Tag: Kota Metro

  • Monumen Instalasi Sakai Sambayan Dibangun Dari Hasil Jual Kaos Hut Kota Metro

    Monumen Instalasi Sakai Sambayan Dibangun Dari Hasil Jual Kaos Hut Kota Metro

    Metro (SL)-Dalam Rangka Peringatan Hari Jadi Ke 85 Kota Metro, Ada salah satu rangkaian kegiatan yang menarik dalam kegiatan tersebut. Kegitan tersebut merupakan bentuk partisipasi masyarakat untuk membangun monumen instalasi yang dipersembahkan sebagai kado pada HUT Kota Metro.

    Monumen yang diresmikan pada Jumat 10 Juni 2022 diberi nama monumen Instalasi Sakai Sambayan yang diharapkan pembuatnya mampu mengangkat nilai-nilai sosial adat Lampung, terutama nilai gotong-royong dan kebersamaan.

    Salah satu pegiat komunitas, Oki Hajiansah Wahab yang juga ikut menggagas pembuatan monumen tersebut mengatakan, pembuatan monumen Sakai Sambayan ini merupakan inisiasi dari beberapa perkumpulan komunitas di Kota Metro yang ingin menyumbangkan sesuatu pada Hari Jadi Kota Metro ke-85.

    Awalnya, anggota komunitas ingin memberikan bangku untuk ditempatkan di Taman Merdeka Kota Metro. Namun, setelah dipertimbangkan akhirnya diputuskan untuk membuat patung tersebut.

    “Perencanaan pembuatan itu ketika bulan April waktu puasa. Awalnya bukan monumen tapi bangku, tetapi kalau bangku nanti ketika ada besi yang patah akan diambil orang. Karena itu akhirnya buat monumen itu,”ujarnya pada Selasa 14 Juni 2022.

    Ia menjelaskan, dana untuk pembuatan monumen Sakai Sambayan berasal dari keuntungan penjualan kaos HUT Kota Metro yang dibuat oleh anggota komunitas tersebut. “Nah dari penjualan kaos tersebut kita mendapat keuntungan Rp30 ribu perkaos. Waktu itukan ada Wisnu juga, kita minta dia membuat sesuatu kita ingin memberikan hadiah pada HUT Kota Metro,” ucapnya.

    “Dan pembuatan monumen inipun tidak mahal. Saat itu Wisnu berfikirnya bukan soal nilai uang, tetapi dia ingin memberikan sesuatu untuk Kota Metro ini. Kemudian dibuatlah monumen Sakai Sambayan ini sama Wisnu,”imbuhnya.

    Oki mengaku pihaknya yang meminta agar monumen tersebut diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. “Kita manfaatkan momen saja waktu itu. Karena yang datang ya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ya kita minta buat resmikan monumen itu. Kita jugakan tidak tahu siapa yang diundang oleh Pemkot Metro pada perayaan HUT ini. Kalau waktu itu yang datang Gubernur Lampung Arinal Djunaidi atau Presiden Jokowi ya pasti kita minta juga buat resmiin monumen ini,” terangnya.

    “Kapan lagi yakan hasil karya seniman Metro dikenal secara nasional. Tentu monumen ini akan terkenal sampai nasional karena diberitakan media-media nasional juga,” paparnya.

    Ia menegaskan, tidak ada rencana khusus agar monumen tersebut diresmikan oleh Anies Baswedan. Oki menambahkan, monumen tersebut memang sengaja ditempatkan di Taman Merdeka Kota Metro karena ia ingin mengajak masyarakat atau komunitas lainya untuk ikut menyumbangkan sesuatu untuk Bumi Sai Wawai.

