malam ini akan bersaing ketat pada pemilihan ketum mengantikan Margiono yang telah menjabat dua periode.

    Humas Tim Pemenangan Atal, Firdaus Anuseto mengungkapkan bahwa pihaknya tetap optimistis memenangi pemilihan. “InsyaAllah, dengan mengucap bismillah kita dapat membawa bang Atal memimpin PWI,” ucapnya. (net)

  • Provinsi Lampung Kembali Raih Penghargaan PWI 2018

    Provinsi Lampung Kembali Raih Penghargaan PWI 2018

    Jawa Tengah (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung kembali meraih penghargaan PWI 2018. Penghargaan diberikan sebelum dimulainya pleno Kongres XXIV di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9) malam.
    Lampung juga sangat berbangga, karena Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Lampung DR. Hi. Iskandar Zulkarnain didapuk menyerahkan hasil disertasinya kepada Ketua Umum PWI Margiono. Adapun disertasi dengan judul Pengembangan Model Pendidikan dan Pelatihan Konvergensi Media dalam Meningkatkan Mutu Jurnalistik Berbasis Karakter. Ini merupakan hasil studi pada Sekolah Jurnalistik (SJI) PWI.
    Sebelumnya, Kongres telah dibuka oleh Presiden Jokowi, Jumat sore. Hadir jajaran kabinet Jokowi, pengurus PWI pusat dan provinsi se Indonesia serta tamu undangan.
    Plt. Ketua PWI Lampung Nizwar menerangkan, penghargaan PWI yang diterima karena berpretasi dan berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terkait peningkatan kompetensi melalui SJI dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Safari Jurnalistik, dan kegiatan pelatihan lainnya pada tahun 2018. Sehingga PWI pusat menilai pantas menjadi teladan.
    “Selain Lampung, penghargaan ini juga diterima oleh PWI Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan Kalimantan Tengah. Secara nasional kita ada diperingkat empat, sementara regional Sumatera menjadi yang terbaik,” terang Nizwar.
    Menurut Nizwar, kesuksesan PWI Lampung adalah untuk kesekian kalinya. Lampung terus mendapatkan apresiasi PWI Pusat sejak tahun. 2012 lalu dengan sejumlah program dalam meningkatan kompetensi wartawan di Bumi Ruwa Jurai.
    “InsyaAllah ini semakin membuat kita terus terpacu untuk mewujudkan insan wartawan dan hasil karyanya yang semakin berkualitas, berwawasan, dan profesional di Lampung,” ujarnya.
    Terkait disertasi DR. Iskandar Zulkarnain, lanjut Nizwar, ini menjadi model baru dalam perkembangan ilmu jurnalistik. “Hasil disertasi dapat menjadi acuan baik bagi PWI maupun bagi dunia pendidikan,” ucapnya.
    Sementara Iskandar menjelaskan bahwa disertasinya akan menjawab persoalan media yang sedang dirundung persaingan antara cetak, online dan media siar. Juga menjawab tantangan untuk menangkal berita bohong alias hoax.
    “Disertasi ini pun menjadi acuan bagi wartawan milenial sebagai dasar menjalankan tugas-tugas kewartawanannya secara beretika dan profesional,” kata dia. (net)
  • Atal Depari dan Hendry CH Kandidat Kuat Caketum PWI 2018

    Atal Depari dan Hendry CH Kandidat Kuat Caketum PWI 2018

    Jawa Tengah (SL) – Dua nama mencuat sebagai kandidat kuat calon ketua umum (Caketum), yaitu Atal S. Depari dan Hendry Ch. Bangun. Pada Kongres Persatuan Wartawan Indonesia XXIV di Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9/2018).

    Diketahui, Atal selama ini menjabat Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI. Sedangkan. Hendry adalah sekretaris jenderal PWI.

    Kedua tim sukses Caketum mengklaim telah didukung oleh sejumlah PWI provinsi. TS Atal didukung oleh 19 provinsi dengan total suara 39. Sementara TS Hendry mengaku didukung dari 21 provinsi dengan jumlah suara 40.

    Karena itu, kedua kandidat ini malam ini akan bersaing ketat pada pemilihan ketum mengantikan Margiono yang telah menjabat dua periode.

    Humas Tim Pemenangan Atal, Firdaus Anuseto mengungkapkan bahwa pihaknya tetap optimistis memenangi pemilihan. “InsyaAllah, dengan mengucap bismillah kita dapat membawa bang Atal memimpin PWI,” ucapnya. (rls/red)