Tag: Korban Tsunami Lampung selatan

  • Sejumlah Warga Korban Tsunami di Lampung Selatan Terancam Tak Dapat Rumah

    Sejumlah Warga Korban Tsunami di Lampung Selatan Terancam Tak Dapat Rumah

    Lampung Selatan (SL) – Pendataan rumah rusak akibat tsunami 22 Desember 2018 lalu berbuntut panjang. Perbedaan data membuat sejumlah warga berpotensi tidak mendapatkan hak dalam program hunian tetap (huntap).

    Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dengan Kementerian PUPR, Senin, 28 Januari 2019.  Sekretaris Kabupaten Lampung Selatan Fredy SM mengatakan, dari data tim di lapangan, jumlah rumah yang rusak parah akibat tsunami mencapai 537 unit.

    Jumlah ini sudah di-SK-kan oleh Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dan menjadi acuan untuk membangun huntap. “Jumlah 537 ini yang sudah kita kunci. Tapi, ada juga 195 warga yang punya lahan sendiri sudah mengajukan kepada pemda. Nanti tetap kita bangunkan (huntap),” kata dia.

    Menurut Fredy, huntap dibangun berukuran 7×14 meter persegi dengan luas lahan 98 meter persegi. Saat ini pemerintah sedang menjajaki pembebasan lahan seluas 1,5 hektare di Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa.  Sementara itu Kepala Satgas Penanganan Infrastruktur dan Hunian Pengungsi Kementerian PUPR Iriyadi mengatakan, data rumah rusak berat yang diterima pihaknya sebanyak 491 unit.

    Jumlah tersebut, kata dia, berdasarkan data yang disampaikan BNPB dalam kunjungan Presiden Joko Widodo pada awal Januari lalu. “Memang yang kami catat sama dengan data yang Bapak (Sekkab) sampaikan. Namun ketika rapat di Jakarta kemarin, yang terkunci hanya 491 unit. Angka ini yang muncul sewaktu kunjungan Pak Presiden. Nanti ini perlu kita diskusikan, apakah masih bisa direvisi,” ujarnya.

    Menurut Iriyadi, Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Rumah juga berharap Pemkab Lamsel bisa secepatnya menentukan lokasi yang akan dijadikan huntap bagi korban tsunami di Lamsel. “Kami ingin memastikan penentuan lokasi untuk huntap kapan bisa tersedia. Begitu lahan ada, Kementerian PUPR langsung mengadakan lelang. Maka, sangat ditunggu kecepatan penyediaan lahan tersebut,” tegasnya.

    Kementerian PUPR pun berharap, pemerintah daerah juga harus bisa memastikan semua masyarakat yang terdampak tidak kembali ke lokasi semula setelah proses rehabilitasi dan rekonstruksi selesai dilakukan. “Kenyataan di lapangan, ada beberapa yang rumahnya tidak terlalu mengalami kerusakan dan tetap tinggal di bibir pantai. Jangan sampai ini menjadi kecemburuan sosial. Ini yang juga harus menjadi pertimbangan pemerintah daerah,” tegas Iriyadi.

    Fredy SM pun mengakui ketersediaan lahan menjadi kendala utama dalam program pembangunan huntap. Dikatakannya, tidak banyak lahan yang tersedia di lokasi yang berdekatan dengan permukiman warga di pesisir pantai yang terkena tsunami bisa dibebaskan untuk menjadi lokasi huntap. “Kalau di sekitaran Kalianda, kita pemerintah daerah punya banyak lahan. Tetapi masyarakat kan maunya tidak jauh dari lokasi semula,” kata Fredy.

  • Tenaga Pendidik Lamsel Korban Tsunami Selat Sunda Harapkan Dana Tunjangan

    Tenaga Pendidik Lamsel Korban Tsunami Selat Sunda Harapkan Dana Tunjangan

    Lampung Selatan (SL) – Tenaga pendidik (Guru) yang terkena dampak tsunami selat sunda khususnya Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan, mengharapkan pemerintah menggelontrakan dana tunjangan, atas terkena dampak bencana alam tersebut.

