Tag: Lampung Barat

  • Pemkab Lambar Gelar Sosialisasi Bahaya Kekerasan Dalam Rumah Tangga

    Pemkab Lambar Gelar Sosialisasi Bahaya Kekerasan Dalam Rumah Tangga

    Lampung Barat (SL) – Sekertaris Kabupaten Lampung Barat Akmal Abdul Nasir,S.H.,Membuka Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Kabupaten Lampung Barat Tahun 2018 Di Ruang Rapat Kagungan Pemkab, Senin (20/08/2018).

    Dalam Sambutan Sekertaris Kabupaten Lampung Barat Akmal Abdul Nasir, S.H., menyampaikan Perempuan dan anak adalah dua makhluk tuhan yang perlu perlindungan dan kasih sayang, prinsip perlindungan untuk perempuan dan anak adalah bebas dari segala bentuk kekerasan. baik fisik, prikis maupun mental.

    “Di dunia ini ada dua makhluk Tuhan yang perlu dilindungi dan diberi kasih sayang, yaitu seorang ibu dan anak, prinsip perlindungan disini adalah bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, prikis maupun mental.” ucap Akmal Abdul Nasir dalam sambutannya.

    “Bermasalahan kekerasan dalam rumah tangga menjadi perhatian dan tanggung jawab banyak pihak untuk memberikan perlindungan hukum bagi korban. Baik pihak pemerintah, lembaga sosial maupun masyarakat. Sebagai landasan hukum kepedulian negara terhadap tindakan kekerasan dalam rumah tangga, maka pemerintah bersama DPR – RI menerbitkan undang-undang nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.Undang-Undang ini bertujuan untuk mencegah segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan memelihara keutuhan rumah tangga yang harmonis dan sejahtera, ” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu juga Sekertaris Kabupaten Lampung Barat memberikan penjelasan untuk mencegah terjadinya KDRT.

    “Kemudian dalam pencegahan KDRT ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain adalah keluarga lebih mendekatkan diri kepada Allah swt, mengembangkan komunikasi yang baik antara suami, istri dan anak-anak. Istri wajib mendidik anak sejak dini, serta mengedepankan dialog dalam menyelesaikan masalah. Orang tua mempunyai peran yang sangat tinggi dalam menjaga, mengajar, mendidik serta memberikan bimbingan kepada anak dan untuk mengetahui, mengenal, mengerti dan akhirnya dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat, selain itu peran PKK sangat diperlukan dalam mencegah KDRT dengan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat, ” ungkapnya.

    Pihaknya menghimbau kepada OPD terkait untuk bekerjasama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi perempuan, organisasi kepemudaan kabupaten dan kecamatan untuk mencegah KDRT sampai unit terkecil dimasyarakat.

    “Saya berpesan agar bisa mengikuti sosialisasi pencegahan kdrt kabupaten lampung barat tahun 2018 ini dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga apa yang telah disampaikan oleh bapak dan ibu nara sumber dapat diterapkan dan diterima dengan baik. serta yang tidak kalah pentingnya adalah menyampaikan pesan-pesan moral yang didapat dari sosialisasi ini kepada keluarga, organisasi dan lingkungan tempat anda tinggal, ” Jelasnya.

    ”Tentramnya rumah tangga sebagai sendi membangun generasi penerus yang hebat, dengan pola asuh yang ramah penuh kasih sayang akan memutus mata rantai kekerasan dalam rumah tangga”, tutupnya.

    Sementara itu Laporan Ketua Pelaksana Kepala dinas pengendalian penduduk keluarga berencana pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Drs. Daman Nasir, M.M Menyampaikan Dasar Pelaksanaan Kegiatan Adalah Surat Dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak RI Nomor B 726/KPP.PA/D.ll/08/2018, Tanggal 09 Agustus 2018, Tentang sosialisasi pencegahan KDRT dikabupaten Lampung Barat Tahun 2018.

