Tag: Lampung Tengah

  • Inginkan Gubernur Baru, Warga Lampung Tengah Berharap Arinal – Nunik Terpilih

    Inginkan Gubernur Baru, Warga Lampung Tengah Berharap Arinal – Nunik Terpilih

    Lampung Tengah (SL) – Warga Lampung Tengah berharap terdapat perubahan dalam kepemimpinan Gubernur Lampung 2019-2024.
    Warga Way Pengubuan, Lasmi Indarti (46) mengatakan tidak mengetahui kerja Gubernur Lampung sebelumnya. “Karena kita belum tahu cara kerjanya ya. Kita belum tahu,” ucapnya.

    Ibu Rumah Tangga ini meminta agar gubernur yang baru nantinya memperhatikan rakyat kecil. “Untuk mengangkat rakyat kecil lah. Jangan salah sasaran, contohnya ada beasiswa, bantuan jangan salah sasaran. Iya (selama ini salah sasaran, ed),” ujarnya.
    Dia juga mengeluhkan tidak adanya bantuan banjir dari pemerintah. “Kenyataannya kita yang membutuhkan sampai sekarang tidak mendapatkannya. Untuk merubah Lampung yang lebih baik lah. Contohnya Jalan Terbanggibesar sampai Bandar Jaya yang rusak itu gak diperbaiki. Banjir rumah saya juga belum ada bantuan,” keluhnya.

    Warga Desa Sribawono, Way Seputih, Lampung Tengah, Samsul (47) mengatakan agar kebutuhan warga dapat terpenuhi bila terpilihnya Arinal Djunaidi – Chusnunia. “Yang lama biasa-biasa saja (gubernur lama, ed),” ucapnya.
    Dia berharap harga-harga padi singkong dan lainnya dapat sesuai. “Kehidupan warga itu bisa terpenuhi terutama harga-harga kebutuhan dapat terjangkau,” ujarnya.

    Warga Setia Bakti, Way Seputih, Lampung Tengah, Suyatno (40) mengeluhkan pupuk yang sulit didapat ketika akan menanam. “Pupuk susah didapat kalau tidak lewat poktan (kelompok tani),” ujarnya.
    Petani ini pun senang atas kinerja Chusnunia atau yang kerap disapa Nunik di Lampung Timur. “Saya banyak saudara di Lampung Timur dan sudah merasakan kinerja Nunik,” ucapnya.
    Dia menginginkan gubernur baru dan memiliki harapan terhadap Arinal – Nunik. “ingin ganti gubernur dan harapannya kepada Arinal – Nunik, petani bisa semakin maju, pupuk gampang dan jalan-jalan segera diperbaiki, karena Lampung Tengah ini jalannya paling buruk,” tuturnya.

    Hal senada juga dikatakan Widodo (480 tak mengenal gubernur sekarang karena tinggal jauh dari pemukiman penduduk. “Tak kenal Ridho (gubernur, ed) dan tak paham program-programnya karena tinggal di pelosok kampung,” tuturnya.
    Dia berharap bila Arinal terpilih harus lebih baik. “Pupuk harus gampang didapat dan harus mencukupi untuk kebutuhan saat masa tanam,” terangnya.

    Riana Sari yang menjadi juru kampanye mengatakan akan mengingatkan Arinal Djunaidi bila diamanahkan menjadi Gubernur Lampung. “Saya sebagai istri adalah orang pertama yang akan mengingatkan Pak Arinal untuk selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan selalu mementingkan kesejahteraan rakyat dan kepentingan rakyat,” tuturnya.

    Sang suami, lanjut Riana, menginginkan petani di Lampung sejahtera. “Pak Arinal ingin kesejahteraan petani di Lampung lebih baik. Dari 9 program utama ini dijabarkan oleh 33 janji kerja termasuk ada pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan perempuan. Pak Arinal dan Ibu Nunik prioritas di bidang pertanian. Ini ada di nomor satu. Kenapa pertanian menjadi prioritas oleh Pak Arinal dan Ibu Nunik karena me…

  • Warga Purwodadi Tanan Pohon Pisang di Tengah Jalan

    Warga Purwodadi Tanan Pohon Pisang di Tengah Jalan

    Jalan Rusak Di Tanam Pohon Pisang Oleh Warga (Foto/Dok/Jun)

    Lampung Tengah (SL) – Bertahun tahun jalan rusak tak diperbaiki, warga Jalan Raya Metro-Wates, tanan pohon pisang di tengah jalan. Minggu (25/3). Kerusakan terparah di wilayah Purwodadi. Ironis ada yang di riggit beton pun kini sudah mulai rusak.