    Samsul (43) yang merupakan salah satu guru yang mengamdikan dirinya untuk mendidik siswa dan siswi di Desa Tejang Pulau Sebesi Lampung Selatan, dirinya yang mewakili tenaga pendidik di daerah terdampak tsunami. Berharap pemerintah setempat agar segera mengajukan tunjangan pendidik yang terkena bencana.

    “Saya datang dari Pulau Sebesi ke Dinas Pendidikan Lamsel, guna berkordinasi untuk meminta hak kami selaku pengajar yang di daerah terkena dampak bencana tsunami,” kata Samsul yang sudah menetap di Pulau Sebesi selama tiga belas tahun, Kamis (17/01).

    Tunjangan untuk pendidik masih tutur Samsul, bertujuan untuk para pendidik yang terkena damapak tsunami atau gempa, berdasarkan Permendikbud nomor 140 tahun 2014 dengan poin nomor 4, setiap daerah yang terkena dampak tsunami bagi para pengajar mendapatkan tunjangan. “Ini sudah ada aturannya yang sangat jelas, tinggal langkah instansi terkait yang mengupayakannya”, jelas Samsul.

    Hal senada di ungkapkan Sukamdi salah satu tenaga pengajar honorer, merasa pemerintah pusat sudah sangat lah bijak, yang dimana telah mengagarakan dana untuk para pengajar yang di daerah terkana bencana alam. “Kiranya pemerintah pusat melalui Kemendikbud apa yang sudah di buat aturannya dapat terealisasi, guna membantu beban para pengajar (guru, red) yang terkana musibah alam”, harapnya.

    Untuk itu dirinya berharap pemerintah setempat melalui instasi terkait agar secepatnya mengupayakan turunnya dana tunjang tersebut. “Sudah seharusnya pemda lamsel, melalui dinas terkiat melakukan langkah yang cepat dan tepat, agar dana yang sudah dialokasikan itu dapat dirasakan oleh kami (guru, red) yang didaerah terkena bencana”, pungkasnya. (Erl)

  • Pengungsi Korban Tsunami Senam Bersama Anggota Persit dan Personil Kodim 041/Lamsel

    Pengungsi Korban Tsunami Senam Bersama Anggota Persit dan Personil Kodim 041/Lamsel

    Lampung Selatan (SL) – Raut wajah gembira dan senang terpancar dari para pengungsi yang tidak memiliki rumah akibat diterjang tsunami beberapa waktu lalu terlihat saat melakukan senam bersama yang digelar Kodim 0421/Lamsel, Jum’at (18/1/2019).

    Sedikitnya sekitar, 200 pengungsi bersama jajaran TNI dan Persit Kodim 0421/Lamsel, berolahraga bersama di bibir pantai Desa Way Muli Timur, Kecamatan Rajabasa.

    Dandim 0421/Lamsel Letkol Kav. Robinson Oktovianus mengatakan, kegiatan yang digelar secara serempak ini, guna meningkatkan stamina dan menghilangkan rasa trauma pada korban tsunami terhadap laut. “Acara ini kami gabung semua korban tsunami baik di desa Rajabasa, Banding, Way Muli, Kunjir dan beberapa wilayah lain digabung menjadi satu untuk melakukan olahraga bersama. Ini kami lakukan untuk menghilangkan rasa trauma para korban terhadap laut, maka kami adakan di tepi pantai,” ujarnya.

    Sedikitnya lanjutnya, pihak TNI yang ikut dalam kegiatan tersebut sekitar 200 personil yang memang disiagakan di Kecamatan Rajabasa untuk membantu para korban tsunami. Makanya, ini kami tambah dengan ibu-ibu persit agar rasa kekeluargaan bisa terjalin. “Kalau dari TNI ya sekitar 400 orang digabung dengan persitnya, artinya seluruh peserta ini cukup banyak dan bisa menghibur para korban tsunami yang masih trauma,” tambahnya.

