Bandar Lampung (SL)-Rekan duet Youtuber Tri Suaka, Nabila Maharani siap tampil usai band asal Lampung Hijau Daun, sukses menggebrak panggung Lampung Fair 2022, di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Wayhalim, minggu malam, 30 Oktober 2022. Nabila bersama artis ibukota lainnya dijadwalkan tampil Selasa, 01 November 2022 malam.
Juru Bicara Media Lampung Fair 2022, Mico Periyandho mengatakan, untuk malam ini artis ibukota Nabila Maharani akan tempil di panggung Lampung Fair 2022. “Iya malam ini Nabila tampil di panggung Lampung Fair,” ujar dia. Senin, 31 Oktober 2022.
Miko juga mengajak seluruh masyarakat untuk hadir pada Lampung Fair 2022. “Ayo kita semua hadir dan sukseskan Lampung Fair 2022,” ajak Miko.
Dikutip dari Youtube, Nabila Maharani juga mengajak masyarakat Lampung untuk menghadiri dan menyukseskan Lampung Fair 2022. “Halo temen-temen semuanya, saya Nabila Maharani. Jangan lupa hadiri dan ramaikan Lampung Fair 2022 yang akan dilaksanakan di PKOR Way Halim Lampung, 29 Oktober sampai 14 November,” ajak Nabila.
Nabila juga memastikan dirinya akan tampil menghibur masyarakat Lampung pada tanggal 01 November 2022. “Nah, Nabila bakal tampil di tanggal 01 November nanti nih temen-temen. So jangan lupa dateng dan ramaikan ya. See you di sana,” ajak Nabila, seraya melambaikan tangannya. (Red)
Waykanan (SL) – Kabupaten Waykanan kembali memamerkan Kopi Robusta Putri Malu pada kegiatan Lampung Fair yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2018 mendatang di Lapangaan PKOR Wayhalim, Bandarlampung.
“Kita akan memerkan produk kopi robusta Putri Malu di acara tahunan tersebut, karena bukan hanya dari warga Lampung tetapi para pengujung dari luar lampung juga pasti akan hadir pada kegiatan ini,” ujar Bupati Waykanan Raden Adipati Surya. di Blambangan Umpu, Waykanan, Senin.
Menurutnya, kopi robusta putri malu saat ini masih menjadi prioritas utama di setiap kegiatan bentuk pameran tingkat kabupaten, provinsi dan nasional.
Dia menjelaskan, Waykanan sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Provinsi Lampung setelah Lampung Barat, Tanggamus, pesisir Barat.
Adipati menjelaskan, beberapa kali kegiatan tingkat kabupaten dan provinsi, Waykanan sering keluar sebagai juara bahkan mendapat predikat terbaik tentang kopi.
“Jadi kita kembangkan secara terus menerus tentang kopi robusta putri malu ini,” katanya
Selain kopi robusta putri malu Waykanan, Kabupaten Waykanan juga akan memerkan beberapa produk asli daerah seperti, dasi kupu-kupu, kalung kupu-kupu, sale kulit pisang, kerajinan dari pelepah pisang dan masih banyak lainnya.
“Untuk yang kalung kupu-kupu telah berhasil meraih penghargaan pada tingkat nasional 2017 di Sumatra Barat. Sedangkan lainnya sedang meengikuti kegiatan pameran di tingkat nasional dan provinsi,” jelasnya
Adipati mengharapkan agar seluruh SKPD dan petugas dapat bisa memberikan informasi yang baik kepada para pengunjung yang hadir ke stand Waykanan, karena itu menjadi penilaian yang lebih bila para penjaga bisa ramah, sopan, santun kepada pengunjung. (ei/net)
Bandarlampung (SL)-Masyarakat sesalkan Event Organizer (EO) Lampung Fair 2017 yang menjadikan ajang promosi tahunan pemerintah provinsi Lampung sebagai proyek komersil. Tidak hanya lahan parkir, juga sewa lokasi dan tarif masuk lokasi pameran, sementara Pemerintah Provinsi Lampung membiarkan hal itu.
“Lampung Fair kok bayar, parker bayar, semua bayar. Gimana masyarakat Lampung mau simpati, Cuma mau lihat lihat, bahkan mungkin tak penting yang dilihat, harus bayar, ribet, desak desakan, ini mikirnya bagaimana Pemprov Lampung,” kata Sahroni, warga Kedaton, Senin (18/12).