    Penyusuran sinarlampung.com, jalan Provinsi itu membentang di jalur mulai dari Bedeng 20, Desa Purwodadi, Purwo Adi, bedeng 19, Bumi Rahayu, Untoro 18, Bedeng 17 Polos (sudah ada yang rigit betob,red) hingga Wates, Lampung Tengah

    M Nur, warga Puwodadi, mengatakan warga sudah kerap protes dan melalui Desa minta jalan Provinsi yang melintas di kampung mereka diperbaiki. “Kondisinya sudah mirip kubangan kerbau, apalagi turun hujan. Banyak lubang lubang, dan membahayakan pengguna jalan,” katanya.

    Menurut M Nur, baru di bedeng 19 Untoro, ada yang di beton, Jalan Raya Metro Wates, kilometer 5, Kampung Purwodadi Kec, trimurjo Lampung Tengah ini adalah jalan Provinsi, “Keadaan memprihatinkan,” ucapnya. (Jun)

  • Ketua Bapilu DPW Nasdem Prov. Lampung Hadiri Undangan KPK Sebagai Saksi

    Ketua Bapilu DPW Nasdem Prov. Lampung Hadiri Undangan KPK Sebagai Saksi

    Kantor KPK RI (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Lampung, Edwin Hanibal menghadiri undangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta sebagai saksi untuk meringankan persoalan kasus Mustafa.

    “Saya dapat surat dari KPK hari senin untuk hadir sebagai saksi Mustafa, tadi jam 11.00 WIB mulai diperiksa sampai jam 3 siang, sempet isoma juga 1 jam. Penyidik pingin denger cerita apa saja yang bisa membantu meringankan Mustafa. Tadi baru saya, kalau Yuria Putra Tubarat tidak dimintai keterangan,” kata Edwin kepada Lampung Post usai pemeriksaan, Kamis (15/3/2018).

    Kemuduian ia menceritakan mulai dari proses pendaftaran Mustafa sebagai Calon Gubernur Lampung bulan Januari, kemudian status Mustafa yang sudah cuti sebagai Bupati Lampung Tengah, kemudian ia menceritakan pada posisi tersebut mana bisa Mustafa melakukan perjanjian-perjanjian dengan PT SMI.

    “Penyidik enggak memberikan pertanyaan, mamun meminta saya menceritakan tenang Mustafa. Tadi penyidiknya 1 orang namanya Heri Suryanto,” kata Mantan Ketua KPU Provinsi Lampung ini.

    Setalah itu Edwin menceritakan prestasi-prestasi dari program Mustafa selama menjabat sebagai Bupati dibidang keamanan, pendidikan, kesehatan, insfrastruktur, dan sebagainya. Ia juga mengatakan program tersebut telah diapresiasi oleh pihak pemerintah pusat, Pangdam, POLRI dan sebagainya.

    “Kemudian saya juga menceritakan hak dan kewajiban Mustafa. Kampanye harus diikuti oleh calon. Mulai dari rapat umum, pertemuan terbatas, tatap muka, kampanye lainnya dan debat publik. Saya minta dan berharap Mustafa diizinin KPK untuk mengikuti agenda tersebut,” katanya.

  • Kapolsek Selingkuhi Istri Anak Buah Di Copot

    Kapolsek Selingkuhi Istri Anak Buah Di Copot

    Ilustrasi Selingkuh (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Oknum Kapolsek Kali Rejo, Polres Lampung Tengah yang terlibat skandal dengan istri Bintara bawahannya sendiri, akhirnya dicopot dari jabatannya sebagai Kapolsek. Jabatan Kapolsek diisi perwira pertama di wilayah Polres Lampung Tengah.

    Sementara kasus yang sudah dilaporkan ke Propam Polda Lampung, itu kini di proses di Polda Lampung. Oknum Kapolsek itu terlibat dugaan main belakang dengan wanita yang masih berstatus istri sah anggotanya. Kasus ini dilaporkan ke Bidpropam Polda Lampung oleh Bripka FM. Dalam laporan bernomor STPL/B-57/III/2018/Yanduan.

    AKP ES dilaporkan dengan tuduhan pelanggaran disiplin dan kode etik karena melakukan perselingkuhan dengan seorang ibu Bhayangkari yang bukan milik sahnya, dan terlibat pemukulan terhadap Bripka FM yang merekam dengan hanphone saat proses penggerebekan.