    “Kenapa milih di Taman Merdeka ya karena itu ditengah kota. Karena monumen ini baru pertama kali ada ya, kita ingin mengajak masyarakat lainya jika ingin memberikan sesuatu untuk Kota Metro. Kalau soal izin kita sudah komunikasikan dengan Kadis Perumahan. Kalaupun banyak yang buat kan bisa ditaruh di Mulyojati misalnya, Metro Utara atau lainya,” tambahnya. (Red)

  • Wanita Asal Bandar Lampung Melahirkan di Pasar Cendrawasih

    Wanita Asal Bandar Lampung Melahirkan di Pasar Cendrawasih

    Kota Metro(SL)-Seorang ibu pengunjung melahirkan di Pasar Cendrawasih, Kota Metro. Perempuan bernama Arniati (29) warga Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung itu melakukan persalinan, di bantu petugas medis Polres Kota Metro, yang cepat datang menolong, Senin 14 Februari 2022 sekira pukul 9.00.

    Wanita hamil tua itu sebelumnya sempat tetderngar menjerit kesakitan di atas lapak dagangan yang kosong, lantai 2, Pasar Cendrawasih. Para pedagang yang mengetahui kondisi korban cepat menghubungi pihak kepolisian. Dengan sigap, seorang petugas medis dibantu PNS Polres Kota Metro, dan ibu ibu pedagang membantu persalinan darurat. Kemudian beberapa petugas kepolisian datang membawa korban kerumah sakit untuk perawatan leboh lanjut.

    Bahkan vedio persalinan di Pasar itu viral di media sosial. Dalam video menunjukkan proses evakuasi wanita melahirkan mendadak tersebut di lantai dua Pasar Cendrawasih, kota metro. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah pedagang pasar cendrawasih, kejadian itu sekitar pukul 09.00. Pedagang sekitar mendengar jeritan wanita kesakitan, saat di dekati suara jeritan, ternyata wanita akan melahirkan.

    Dilokasi, ada pedagang wanita membantunya dan kondisi sudah ramai. Informasinya, saat melahiriakn bisa dibilang normal dan cepat, kemudian ada petugas medis dan polisi dari polsek metro pusat, mengevakuasi wanita itu ke RS AMC. Diketahui, wanita melahirkan di pasar tersebut bernama Arniati (29) warga Jalan Purnawirawan, Kelurahan Gedong Meneng, Bandar Lampung. Saat ini, Arniati masih dalam perawatan insentif di Rumah sakit AMC Kota Metro. (Red)

  • Realisasi PBB Kota Metro Pernovember Mencapai 70,50%

    Realisasi PBB Kota Metro Pernovember Mencapai 70,50%

    METRO, (SL)-Realisasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Metro telah mencapai 70,50 persen atau senilai Rp4.159.332.414 per November 2021, Kabid Pembukuan dan Pengendalian, Juanda mengungkapkan, realisasi PBB tersebut didapat dari 22 kelurahan se Kota Metro sejak Januari 2021.

    “Jadi kemarin pada 23 November 2021 realisasi PBB dari lima kecamatan dan 22 kelurahan mencapai Rp4.159.332.414 atau 70,50 persen dari target sebesar Rp5,9 miliar,” katanya mewakili Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro, Selasa (30/11/2021).

    Ia menjelaskan, dari lima kecamatan dan 22 kelurahan masing-masing ada yang memiliki tunggakan. Bahkan, pihaknya juga telah memberikan surat dan mengirimkan ke masing-masing kelurahan.

    “Kemarin kami sudah rapat dan disepakati untuk di follow up soal wajib pajak (WP). Kemudian kami melakukan koordinasi dengan kolektor yaitu RT RW setempat,” terang Juanda. Menurutnya, tunggakan PBB terjadi akibat yang bersangkutan atau WP tidak berada di lokasinya.

    “Mereka (WP) tidak tinggal di Metro, terutama bangunan walet. Artinya banyak pemilik tanah yang tidak tinggal di Kota Metro. Kemudian yang menunggu tidak mengetahui soal PBB. Jadi tidak tau apa-apa,” tambahnya.