    Selanjutnya Tujuan dari Kegiatan untuk memberikan informasi kepada komunitas muda, memberikan pemahaman kepada peserta tentang pentingnya pencegahan kdrt sejak dini, memberikan pemahaman kepada peserta dari peran laki laki terhadap pencegahan, untuk mengetahui persepsi komunitas muda.

    Selanjutnya Sasaran Mahasiswa dan Siswa Siswi Se Lambar, Remaja Islam Masjid, Karang Taruna, PMI, Organisasi Perangkat Daerah. Harapan jangka pendek yaitu Peserta mendapatkan informasi data objektif di indonesia, peserta mendapatkan informasi cara mencegah KDRT sejak dini. Harapan jangka menegah yaitu Peserta dapat mempersiapkan diri sebelum berumah tangga, potensi KDRT dapat dicegah. Kemudian hasil jangka panjang, yakni peserta dapat membangun keluarga, menurunnya kasus KDRT menurun. (agus salim)

  • AKBP Tri Suhartanto Keluarkan Petuah Sikat Narkoba Pada Jajarannya

    AKBP Tri Suhartanto Keluarkan Petuah Sikat Narkoba Pada Jajarannya

    Lampung Barat (SL) – Komitmen yang tinggi dan terintegritas AKBP Tri Suhartanto S.Ik selaku Kapolres Lampung Barat, telah mensosialisasikan sekaligus memerintahkan jajaran Polri yang bertugas diwilayah hukum Polres setempat, untuk menindak tegas pelaku penyalahgunaan narkotika termasuk jika ada anggota Polri yang terlibat, hal ini dikarnakan Narkoba sangat merusak generasi bangsa.

    Kepada sinarlampung.com orang no wahid ditubuh Polres Lambar ini menegaskan ancaman dan hukuman serta tindakan tegas akan segera dilakukan apa bila didapati anggotanya terlibat dalam penyalahgunaan Narkotika Sesuai dengan Printah Presiden RI Ir Joko widodo yang disampaikan kepada TB 1 yang sudah menyatakan Darurat Narkoba dan tentunya polri menjadi Garda depan dalam pemberantasan narkoba, termasuk tehadap anggota Polri bila didapati terlibat.

    “Kepada wakapolres dan rekan-rekan kabag, kasie hingga kapolsek dan jajaran PA untuk sikat narkoba, ” katanya.

    Pada apel diharapkan perintah melawan Narkoba diteruskan jajarannya kala memimpin apel di wilayah masing-masing. “Indonesia Darurat Narkoba Semua diminta agar memberikan APP di setiap ambil apel pagi untuk melawan dan sikat narkoba, ” tegasnya.

    Bahkan, dia juga mengimbau agar anggota polri yang bertugas di wilayah hukumnya, Lambar dan Pesisir Barat (Pesibar) tak terlibat penyalahgunaan narkoba. “Untuk diketahui seluruh jajaran Polri yang bertugas di Polres Lambar sampaikan ke rekan-rekan anggota jangan pernah terlibat dengan narkoba, jadi kurir, bandar ataupun pengguna,” ujarnya.

    Hal itu bukan tanpa alasan, langkah yang ia ambil merujuk perintah Presiden RI melalui kapolri terkait perang melawan narkoba. “Hukuman dan Sanksi menanti bagi anggota yang terlibat narkoba berat mulai dipecat PTDH sampai tindakan tegas terukur, ayo sikat narkoba,” katanya.

    Untuk diketahui sepekan terakhir ini jajaran polres lambar sudah ungkap 13 orang pelaku pelanggaran penyalahgunaan Narkotika baik sebagai pengguna ,kurir dan bandar narkoba. (agus salim)

  • Rolling Kali Pertama Era Parosil, Sasar 196 Eselon II-IV

    Rolling Kali Pertama Era Parosil, Sasar 196 Eselon II-IV

    Lampung Barat (SL) – Akhirnya, rolling pejabat terjadi untuk kali pertama di era Bupati Lampung Barat (Lambar) Parosil Mabsus.

