Tag: Korban Perampokan

  • Perampok Gasak Toke Kopi di Pegunungan Basungan

    Perampok Gasak Toke Kopi di Pegunungan Basungan

    Basungan (SL) – Toke kopi alias bos Kopi Hi. Awalludin, warga basungan ilir, Pekon Basungan, Kecamatan Pagardewa, Lampung Barat, disantroni perampok bersenjata api dan berhasil menggasak Harta benda serta uang tunai , inpormasi terhimpun kejadian perkara pada Kamis (5/7-2018) dini hari pukul 03.00 Wib dimana warga lagi lelepnya istirahat malam.

    Inpormasi yang berhasil di himpun Tim sinarlampung.com, kondisi Rumah yang masih berdindingkan kayu berhasil dijebol dan masuk lewat pintu depan rumahnya yang juga pintu masuk Toko,Akibat kejadian tersebut,Hi. Awalludin yang juga memiliki usaha warung manisan yang dikelola bersama istrinya tersebut harus mengalami Kerugian besar lantaran uang tunai sebagai modal perdangangannya Raib dalam peristiwa itu sebesar Rp 250 juta dibawa oleh kawanan rampok.

    “ya mas hari ini banyak polisi naik ke basungan, entah ada apa tapi kabarnya Rumah pak haji awaludin kerampokan dan uangnya sekitar Rp 250 juta dirampok dan harta berharga lainya” ujar selamat warga basungan.

    Masih kata selamat kronologis sendiri belum jelas tetapi harapanya kepada para pelaku harus segera ditangkap,karena sudah sering terjadi perampokan dikecamatan pagar dewa namun pelakunya tidak tertangkap.

    Tokoh masyarakat Kecamatan pagar dewa Gus syifaur rosid mengatakan peristiwa yang terjadi di basungan sangat memukul dan menjadi teror bagi warga pagar dewa dan pihaknya mendukung penuh pelaku untuk ditembak mati
    “wah resah kami kalau begini keadaanya, kami yakin pelaku pasti tertangkap karean sekarang polisi sudah Banyak diturunkan oleh jajaran kepolisian lampung barat”curhatnya.

    Hingga ramai diberitakan namun jajaran kepolisian belum memberikan keterangan Pers karena sedang sibuk melaksanakan tugas dalam melakukan pengejaran dan upaya penangkapan pelaku.  (gus salim/Marlin)

  • Dituduh Bagikan Uang dari Arinal – Nunik, Warga Sribasuki Kamarnya Diacak-acak Hingga Handphonenya Dirampas

    Dituduh Bagikan Uang dari Arinal – Nunik, Warga Sribasuki Kamarnya Diacak-acak Hingga Handphonenya Dirampas

    Lampung Tengah (SL) – Warga Sribasuki, Seputih Banyak, Lampung Tengah Suratman (46) menjadi korban perampasan oleh orang yang tidak bertanggung jawab pada Minggu, 25 Juni 2018.

    Perampasan tersebut mulanya dikarenakan dugaan pembagian uang yang dialamatkan kepada pasangan Arinal – Nunik. Warga SP 5 ini mengatakan ketika Minggu malam, 24 Juni 2018 saat sedang istirahat pukul 21.30 WIB terdapat pria yang tidak dikenalnya mengetuk pintu rumahnya. “Jam 9.30 malam gedor pintu dan menggeledah langsung rumah saya. Sebelumnya menanyakan “kamu bagi-bagi uang ya”. Saya jawab tidak tapi tetap saja menggeledah rumah saya,” ucap dia Senin, 25 Juni 2018.

    Ketika masuk kekamar, lanjut dia, kondisinya diacak-acak oleh mereka. “Ada dua orang dan menemukan tas yang berisi amplop di dalam kamar. Saya dibawa keluar dan ditarik. Sempat bilang “kamu mau melawan ya” karena saat itu saya tidak mau diajak tapi tetap saja dibawa ke mobil,” ujarnya.

    Suratman menerangkan dalam mobil juga dirinya dibawa bersama ketiga rekannya Sutadi, Jarot dan Suratin. “Ada delapan orang dalam mobil hitam lupa saya mobilnya mobil apa. Dibawa kerumah Pak Mupu di Seputih Banyak dan Sutadi sama Suratin diturunkan dan naik mobil berbeda,” bebernya.