    Untuk pembayaran denda, lanjutnya, akan dikenakan ketika pemilik tanah saat mengurus proses jual beli ataupun balik nama dan lain-lain. “Denda itu pasti, tapi nanti ada sanksi pas peralihan sertifikat. Seperti contoh jika mengurus BPHTB kan persyaratannya harus melunasi PBB dulu,” tukasnya.

    Sampai saat ini, capaian realisasi PBB tahun ini paling banyak dari Kecamatan Metro Pusat. Sebab memang nilai NJOP sudah tinggi.(Roby/Red)

  • Pasien Covid-19 Bertambah Total 194 Orang

    Pasien Covid-19 Bertambah Total 194 Orang

    Kota Metro (SL)-Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Metro bertambah delapan orang. Jika ditotal, maka jumlah pasien Covid-19 di Kota Metro kini menjadi 194 orang.

    Hal ini dibenarkan Pj Sekda, Misnan yang juga juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Kota Metro. “Hari ini kita mencatat ada delapan pasien baru di Kota Metro, dengan ini pasien yang terkonfirmasi mencapai 194 kasus yang terjadi,” ungkap dia dikonfirmasi media ini di ruang Kerjanya, Kamis (17/12/2020).

    Disebutkan Misnan, dari delapan pasien tersebut antara lain, pasien 187 seorang perempuan berinisial RJ 34 tahun serta pasien 188 FAS berusia 4 tahun. Keduanya didapat dari hasil tracking pasien yang sebelumnya terkonfirmasi positif dari pasien 155 inisial AS, keduanya merupakan istri dan anak dari AS.

    Selanjutnya, pasien 189 seorang perempuan berinisial K usia 42 tahun. Pasien beralamat di Kelurahan Tejoagung, Kec. Metro Timur. Pasien ini merupakan hasil tracking, pasien bekerja di rumah AS (Pasien 155) yang Positif. Pasien diswab 7 Desember dan 15 Desember hasil swab positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di wisma Alvaro.

    Pasien 190 seorang laki-laki berinisial HK 35 tahun. Pasien positif berdasarkan hasil tracking dari teman sekantornya yang terkonfirmasi Covid-19. Pasien beralamat di Kelurahan Tejoagung, Kecamatan Metro Timur. Awalnya pada 7 Desember pasien ke Rumah Sakit dengan keluhan demam. Pasien di swab dan pada 15 Desember hasilnya dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.

    Pasien 191 seorang perempuan berinisial CS 20 tahun. Pasien beralamat di Kel. Yosodadi, Kec. Metro Timur. Kronologisnya pada 25 November pasien pulang dari Bogor. Pada 28 November mengeluh hilang rasa di lidah dan penciuman. Kemudian pada 1 Desember melakukan rapid hasilnya reaktif. Pada 7 Desember pasien diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di wisma Alvaro.

    Pasien 192 seorang perempuan berinisial RPT 24 tahun. Pasien beralamat di Kel. Iringmulyo, Kec. Metro Timur, pasien merupakan tenaga kesehatan di salah satu rumah sakit di Kota Metro. Pada 5 Desember rapid hasilnya reaktif. Kemudian pada 7 Desember diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandir di rumah orang tua di Lamteng.

    Pasien 193 seorang laki-laki berinisial JS , 50 tahun, pasien beralamat di Kel. Yosomulyo, Kec. Metro Pusat. Sejak pertengahan November sering lembur. Pada 25 November mengikuti kegiatan di Bandarlampung. 27 November pasien mengeluh kurang sehat lalu berobat ke klinik. Pada 3 Desember kontrol ulang ke klinik, dirapid hasilnya reaktif lalu dirujuk ke rumah sakit. Pada 7 Desember diswab dan 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. Saat ini pasien melakukan isolasi mandiri di rumah.