    Tak tangung-tanggung. Rotasi menyentuh 196 pejabat administrator dan pengawas eselon II, III dan IV. Jumlah itu terdiri atas satu orang eselon II, 50 eselon III dan 145 eselon IV.

    Pejabat yang dirolling dilantik di lobi Kantor Bupati Lambar, Rabu (8/8).

    Parosil mengatakan, rotasi ini merupakan perombakan pertama yang dilakukan pemerintahannya sejak dilantik bulan Desember 2017 lalu. Dan merupakan hal biasa dalam suatu pemerintahan.

    “ASN (aparatur sipil negara) harus mampu beradaptasi dan berkerja dimanapun ditempatkan sesuai jabatan. Dimanapun tempat semua sama, harus mampu mengemban dan menggerakan roda pemerintahan,” ujar Parosil.

    Dari 196 pejabat yang diroling, antaranya, Noviardi Kuswan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtilkurtura (TPH). Dia kini menjabat sebagai Asisten Adminitrasi Umum Sekretariat Daerah.

    Lalu, Agustanto Basmar yang sebelumnya menjabat Sekretaris Bappeda. Dia bergeser sebagai Sekretaris sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. (net)

  • KPU Lambar Coret 18 Bacaleg Terbanyak Partai NasDem

    KPU Lambar Coret 18 Bacaleg Terbanyak Partai NasDem

    Lampung Barat (SL) – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lampung Barat (Lambar) usai memverifikasi 328 berkas perbaikan bakal calon legislatif (Bacaleg) yang didaftarkan 13 parpol, pada 1–7 Agustus lalu.

    “Alhasil, 18 bacaleg dipastikan tumbang alias tidak memenuhi syarat (TMS). Para bacaleg yang tak lolos itu berasal dari delapan partai politik,” ujar Komisioner KPUD Lambar Syarief Ediyansyah, Rabu (8/8) sore.

    Dari sejumlah partai itu, Partai Nasdem adalah yang paling banyak bacalegnya tak lolos, enam orang. Disusul Partai Gerindra, empat orang. Kemudian, PKS dan PSI, masing-masing dua bacaleg. Sementara Partai Berkarya, PPP, PAN dan Partai Perindo, masing masing satu orang.

    Rinciannya, Partai Gerindra: Yudia Septilani, Zubaidi, Ika Puspita Sari dan Elliyanti. Kemudian Partai Nasdem: David Ray Raharho, Deka Hari Dandi, Siti Rohmah, Iwan Efendi, Nevita Lia dan M Adijaya Sesunan.

    Terus, Ahmad Yasin dan Ahmad Amnan (PKS), Dewi Asih L dan Bambang S (PSI). Suseno (PPP), Mulyono (PAN), Jatmiko (Partai Perindo) dan Samsuri (Partai Betkarya).

    “Kebanyakan yang tak lolos memang tak memperbaiki berkasnya,” tandas Syarief.

    Sementara, 310 yang telah memenuhi syarat (MS) saat verifikasi berkas bakal ditetapkan calon legislatif dua hari mendatang.

    “Untuk yang memenihi syarat akan ditetapkan caleg pada 10 Agustus lusa,” tandas Syarief. (net)

  • Baru Diperbaiki Jembatan Way Semangka Di Suoh Sudah Jebol

    Baru Diperbaiki Jembatan Way Semangka Di Suoh Sudah Jebol

    Lampung Barat (SL) Jembatan penyeberangan Way Semangka, Pekon Tuguratu, Kecamatan Suoh, yang baru beberapa bulan di perbaiki kini sudah rusak lagi. Hal ini terjadi saat kendaraan jenis truk melintasi jembatan itu, tiba-tiba papan penyangga jembatan jebol.

    “Awalnya saya tidak ragu melintas di atas jembatan ini, karena seingat saya jembatan ini baru dibangun, tetapi diluar prediksi, ternyata papan landasannya sudah lapuk dan bisa patah, untung mobil saya tidak terbalik,” kata Nasriawan.