    Dirinya juga berjanji, bakal rutin menggelar kegiatan yang sifatnya sosial dan bisa memulihkan mental dan fisik para korban tsunami yang sudah hampir satu bulan ini tidak bisa beraktifitas seperti biasa. “Mereka sudah hampir satu bulan tidak melaut, bertani dan kekebun. Artinya secara fisik mungkin sudah lama tidak berolahraga dan secara mental juga tidak berani kelaut,” tambahnya.

    Sementara Fitri (26), warga Desa Way Muli Timur yang tidak memiliki rumah mengaku senang bisa melakukan senam bersama seperti ini. Artinya, dengan didampingi anggota TNI kami yakin keamanan dan kenyamanan bisa dijamin. “Kalau ada petugas TNI kami merasa aman, apalagi selama ini yang masih setia mendampingi kami adalah personil TNI. Jadi bisa mengurangi trauma kami terhadap laut, dan mulai memberanikan diri untuk beraktifitas didaerah bibir pantai,” singkatnya. (Amir)

  • Polwan Polda Lampung Berikan Bantuan Perlatan Rumah Tangga Kepada Korban Bencana Tsunami Lampung Selatan

    Polwan Polda Lampung Berikan Bantuan Perlatan Rumah Tangga Kepada Korban Bencana Tsunami Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL) –  Polwan Polda Lampung memberikan bantuan perlatan rumah tangga kepada korban bencana tsunami Lampung Selatan pada Kamis (10/01/3019) pukul 11.00 WIB di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan.

    Menurut Wakil Pakor Polwan Polda Lampung AKBP Isti Rahayu M Psi menjelaskan jajaran Polwan Polda Lampung memberikan bantuan perlengkapan alat rumah tangga kepada pengungsi di tenda tenda pengungsian sambil menghimbau kepada masyarakat untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang pemilu 2019.

    Adapun bantuan yang diberikan berupa peralatan rumah tangga sebanyak 50 paket,  terdiri dari tabung gas elpiji 3 kg, kompor gas, selang dan isinya sebanyak 50 unit, dandang, panci, wajan, sutil untuk menggoreng, baskom 3 susun, ember, gayung, keranjang, sampah, teko minum, sapu, serokan sampah dan makanan ringan untuk anak-anak.

    Bantuan ini merupakan hasil donasi seluruh Polwan Polda Lampung sejajaran, Dibawah binaan Karo SDM Polda Lampung dan senior Polwan Polda Lampung Kombes Sulistiyaningsih.

  • Sikapi Kebijakan Relokasi, Andi Surya Sarankan Pemkab Lamsel Lakukan Kajian dengan Korban Tsunami

    Sikapi Kebijakan Relokasi, Andi Surya Sarankan Pemkab Lamsel Lakukan Kajian dengan Korban Tsunami

    Lampung Selatan (SL) – Lahan atau tanah tempat tinggal adalah sambungan jiwa raga dari rakyat yang memiliki hubungan akar adat istiadat dan budaya bahkan tempat mencari nafkah yang secara psikologis dan materi tidak bisa begitu saja bisa dipisahkan, sebut Andi Surya, Anggota DPD RI, ketika menyikapi kebijakan relokasi yang ditolak korban tsunami Way Muli oleh Pemkab Lampung Selatan.

    “Penolakan warga korban tsunami Way Muli menunjukkan hal itu, apalagi kebijakan yang berubah dari semula relokasi tetap di Desa Way Muli lalu berubah di Desa Kedaton. Ini menunjukkan kekurang-sensitifan Pemkab Lamsel terhadap aspek psikologis maupun materi yang diderita rakyat korban tsunami”. Ujar Andi Surya.

    Dirinya menyarankan agar Pemkab Lamsel melakukan kajian secara jernih terhadap hubungan lahan dengan warga penduduk pemiliknya. Ada hubungan khusus antara penduduk dengan lahan tempat tinggalnya, baik secara psikologis yang mengikat secara emosional maupun sumber-sumber penghidupan, “Meskipun kita tahu bahwa ada resiko jika penduduk tetap bersikeras menempati di lahan terkena tsunami, namun kita semua menyadari warga tidak terlalu memikirkan hal itu karena yang namanya bencana adalah rahasia Allah”. Urai Andi Surya.