    Informasi yang dihimpum menyebutkan insiden pemukulan terhadap Bripka FM, terjadi saat Bripka FM dan adik iparnya melakukan penggerebekan, dan merekam peristiwa tersebut, di rumah kontrakan sang Kapolsek, yang tidak terima perselingkuhannya direkam.

    Bripka FM adalah anggota Poksek Kalirejo, sementara VK adalah istri sahnya, yang juga ASN di Kabupaten Pringsewu,

    DF (30) adik FM, juga ipar Bripka VK mengatakan pengerebekan terjadi pada Senin (5/3/2018) malam di rumah kontrakan AKP ES. “Istri kakak saya pamitnya mau kerja keluar kota, tapi enggak tahunya berduaan dengan atasan kakak ipar saya sendiri di rumah kontrakan,” katanya saat menemani Bripka FM di Bidpropam Polda Lampung, Selasa (6/3/2018).

    Bahkan Video berdurasi 15 detik itu, pada proses penggerebekan terlihat istri Bripka FM, yakni VK terkejut saat keluar dari pintu kamar. VK yang mengenakan baju dinas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan memegang tas biru langsung menutupi wajahnya yang tersorot kamera. Suara Bripka FM terdengar memaki sang istri. Video itu berhenti saat wajah AKP ES terekam kamera.

    “Waktu mau ambil video itu ES membanting HP kakak ipar saya kemudian memukul bagian dagu kakak ipar saya. Makanya laporan ada dua, perselingkuhan dan penganiayaan,” katanya, seperti dilansir Okezone.

    DF menambahkan, kasus dugaan perselingkuhan ini sudah pernah dilaporkan ke Pores Lampung Tengah. Namun, karena tidak ada tindak lanjut, pihak keluarga pun berinisiatif melapor ke Polda Lampung.

    Pihak keluarga berharap Kapolda Lampung bisa menindak tegas apa yang dilakukan oleh Kapolsek tersebut. “Kami berharap oknum Kapolsek ini ditindak tegas karena sudah bikin malu seragamnya sendiri dan institusinya,” katanya.

    Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, kasus perselingkuhan ini terungkap setelah AKP ES dan VK dipergoki sedang berduaan di dalam kamar kontrakan pada Senin (5/3/2018) malam.

    Dalam penggerebekan itu, Bripka FM juga menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, keduanya keluar dari kamar dan terkejut sedang digrebek.

    Perselingkuhan AKP ES dengan Vk terungkap setelah Bripka FM menghubungi keduanya. Dugaan perselingkuhan itu mulai terendus oleh Bripka FM karena curiga dengan percakapan istrinya di Whatsapp. “Kakak ipar saya ini udah curiga, isi WhatsApp itu sudah ada panggilan sayang gitu,” katanya, Selasa (6/3/2018).

    Sadap Percajapan WA Istri, untuk memastikan bahwa sang istri benar berselingkuh, Bripka FM pun mengadakan penyelidikan pribadi. Berdasarkan hasil penyadapan isi pesan sang istri, Bripka FM mengetahui bahwa istrinya itu berselingkuh dengan atasannya sendiri, yakni Kapolsek Kalirejo APK ES.

    Bripka FM memergoki keduanya, AKP ES dan VK, naik ke mobil kapolsek itu. Padahal, istrinya bilang ada dinas luar kota. “Kemudian kakak ipar saya ngikutin mobil itu sampai ke kontrakan,” katanya.

    Sebelum menggerebek, Bripka FM sempat bersiasat dengan menelepon AKP ES dan berpura-pura melaporkan ingin melakukan penggerebekan kasus yang sedang ditanganinya. Saat dihubungi, suara HP pimpinannya tersebut terdengar bergema.

    “Suaranya itu seperti ada di dalam ruangan. Setelah itu dia menelpon istrinya, ternyata suara istrinya juga bergema seperti dalam ruangan yang sama. Dari situlah ketahuannya,” katanya.

    Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol Hendra Supriyatna mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan soal dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum Kapolsek Kalirejo tersebut dengan oknum bhayangkari istri dari Bripka Ferry Meiricky Chandra di sebuah rumah kontrakan.

    ”Kita sudah mendapat laporan tersebut, selanjutnya kita akan melakukan tindakan tegas tehadap terlapor (ES),” kata Hendra Supriyatna kepada PeNa, Rabu (7/3).

