Tag: Lampung Selatan

  • Pesilat dan SS Lampung FC Pimpin Klasemen Liga 3 Zona Lampung

    Pesilat dan SS Lampung FC Pimpin Klasemen Liga 3 Zona Lampung

    Lampung Selatan (SL) – Setelah bertanding masing-masing dua kali, Persilat Lampung Tengah dan Sakai Sambayan (SS) Lampung FC sementara memimpin klasemen di masing-masing grup dengan nilai masing-masing 6, dalam lanjutan putaran kompetisi Liga 3 zona Lampung yang berlangsung di Candimas Natar.

    Dalam pertandingan yang berlangsung Sabtu, 28 Juli 2018, SS Lampung FC sukses menggilas Bandaralmpung FC dengan skor 2-0.  Sementara Persilat sehari sebelumnya menundukkan Persilamtim Lampung Timur 3-0.

    Sampai hari ke tiga putaran Liga 3, dari dua grup hanya Persilab Lampung Barat dan Persituba Tulangbawang yang baru bertanding satu kali, sementara lainnya sudah dua kali bertanding.

    Pada grup A, Persilat membukukan dua kemenangan dengan selisih gol cukup meyakinkan 7 gol memasukkan dan 3 gol kemasukan dengan poin 6. Ditempat kedua sementara diduduki Persituba dengan nilai 3 atas kemenangannya 5-2 atas Bina Bangsa FC, dan berikutnya ada Persilamtim juga dengan nilai 3 namun sudah dua kali bertanding dan menelan satu kekalahan dari Persilat.

    Dua slot terakhir dihuni Persilab Lampung Barat dan Bina Bangsa FC.

    Sementara di grup B, SS Lampung FC bertengger dipuncak klasemen dengan nilai 6, dari dua pertandingan yang dimenangkan dengan masing-masing 2-0 atas lawan-lawannya.

    Sementara dibawahnya ada Putrad PB yang mengantongi nilai 4, sekali menang dan sekali seri, meskipun gawangnya masih perawan dengan produktivitas 5 gol.

    Dua tempat terbawah ditempati Farmers FC dan Bandarlampung FC, masing-masing dengan poin 1 dan 0. Karena dua kali pertandingan Bandarlampung FC mengalami kekalahan. (net)

  • KPK Membawa 1 Koper Berkas Usai Geledah Ruang DPRD Lampung Selatan

    KPK Membawa 1 Koper Berkas Usai Geledah Ruang DPRD Lampung Selatan

    Lampung Selatan (SL) – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di gedung DPRD Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Para penyidik membawa 1 koper berkas.

    Pantauan wartawan, Sabtu (28/7/2018), enam penyidik KPK membawa satu koper yang diduga berisi berkas-berkas penting. Penggeledahan dilakukan di ruang Ketua DPRD Lampung Selatan, wakil ketua, komisi A, B, C dan ruang sekretaris dewan.

    “Minta izin untuk melakukan penggeledahan di ruang ketua dan wakil ketua,” kata petugas Satpol PP DPRD Lampung Selatan, Jaenal, di Kalianda, Lampung Selatan, Sabtu (28/7/2018).
    Penggeledahan di ruang gedung DPRD oleh KPK dimulai sejak pukul 11.30 sampai 13.30 WIB. Petugas jaga di gedung tersebut mengatakan mereka meminta izin untuk menggeledah beberapa ruangan.

    Tim penyidik KPK masih terus melakukan penggeledahan di ruangan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Penggeledahan dilakukan sejak pukul 10.00 WIB.

    Sebelumnya, KPK telah menetapkan tersangka Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan. Tersangka lain adalah Ketua Fraksi PAN DPRD Lampung Agus Bhakti Nugroho dan Kepala Dinas PUPR Lampung Selatan Anjar Asmara dan pihak swasta dari perusahaan 9 Naga Gilang Ramadan. (dtk/net)

     

  • Bupati Lamsel Atur Fee Proyek “Lewat” Agus Bakti Nugroho

    Bupati Lamsel Atur Fee Proyek “Lewat” Agus Bakti Nugroho

    Lampung Selatan (SL) – Diduga Suap fee proyek infrastruktur menjadi benyebab Bupati Lampung Selatan yang berujung operasi tangkap tangan (OTT). Zainudin Hasan, dan 11 orang lainnya, termasuk kadis PU, dan Kadisdis ditangkap di Bandar Lampung, terkait dua Proyek dilokasi Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Way Sulah, Lampung Selatan.

