Tag: korban tsunami selat sunda

  • Kodim dan Pemkab Lamsel Pasilitasi 496 Pengungsi Tsunami Pulang Ke Rumah

    Kodim dan Pemkab Lamsel Pasilitasi 496 Pengungsi Tsunami Pulang Ke Rumah

    Lampung Selatan (SL) – Kodim 0421 dan Pemkab Lampung Selatan membantu para pengungsi tsunami kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku. Selasa (8/1), ada 496 pengungsi yang berlayar dari Dermaga Canti, Kalianda.

    Para pengungsi menyeberang dibagi dua tahap, pagi dan siang. Pemkab Lampung Selatan menyiapkan tujuh kapal dan sembilan kendaraan untuk mengangkut pengungsi. Pemkab Lampung Selatan yang menanggung biaya transportasi pemulangan para pengungsi, kata Kepala Dishub Kabupaten Lampung Selatan Ansarullah.

    Kasdim 0421/LS Mayor Inf Agus Waluyo dan Kepala Dishub Kabupaten Lampung Selatan Ansarullah yang mengantar langsung para pengungsi yang sudah ingin kembali ke kampung halaman mereka. Para Danramil, babinsa dan para prajurit dan anggota Kodim 0421 Lampung Selatan ikut membantu para pengungsi pulang agar tertib dan aman kembali ke pulau yang “dekat” dengan Anak Gunung Krakatau di Selat Sunda. (ism)

  • Arinal Djunaidi Kembali Datangi Pengungsi Korban Tsunami di Lamsel

    Arinal Djunaidi Kembali Datangi Pengungsi Korban Tsunami di Lamsel

    Lampung Selatan (SL) – Gubernur Lampung terpilih juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD Golkar) Provinsi Lampung, Ir. H. Arinal Djunaidi, kembali mendatangi pengungsi korban tsunami Selat Sunda di Lampung Selatan, Selasa (8/1/2019).

    Gubernur Lampung Terpilih Arinal Djunaidi Sambangi Posko Pengungsi Korban Tsunami Lampung Selatan

    Kunjungan Arinal lokasi penampungan korban tsunami didampingi Ketua Bappilu Partai Golkar Lampung H. Tony Eka Candra dan sejumlah pengurus Golkar Lampung dan Lampung Selatan. Selain itu, ikut rombongan Arinal Djunaidi pengusaha Ali dan pengusaha lainnya.

    Dalam kunjungan kali ini, selain berdialog dengan para pengungsi, Arinal juga menyerahkan bantuan alat-alat dapur bagi korban tsunami.

    Saat kunjungan ke lokasi penampungan pengungsi, Arinal mendapat kehormatan memantau kondisi lokasi tsunami dari helikopter TNI. Arinal melihat kondisi daerah yang terdampak tsunami melalui udara dengan anggota TNI.

    Sebelumnya, 24 Desember 2018, Arinal Djunaidi bersama fungsionaris Golkar mengunjungi korban Tsunami dan menyerahkan bantuan di Lampung Selatan (Lamsel). Begitu juga dengan istri Arinal, Hj. Riana Sari juga telah mengunjungi korban tsunami di Lampung Selatan. (ism)

  • Diduga Korban Tsunami, Mayat Tanpa Kepala dan Kaki Mengambang di Laut

    Diduga Korban Tsunami, Mayat Tanpa Kepala dan Kaki Mengambang di Laut

    Lampung Selatan (SL) – Warga kembali menemukan mayat yang terbawa gelombang laut di Tanjunggading, Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu (26/12/2018).

    Mayat dengan kondisi memperihatinkan ini, diduga merupakan korban tsunami. Sebab Desa Tanjunggading letaknya berdekatan dengan Fesa Waymuli dan Kunjir daerah terparah akibat dampak tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).

    Agus warga Betungdalam pertama kali yang menemukan mayat menceritakan, dia menemukan mayat itu masih terbawa gelombang laut, sekitar pukul 06.30 wib. Bergegas bersama adiknya dia mencari galah untuk evakuasi ke pinggir pantai. “Ketika kita temukan jasad itu sudah memperihatinkan, hanya tinggal badan saja tanpa menggunakan busana. Kepala, kaki, dan tangan kanan tidak ada. Saya tidak bisa mengenalinya. Dilihat ciri-ciri itu mayat wanita, perkiraan masih ABG,” kata dia.

