Tag: Korban Gempa Bumi Lombok

  • Belum Terima Bantuan, Warga Lombok Utara Korban Gempa Harus Makan Sabuk Kelapa Muda

    Belum Terima Bantuan, Warga Lombok Utara Korban Gempa Harus Makan Sabuk Kelapa Muda

    Lombok (SL) – Pasca gempa berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Nusa Tenggara Barat tepatnya di Lombok, berbagai elemen masyarakat di Indonesia pun menggelar aksi galang dana untuk membantu para korban, Makassar (17/08/2018)

    Hal ini dilakukan agar mampu meringankan beban para korban yang tertimpa bencana alam di Lombok dimana mengakibatkan banyaknya masyarakat kehilangan tempat tinggal.

    Tapi ternyata tak semua wilayah mendapatkan bantuan yang begitu sili berganti masuk di Lombok, salah satunya ialah di Lombok Utara.

    Di kutip dari Inews TV, warga dusun Lendang Batu Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara harus memakan sabuk kelapa muda lantaran belum mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat maupun pusat.

    Saat ini warga Lombok Utara sangat berharap agar bantuan berupa Pakaian layak pakai, tenda pengungsian, makanan dan obat-obatan segara datang. (net)

  • Akibat Gempa Bumi di Lombok Korban Tewas Bertambah Jadi 347 Orang

    Akibat Gempa Bumi di Lombok Korban Tewas Bertambah Jadi 347 Orang

    Lombok (SL) – Gempa bumi yang menimpa Lombok Utara sebesar 7,2 SR mengakibatkan banyaknya korban jiwa yang meninggal dunia. Menurut laporan para camat serta Bupati Lombok Utara sejauh ini korban tewas bertambah menjadi 347 orang.

    “Angka korban tewas tersebut dilaporkan pada pertemuan para camat bersama bupati hari ini,” sebut Kepala BPBD Lombok Utara Iwan Asmara, kepada media yang dikutip Join News Network (JNN) Rabu (8/8) kemarin.

    Data sementara korban meninggal dunia secara rinci tersebar di Kecamatan Gangga ada 54 orang, Kayangan 171 orang, Bayan 11 orang, Tanjung 54 orang, dan Pemenang 57 orang.  Data sementara yang diterima BPBD dari hasil pertemuan dengan camat, hingga Rabu siang kemarin, ” katanya.

    Sebelumnya JNN pernah merilis bahwa Gubernur NTB Muhammadi Zainul Majdi menyebutkan korban tewas gempa yang mengguncang NTB sebanyak 226 orang.

    ”Jumlah tersebut bisa saja bertambah mengingat banyak wilayah yang belum terjangkau sehingga korban lainnya belum terdata,” katanya.

    Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan jumlah korban tewas saat ini memang belum pasti.

    BNPB mengakui baru mencatat korban tewas sebanyak 131 orang. Di Lombok Utara BNPB baru menerima laporan ada 78 orang tewas.

    Namun kepada wartawan BNPB mengakui, bila angka korban tewas, akan terus bertambah . “Angka korban tewas ini akan terus bertambah,” ujar Sutopo.

    Bahkan menurutnya, beberapa korban tewas diantaranya sudah diambil pihak keluarga dan dimakamkan. Sebagian lainnya masih berada di rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah.

    Selain korban tewas, ada 1.477 orang mengalami luka berat dan menjalani rawat inap. Mereka juga tersebar di sejumlah wilayah. Sementara itu, ada sekitar 156.003 orang masih mengungsi.

    BNPB juga mencatat ada 42.239 unit rumah dan 458 bangunan sekolah yang rusak karena gempa.

    Pihaknya bersama, Prajurit TNI dan Polri dan bahkan masyarakat, pencarian korban dan pendataan bangunan rumah yang rusak masih terus dilakukan. Hal ini terus dilakukan karena terkait dengan bantuan yang akan diberikan pemerintahan.

    Soal gempa susulan diakui terus terjadi hingga hari ini. Goncangan gempa susulan sekitar 3-6 Skala Richter, dan sampai hari ini tercatat sekitar 362 aktivitas gempa susulan .

    Sementara Asosiasi negara-negara Asia Tenggara melalui ASEAN Humanitarian Assistance Center (AHA Center) menyatakan siap memberi sejumlah bantuan yang diperlukan para korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8) lalu.

    “Saya tekankan komitmen ASEAN yang siap membantu dan mendukung pemerintah Indonesia untuk memulihkan dampak gempa Nusa Tenggara Barat melalui AHA Center,” kata Sekretaris Jenderal ASEAN Lim Jock Hoi pada acara HUT ASEAN Ke-51 di Jakarta, Rabu (8/8) kemarin. (net)

  • Lion Air Group Hadirkan Bantuan Sosial Bagi Korban Gempa Lombok

    Lion Air Group Hadirkan Bantuan Sosial Bagi Korban Gempa Lombok

    Lombok (SL) – Sebagai upaya untuk dapat terus meringankan beban bagi para korban bencana alam yaitu gempa yang menimpa beberapa titik di Pulau Lombok, Lion Air Group bersama dengan organisasi dibawah naungannya yaitu Lion Air Care yang bergerak dalam bidang kepedulian sosial kembali menghadirkan sedikit bantuan bagi masyarakat yang tertimpa musibah tersebut.