    Informasi diperoleh wartawan terdapat empat proyek infrastruktur yang dimenangkan tiga CV yang dipinjam tersangka Gilang Ramadhan (selaku kontraktor, red), juga Caleg PAN Lampung, yang telah diatur oleh Agus Bhakti Nugroho (orang dekat bupati, red), ketua Fraksi PAN DPRD Lampung.

    Keempat proyek tersebut dengan total nilai proyek Rp2,8 miliar. Lokasi proyek jalan di Desa Banding Kecamatan Rajabasa yakni, proyek rehabilitasi ruas jalan Banding Kantor Camat Rajabasa dengan nilai pagu Rp530 juta yang dimenangi CV. Langit Biru yang pinjam oleh Gilang Ramadan.

    Kemudian, Proyek peningkatan ruas jalan Desa Kunjir – Cugung Kecamatan Rajabasa yang dimenangkan CV. Menara 9 dengan nilai pagu Rp.801,5 juta.

    Selanjutnya Pembangunan box culvert jalan Karya Mulyasari – Pemulihan Kecamatan Way Sulan yang dimenangkan CV. Langit Biru dengan nilai pagu Rp.430 juta. Dan proyek peningkatan ruas jalan lingkar Dusun Tanah Luhur Batas Kota yang dimenangi CV. Laut Merah dengan nilai Rp1 milyar lebih.

    Tim KPK masih melakukan penggeledahan disejumlah kantor Pemkab Lamsel, Sabtu (28/07/2018). (Net)

  • Tiga Terdakwa Narkoba Di Lamsel Dihukum Mati Empat Lainnya di Hukum Seumur Hidup

    Tiga Terdakwa Narkoba Di Lamsel Dihukum Mati Empat Lainnya di Hukum Seumur Hidup

    Lampung Selatan (SL) – Kasus narkoba mendominasi perkara yang ditangani Kejaksaan Negeri Kalianda pada Tahun 2018. Dari puluhan kasus, tiga di antaranya dengan tuntutan mati dan empat seumur hidup, kata Kajari Sri Indarti, usai mempengati Hari Adhiyaksa ke-58 pada Senin, 23 Juli 2018.

    Didampingi Kasi Pidana Umum Yani Mayasari, Kasi Barang Bukti Nurhayati,  dan Kasi Intel Totok Alim, Sri Indarti mengatakan, sepanjang Tahun 2018, mereka menyelamatkan uang negara Rp718 juta dari pengungkapan tindak pidana korupsi. “Empat orang masuk tahap penuntutan. Tiga terdakwa atas kasus pengadaan kapal dan satu terdakwa kasus penggelapan rastra,” ujarnya.

    Kajari juga sedang mengawasi tiga aliran kepercayaan di Lampung Selatan. “Mengapa diawasi, karena dianggap nanti akan bisa mencederai dan mengganggu keamanan masyarakat. Salah satu contoh yang sudah dikuatkan fatwa MUI, seperti gavatar,” kata Kasi Intel Kajari Totok Alim.

    Sebelum temu pers, saat merayakan Hari Ulang Tahun Adhyaksa ke-58 di halaman kantor Kajari, para jaksa di sana mendapat surprise dari Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Syarhan, yang datang bersama stafnya membawa nasi tumpeng. (nt/*/jun)

  • Seorang Kakek Tewas Diseruduk Babi Hutan Di Sidomulyo

    Seorang Kakek Tewas Diseruduk Babi Hutan Di Sidomulyo

    Lampung Selatan (SL) –  Warga Dusun Ciliwa Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Munadi (73) tewas diseruduk seekor babi hutan, di halaman rumahnya, saat baru keluar rumah, Kamis, pagi, (19/07/18).