    Pasien 194 seorang perempuan berinisial WP (almarhumah) 51 tahun. Pasien beralamat di Kel. Mulyojati, Kec. Metro Barat. Awalnya pada 4 Desember ke Rumah Sakit dengan keluhan demam dan sesak, sat dirapid hasilnya reaktif. Kemudian pada 5 Desember diswab dan 8 Desember sekitar pukul 09.46 WIB pasien meninggal dunia. Kemudian pada 15 Desember hasil swab dinyatakan positif. (Roby/Tama)

  • Resmi Jabat Ketua SMSI Metro, Ali Imron Siap Bawa Media Tergabung Menjadi Profesional dan Menjaga Integritas

    Resmi Jabat Ketua SMSI Metro, Ali Imron Siap Bawa Media Tergabung Menjadi Profesional dan Menjaga Integritas

    Kota Metro (SL)-Kepengurusan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Metro periode 2020-2025 resmi dikukuhkan. Pengukuhan kepengurusan inti mulai dari Ketua, Sekretaris, bendahara hingga anggota bidang lainnya ini, dilangsungkan dalam acara pelantikan di Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro, Rabu (09/09/2020).

    Sejumlah Pengurus SMSI Kota Metro Periode 2020-2025. 

    Pelantikan dipimpin langsung Ketua SMSI Lampung, Doni Irawan, disaksikan pengurus SMSI se-Lampung, Forkopimda, DPRD, stakeholder terlibat termasuk Ketua beserta Kabid Pembelaan Wartawan dan Kabid pendidikan PWI Lampung. Dihadiri pula tamu undangan mulai kepengurusan organisasi wartawan se-lampung hingga ormas-ormas.

    Adapun pengurus inti SMSI Metro resmi dilantik hari ini, antaralain Ketua Ali Imron, Sekretaris Ade Gunawan Yuliarto dan Bendahara Husni Alholik beserta bidang-bidang lain yang ditandai dengan penyerahan surat keputusan (SK) oleh Doni Irawan selaku ketua SMSI Lampung.

    Ketua terpilih SMSI Metro, Ali Imron Muslim, mengucapkan ungkapan terimakasih atas segala dukungan dalam pelaksanaan pelantikan kepengurusan SMSI Metro tersebut. Dia berharap, hingga berakhirnya masa jabatan, agar semua pihak tidak enggan memberikan saran dan kritik selama hal tersebut bersifat membangun. “Hadirnya kami di Kota Metro untuk mengevaluasi terjadinya kesenjangan pers di kota Metro, saya menghimbau kepada birokrasi pemerintah, ke depan dapat bekerja sama dan jangan takut dikritik,” ucap dia.

    Selanjutnya, menurut dia, secara pribadi jabatan bukanlah sebuah prestasi melainkan sebuah tanggungjawab yang besar dalam menjalankan roda organisasi. “Saya jamin, selaku ketua siap memperjuangkan setiap anggota yang tergabung di SMSI menjadi media profesional dan menjaga integritas dunia pers dan Dewan Pers,” tegas Ali.

    Dia menambahkan, ke depan SMSI akan berupaya menjaga marwah media massa sebagai pilar ke empat demokrasi dan alat kontrol sosial dengan mematuhi standar administrasi pada setiap perusahan media yang tergabung dalam SMSI Kota Metro.

    Dikesempatan sama, Kapolres Metro AKBP Retno Prihawati, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat bagi pengurus SMSI yang baru saja dilantik. Dia berpesan, sebagai organisasi perusahaan media, SMSI dapat meningkatkan dan menjaga Kamtibmas dan kondusifitas di tengah masyarakat. “Media memiliki fungsi yang sama seperti Polri, yaitu sebagai Kontrol sosial. Jangan sampai ada atau muncul informasi hoax karena tidak adanya konfirmasi dan juga koordinasi, mari kita jaga keamanan ketertiban dan kondusifitas di tengah pandemi Covid-19 ini,” ujar Kapolres.