    “Terhitung ada 8 desa yang dihampiri oleh tim Lion Air Care yaitu Desa Kekait, Jeringo, Lembah Sari, Sandik, Pusuk, Batu Layar, Bengkaung, dan Malaka. Desa – desa tersebut dinilai memiliki tingkat presentase kerusakan yang  cukup tinggi hingga mencapai 80% sehingga dirasa perlu untuk menghadirkan sedikit bantuan yang dapat meringankan beban bagi para pengungsi korban gempa,” kata Ramaditya Handoko, Corporate Communications Lion Air Group.

    Bantuan logistik berupa kebutuhan makanan, minuman, dan perlengkapan lainnya yang dapat mendukung kegiatan sehari-hari para korban dikirimkan oleh Lion Air Care yang harapkan dapat menunjang kemudahan dalam mengkonsumsi kebutuhan pokok yang cukup sulit didapatkan pada kondisi dan saat tersebut.

    Antusiasme para korban pengungsian begitu besar dengan kehadiran Lion Air Care yang juga memberikan semangat moral bagi para korban dengan kerap ber interaksi kepada keluarga – keluarga  serta mensosialisasikan kepada mereka untuk dapat terus menjaga kesehatan dan keamanan lingkungannya. Para Kepala Desa pun sangat mengapresiasi kehadiran Lion Air Care yang dirasa memiliki tingkat kepedulian yang tinggi dan semangat nya dalam mengunjungi desa – desa yang terbilang cukup jauh jaraknya dari pusat kota.

    “Selain membantu meringankan beban para korban, Lion Air Care pun berkomitmen untuk dapat memberikan distribusi bantuan yang merata ke beberapa daerah yang berbeda sehingga dapat menjangkau banyak kalangan dari  beberapa desa yang terkena dampak”, tutup Rama. (rls)

  • Data BNPB Korban Meninggal Gempabumi Lombok 82 Orang, Korban Diperkirakan Masih Bertambah

    Data BNPB Korban Meninggal Gempabumi Lombok 82 Orang, Korban Diperkirakan Masih Bertambah

    Bandarlampung (SL) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, dampak gempabumi 7 SR yang mengguncang wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB, bukan hanya merusak bangunan tapi juga menelan korban jiwa.

    Menurut Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, hingga Senin dini hari (6/8/2018) pukul 02.30 WIB tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa. Ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan penanganan darurat akibat gempabumi.

    Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, dari 39 orang meninggal dunia, korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh.

    Di saat penanganan darurat dampak gempa 6,4 SR masih berlangsung, terutama di Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, tiba-tiba masyarakat diguncang gempa dengan kekuatan yang lebih besar. Masyarakat panik dan berhamburan di jalan-jalan dan bangunan dan rumah yang sebelumnya sudah rusak akibat gempa sebelumnya menjadi lebih rusak dan roboh. Apalagi ada peringatan dini tsunami menyebabkan masyarakat makin panic dan trauma sehingga pengungsian di banyak tempat.

    Korban luka-luka banyak yang dirawat di luar puskesmas dan rumah sakit karena kondisi bangunan yang rusak. Selain itu gempa susulan terus berlangsung. Hingga (5/8/2018) pukul 22.00 WIB terjadi 47 kali gempa susulan dengan intensitas gempa yang lebih kecil. BMKG menyatakan bahwa gempa 7 SR tadi adalah gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. Artinya kecil kemungkinan akan terjadi gempa susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

    Menurut Sutopo, Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi dan penyisiran. Kondisi malam hari dan sebagian komunikasi yang mati menyebabkan kendala di lapangan. Diperkirakan korban terus bertambah. Jumlah kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

    Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama jajaran BNPB telah tiba di Lombok Utara menggunakan pesawat khusus dari Bandara Halim Perdanakusuma. Tambahan bantuan logistik dan peralatan segera dikirimkan. Dua helikopter untuk mendukung penanganan darurat dikirimkan. BNPB terus mendampingi Pemda, baik Pemda Provinsi dan Kabupaten/Kota terdampak. Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama BPDB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian BUMN, SKPD, NGO, relawan dan lainnya terus melakukan penangan darurat. TNI akan memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda dan alat komunikasi pada Senin (6/8/2018) pagi.

    Masih kata Humas BNPB ini, Fokus utama saat ini adalah pencarian, penyelamatan dan pertolongan kepada masyarakat yang terdampak gempa serta pemenuhan kebutuhan dasar. Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, air bersih, permakanan, selimut, tikar, tenda, makanan siap saji, layanan trauma healing dan kebutuhan dasar lainnya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah di wilayah Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram akan diliburkan pada (6/8/2018) karena dikhawatirkan bangunan sekolah membahayakan siswa. Akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu oleh petugas. (net)