    Suratman menerangkan saat perjalanan ke rumah Mupu sempat menerima telepon tetapi langsung diambil oleh salah satu orang. “Saya pas di SDN 13 Seputih Banyak menerima telepon dan langsung diambil. Sampai sekarang belum dikembalikan handphone tersebut,” imbuhnya.

    Dari rumah Mupu, lanjut dia, ke Panwaslu jadi dua mobil. “Di Panwaslu saya dijadikan terlapor dan Sutadi sebagai saksi. Mereka laporan dan uang serta tasnya juga dibawa ke Panwaslu,” urainya.

    Ia menceritakan setelah dari Panwaslu pulang kerumah Mupu. “Pulang ke rumah Mupu tapi Sutadi sama Suratin sudah diturunkan dijalan. Saya saat pagi jam 5 baru pulang kerumah setelah minjam motornya Pak Mupu,” tandasnya.

    Sementara Kuasa Hukum Pasangan Arinal – Nunik, Melisa Anggraini, S.H., M.H. mengatakan dalam kejadian tersebut murni pidana karena tidak ada pembagian uang. “Money politic itu baru terpenuhi unsurnya ketika uang diberikan dengan ajakan memilih atau tidak memilih pasangan calon tertentu baik uang ataupun barang. Kejadian diatas adalah pidana murni yaitu memasuki pekarangan rumah orang tanpa hak,” ucaonya.

    Menurutnya, itu merupakan tindak pidana yang dan jelas dalam pasal 167 ayat 1 dan pasal 335 mengenai perbuatan tidak menyenangkan. “Dan pasal 362 tentang pencurian karena hapenya dirampas,” tutupnya. (red)

  • Rampok Bershebo, Gasak Harta Petinggi MWC NU Sungkai Utara

    Rampok Bershebo, Gasak Harta Petinggi MWC NU Sungkai Utara

    Hi. Budi Santoso (50) Warga Desa Baru Raharja RT. 01 RW. 02 Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampura, Korban Perampokan dan Penembakan (03/04/18) (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – Kawanan perampok satroni rumah Hi. Budi Santoso (50) warga Desa Baru Raharja RT. 01 RW. 02 Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara (Lampura) pada hari Selasa (03/04/2018) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

    Berdasarkan data yang dihimpun Sinar Lampung, kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah 10 orang itu berhasil menggasak harta milik korban berupa uang tunai Rp50 juta rupiah, perhiasan emas kurang lebih 100 gram, serta 2 unit telepon genggam. Selain membawa kabur harta benda milik korban, Hi. Budi Santoso (Korban.red) juga mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kiri.

    Saat melancarkan aksinya, kawanan perampok ini masuk ke rumah korban melalui arah sebelah kanan rumah dengan cara memanjat pagar dengan menggunakan tangga yang terbuat dari kayu. Kemudian, para pelaku mendobrak pintu utama dan kamar dengan menggunakan kayu balok ukuran 8×12 M.

    Sementara itu, Sayuti A. Hasani, kerabat dekat korban, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa perampokan tersebut terjadi pada pukul 02.30 WIB. Lebih lanjut, Sayuti menjelaskan, para pelaku diperkirakan lebih kurang sekitar 10 orang. Enam orang diantaranya masuk kedalam rumah dan sisanya berjaga-jaga di luar.

    “Pada saat pelaku masuk ke dalam rumah korban, para pelaku menyekap dan mengikat istri, anak, dan keponakan korban,” bebernya.

    Ketika dilakukan penyekapan, Sayuti menjelaskan, korban berusaha melakukan perlawanan, sehingga pelaku akhirnya menghujani rumah korban dengan senjata api (Senpi).

    “Beruntung dari sekian banyak peluru yang ditembakan oleh pelaku, hanya satu peluru saja yang bersarang di perut kiri bagian bawah Pak Budi,”  jelas Sayuti, Selasa (03/04/2018), di depan ruang operasi RSUD Ryacudu Kotabumi.

    Berdasarkan pantauan, Hi. Budi Santoso (Korban.red) yang diketahui merupakan bos Ayam dan juga sebagai Bendahara Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Cabang Sungkai Utara, saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk dilakukan operasi guna mengeluarkan proyektil yang bersarang pada bagian perutnya.

    Hingga berita ini dilansir, Kapolsek Sungkai Utara Ajun Komisaris Hadi Sutomo, ketika hendak dikonfirmasi melalui nomor telepon selulernya di nomor 0812 7XXX5000, meski dalam keadaan aktif namun enggan menjawab. (ardi/*)