    Nasri menambahkan, muatan kendaraan yang dibawanya tidak melebihi beban untuk melintas, tetapi ketika tengah melintas, jembatan tersebut tidak mampu menahan beban kendaraanya.

    “Saya masih bersyukur mobil tidak masuk kedalam sungai. Kami sedikit kesulitan mengangkat mobil, kejadian sekitar pukul 10.00 WIB dan baru bisa diangkat sekitar pukul 12.30 WIB,” jelas Nasriawan.

    Sementara itu, Camat Suoh Selamat Purwoko, saat di hubungi via ponselnya untuk meminta konfirmasi mengaku sedang tidak berada di tempat. “Saya lagi diluar, masih menghadiri acara Pemkab di Kecamatan Sekincau,” singkat dia. (agus/Net)

  • Aksi Pungli OPD Pemda Lampung Barat Masih Marak?

    Aksi Pungli OPD Pemda Lampung Barat Masih Marak?

    Lampung Barat (SL) – Niatan Bupati-Wakil Bupati Lampung Barat (Lambar), Parosil Mabsus-Mad Hasnurin, dalam membersihkan lingkungan Pemkab Lambar dari praktek pungutan liar (Pungli), sepertinya perlu kerja ekstra. Pasalnya, sampai saat ini diduga sejumlah Organisasi Perangkat Daerah  (OPD) masih melakukan praktek pungutan liar. Hal ini berseberangan dari visi dan misi dalam memberikan pelayan terbaik, cepat dan tanpa biaya.

    Salah satu nara sumber wartawan yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) meminta PPD terkait mencopot banner yang bertuliskan memberikan pelayanan tanpa Pungli. “Copot saja itu banner yang terpasang lebar di depan masuk kantor, yang menyatakan memberikan pelayanan tanpa biaya, tetapi prakteknya tidak demikian,” kata sumber yang minta namanya tidak tulis tersebut, dilangsir netizenku.com.

    Menurut sumber ini, berbagai modus Pungli yang dilakukan oknum OPD, seperti dinyatakan berkas tidak lengkap, belum keluar, dan sebagainya. Tetapi setelah berkas semua lengkap, yang bersangkutan menyampaikan pesan baik melalui telpon maupun SMS meminta dana.

    “Setelah kita cek bersama ternyata berkas persyaratan lengkap, selanjutnya kita mendapat SMS atau ditelpon dengan pesan untuk mempercepat penyelesaian usulan tersebut, dibutuhkan dana yang harus kami tanggung,” ujarnya.

    Berapa dana yang diminta, menurut sumber ini, oknum tersebut meminta uang Rp500 ribu. Tetapi, kata dia, setelah mengobrol dengan kawan seprofesi ternyata beragam nilai pungli yang mereka lakukan, yakni antara Rp100 ribu-Rp1 juta. “Bukan saya saja yang menjadi korban Pungli banyak kawan-kawan guru juga yang lain, dengan permintaan antara Rp100 ribu-Rp1 juta,” jelasnya.

    Ada lagi menurut dia, yang tidak memberikan uang saat melakukan pengusulan, saat ditanya dinyatakan belum selesai, padahal dia mengajukan permohonan sejak bulan Oktober 2017, ternyata setelah ditelusuri sudah selesai.  “Modus lain, usulan yang telah kita sampaikan dari enam bulan lalu, setiap ditanya jawabannya belum selesai, tetapi kami tahu berdasarkan info dari stafnya sudah selesai,  ternyata jawaban belum selesai tersebut hanya modus untuk meminta sejumlah yang,” tandas sumber ini. (red/Nt)

  • Petani Lambar Masih Dikuasi Tengkulak

    Petani Lambar Masih Dikuasi Tengkulak

    Lampung Barat (SL) – Dengan menam berbagai jenis sayur-mayor/palawija seperti Kubis, Buncis,  Terong, Worel, Tomat dan cabe, seakan menjadi sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat Kabupaten Lampung Barat (Lambar) utamanya di Kecamatan Sukau, Lambar.