Terkait tarif parker, kini berubah naik satu hari setelah pembukaan. Project Manager, Sukaryadi membenarkan bahwa tarif parkir motor dinaikkan dari Rp3 ribu menjadi Rp5 ribu. “Iya memang benar tarifnya berubah, jadi disamain mobil dan motor bayarnya Rp5 ribu,” ujar Karyadi saat ditemui di PKOR Bandarlampung, Sabtu (16/12), dilangsir harian momentum.
Menurut dia, kenaikan tersebut dikarenakan adanya kendala dalam uang kembalian. Sehingga, lanjut dia, biaya yang semula Rp3 ribu naik menjadi Rp5 ribu. “Jadi terkendala saat uang kembaliannya, jadi dinaikkan. Rencananya juga nanti mau dipasang banner parker mobil dan motor Rp5 ribu,” terangnya.
Namun begitu, dia melanjutkan, tarif parkir motor akan dikembalikan menjadi Rp3 ribu. “Tapi nanti kita turunin lagi jadi Rp3 ribu. Daripada nanti dikira pungli,” jelasnya.
Untuk tariff parkir mobil yang meningkat dari Rp5 ribu menjadi Rp10 ribu, Karyadi menyebutkan anyak yang tidak terkontrol oleh panitia. “Malam ini pasti kita kontrol, sehingga harganya tidak diubah-ubah,” katanya.
IO Lampung Fair
Sebelumnya, Gubernur Lampung, Ridho Ficardo membuka Lampung Fair, Jumat (15/12/2017). Acara yang sarat dengan hiburan dan stand pameran berlangsung 15 – 29 Desember 2017 dan diikuti sedikitnya 384 stand dan 14 anjungan.
Gubernur, menandai pembukaan Lampung Fair dengan petikan gamolan. Gubernur berharap seluruh jajaran pemerintah daerah di Provinsi Lampung proaktif mendorong kemajuan dunia usaha dengan menciptakan iklim investasi yang cepat, transparan serta daerah yang kondusif.
“Pekan lalu, saat saya menjadi pembicara di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi, red). Terkait dunia usaha, salah satu yang saya disampaikan adalah Lampung mendorong percepatan investasi dan mempermudah investasi sehingga ketika investasi masuk penanaman modal masuk maka akan membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan mengikis kemiskinan serta menaikkan pendapatan masyarakat,” kata Gubernur.
Even Lampung Fair, kata Gubernur, merupakan etalase dan cerminan kemajuan dan perkembangan pembangunan yang telah dan akan dilakukan di Provinsi Lampung. Bahkan dia berharap even ini dapat terus ditingkatkan ke skala yang lebih tinggi, sehingga bisa menarik tidak hanya masyarakat tapi juga investor.
“Melalui even Lampung Fair ini, mari kita tunjukkan potensi dan terobosan yang telah dicapai oleh daerah kita masing-masing. Tunjukkan kemajuan yang telah dicapai, karena tanpa ada kemajuan dan perubahan kita tidak akan mampu bersaing dengan perkembangan dunia,” katanya.
Menurutnya, Lampung dapat mengembangkan pariwisata Lampung melalui ekonomi kreatif, sehingga pariwisata Lampung lebih menarik dan tagline “The Treasure of Sumatera” bisa kita tunjukkan kemilaunya. Lampung akan menjadi provinsi yang paling berharga dan sejahtera di Sumatera. “Tarif masuk Lampung Fair Rp8.000 dan Rp10.000 untuk akhir pekan. Ratusan stand yang mengikuti event ini menempati Hall A dan B Gedung Sumpah Pemuda, Sarnavil dan Rooder,” kata Gubernur.
Sementara itu, Sekdaprov Sutono, dalam laporannya mengajak seluru masyarakat untuk hadir karena ada sejumlah artis ibukota akan memberiahkan Lampung Fair diantaranya Sheila on 7, Janita Janet, Arda Naff, Danang Dacademy, Dila Erista, Cupi Cupita, Duo Intan, Nisa Farella Dacademy, Dimas Tedjo Bintang Pantura, Novilia Mayang Sari Bintang Pantura, dan Saint Locco.