    Dia juga berharap, dengan ada nya SMSI beserta 21 media di dalamnya, dapat menjadi perubahan diplomasi dan kontrol sosial yang sifatnya membangun. “Sekitar 80 persen masyarakat Metro merupakan pengguna media sosial, semoga SMSI hadir mampu menjadi corong informasi terlebih saat ini pencegahan dan penanganan Covid 19,” tandasnya.

    Senada, Wakil Wali Kota Metro, Djohan mengatakan, mewakili pihak pemerintah dirinya menyambut baik dengan hadirnya SMS di Kota Metro. Disampaikannya bahwa, saat ini banyak sekali organisasi media terutama pers. “Kemajuan teknologi telah banyak sekali media dan organisasi media. Namun, hari ini kita telah melihat kekompakan media di kota metro di dalam pelantikan ini,” katanya.

    Sebagaimana media, tambah Djohan, apapun informasi harus cepat tanggap. karena sejatinya media adalah mediator. Dia meminta agar media dan organisasi media dapat bersatu. “Ketika kita seorang media l, kita harus tau fungsi kita apa, beritakanlah apa adanya sesuai kondisi yang ada, jika Metro ingin maju dan lebih baik,” kata Djohan.

    Sementara itu, Ketua SMSI Lampung, Doni Irawan menghimbau agar ke depan SMSI Lampung dapat solid untuk membangun kota metro. Menurutnya, sebuah kota akan terbelakang jika media tidak bersatu membangunnya. “Marilah tinggalkan hal yang tidak baik, tolong jangan memberikan pemberitaan yang tidak baik tapi berikan berita positif, jangan membuat kegaduhan,” pesan ketua. (Tam/Rob)

  • Kota Metro `Puasa` dalam Ajang Piala Adipura Selama Lima Tahun Belakang

    Kota Metro `Puasa` dalam Ajang Piala Adipura Selama Lima Tahun Belakang

    Metro (SL) – Sudah lima tahun ini sejak 2014-2018, Kota Metro ‘puasa’ dalam ajang penganugrahan Piala Adipura. Padahal, pada 2010 hingga 2013, kota ini secara berturut-turut mendapatkan piala Adipura. Absennya Kota Metro pada Penghargaan di bidang lingkungan tersebut, ditanggapi serius oleh jajaran DPRD setempat. 

    Anggota Komisi III DPRD Kota Metro, Zas Dianur Wahid, mengungkapkan, banyak faktor menyebabkan gagalnya Kota Metro meraih Adipura selama lima tahun belakangan ini. “Saat ini Kota Metro belum memiliki etalase kota yang dapat dibanggakan untuk mendapatkan Adipura. Dan ini harus menjadi menjadi perhatian Pemerintah Kota Metro dalam pengelolaan lingkungan,” kata Zas, Rabu (23-1-2019).

    Menurutnya, penataan pasar juga menjadi faktor dalam penilaian Adipura. “Penataan pedagang kaki lima yang carut-marut, dan hingga kini belum terselesaikan. Nah, permasalahan ini sangat berpengaruh. Jadi harus ada penanganan serius dan tegas dari pemkot,” ujarnya. 

    Dia juga mengatakan, sistem drainase kota yang buruk juga menjadi permasalahan yang hingga saat ini belum teratasi.  Selain itu, pengelolaan sampah perkotaan yang kerap menimbulkan keluhan warga juga belum diterapkan secara optimal. “Rendahnya kesadaran masyarakat berkenaan sampah perkotaan ini juga menjadi penghambat untuk mendapatkan Adipura. Jadi, semua stack holder yang terkait duduk bersama. Merangkul masyarakat Kota Metro untuk mengatasi semua permasalahan soal lingkungan,” imbuhnya.

  • Penderita DBD di Kota Metro Capai 60 Kasus Dalam Satu Bulan

    Penderita DBD di Kota Metro Capai 60 Kasus Dalam Satu Bulan

    Metro (SL) – Wali Kota Metro Achmad Pairin mengatakan bahwa sampai saat ini sudah terjadi 60 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Metro. “Tahun 2017 itu ada 89 kasus, 2018 kasusnya 53, lah ini 2019 baru satu bulan sudah 60 kasus. Memang ini sangat rawan. Karena kita masuk siklus lima tahunan,” kata dia, Senin.