    “Untuk itu saya menyarankan agar Pemkab Lamsel tidak memaksakan kebijakan yang bertentangan dengan keinginan warga korban tsunami, alangkah baiknya apabila kebijakan relokasi tidak mengorbankan aspek psikologis maupun aspek materi warga”. Lanjutnya.

    “Tidak ada jalan lain, Pemkab Lamsel harus bisa mengupayakan relokasi yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka selama ini, karena mereka masih terikat dengan aspek mata pencaharian sebagai nelayan dan juga secara kultural dengan lahan-lahannya”. Tutup Andi Surya.

  • IKA Smansa Pringsewu 1997 Donasi ke Pengungsi Penyintas Tsunami Pasca-erupsi GAK

    IKA Smansa Pringsewu 1997 Donasi ke Pengungsi Penyintas Tsunami Pasca-erupsi GAK

    Lampung Selatan (SL)  – Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMA Negeri 1 (Smansa) Pringsewu angkatan 1997 menyalurkan bantuan bagi pengungsi penyintas tsunami pascaerupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) Selat Sunda 22 Desember 2018, di check point posko pengungsian SMPN 2 Rajabasa, Desa Sukaraja, Lampung Selatan, Jum’at (4/1/2019) malam.

    Melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (5/1/2019), koordinator penggalangan donasi kemanusiaan IKA Smansa Pringsewu, Muzzamil menjelaskan, bantuan hasil galang donasi sejak 27 Desember 2018 itu berupa 50 paket pakaian layak pakai, selimut, karpet lantai, sapu ijuk. Juga, MCK kit, Mom’s kit, dan seragam siswa kelas 1 dan 2 SD.

    Bantuan diterima langsung oleh Titin dan Junaidi, serta koordinator posko pengungsi, Wawan yang hadir belakangan, mewakili 300-an warga pengungsi dan korban tsunami asal Desa Sukaraja dan sekitarnya.

    Puluhan ibu dan anak-anak tampak gembira menerima bantuan itu. Sejumlah ibu nampak terharu melihat anak-anaknya mencoba langsung pakaian seragam sekolah agar pas saat dikenakan, menjelang libur usai.

    “Sekolah semua ya? Semangat ibu-ibu? Lampung Selatan?” pekik Muzzamil, yang coba menyemangati warga. “Kuat..,” sahut mereka berkelimun di samping tenda dapur umum milik Bank Indonesia, kompak.

    Sebelum ke lokasi, Muzzamil mengaku sempat memantau obyek distribusi logistik dan obat-obatan yang kian hari kian terkelola baik di semua posko pengungsi. “Mulai Desa Cugung, Kunjir, Way Muli Timur, Way Muli, Way Muli Lunik, Sukaraja, dan Banding, saya simak tata kelola distribusi agar tak overlap makin baik,” komentarnya.

    “Saya juga salurkan logistik mie instan dari guru kami, Pak Budi dan Bu Suwarni, ke posko pengungsian Dusun Blajung, Desa Canti, Rajabasa, lewat salah satu wakil warga, Pak Yusuf,” tambahnya.

    Sementara, Ketua IKA Smansa Pringsewu 1997, Dicka Dwiaji berharap bantuan itu dapat turut meringankan beban kerugian materi dan dampak psikososial para korban.

    “Secara tak langsung, kegiatan ini menumbuhkan rasa solidaritas dan tolong menolong antarsesama, dengan tidak memandang suku, agama, ras dan antargolongan. Sesuai ajaran agama apa pun dan sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,” ujar pemusik band rock Spandex yang melegenda di Lampung sejak akhir 1990-an ini.

    Mewakili jejaring alumni, Dicka pun berharap kegiatan positif itu dapat dilanjutkan untuk menolong sesama, seraya berpesan agar penggalangan bantuan bisa dikoordinasi lebih awal, hingga penyalurannya tepat sasaran dengan kerjasama dan soliditas tim.