    Hal tersebut terbukti dengan banyaknya hamparan hijau serta aktivitas petani yang terlihat saat melintasi Kecamatan tersebut.

    Salah seorang petani sayur Iwan, warga Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau mengatakan, hampir seluruh warga di pekon tersebut berprofesi sebagai petani sayur mengingat salah satu sumber kehidupan warga setempat adalah sayur mayur. “Bertani sayur merupakan sumber kehidupan dan hamper seluruh warga adalah petani,” jelasnya.

    Iwan menambahkan, para petani sayur di wilayah itu setiap tiga bulan sekali menikmati hasil panen, denngan, menjual kepada gudang-gudang sayur milik para tengkulak mengingat di Lambar belum memiliki pasar tempat penualan hasil panen warga khusunya penjualan sayur-mayur.

    “Sehingga, terkadang harga jual tergantung kepada tengkulak, petani tidak tau berapa harga berbagai jenis sayuran di pasar karena petani disini taunya harga yang di kataan tengulak,” imbuhnya.

    Masih kata iwan, sampai saat ini pihak pemerintah terkait belum teralu perdulu ihwal sistematika penjualan hasil panen warga, dan dengan begitu para tengkulak lah yang mengatur harga penjualan petani.

    Selama ini meskipun ada kelompok tani dan berbagai penyuluhan, serta bantuan para petani tidak terlalu merespon karena semua telah di kuasai tengkulak, bahkan modal penanaman seperti, pupuk dan pestisida para petani itu dimodali oleh tengkulak dan pada saat musim panen para petani, tidak di perkenankan menjual hasil panen kepada orag lain kecuali kepada tengkulak yang memberikan modal tersebut.

    “Itupun dihitung dulu modalnya lalu hasil bagi dua, dan hasil panen tidak boleh dijual kepada siapa-siapa kecuali bos yang memodali petani itu dan harga tengkulak juga yang atur,” paparnya.

    Iwan berharap kepada pemerintah terkait, untuk lebih memperhatikan kondisi para petani tersebut serta meciptakan pasar sehingga kehidupan petani sayur lambar tidak tergantung kepada para tenkulak. “Sayuran asal ambar ini sudah dikenal sampai ke mana-mana seperti di Jakarta dan pulau jawa, tapi yang mengenalkannya justru tengkulak bukan Dinas terkait,” pungkasnya. (net)

  • Pemilik Warung Gagalkan Pengedar Uang Palsu di Batu Brak Pelaku Lolos

    Pemilik Warung Gagalkan Pengedar Uang Palsu di Batu Brak Pelaku Lolos

    Lampung Barat (SL) – Pemilik warung kelontongan di Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak berhasil menggagalkan peredaran uang palsu, Motor pelaku berhasil diamankan warga, namun pelaku berhasil lolos dari amukan massa yang mengepungnya.

    Modus operandi pelaku pura pura membeli rokok duit palsu tersebut pecahan Rp100 ribuan dan dilayani oleh Joni, pemilik warung. Karena uang tak sama dengan uang asli pemilik warung mencurigai dengan tingkah laku pembeli yang juga tidak dikenal dan bergelagat tidak wajar dan sangat mencurigakan.

    Setelah diketahui bahwa uang tersebut palsu pemilik warungpun hendak menangkapnya bersama warga yang kebetulan berada disekitarnya pelaku langsung melarikan diri kekebon kopi dan berhasil melarikan diri namun sepeda motor milik pelaku berhasil di amankan oleh masyarakat dan diserahkan Sekdes

    Sekdes pekon kota besi Okta kepada sinarlampung.com memaparkan saat ditemui diruang kerjanya membenarkan kejadian tersebut, kemudian kendaraan yang digunakan oleh pengedar uang palsu tersebut langsung diserahkan oleh sekretaris desa (SEKDES) kepada babin pekon kota besi Toni