Selain itu, beragam acara yang akan digelar antara lain festival budaya, festival musik, festival kuda lumping, liga dangdut, solo song dan dihibur para artis KDI dan artis Ibu Kota lainnya. Juga terdapat marching band dan berbagai lomba seperti Otomotif Contes, lomba mewarnai, lomba mobil bekas, dan penampilan group nasyid dan Area LF terbagi atas tiga zona yakni Zona Treasure.
“Zona ini akan menampilkan berbagai potensi pariwisata dan ekonomi kreatif dari masyarakat Lampung utamanya produk-produk yang berguna untuk menunjang pembangunan Provinsi Lampung. Kedua, Auto Zone/Kontes Modifikasi merupakan kawasan untuk pameran otomotif mobil atau motor,” katanya.
Adapun penyelenggara LF tahun 2017 adalah PT. Grand Modern sesuai dengan SK Gubernur Lampung No : G/501/ B.04/HK/2017. Pada kesempatan pembukaan, Gubernur Ridho melakukan peninjauan di beberapa stand diantaranya Lanal Lampung, Basarnas, Korem 043 Garuda Hitam, dan Anjungan Pesisir Barat. (nt/jun)
ilustrasi, pembukaan Lampung Fair tahun 2015 lalu.
Bandarlampung (SL)-Even Organizer (EO) Lampung Fair 2017, PT Grandmodern dinilai lebih mengutamakan budaya luar, dari pada mengangkat kebudayaan Lampung, dalam perhelatan Lampung Fair 2017 di PKOR Way Halim, Desember 2017 mendatang.
Pasalnya, pada perhelatan itu, even yang banyak digelar adalah festival Reog Ponorogo dan Festival Kuda Lumping, sementara tidak terlihat eksposes akan adanya festival kebudayaan khas daerah Lampung.
Ketua I Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Provinsi Lampung Rahmad Darmansyah Yusie mengatakan, seharusnya pihak penyelenggara Lampung Fair 2017 lebih mengedepankan kebudayaan Lampung yang mulai tertinggal, disamping juga menggelar festival kebudayaan daerah lain.
“Seharusnya menampilkan juga budaya lokal. Jadi saya meminta kalau masih bisa disusun dimasukan lah budaya Lampung. Kalau reog kan budaya Indonesia tapi bukan budaya lokal. Jadi kita ketengahkan budaya-budaya lokal seperti sastra ataupun tarian-tarian adat Lampung,” kata Darmansyah, melalui sambungan celuller pribadinya, Rabu (8/11),.
Darmansyah melihat, gelaran Lampung Fair sebelumnya dianggap sudah baik karena memasukan kebudayaan daerah pada even yang semula bernama Pameran Pembangunan. Maka dari itu, pihak penyelenggara tahun ini, jangan menghapus kebudayaan lokal di even Lampung Fair. “Kalau tadi-tadinya sudah bagus, tapi kalau saat ini memang agak lain, kita (MPAL) saja tidak ada didalamnya, selama ini memang MPAL kurang dilibatkan,” katanya.
MPAL Lampung berharap, bidang kebudayaan penyelenggera Lampung Fair 2017 lebih menengahkan budaya lokal yang tidak kalah menarik dibandingkan Reog Ponorogo dan Kuda Lumpung. Seperti Festival Tuping dari Lampung selatan atau Festival Topeng (Sakura) dari Lampung Barat.
“Kalau reog bukan kita tidak mengindahkan, tapi budaya lokal kan harus diketegahkan. Nanti orang-orang akan bertanya mengapa reog dan kuda lumping. Sementara reog kan ponorogo, jadi saya meminta kepada penyelenggara agar diketengahkan budaya lampung. Ya minimal Cupping, itu kan bisa meminta kepada Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesisir barat. Tidak usah besar-besar, kalau bisa murah meriah,” katanya..
Sementara itu, pihak PT Grandmodern selaku Even Organizer (EO) Lampung Fair 2017 Sukaryadi tampak tidak ingin memberikan tanggapan terkait tidak dimasukannya kebudayaan daerah dalam Lampung Fair 2017, dengan alasan sedang berada diperjalanan. “Sabar ya, saya sedang dalam pesawat,” singkatnya Sukaryadi, ditulis lampungcenter.com. (sep/nt/jun)