    “IKA Smansa Pringsewu mengucapkan dukacita, belasungkawa mendalam kami atas terjadinya bencana ini. Besar harapan, pascatsunami ini semua korban bisa segera beraktifitas seperti sediakala dan hidup normal kembali. Tak lupa berdoa pada Sang Khalik agar selalu dalam lindungan-Nya. Tetap semangat, badai pasti berlalu, aamiin,” tutup Dicka, yang kini ASN Dinkes Kabupaten Pringsewu itu.

    Di grup Whatsapp alumni sekolah negeri tertua di Pringsewu, bertagline Sekolah Para Juara itu, sejumlah alumnus turut menanggapi nukilan foto dan video pendek kegiatan yang dikirim Muzzamil dari lokasi.

    “Alhamdulillah, terharu melihat mereka. Ayo sisihkan sebagian harta kalian buat mereka, sedekah akan melebihkanmu, yakinlah janji Allah. Indahnya berbagi,” kata Heni Restuti, alumnus, berpesan.

    Alex Ramora, alumnus lainnya, berharap momen itu makin menambah kepedulian terhadap sesama. “Semoga, segala upaya kawan-kawan semua, menjadi ibadah,” tanggapnya.

    “Mantap,” singkat Iwan Nurdin, salah satu alumnus, yang kini Ketua Dewan Nasional Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA). Alumnus lainnya, Kusnadi, mendoakan rehabilitasi sosial pascatsunami bisa cepat me-recovery kembali psikologi warga korban. “Aamiin ya Rabbal Alamin.” (red)

  • 20 Hunian Sementara Dibangun untuk Korban Tsunami di Desa Banding

    20 Hunian Sementara Dibangun untuk Korban Tsunami di Desa Banding

    Lampung Selatan (SL) – Sebelum adanya relokasi hunian dari Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah (Pemda) Lampung Selatan (Lamsel) bagi korban bencana tsunami yang berada di desa Banding Kecamatan Rajabasa Lamsel, NU peduli bencana Lamsel programkan hunian sementara.

    Desa Banding Kecamatan Rajabasa Lamsel salah satu desa yang warganya mendapatkan hunian sementara dari NU peduli bencana Lamsel.

    Dari hasil pantauan media di dusun III Desa Banding tampak beberapa tukang membuat kerangka guna hunian sementara tersebut, Sabtu (5/1).

    Di selah pembangunan hunian, Zaenal Mustopa Ketua NU Peduli bencana Lamsel menerangkan, sebanyak 20 unit rumah atau hunian yang akan di bangun di Desa Banding. “Hunian sementara di peruntukan bagi warga yang rumahnya rusak akibat gelombang tsunami beberapa waktu lalu, jadi rencananya kita akan bangun sebanyak 20 unit rumah untuk 20 Kepala Keluarga (KK),” terangnya.

    Masih dalam keteranganya, 20 unit hunian sementara tersebut berawal dari koordinasi tim NU peduli bencana Lamsel dengan Pemdes Banding. “Diawali dengan koordinasi bersama pemerintah desa (Pemdes) Banding dan juga masyarakatnya untuk mencari lokasi tanah yg bisa di pakai jadi inilah lokasinya dusun III (Sumpuk),” ujarnya.

    Terpisah Juherudin Kades Banding menceritakan kedatangan Tem NU Peduli bencana Lamsel ke desanya. “Beberapa waktu lalu tem NU peduli bencana Lamsel mendatangi kita pihaknya akan membangun hunian sementara untuk pengungsi yang rumahnya rusak lalu kami di tugaskan untuk mencari lahannya,” ceritanya.

