Tag: Konservasi

  • Lembah Hijau Destinasi Wisata Terbaru yang Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga.

    Lembah Hijau Destinasi Wisata Terbaru yang Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga.

    Bandar Lampung,sinarlampung.co-Lembah Hijau Lampung terletak di Jalan Radin Imba Kesuma Ratu, Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Tempat wisata Lembah Hijau  memadukan antara unsur rekreasi dan pemandangan alam hijau.

    Taman Satwa

    Lembah Hijau juga menyediakan berbagai wahana untuk mengisi waktu liburan bersama keluarga maupun teman-teman. Lembah Hijau merupakan tempat yang lapang untuk menikmati pemandangan alam sekitar. Luas Lembah Hijau Lampung sekitar 30 hektar, sehingga tempat ini dapat digunakan oleh anak-anak menikmati alam dengan leluasa bahkan berlari-larian.

    Kawasan Lembah Hijau Lampung terbagi menjadi dua bagian, dimana 15 hektar untuk taman wisata dan 15 hektar sisanya untuk taman satwa. Pengunjung dapat melihat sekitar 465 satwa dari 43 spesies yang berbeda. Tersedia juga berbagai wahana yang dapat dinikmati pengunjung, seperti wahana air, outbound, tempat berkemah, water park, dan wahana permainan.

    Aktivitas Lembah Hijau 

    Ada berbagai aktivitas Lembah Hijau Lampung yang dapat dinikmati oleh para pengunjung. Aktivitas outdoor Lembah Hijau Lampung Tersedia aktivitas outbound untuk mengembangkan minat dan bakat terkait alam dan kedisiplinan. Outbound antara lain dilakukan dengan menggunakan jembatan bergoyang, arena tali, dan lain-lain.

    Aktivitas di alam terbuka lainnya adalah camping untuk menikmati suasana alam terbuka lebih lama. Paint ball & air soft guns merupakan wahana permainan lainnya untuk melatih ketangkasan. Taman Satwa Tersedia taman satwa yang menyediakan berbagai informasi mengenai satwa. Ada beberapa spot satwa, seperti taman burung, aquarium, dan taman flora.

    Koleksi satwa berasal dari dalam negeri dan luar negeri dengan tempat tinggal di alam bebas, seperti burung pelikan disediakan taman luas dan kolam lengkap dengan batu-batuan. Interaksi dengan satwa Pengunjung juga dapat berinteraksi dengan satwa dan menunggang beberapa jenis hewan, seperti gajah maupun kuda.

    Selama berkeliling di taman satwa, pengunjung juga dapat didampingi oleh petugas. Jika lelah berkeliling dapat istirahat di kolam ikan besar. Di sana tersedia meja dan kursi untuk menikmati makanan ringan. Anak-anak juga bisa bermain dan melihat-lihat ikan.

    Waterboom Waterboom Lembah Hijau Lampung menyediakan lima buah kolam wahana air yang menantang, seperti gelas tumpah, spiral slide, kolam arus, torpedo slide, twins boomerang, water splash, dan water canon. Pengunjung dapat berenang dan bermain air sepuasnya.

    Lembah Hijau menawarkan pengalaman menyatu dengan alam yang memesona dan beragam satwa yang menarik yang kini telah mengalami transformasi yang signifikan. Pembaruan infrastruktur dan pengembangan fasilitas membuatnya semakin menarik.

    Pengunjung kini dapat memilih paket wisata yang sesuai dengan preferensi mereka, dari pengalaman mengamati satwa hingga berfoto dengan gajah Sumatera yang ramah. Setibanya di Lembah Hijau, pengunjung disambut oleh keindahan alam yang hijau serta beragam satwa seperti beruang, walabi, dan kanguru tanah. Pengalaman mendekati gajah Sumatera yang dapat diabadikan dalam foto juga menjadi daya tarik tersendiri.