    Kejadian naas tersebut bermula saat Munadi berniat keluar rumahnya kurang lebih pukul delapan pagi, namun dirinya yang baru saja akan menutup pintu rumahnya tiba tiba saja dikejutkan dengan sesosok babi hutan di halaman rumahnya. Munadi mencoba mengusir babi itu.

    Bukannya pergi, babi hutan yang diusir oleh Munadi malah balik menyerangnya. “Tiba-tiba babi itu malah balik nyerang pak Munadi, dia jatuh dan diserudukin sama babi itu,” ungkap Arlin salah seorang tetangga Munadi.

    Akibat serangan babi hutan tersebut, korban yang disekujurnya tubuhnya mengalami luka memar juga mengalami luka robek di beberapa bagian tubuh, seperti di kepala dada dan perut. “Sempat di bawa ke Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Sidomulyo, dan mendapat penanganan medis, tapi tidak tertolong lagi,” terangnya.

    Menurut keterangan warga setempat, dalam beberapa hari terakhir, kawanan babi hutan memang kerap berkeliaran dan menyerang tanaman warga desa tersebut. Lahan pertanian dan tanaman warga desa itu juga ikut menjadi korban babi liar tersebut. (nt/yan)

  • YBM BRI Berdayakan Pesantren Dengan Budidaya Ayam Petelur

    YBM BRI Berdayakan Pesantren Dengan Budidaya Ayam Petelur

    Lampung Selatan (SL) – Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) sebagai Lembaga Zakat Nasional yang konsen terhadap pengembangan ekonomi masyarakat tidak mampu juga menggulirkan bantuan pengembangan Badan Usaha Milik Pondok Pesantren (BUMP) di seluruh wilayah Indonesia.

    Pengembangan BUMP merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh YBM BRI untuk menjadikan Pondok Pesantren menjadi sebuah Lembaga Pendidikan Islam yang mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan operasional dan pengembangan pendidikan dan ekonominya melalui kegiatan usaha produktif.

    Salah satu kegiatan pengembangan usaha yang dilakukan adalah pengembangan usaha budidaya ayam petelur yang di gulirkan di tiga Pondok Pesantren di Lampung yaitu Bahrul Ulum Lampung Selatan sejumlah 1.112 ekor ayam, Darussalam Terbanggi Besar Lampung Tengah 800 ekor dan Al-Fattah Tribakti Attaqwa Raman Utara Lampung Timur 500 ekor dengan total dana bantuan mencapai Rp.226.170.000,-

    Manfaat yang sangat besar dari Pengembangan BUMP budidaya ayam petelur dirasakan oleh keluarga besar Pondok Pesantren Bahrul Ulum Lampung Selatan, saat ini dari total ayam yang dibudidayakan telah bertelur dan menghasilkan 1.000 butir talur atau mencapai 60 kg/hari.

    “Telur langsung diambil oleh agen yang akan dipasarkan disekitar wilayah Lampung Selatan dan Bandar Lampung, dengan harga Rp.24.000,-/kg,” Tutur Ahmad Yusuf Penanggungjawab BUMP.

    Pimpinan Ponpes Bahrul Ulum KH. Tubagus Muktafi Fachrudin, S.Pd.I menyampaikan terima kasih dan rasa syukur atas program yang digulirkan oleh YBM BRI di Ponpes nya sejak tahun 2017 lalu, semoga membawa keberkahan untuk semuanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Amir Mudaris Pelaksana Harian YBM BRI Kanwil Bandar Lampung menyampaikan bahwa, “Adanya program pengembangan BUMP ini bertujuan untuk mewujudkan adanya kemandirian Ponpes, dimana Pondok Pesantren merupakan lembaga yang jarang tersentuh APBN dan merupakan warisan bangsa yang menjadi tulang punggung perjuangan bangsa dan merupakan benteng moral bangsa serta merupakan alternatif pendidikan bagi mustahik.