    Dia mengakui, pasca-tsunami, di pantai Tanjunggading dan Betungdalam sudah tiga kali menemukan mayat. “Pasca-tsunami di pantai Betungdalam satu (mayat), di Tanjunggading sudah dua,” kata dia. Saat ini jenazah tersebut sudah dievakuasi oleh tim sar dan dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazar, Kalianda guna indetifikasi. Bedasarkan data BPBD, empat hari pasca-tsunami di Lampung Selatan, korban jiwa mencapai 113. Sedangkan korban luka mencapai 289 orang. (suarapedia)

  • Hingga Kini Korban Tsunami Selat Sunda 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka dan 128 Hilang

    Hingga Kini Korban Tsunami Selat Sunda 373 Meninggal Dunia, 1.459 Luka-Luka dan 128 Hilang

    Jakarta (SL) – Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran, evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban bencana tsunami di sepanjang daerah terdampak landaan tsunami di Selat Sunda.

    Beberapa daerah yang sebelumnya sulit dijangkau karena akses jalan rusak dan tertutup oleh material hanyutan tsunami, sebagian sudah dapat jangkau petugas beserta kendaraan dan alat berat. Hal ini menyebabkan korban terus ditemukan oleh petugas tim SAR gabungan.

    Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB menjelaskan Data sementara dampak bencana tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi. Kerugian fisik akibat tsunami meliputi 681 unit rumah rusak, 69 unit hotel dan villa rusak, 420 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, dan puluhan kendaraan rusak.

    Dampak bencana tsunami ini melanda daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten yaitu Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

    Jumlah korban dan daerah yang terdampak paling parah kerusakannya adalah daerah pesisir di Kabupaten Pandenglang. Di daerah ini merupakan kawasan wisata pantai dengan fasilitas hotel dan vila yang banyak berderet di sepanjang pantai.

    Apalagi saat kejadian tsunami saat libur panjang sehingga banyak wisatawan menginap di hotel dan penginapan. Tidak adanya peringatan dini tsunami juga menyebabkan jatuh korban yang cukup banyak karena masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk evakuasi.

    Dari jumlah keseluruhan korban bencana yaitu 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi terdapat di 5 kabupaten.

    Di Kabupaten Pandeglang, 13 kecamatan terdampak terjangan tsunami. Daerah pantai di kecamatan Carita, Panimbang, Cigeulis, Sumur, Labuan, Tanjung Lesung, Cibaliung, Cimanggu, Pagelaran, Bojong, Jiput, Menes dan Pulau Sangiang.

    Tercatat 267 orang meninggal dunia, 1.143 orang luka-luka, 38 orang hilang, 473 unit rumah rusak, 350 unit perahu dan kapal rusak, 60 unit warung dan toko rusak, 84 mobil rusak dan 49 sepeda motor rusak.

    Jumlah pengungsi yang semula 11.453 orang, saat ini berkurang menjadi 5.361 orang. Berkurangnya pengungsi karena mereka kembali ke rumahnya. Kemarin mengungsi karena adanya isu tsunami susulan.

    Daerah di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang telah berhasil dijangkau petugas. Sebelumnya akses terbatas karena adanya kerusakan jalan dan jembatan.

    Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur. Tercatat 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi akan dilanjutkan besok pagi.

    Di Kabupaten Serang, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka. Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak. Posko Tanggap Darurat didirikan di Puskesmas Cinangka Jl. Raya Karang Bolong Km 139 Kabupaten Serang.

    Di Provinsi Lampung, daerah terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus. Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.

    Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak. Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23 – 29 Desember 2018.

    Di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak. Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada. Sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.

    Penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum.