    “iya benar tadi siang ada seorang yang hendak membeli rokok di warung nya Joni tapi sukur warga kita ini sudah pada pintar dan mengetahui bahwa uang pecahan Ro.100 tersebut palsu namun sayang pelakunya berhasil kabur, jadi saya mewakili peeatin pekon kota besi menghimbau agar masyarakat hususnya para pemilik warung kelontongan di pekon kota besi ini lebih waspada”, tutupnya. (gus salim/marlin)

  • 150 Siswa SD Ikuti Seleksi Pocil di Polres Lampung Barat

    150 Siswa SD Ikuti Seleksi Pocil di Polres Lampung Barat

    Lampung Barat (SL) – Siswa-siswi SD yang berjumlah 150 orang mengikuti seleksi Polisi cilik (pocil) yang diselenggarakan oleh Polres Lampung Barat pada Jumat (27/7/2018) anak anak di kumpulkan di aula januraga untuk mengikuti seleksi tahap awal kegiatan tersebut.

    Kegiatan ini di buka langsung oleh Kasat Lantas AKP Yerru Ewandono,S.IK. yang didampingi oleh Kanit Lantas dan 4 pelatih pocil yakni Aiptu Wahyudi, Briptu Frans Chaniago, Briptu Ane, Brigpol Rudi. Dalam sambutan Kasat Lantas Polres Lampung Barat mengucapkan terima kasih dan selamat datang di Polres Lampung Barat.

    “Pada hari ini kita dapat berkumpul di sini untuk melaksanakan seleksi polisi cilik, pesan kami mudah-mudahan adik-adik sekalian dalam mengikuti seleksi nanti dapat aktif dan semangat tunjukan kemampuan adik-adik kepada panitia,
    selain itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang telah mendampingi anaknya untuk mengikuti seleksi Pocil di Polres Lampung Barat. kegiatan ini kita laksanakan sebagai persiapan untuk kegiatan utama di bulan September dalam rangka HUT Satlantas. Makandari itu kami akan terus melakukan pembinaan kepada adik-adik untuk mengikuti seleksi Pocil. Kami disini bersama dengan rekan-rekan kami yang akan melatih Pocil nanti yang sudah terpilih dan terus akan mendampingi hingga nanti kegiatan HUT satuan lalu lintas di Bandarlampung dan pagi ini secara resmi seleksi Pocil kami buka”, ucapannya.

    “Jumlah pendaftar pocil tahun ini sebanyak 150 orang anak, namun akan disaring kembali menjadi 41 anak, yang natinya akan menjadi satu regu putra dan putri. Program Pocil ini merupakan kegiatan pembinaan dalam rangka menanamkan kedisiplinan dan kemandirian bagi anak-anak diusia dini, melalui kegiatan LKBB (Latihan Ketrampilan Baris Berbaris) mereka akan dilatih mengenai kekompakan dalam baris-berbaris mereka juga akan dibekali materi tentang tertib berlalu lintas,” ucap Kasat Lantas.

    Kami harap Pocil ini nantinya bisa menjadi duta penyebarluasan pendidikan lalu lintas kepada teman-temannya disekolah dan juga masyarakat lainnya sehingga dapat menumbuhkan kesadaran berlalu lintas semenjak dini dan merekapun akan kita tampilkan dalam rangkaian kegiatan Polres Lampung Barat, tutup Kasat. (agus salim/sumarlin)

  • Balitbangda Tangkap Peluang Riset Pengembangan Kopi Robusta Berkelanjutan di Lambar

    Balitbangda Tangkap Peluang Riset Pengembangan Kopi Robusta Berkelanjutan di Lambar