    Bagi pecinta satwa, Taman Satwa Lembah Hijau menawarkan kesempatan untuk melihat lebih dekat berbagai jenis satwa, sementara Taman Burung memungkinkan untuk bersantai sambil menikmati keindahan burung-burung yang beraneka ragam.

    Tidak ketinggalan, Lembah Hijau juga menjadi rumah bagi sepasang harimau Sumatera yang sedang dalam program konservasi. Pengunjung dapat menyaksikan upaya kawin silang mereka, serta menonton pentas satwa yang mengagumkan.

    Selain menawarkan pengalaman wisata yang memikat, Lembah Hijau juga dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti tempat penginapan, gazebo untuk bersantai, dan area makan. Akses yang mudah dari pusat Bandar Lampung membuatnya menjadi pilihan ideal untuk liburan keluarga.

    Lembah Hijau Lampung tidak hanya menjadi tempat wisata yang menarik bagi keluarga, tetapi juga menjadi contoh sukses dalam pengembangan pariwisata lokal. Dengan berbagai pengalaman menarik dan fasilitas yang memadai, destinasi ini layak dikunjungi untuk menciptakan kenangan tak terlupakan bersama keluarga.(Red/*)

  • Ayo, Stop Perburuan dan Selamatkan Harimau Sumatera

    Ayo, Stop Perburuan dan Selamatkan Harimau Sumatera

    Harimau Sumateta (foto/dok/ney)

    Tanggamus (SL)-Habitat Harimau Sumatera, Sumatran Tiger, kini terancam punah. Populasi perkiraan kini hidup sekitar 600an ekor, tapi itu belum pasti. Kini banyak kasus komplik antara raja hutan itu dengan manusia, pemicunya adalah kawasan hutan dan pakan yang mulai terganggu. Sementara keberadaan Harimau sumatera merupakan bagian mata rantai keselamatan konservasi alam.

    Demikian benang merah pelatihan advokasi, yang diselenggarakan Sumatran Tiger, bersama WCS, dan Kehutanan, guna mendorong upaya konservasi Harimau Sumatera di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), bersinergi dengan media yang ada di Lampung, di Hotel 21 Gisting, Kamis, 15 Maret 2018.

    Kepala Balai Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Agus Wahyudiono mengungkapkan bahwa Harimau Sumatera merupakan salah satu dari tiga species kunci dan wajib dilindungi. Selain itu, populasi Harimau Sumatera kini terus terancam dan salah satu faktornya ialah konflik antara manusia dan harimau.

    “Selain untuk mendorong upaya konservasi Harimau Sumatera , tujuan dari pelatihan ini juga untuk meningkatkan keterampilan advokasi terkait konservasi Harimau Sumatera,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara Pelatihan Advokasi.

    Agus Wahyudiono mengatakan dalam perkembangan zaman, spesies Harimau Sumatera jumlahnya terus berkurang karena adanya konflik dengan manusia. Ia mengharapkan para pemangku terkait konservasi harimau Sumatera konsen atas permasalahan ini guna menyelamatkan dan memberi perlindungan harimau Sumatera dari kepunahan.

    “Yang harus kita tekankan adalah harimau ini adalah milik kita bersama. Saya harap nanti masyarakat akan paham bagaimana keberlangsungan hidup harimau Sumatera kedepan. Paradigma mitos-mitos mengenai harimau Sumatera harus dihilangkan, seperti kumis harimau yang katanya untuk obat kuat tapi secara teori tidak ada faktanya. Kuku harimau, dan kulitnya yang juga jadi incaran para pemburu. Itu harus dihilangkan,” kata dia.

    Pelaksana kegiatan advokasi harimau Sumatera, Veri Iwan Setiawan, mengatakan pihaknya sengaja menggelar pelatihan advokasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan advokasi, kampanye, dan komunikasi para pemangku kepentingan terhadap upaya konservasi harimau Sumatera.