    Kondisi listrik sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam. Semula ada 150 unit gardu yang padam. Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan. Sebanyak 187 personil dan alat berat dikerahkan untuk memulihkan jaringan PLN yang rusak. (KBT)

  • Para Pengungsi dan Korban Tsunami Tanjung Lesung Apresiasi Aksi Cepat Tanggap Dari Tim Jababeka

    Para Pengungsi dan Korban Tsunami Tanjung Lesung Apresiasi Aksi Cepat Tanggap Dari Tim Jababeka

    Banten (SL) – Pradipta Aditya selaku Dokter di Klinik Cikadu Indah memberikan apresiasi kepada Jababeka Group selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang bergerak cepat untuk mengevakuasi seluruh korban. “Jababeka selaku pengelola sangat cepat respon untuk mengevakuasi korban ke Klinik Cipadu Indah. Ada hampir 100 korban yang dievakuasi pada malam kejadian,” kata Pradipta saat ditemui di Desa Cikadu, Pandeglang, Banten (24/12/2018).

    Ditambahkan Pradipta, sampai pagi tadi tercatat ada 98 korban dilarikan ke Klinik Cipadu Indah yang didominasi oleh anak-anak, dan wanita. Namun, lanjutnya, setelah kondisi korban stabil, mereka kita larikan ke rumah sakit terdekat diantaranya RSUD Berkah Pandeglang, RS Sari Asih, dan Puskesmas Panimbang.

    Menurut pengakuan Pradipta, korban yang dilarikan ke Klinik Cikadu didominasi oleh tamu hotel dan karyawan Tanjung Lesung. “Korban cenderung lebih banyak dari keluarga PLN dan Kemenpora, sedangkan untuk karyawan hanya beberapa orang saja,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia mengatakan, untuk tenaga medis yang bertugas di Klinik Cikadu hingga saat malam ini berjumlah 7 (tujuh) orang yang terdiri dari 3 Dokter dan 4 paramedis. “Untuk bantuan medis, pihak Jababeka sudah menyalurkan obat-obatan, alat, dan tenaga medis dari President University,” ungkap Pradipta.

    Jimmy, salah satu karyawan Tanjung Lesung yang berhasil selamat dari amukan ombak tsunami mengatakan, gelombang air menghantam setinggi hampir 2 (dua) meter lebih. “ketinggian air hampir 2 meter lebih, semua terhempas, dan alhamdulillah saya masih bisa selamat dan langsung dievakuasi ke Klinik Cikadu,” ungkap Jimmy.

    Saat ditemui, kondisi kesehatan Jimmy sudah mulai membaik, dan malam ini akan segera dievakusi ke Jakarta untuk pemulihan. Jimmy mengucapkan terima kasih kepada Jababeka selaku pengelola KEK Tanjung Lesung yang telah cepat tanggap untuk membantu mengevakuasi para korban.

    Hingga berita ini diturunkan, total pengungsi di Kantor Desa Cikadu berjumlah lebih dari 200 jiwa yang berasal dari Desa Cipakis, Citereup, dan Tanjung Jaya, dan didominasi oleh ibu-ibu dan anak-anak. Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah sementara korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah pantai di Selat Sunda tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka, dan 28 orang hilang. Dan sebanyak 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, serta 350 kapal dan perahu rusak. (rls)

  • Tujuh DUMLAP Didirikan Dinsos Banten untuk Korban Tsunami Selat Sunda

    Tujuh DUMLAP Didirikan Dinsos Banten untuk Korban Tsunami Selat Sunda

    Banten (SL) – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Sosial Provinsi Banten, Senin (24/12/2018) mendirikan sebanyak 7 Dapur Umum Lapangan (DUMLAP) guna mememenuhi kebutuhan konsumsi untuk pengungsi bencana tsunami Selat Sunda.

    Adapun lokasi DUMLAP secara terperinci ialah Kecamatan Carita, lokasi di sekitar hotel Wiracarita, selanjutnya Kecamatan Labuan untuk pengungsi di SD Kalanganyar 1, SD Kalanganyar 2, GOR Labuan, dan Mesjid Tarogong, kecamata Angsana untuk 20 Titik Pengungsian panimbang, sukaresmi, sobang dan tanjung lesung, kecamatan Jiput untuk pengungsi di wilayah pulosari, desa Kalanganyar–Dapur Umum Mandiri Masyarakat, kecamatan Sumur untuk 1.400 orang pengungsi, dan Tanjung Lesung untuk pengungsi di daerah Cikadu. (tangerangonline)