    Dijelaskanya, pemerintah melalui Dinas Kesehatan terus mengintensifkan pencegahan salah satunya dengan menyosialisasikan bahaya DBD kepada masyarakat. “Dalam setiap kesempatan sudah disampaikan sosialisasi tentang DBD. Diskes juga sudah membentuk satgas DBD,” jelas Pairin.

    Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan melakukan 3 M Plus dan menjaga kebersihan lingkungan. “Mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Kan untuk pencegahan itu banyak cara terutama dari masyarakat. Maka saya minta masyarakat untuk membersihkan lingkungan masing-masing. Jangan sampai ada genangan air,” katanya.

    Menurut dia, nyamuk aedes aegypti menggigit pada siang hari. Karenanya, masyarakat diminta untuk menggunakan lotion anti nyamuk agar tidak digigit nyamuk tersebut.  Terakhir, Diskes juga akan melakukan fogging jika memang sudah positif. Fogging menjadi opsi terakhir karena menimbulkan efek. “Kan harus ada serangkain tes sebelum dilakukan fogging. Karena menimbulkan efek,” tambahnya.

  • Mega Proyek MCC Rp25,7 Miliar Di PU Kota Metro “Mangkrak”

    Mega Proyek MCC Rp25,7 Miliar Di PU Kota Metro “Mangkrak”

    Metro (SL) –Mega proyek dengan judul kegiatan pembangunan gedung kantor yang sebelumnya bernama Metro Convention Centre (MCC), yang kemudian berubah menjadi Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai Kota Metro, senilai Rp25.746.994.000,- dengan pelaksana PT. Rindang Tiga Satu Pratama, tanpa aktifitas, alias mangkrak.

    Kegiatan yang dalam LKPj walikota TA 2017, sebesar Rp26 miliar lebih, baru terlaksana di pertengahan bulan Juni 2018 lalu, itupun baru bentuk pemagaran areal pembangunan. Hingga Juli 2018 akhir, kegiatan terlaksana baru sebatas titik “nol”, sementara kegiatan tersebut harus dilaksanakan April 2018 hingga 20 Desember 2018 mendatang.

    Keterlambatan pelaksanaan kegiatan tersebut, hingga akhir April 2018 diketahui belum dilakukan lelang tender. Sementara pihak Dinas PU mengaku di April 2018 pihaknya masih melaksanakan lelang tender, sejumlah kegiatan proyek lainnya.

    Sebelumnya, pihak DPRD Kota Metro gencar menyoroti kegiatan tersebut, yang berubah nama serta perencanaan pembangunan, serta masuk dalam LKPj Walikota TA 2017 dalam artian telah menyerap anggaran cukup besar dan baru terlaksana di TA 2018 sebatas titik nol.

    Ketua Pansus DPRD Zainuri, menyatakan anggaran untuk pembangunan MCC tersebut senilai Rp26 Milliar, telah disetujui pada TA 2017 lalu dan teralokasikan pada APBD murni 2018. Namun belum juga terlaksana, sementara telah memasuki pertengahan April 2018, sebagaimana Komitmen Wali Kota akan melaksanakannya pada April 2018. Anggota Komisi II Alizar, dirinya menyayangkan keterlambatan pembangunan MCC tersebut.

    DPRD Kota Metro juga menyoroti sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Metro yang di nilai kurang berkualitas, termasuk soal MCC. Sebagaimana disampaikan Ketua DPRD Anna Morinda yang akan merekomendasikan pihak eksektif  untuk segera melakukan pembenahan dan menyegerakan pelaksanaan pembangunan MCC.