    Firdaus R. Affandi dari aktivis harimau Sumatera dalam pemaparan materinya menambahkan satu hal yang menyebabkan dampak negatif dengan Harimau yaitu informasi yang berlebihan yang tersiar kepada masyarakat sehingga membuat image negatif harimau semakin meningkat.

    “Apalagi ditambah pemberitaan media yang membuat dan menyebar berita heboh dengan judul-judul yang membuat persepsi masyarakat akan hewan Harimau semakin buruk. Disinilah peran media dituntut untuk memberikan informasi yang tidak membuat image harimau Sumatera semakin buruk dimata masyarakat,” kata dia.

    Ia mengatakan untuk menghindari meningkatnya konflik manusia dan harimau, dibutuhkan pemahaman lebih kepada masyarakat melalui kampanye yang baik. Agar sudut pandang masyarakat terhadap harimau Sumatera akan membaik.

    Menurutnya, sebagai manusia yang memiliki akal ketimbang harimau Sumatera sebagai hewan, manusia harus bisa mengelola inovasi untuk bisa hidup berdampingan dengan harimau, khususnya masyarakat di daerah yang menjadi lingkup wilayah harimau Sumatera.

    Bukan hanya bisa menyalahkan harimau Sumatera atas konflik yang terjadi, karena manusia sendiri yang merambah habitat harimau. Harimau Sumatera. Dok. Kementerian LHK Populasi Harimau Sumatera terus Terancam Dari data analisis populasi terbaru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di 2017, populasi harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) saat ini kurang dari 700 ekor.

    Populasi terus terancam oleh berbagai faktor seperti konflik dengan manusia, perburuan liar, alihguna lahan, deforestasi, dan lainnya. Tercatat 1065 kasus konflik antara manusia dan harimau di pulau Sumatera dari 2001-2016. Adapun jenis konflik diantaranya harimau berkeliaran di lokasi aktivitas manusia ada 375 kasus, harimau menyerang ternak 376 kasus, harimau menyerang manusia 184 kasus, harimau terbunuh 130 kasus.

    Acara yang digelar oleh Sumatran Tiger ini juga didukung dengan berbagai pihak seperti Kementrian Lingkungan Hidup, Global Environment Facility, United Nations Development Program dan serta pengisi materi dari Wildlife Conservation Society.

    Sejumlah media mulai dari media cetak, televisi dan media online yang hadir pada pelatihan ini juga akan mengkampanyekan gerakan di social media dengan tema “Kami Generasi Pelindung Harimau” menggunakan tagar #wearetigers. (juniardi)

  • Wahrul Fauzi : Tangkap Pengrusak Kawasan Konservasi TNBBS

    Wahrul Fauzi : Tangkap Pengrusak Kawasan Konservasi TNBBS

    Wahrul Fauzi Silalahi SH, MH, saat rapat di DPP Nasdem, Jakarta waktu lalu. (Foto/dok/istri)

    Bandarlampung (SL)-Ketua Badan Hukum DPW Partai Nasdem Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi, mengapresiasi langkah cepat Kepolisian Daerah Lampung dalam respon proses dalam mengantisipasi kerusakan lingkungan di kawasan ikon dunia, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), di Way Haru, Pesisir Barat.

    “Kita sangat apresiasi Polda Lampung yang telah melakukan proses hukum cepat, terkait adanya pembangunan tambak ilegal dilahan konservasi, dengan menetapkan pengusaha tambak ilegal sebagai tersangka. Ini adalah bukti kerja cepat kepolisian,” kata Wahrul, di Bandarlampung, Senin (20/12).

    Menurut Wahrul, Partai Nasdem dalam restorasi linkungan hidup, yang juga fokus dengan kelestarian lingkungan, berterimakasih kepada WALHI yang cepat melapor ke Divisi KLKH Kemenhut, terkait temuan pengusaha tambak ilegal itu. “Negara harus melakukan audit, dan periksa para pihak yang terlibat dalam kegiatan dan meloloskan tambak tak berijin itu,” katanya.