    Lampung Barat (SL) –  Tim perencana dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Lampung menangkap peluang riset pengembangan kopi robusta berkelanjutan.
    Hal tersebut diungkapkan salah satu fungsional peneliti muda Balitbangda Lampung Henita Astuti saat menghadiri perhelatan Festival Kopi Lambar 21-23 Juli 2018. Menurut Hernita, sinergi dan kolaborasi antar stakeholders dan pemangku kepentingan berpotensi menjadikan petani kopi Lampung Barat sejahtera dan kaya.
    Hernita merupakan salah satu praktisi Master Trainer SCOPI (Sustainable Coffee Platform Indonesia) atau lembaga yang berkiprah untuk pengembangan perkebunan kopi berkelanjutan. Sejauh ini, SCOPI membina komunitas petani, di antaranya Master Trainer “Nana” dari SCOPI di Lampung Barat.
    Dengan didukung peran dan fungsi lembaga Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung (dari Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung) dalam bentuk riset aksi implementasi diharapkan masing-masing stakeholders baik akademisi, pengusaha, pemerintah, masyarakat, asosiasi perkopian dan lembaga Independent SCOPI bersama media berperan diharapkan dapat mewujudkan petani yang sejahtera dan kaya.
    Acara Festival Kopi Lambar sendiri diawali dengan acara seremonial penanaman bibit kopi unggul oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan bersama Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI Ir. Bambang disampingi Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, Wabup Madhasnurin dan Gubernur Lampung yang diwakili oleh Kadis Perkebunan dan Peternakan Provinsi Lampung Dessy Romas.
    Acara pembukaan ini dilakukan Minggu, 22 Juli 2018, pukul 10.00, di Kampung Kopi Rigis Jaya Kecamatan Air Hitam Kabupaten Lampung Barat.  Di sini, juga dilakukan penanaman intercropping kopi dengan tanaman semusim
    Kemudian,  kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian sambutan, pembukaan dan penandatangan prasasti pendirian Kampung Kopi Bupati Lambar Parosil Mabsus mengatakan masalah yang terjadi saat ini antara lain produktifitas kopi menurun dan perlu perbaikan kualitas kopi agar dapat mempertahankan keberadaan kopi Lambar yang saat ini menjadi primadona daerah.
    Masalah lain yang dihadapi umumnya disebabkan perubahan iklim, umur tanaman yang sudah kurang produktif dan adopsi teknologi yang belum merata. Juga pengetahuan SDM petani yang masih terbatas.
    Namun demikian, terdapat nilai plus untuk Indonesia. Menurut Dirjen Perkebunan Ir. Bambang, sektor perkebunan di Indonesia telah memberikan kontribusi yang sangat signifikan, dibuktikan dengan meningkatnya devisa negara secara Nasional naik 9% dari tahun sebelumnya. Hal ini membuat ekspor naik 26,5 %, sehingga Pemerintah baik di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten sangat serius dan fokus memberikan kucuran anggaran di Kabupaten Lampung Barat melebihi daerah lainnya.
    Dr. Zulkifli Hasan selaku Ketua MPR yang sekaligus telah didaulat sebagai Bapak Kopi Indonesia mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjadikan petani kopi sejahtera dan kaya. Misalnya, dengan meningkatkan peranan seluruh stakeholders khususnya pemerintah sebagai regulator, yang ikut memperhatikan nasib petani. Pemerintah secara serius memfasilitasi sarana prasarana input untuk meningkatkan produktifitas kopi dan melakukan penerapan manajemen rantai pasok sehingga nilai tawar petani (NTP) tinggi.
    Selain itu, Pemerintah dapat memperhatikan pendidikan bagi anak petani agar nantinya dapat memperbaiki hidup dan keluar dari garis kemiskinan.
    Sedangkan Direktur SCOPI Veronica Herlina mengatakan pihaknya sangat apresiatif terhadap besarnya dukungan Pemerintah Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Barat. Veronica menyatakan siap  bergandengan tangan untuk menghasilkan petani kopi terlatih dengan menerapkan teknologi budidaya dan pascapanen kopi yang baik. Salah satunya, dengan mengoptimalkan peran Master Trainer Kopi Robusta di Provinsi Lampung. (Humas Prov)