    Namun, kali ini Ketua DPRD Anna Morinda memberikan komentar berbeda jauh dari sebelumnya. Di wawancarai wartawan di ruang kerjanya, Selasa 31 Juli 2018, terkait pembangunan MCC tersebut, yang baru terlaksana, bahkan saat ini tidak ada aktifitas, Anna Morinda menjawab, melihat sisi pembangunan MCC yang saat ini berubah nama menjadi Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai, tidak ada permasalahan.

    Kemudian, terkait soal LKPj Walikota TA 2017, Ketua DPRD langsung menyambut, “Ettss. Nanti dulu LKPj-nya kan belum kita Paripurnakan, nanti akan di paripurnakan dengan melihat jadwal Banmusnya tanggal berapa,” ungkap Anna Morinda.

    Masih menurut Anna Morinda, DPRD ingin pembangunan MCC mempertimbangkan banyak aspek. “Kita ingin pembangunan gedung itu (MCC) spektakuler-lah, kemudian mempertimbangkan aspek-aspek kebudayaan, agar nampak Metro dan Lampung nya, maka berganti Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai. Pada prinsipnya kami DPRD mendukung, sejak 2017 telah kami tetapkan. Jadi memang, mungkin tidak mudah dalam tahapan pelaksanaannya, tetapi kita tidak ikut sebagai eksekutor, kita disini tidak dalam bidang itu,” pungkasnya.

    Dinas PUPR Kota Metro hingga berita ini diturunkan belum bisa diminta konfirmasi. Kepala Dinas PU KOta Metro dan Bidang, jarang berada di ruang kerjanya,  apalagi memasuki musim kegiatan proyek.

    Kilas balik terkait hal tersebut, waktu lalu adanya desakan melalui aksi demo yang di gelar LSM GMBI, “AKSI 777”sekitar Maret-April 2018 lalu. Dalam Demo pihak GMBI menilai rezim kepemimpinan A Pairin – Djohan, di nilai semakin semrawut dan dinilai sarat kepentingan pribadi dan golongan.

    Diketahui 17 tuntutan demo rezim Pairin –Djohan 777 diantaranya, mendesak Pairin – Djohan sumpah Mubahalah (Sumpah Kutukan), jika benar tidak ikut serta dalam proyek yang di duga di koordinir oleh anak Walikota A.Pairin yakni ARDITO yang akrab dikenal Pangeran, lewat Kadis PUTR Irianto dan Kabid Cipta Karya Robby serta Kepala ULP Rahman.

    Mereka mendesak DPRD membuatkan rekomendasi ke Kejaksaan atas LHP audit BPK terhadap 19 Paket Proyek TA 2017 yang telah merugikan keuangan negara, serta mendesak penegak hukum untuk mengusut anggaran belanja Rp30 Miliar di BPKAD Kota Metro.

    Termasuk rencana pembangunan MCC yang dijalankan pada tahun anggaran 2018 titik “nol” sudah masuk dalam LKPj  Walikota TA 2017 dan salah satu obyek wisata di Metro Selatan terindikasi adanya dugaan pelanggaran atas aturan pembebasan lahan, pengadaan fasilitas yang telah berjalan dan di sewakan berupa 7 unit kendaraan motor ATV jenis KTM yang di kelola Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata setempat. (Tim/red)

  • PWI Kota Metro Targetkan Tahun Depan Miliki Kantor Diatas Lahan Sendiri

    PWI Kota Metro Targetkan Tahun Depan Miliki Kantor Diatas Lahan Sendiri

    Metro (SL) – Tahun depan, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro menargetkan memiliki kantor yang berdiri di lahan sendiri. Dimana saat ini Kantor PWI masih berdiri diatas lahan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Metro.

    Ketua PWI Metro Abdul Wahab menerangkan, target ini merupakan kesepakatan seluruh anggota PWI dalam rapat kerja dan rencana pelantikan PWI Metro di Provinsi Lampung di Kantor PWI Metro, Sabtu (21/7/2018) malam. Seluruh anggota sepakat, demi kemajuan dan eksistensi PWI Metro harus melakukan lompatan jauh yang diawali dengan memiliki kantor sendiri.