    Juherudin menyambung sekaligus menutup ceritanya, bahwa lahan yang akan di bangun untuk hunian sementara tersebut sudah di dapatkan. “Alhamdulillah tanah yang di maksud sudah kami dapatkan, letaknya di dusun III, dan mereka tim NU Peduli bencana langsung bekerja, mereka sudah empat hari bekerja bang, kami sangat terbantu selama rumahnya warga yg rusak berat belum bisa dibangun oleh pemprov ataupun Pemda,” tutupnya. (net/Amir)

  • Masyarakat Penawar Tama Distribusikan Bantuan Kepada Korban Tsunami di Lampung Selatan

    Masyarakat Penawar Tama Distribusikan Bantuan Kepada Korban Tsunami di Lampung Selatan

    Tulang Bawang (SL) – Masyarakat se-Kecamatan Penawar distribusikan bantuan sosial ke warga yang terkena musibah tsunami di Kabupaten Lampung Selatan.

    “Alhamdulillah seluruh masyarakat di Kecamatan Penawar sangat prihatin dapat merasakan apa yang dirasakan oleh saudara kita yang terkena tsunami di sana”, hal tersebut di ungkapkan oleh Gunanto kepala kampung Tri Tunggal Jaya pada krew sinarlampung.com Rabu (04/01).

    Penggalangan bantuan sosial di Kecamatan Penawar Tama ini diketahui oleh bapak Suwardi selaku camat dan di setiap kampung di kordinir oleh masing-masing kepala kampung yang ada Kecamatan Penawar. “Adapun bantuan yang telah terkumpul antara la, ialah uang Rp 45.621.000,  pakaian 22 karung, sepatu 7 kardus, mie instan 1 kardus berukuran besar, 7 kardus tas sekolah dan 1 kardus sabun mandi”, jelas Gunanto.

    Ketua forum kepala kampung, Iwan Santoso di Kecamatan Penawar Tama dan didampingi oleh beberapa kepala kampung untuk mendistribusikan bantuan tersebut langsung ke Posko penanganan bencana alam di Kabupaten Lampung Selatan.

    Ucapan terima kasih yang disampaikan oleh Nanang Ermanto selaku PJ Bupati Lampung Selatan kepada masyarakat khususnya Kecamatan Penawar Tama dan umumnya masyarakat Kabupaten Tulangbawang yang sudah bersusah payah untuk membantu masyarakat yang terkena tsunami di kabupaten yang ia pimpin semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.


    (Mardi)

  • Mahkamah Agung Serahkan Bantuan 150 Juta untuk Korban Tsunami Lampung Selatan

    Mahkamah Agung Serahkan Bantuan 150 Juta untuk Korban Tsunami Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL) – Keluarga Besar Mahkamah Agung, IKAHI, IPASPI dan Dharmayuktikarini kembali memberikan bantuan tsunami di Lampung Selatan sebesar Rp. 150 juta (2/1/2019). Bantuan tersebut diserahkan Langsung oleh Ketua Pengadilan Tinggi Tanjungkarang, Zaid Umar Bob Said, SH.MH dan Kepala Biro Hukum dan Humas MA.RI, DR. abdullah SH. MS.

    Bantuan tersebut diserahkan kepada Asisten I Pemkab Lamsel Supriyanto, Kepala BKD Akar Wibowo dan Kepala BPBD Lamsel, I Ketut Sukerta. Turut mendampingi Ketua PN Gunung Sugih, Syamsul Arief, Ketua PN Kalianda, Mashuri Effendi dan Hakim Tinggi PT Tanjungkaran Diah Sulastri Dewi, mewakili Ketua Mahkamah Agung RI.

    Kepala Biro Hukum dan Humas MA mengatakan bahwa bantuan uang sebesar RP. 150 juta tersebut adalah bukti kepedulian keluarga besar MA.RI dan jajaran organisasi dibawah MA yakni IKAHI, IPASPI dan Dharmayuktikarini dalam merespon bencana kemanusiaan ditiap daerah.

    “Mahkamah Agung dibawah kepemimpinan Ketua MA. RI Dr. M. Hatta Ali, SH.MH., selalu cepat dan tanggap memberi keadilan dan kepedulian kemanusiaan. Bencana tsunami yang menimpa masyarakat pesisir Lamsel dan Banten adalah derita yang juga ikut dirasakan keluarga besar Pengadilan seluruh Indonesia”, ujar Abdullah mantan Kepala Bidang Program dan Evalusi Pusdiklat MA.RI.