    “Tahun 2018 ini, YBM BRI memfokuskan pada program Peningkatan Keterampilan Usaha Rakyat yaitu bantuan berupa penambahan modal dan pendampingan usaha kelompok masyarakat tidak mampu sesuai dengan potensi usaha di masing masing wilayah yang ada”. Tegasnya. (red)

  • Ribuan Masyarakat Lam-Sel, Saksikan Ceramah Ustadz Somad

    Ribuan Masyarakat Lam-Sel, Saksikan Ceramah Ustadz Somad

    Lampung Selatan (SL) – Puluhan Ribu masyarakat Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) tumpah ruah menyaksikan ceramah Ustad Abdul Somad, Lc., MA, di Rest Area Masjid Agung, Kalianda, Minggu (01/07/2018).

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamsel sengaja mengundang ustad kondang asal Pekanbaru, Riau ini, untuk mengisi pengajian akbar dalam rangka halal bi halal 1439 Hijriah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamsel dengan masyarakat.

    Terlihat dari Pantauan ribuan masyarakat Kabupaten Lamsel mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB, bahkan masyarakat dari luar daerah seperti Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara, Kota Bandar Lampung, dan Provinsi Banten ikut hadir.

    60 tenda yang disediakan panita di pelataran Rest Area Masjid Agung, tak cukup untuk menampung masyarakat yang datang. Meskipun harus duduk diluar tenda dan berdiri tak membuat masyarakat beranjak sedikitpun untuk menyimak isi ceramah Ustad Abdul Somad.

    Bersama Bupati Lamsel, DR. H. Zainudin Hasan, M.Hum dan jajaran Fokorpimda Lamsel, Ustad Abdul Somad hadir di tribun utama dan langsung disambut antusias masyarakat yang telah lama menunggu kehadiran ustad yang mempunyai jutaan viewer di youtube dan facebook ini.

    Sekitar pukul 10.00 WIB, Ustad Abdul Somad memulai ceramahnya yang membawa tema cinta “Alquran dan Makmurkan Masjid” dan berakhir pada pukul 11.30 WIB.

    Tak hanya itu, Ustad Adbul Somad juga menyinggung akan pentingnya sholat. Sebab katanya, amalan yang pertama kali dihisab di akhirat nanti yaitu shalat.

    “Yang pertama kali ditanya nanti adalah shalat. Walapun engkau ke Makkah bolak balik, bangun masjid dimana-mana, walaupun kau hebat baca Quran, tetapi kalau kau tidak shalat maka amalmu seperti daun kering yang dihembus angin, hilang tak berkesan sama sekali,” tukasnya.

    Ustad Abdul Somad pun menegaskan, apabila shalatnya baik, maka beruntunglah dia, dan beilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.

    “Barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja kafirlah dia secara nyata. Shalat ! Shalat ! Potong video ini satu menit, masukkan ke intagram, like and share, kita viralkan,” cetus ustad lulusan Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir ini.

    Sementara, Bupati Lamsel, Zainudin Hasan dalam sambutannya mengapresiasi kehadiran Ustad Abdul Somad untuk memberikan tausiah kepada masyarakat Kabupaten Lamsel umumnya, dan masyarakat dari daerah lain yang hadir.

    “Alhamdulillah, hari ini Ustad Abdul Somad hadir ditengah-tengah kita, mari kita doakan beliau senantiasa diberikan umur panjang, senantiasa diberikan curahan rahmat dan hidayah oleh Allah. Keluarganya dilindungi menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah,” ucapnya.

    Zainudin juga mengimbau, agar masyarakat dapat menyimak dan mengamalkan isi ceramah yang disampaikan Ustad Adbul Somad.

    “Nanti jangan hanya bercerita, tapi mari amalkan apa yang disampaikan. Saya sendiri senantiasa tidak pernah bosan dan jenuh, mengajak seluruh warga Lampung Selatan, dimana pun adzan dikumandangkan, datang rukuklah bersama orang-orang yang rukuk,” pesannya.

    “Insya Allah, dengan cara ini, kalau kita mampu menegakkan agama Allah, membela agama Allah, pasti Allah akan membantu kita semua. Karena, pembangunan fisik tidak terlalu sulit jika manusianya mau dibangun,” katanya diakhir sambutan. (LPG1/red)

  • Keluarga Mantan Kalapas Kalianda Tinggal Di Rumah Napi Narkoba

    Keluarga Mantan Kalapas Kalianda Tinggal Di Rumah Napi Narkoba

    Lampung Selatan (SL) – Keluarga Mantan Kalapas Kelas II Kalianda Gunawan Sutrisnadi terungkap tinggal di rumah Marzuli (38), napi pengendali peredaran narkoba dari dalam Lapas Kalianda.