    ”Target ini merupakan salah satu cita-cita besar PWI Metro. Kami ingin PWI benar-benar mandiri. Berdiri di atas tanah sendiri. Semoga tahun depan cita-cita kami dapat diwujudkan. Karena itu saya pribadi meminta seluruh teman-teman PWI bisa ikut sumbang saran dan tenaga untuk mewujudkan cita-cita kita bersama,”paparnya.

    Dalam rapat, lanjut dia, seluruh pengurus dan anggota PWI Metro yang hadir memastikan dapat menghadiri pelantikan di Provinsi Lampung. Sejauh ini sekitar 30 anggota PWI Metro yang siap hadir pada pelantikan oleh PWI Provinsi Lampung.

    ”Jumlah keseluruhan pengurus dan anggota PWI Metro sebanyak 50 orang. Artinya sudah lebih dari separuh menyatakan siap hadir pada pelantikan di Provinsi Lampung. Sisanya belum mengkonfirmasi, karena tidak hadir pada rapat,” jelas dia.

    Ia pun meminta kepada seluruh koordinator bidang dapat segera merancang program kerja kedepan. Sehingga PWI Metro tidak hanya sebagai wadah profesi yang jadi penonton tanpa kontribusi di Bumi Sai Wawai yang bervisi sebagai Kota Pendidikan.

    ”Saya harap kita bisa saling support. Jika ada bidang yang membutuhkan bantuan agar program kerjanya bisa berjalan harus bersama-sama kita dukung. Demi majunya PWI Metro. Karena PWI bukan milik perorangan, tetapi milik kita bersama,” tukasnya. (red)

  • Warga Metro Tenemukan Bayi Mungil di Selokan Pasar Tradisional

    Warga Metro Tenemukan Bayi Mungil di Selokan Pasar Tradisional

    Metro (SL) – Warga Pasar Tradisional Tejoagung, Metro Timur digegerkan dengan penemuan sesosok mayat bayi laki-laki tergeletak tepat di sisi selokan pasar tersebut, sekira pukul 07.00 WIB, Minggu (08/07). Warga yang kaget atas penemuan tersebut lantas membawa orok bayi itu ke bidan terdekat. Ketika ditemukan orok bayi dalam kondisi tak bernyawa dengan tali pusar yang masih utuh melingkar di badan.

    Aan Andrianto (32), salah pemilik toko dekat lokasi ditemukannya bayi anonim tersebut menjelaskan, saat di temukan jasad tersebut dalam kondisi terbungkus kain yang dilapisi plastik hitam. “Pada saat ditemukan sekitar jam 7 pagi , orok berjenis kelamin laki-laki itu terbungkus oleh kain berwarna biru tua dan plastik berwarna hitam yang sebagai wadah untuk membuang orok itu mas,” ungkap Aan.

    Aan juga mengungkapkan, di dalam plastik yang berada bersama jasad bayi tersebut terdapat secarik kertas yang bertuliskan permohonan dan ditujukan kepada seorang pedagang bumbu bernama Kiki. “TOLONG DIRAWAT JANGAN DIKASIH KE ORANG LAIN, KASIH KE MBAK KIKI BUMBU,” kata Aan menyampaikan isi surat tersebut.

    Diketahui, Pedagang bumbu bernama Kiki yang di tujukan dalam isi surat tersebut merupakan Rizky Rahmadani (27) yang tidak lain adalah istri dari Aan Andrianto (32) pemilik toko Rizky Bumbu dan Giling yang berada di Pasar Tejoagung. Atas penemuan itu, Kiki beserta keluarga memakamkan bayi tersebut ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tejoagung 24B, Metro Timur, yang mana jasad bayi seberat 4 Kg dengan panjang 54 Cm itu diberi nama Wage Muhammad Akbar. (Net)