    Temuan WALHI, kata Wahrul, adalah fakta fakta bahwa perusahaan itu bodong baik secara dokumen ijinnya. “Karena itu, negara harus berani menangkap pelaku yang terlibat, dan usir semua pelaku ilegal, Jangan sampai berkedok investasi tapi merusak lingkungan,” kata pria yang pernah tampil di acara Mata Nazwa itu.

    Wakil ketua bidang hukum dan Ham DPW Nasdem Lampung itu menjelaskan jika perusahaan sudah tidak patuh UU lingkungan hidup, artinya tidak taat hukum, “Maka indikasi akan merusak ikon dunia TNBBS itu ada, maka harus diberikan sangsi tegas. Negara harus ambil peran demi menyelamatkan ikon dunia, dalam menjaga kelestarian TNBBS,” katanya.

    Terkait hal itu, pihak akan berkordinasi dengan anggota Fraksi Partai Nasdem Provinsi DPRD Lampung, untuk melakukan pengawasan dan turun ke lapangan, melihat langsung kawasan tambak ilegal itu. “Kita akan koordinasikan dengan fraksi baik komisi II dan Komisi 5, untuk mengawal proses ini,” katanya. (Nt/Jun)

  • TW Bantah Tudingan Agus Istiqlal Soal Hambat Pembangunan

    TW Bantah Tudingan Agus Istiqlal Soal Hambat Pembangunan

    JAKARTA (SL)-Pengusaha nasional Tomy Winata memberi klarifikasi terhadap pernyataan Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Lampung Agus Istiqlal.

    Dalam pernyataan di media online suarapedia.com, Senin, 30 Oktober 2017 pukul 17:21 WIB dengan judul “Pembangunan Jalan Wayharu Dihambat Pengusaha, Bupati Pesisir Barat Lapor Presiden.

    “Kami hanya ingin meng klarifikasi dan meluruskan pernyataan bupati Pasibar,” jelas Desrizal Kuasa Hukum Tomy Winata kepada media, Selasa, 31 Oktober 2017.

    Desrizal menuturkan, sebagaimana dikutip dari media online itu yakni bupati mengatakan ada permasalahan lantaran adanya penghambatan dari oknum hukum yang disponsori oleh Tomi Winata untuk tidak melanjutkan pembukaan badan jalan menuju Wayharu.

    “Permasalahan di sana sama sekali tidak ada kaitan dengan kami dan tidak ada wewenang dari kami untuk menghambat ataupun ikut campur kewewenangan pemda atau pemerintah pusat,” papar Desrizal di Jakarta.

    Desrizal mengungkapkan, semua perizinan adalah hak dan wewenang dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagai pemerhati lingkungan dan pelaksana kolaborasi dengan TNBBS , kami bertanggung jawab terhadap pengamanan lingkungan , menjaga kelestarian Hutan Konservasi dan pemberdayaan masyarakat di dalam ruang lingkup yang tertera pada peta kolaborasi TNBBS.

    Desrizal melanjutkan, namun apabila ada kebijakan lain dari pemerintah daerah dan pusat sehingga zona pemaafatan dalam wilayah TNBBS – yg sudah mendapat pengakuan sebagai warisan dunia – akan diubah pemanfaatannya untuk perusahaan perkebunam maupun dicabut fungsi tata ruang hutannya menjadi lebih kecil, silakan saja.  Kami tidak pernah menghambat dan tidak punya kewenangan untuk mencegah.

    Desrizal mengingatkan jangan semata-mata karena pembangunan daerah yang belum sukses , kepentingan masyarakat yang dikambinghitamkan. Untuk penjelasan lebih lanjut, Desrizal menyatakan siap memberikan klarifikasi lebih lengkap kepada bupati.

    “Jika pemda sudah memperoleh izin dari TNBBS dan KLHK, pembangunan jalan ke Wayharu silahkan saja dilaksanakan. Jadi jangan tuduh kami sebagai penghambat,” kata Desrizal. (rls/jun)