    Sampai kini, perabotan rumah tangga keluarga Gunawan Sutrisnadi masih ada yang tertinggal di rumah narapidana gembong peredaran narkoba tersebut.

    Ketika Marzuli dan rekannya ditangkap atas kepemilikan empat kilogram sabu dan ribuan butir pil ektasi, istri dan anak Gunawan Sutrisnadi Masih tinggal di rumah Marzuli.

    Plt Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Lampung Richard PL Tobing mengungkapkan hal tersebut setelah memeriksa Andriani, istri Gunawan Sutrisnadi, Jumat (29/6/18).

    Dari Gunawan Sutrisnadi, Kalapas Kalianda Muchlis Adjie yang telah ditahan dan jadi tersangka Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Lampung mengenal Marzuli.

    Muchlis Adjie ditangkap karena ada aliran dana dari Marzuli ke rekening Muchlis Adjie. BNNP Lampung membidiknya dengan Pasal 137, UU Narkotika tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. (RMOL/Hms)

  • Hendriwansyah Hadiri Kegiatan Pencanangan BBGRM ke-XV

    Hendriwansyah Hadiri Kegiatan Pencanangan BBGRM ke-XV

    Lampung Selatan (SL) – Wakil Bupati Tulang Bawang, Hendriwansyah menghadiri kegiatan pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-XV dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-46 Tingkat Provinsi Lampung, yang dilaksanakan di Desa karang Pucung, Kecamatan Way Selan, Kabupaten Lampung Selatan, (25/06/2018) kemarin.

    Acara dibuka langsung oleh Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo didampingi Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, dan turut dihadiri Ketua TP PKK Provinsi Lampung Yustin Ridho Ficardo serta Bupati/Walikota se-Provinsi Lampung, termasuk Wakil Bupati Tulangbawang Hendriwansyah beserta jajarannya.

    Usai kegiatan, Bung Hendri, sapaan akrab Wakil Bupati Tulangbawang, mengapresiasi pencanangan kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan tepatnya di Desa Karang Pucung. Sebab wilayah tersebut memang sangat luar biasa, terbukti dengan berhasilnya meraih juara lomba gotong royong tingkat Provinsi Lampung maupun Nasional.
    “Dengan melihat hal ini, saya bersama Bupati Tulang Bawang, Ibu Winarti tentunya semakin terpacu untuk mengajak masyarakat Tulangbawang agar semakin giat dan bersemangat dalam menggalakkan gotong royong,” kata Wakil Bupati Hendriwansyah.

    “Apalagi, mengingat masyarakat Tulang Bawang memang sejak dahulu adalah masyarakat gotong royong. Maka kami Win-Hendiri tentu harus menggerakan gotong royong disegala bidang kehidupan masyarakat, karena kita tahu bahwa salah satu syarat berhasilnya pembangunan suatu daerah, adalah kita harus kompak dan harus bersatu, hal itu ada dalam budaya gotong royong,” imbuhnya.

    Sisi lain, saat memberikan sambutan, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan karena telah melaksanakan pembangunan dan menjaga semangat gotong royong.

    Dalam pencanangan ini pula dilakukan pemukulan kentongan oleh Gubernur Lampung dan Ketua TP PKK Provinsi Lampung, Bupati/Wakil Bupati se-Provinsi Lampung. (LP1/Anggi)

  • Perkara Lahan, Oknum Kades dan Sekdes di Lampung Selatan Ancam Wartawan dan Lecehkan Hukum

    Perkara Lahan, Oknum Kades dan Sekdes di Lampung Selatan Ancam Wartawan dan Lecehkan Hukum

    Lampung Selatan (SL)- Tindakan arogan yang ditunjukkan perangkat desa terhadap wartawan kembali terjadi. Kali ini di Desa Mandah Kecamatan Natar Lampung Selatan Minggu, 24 Juni 2018.