    Dalam kegiatan donasi bencana di Lampung Selatan tersebut terlihat Ketua Pengadilan Tinggi Lampung, Zaid Umar Bob Said yang sejak hari pertama bencana telah mengirimkan anggotanya kembali datang ke Lampung Selatan mengawal bantuan dari MA.RI tersebut.

    “Saya dan keluarga besar Pengadilan seluruh Indonesia ikut gelisah bila terjadi bencana dan memakan korban. Rasa kemanusian kami terpanggil, inilah bentuk kongkrit  dari nilai-nilai keadilan tersebut” pungkas Bob yang dikenal tegas kepada anak buahnya tersebut.

    Bupati Lampung Selatan melalui Asisten I Pemkab Lampung Selatan, Supriyanto mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian MA, IKAHI, IPASPI dan Dharwayuktikarini tersebut.

    “Bantuan berupa uang sebesar Rp 150 juta ini akan kami kumpulkan di rekening donasi untuk korban bencana Tsunami Lampung Selatan, lalu dana tersebut akan kami pakai untuk membantu rehabilitasi pemukiman korban, agar korban tsunami Lamsel cepat pulih dan bangkit”, ujar Supriyanto di Posko Bencana Tsunami di Kalianda.

    Sebelumnya Mahkamah Agung juga menyalurlan bantuan uang tunai bagi korbam tsunami di Pandeglang,Banten. (rel/jun)

  • Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Korban Tsunami Lampung Selatan

    Presiden Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Korban Tsunami Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL) – Setelah dua pekan bencana tsunami, Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi para korban di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Rabu (2/1). Rondown kunjungan juga telah disusun.

    Kepala Seksi (Kasi) Operasi Korem 043/ Gatam, Letkol Arh Faris Kurniawan juga mengatakan telah menyiapkan 1400 personel dan 20 sniper untuk mengamankan kunjungan Kepala Negara. Presiden berencana akan mengunjungi lokasi bencana dan para korban tsunami selama satu hari. “Sampai Senin(31/12) malam, beliau positif hadir,” ujar Faris kepada awak media.

    Akibat bencana yang terjadi Sabtu malam (22/12) itu, ada 118 meninggal dunia, delapan orang hilang, 389 luka berat, dan 3.621 luka ringan.

    Rencana Roundown Kunjungan Presiden

    Usulan Rute Kunker Lampung tgl 2/1 tahun 2019 sesuai hasil Rakor sebagai berikut,

    10.30 – Berangkat dari Istana Merdeka menuju Bandara Halim Perdanakusuma
    10.50 – Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma
    11.00 – Take off dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Bandara Radin Inten II dengan BBJ2
    11.42 – Tiba di Bandara Radin Inten II
    12.00 – Menuju Desa Way Muli, Kec Rajabasa, Kab Lampung Selatan dengan mobil (via Jalan Tol Fungsional, exit di Sidomulyo Km. 38)
    13.45 – Peninjauan Lokasi Bencana di Desa Way Muli
    14.15 – Menuju Desa Kunjir, Kec Rajabasa
    14.30 – Peninjauan Lokasi Bencana di Desa Kunjir
    15.00 – Menuju RS Bob  Bazaar, Kalianda
    15.45 – Peninjauan Pasien Korban Bencana di RS Bob Bazaar
    16.15 – Menuju Lapangan Tenis Indoor Kalianda
    16.30 – Peninjauan Pengungsi Terdampak di Lap Tenis Indoor Kalianda
    17.15 – Menuju Bandara Radin Inten II
    18.30 – tiba di Bandara Bandara Radin Inten II
    19.00 – Take off menuju Bandara Halim Perdanakusuma
    19.42 – Tiba di Bandara Halim Perdanakusuma
    19.50 – Menuju Istana Bogor
    20.40 – Tiba di Istana Bogor