    Diawali saat Kepala Desa Mandah, Sutrisno melakukan pelecehan profesi Kuasa Hukum dalam hal ini Darozi Chandra yang sedang melakukan mediasi terkait urusan penyerobotan tanah milik warga, mbah Wakidi, oleh kepala desa setempat. Sempat terjadi perang mulut dan bersitegang antara kedua pihak, disaksikan beberapa awak media dari beberapa media elektronik dan online.

    Sutrisno tak terima dan justru meluapkan emosinya, lalu menantang dan mengatakan tak takut hukum. Dia berkata lantang dan penuh amarah menghardik kuasa hukum dari LBH Keadilan Rakyat.

    “LBH ta* kucing. Silahkan laporkan saya ke Polda saya tunggu,” ujarnya lantang.
    Sementara Sekdes, Yuldi Ismail mengeluarkan amarahnya dengan kata-kata penuh penghinaan, mengamuk seperti orang kesurupan. Sekdes ini tidak saja mengancam tim kuasa hukum namun juga berusaha memukul wartawan yang ada di lokasi itu, dan mengejarnya.

    “Sudah enggak mempan golok apa? Berani berani masuk wilayah saya,” teriak Yuldi sembari mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak senonoh.
    Tim kuasa hukum dan beberapa wartawan akhirnya menghindari amarah kedua oknum punggawa desa itu untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

    Atas tindakan ini tim kuasa hukum Mbah Wakidi menegaskan akan melakukan follow-up perkara usai Pemilukada nanti. “Kades dan Sekdes serta Kadus ini akan kami laporkan ke Polda sesuai dengan tantangan Kades tadi. Mereka sudah jelas mendzolimi mbah Wakidi yang punya bukti kepemilikan sah,” kata Chandra.

    Justru dengan peristiwa ini ada jalan masuk untuk mengusut tuntas penyerobotan tanah milik warganya itu. “Kita lihat saja, mereka sudah menantang hukum. Nanti kita buktikan saja di ranah hukum. Manusia dzolim itu harus dapat ganjarannya,” tambahnya.

    Diberitakan sebelumnya bahwa keluarga Wakidi menurunkan batu untuk membangun di atas tanah miliknya yang selama ini diakui sebagai aset desa. Upaya mediasi melalui kuasa hukum keluarga Mbah Wakidi yang menyerahkan permasalahan dugaan penguasaan fisik pekarangan kepada Lembaga Mediasi dan Hukum Praktisi Keadilan Rakyat telah di tangani dalam kurun waktu satu bulan lebih namun belum membuahkan hasil.

    Namun karena merasa memiliki bukti yang sah atas lahan seluas hampir 600 meter persegi yang saat ini telah berdiri sebuah bangunan warung atau toko dari program Desa Bumdes, maka hari Sabtu 23 Juni 2018 keluarga Mbah Wakidi didampingi kuasa hukumnya Darozi Candra berniat untuk segera membangun tempat usaha di tanah itu.

    Selama ini tanah telah diklaim oleh Kepala Desa setempat sebagai aset yang mengatasnamakan milik masyarakat kampung tersebut. Proses penurunan material batu belah untuk pembangunan itu pun menurut Chandra sudah dikonfirmasikan dengan pamong desa, termasuk Sumarmo, RT yang tempat tinggalnya berdampingan dengan tanah milik mbah Wakidi ini.

    “Sebelum menurunkan batu, Kami juga sudah memberitahukannya kepada Babinkamtibmas setempat melalui telepon selulernya,” ujarnya.

    Sementara Ketua Rt Dusun setempat, Sumarno yang sempat juga ditemui awak media guna mengkonfirmasikan status tanah yang saat ini berdiri bangunan milik desa menuturkan bahwa tanah itu sepengetahuannya adalah milik Mbah Wakidi.

    “Sejak saya belum beristri dulu sudah tau kalo pekarangan itu milik keluarga Pak Wakidi dan pernah digunakan untuk Puskesmas, saya juga pernah tahu waktu dulu itu pernah ditarik sumbangan untuk membangun, tapi apa sampe ke Pak Wakidi atau nggak saya gak tahu,” jelasnya. (suryaandalas.com)