    Menurut Hendra Supriyatna, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi pelapor dan terlapor. “Saat ini kita masih memprosesnya. Mengenai pelanggarannya, jika nanti hasil proses pemeriksaan terlapor terbukti telah melakukan perbuatan dugaan perselingkuhan terhadap seorang Bhayangkari, terlapor bakal di kenai sanksi kode etik profesi Polri. Mudah-mudahan akan segera disidangkan. Sanksi terberat ya Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH,” terang dia.

    Terkait dengan jabatan terlapor sebagai Kapolsek, tambah Hendra Supriyatna, itu masih dipertimbangkan. “Kita akan ajukan ke Kapolda Lampung, Irjen Pol. Suntana,” ungkapnya.

    Bripka. Ferry Meiricky Chandra melalui Adik Iparnya, Dian Fuady (30) warga Korpri, Sukarame, Bandarlampung, mengatakan, bahwa Ferry Meiricky Chandra telah melaporkan tentang  perselingkuhan antara istrinya berinisial, Ver pegawai Disdukcapil Kabupaten Pringsewu dengan atasannya Kapolsek Kalirejo, AKP. ES, di rumah Kapolsek di Dusun I, Kampung Kalunggu, Perum Bunga Tanjung, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah. (nt/*)

  • Arinal Soroti Insfrastruktur Jalan Provinsi Yang Rusak di Lamteng

    Arinal Soroti Insfrastruktur Jalan Provinsi Yang Rusak di Lamteng

    Ilustrasi Jalan Rusak (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Akses utama dari Bandarlampung menuju Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah yang melintasi Kecamatan Bekri, tepatnya di area perkebunan PTPN 7, melalui jalan provinsi yang mengalami kerusakan parah.

    Terlebih di musim penghujan, jalan itu berlumpur, berlubang seperti kubangan di sawah. Para pengendara yang melintas memperlambat laju kendaraannya. Kondisi itu disinyalir terjadi bertahun-tahun, pun mematik keprihatinan semua pihak.

    Ketua Tim Pemenangan Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim (Nunik) di Lampung Tengah Musa Ahmad mengatakan, Kabupaten Lampung Tengah bagian dari Provinsi Lampung, yang masih butuh uluran tangan pemprov.

    “Jalan utama di Tanjungjaya seperti laut, itu tanggnug jawab gubernur (jalan provinsi). Kita gantungkan pada Pak Arinal dan Mba Nunik untuk memperbaiki, itu setiap tahun kita alami,” kata Musa saat kampanye dialogis di Desa Tanjungjaya, Kecamatan Bangunrejo, Lampung Tengah, Sabtu (03/03/2018) pagi.

    Menurutnya Lampung kedepan akan lebih baik jika dipimpin Arinal-Nunik. “Kami mewakili partai koalisi, Inyaallah dengan dukungan, kita (Arinal-Nunik) bisa memimpin Lampung lebih baik,” ucapnya.

    Ia berujar, hampir 80 persen warga Lampung Tengah adalah petani, soal pendistribusian pupuk itu tergantung rekomendasi gubernur. “Hampir semua daerah di Lampung Tengah susah akan pupuk. Pak Arinal sebagai orang pertanian, yang ahli pertanian, kita gantungkan harapannya pada beliau. Mohon doa restu dan perjuangan untuk memenangkan Arinal-Nunik.

    Kami akan ingatkan beliau untuk membangun Lampung Tengah. Ayo kita bareng-bareng berjuang agar harapan dan impian yang ada di Lampung Tengah terwujud dan untuk keberkahan di Lampung,” ucapnya.

    Cagub Lampung nomor urut 3, Arinal Djunaidi mengaku, menuju lokasi kampanye diarahkan lewat Wates, Kecamatan Bekri yang melewati jalan rusak, jalan milik provinsi. “Saya janji segera diperbaiki jika terpilih jadi gubernur. Saya janji tidak ada jalan rusak yang baru diperbaiki 3 bulan sudah rusak. Jalan menuju Bangunrejo skala perioritas, rakyat akan kita prioritaskann. Saya mohon doanya,” kata Arinal. (Rls)

  • PAN Lamteng Dukung Penuh Arinal-Nunik di Pilgub Lampung 2018

    PAN Lamteng Dukung Penuh Arinal-Nunik di Pilgub Lampung 2018

    Partai Amanat Nasional (Foto/Dok/Net)

    Lampung Tengah (SL) – Partai Amanat Nasional (PAN) Lampung Tengah memastikan mendukung penuh Arinal Djunaidi- Chusnunia Chalim (Nunik) di Pilgub Lampung mendatang.

    “Tidak benar PAN terpecah, PAN 100 persen dukung Arinal-Nunik, itu harga mati. Mungkin segelintir kader PAN yang tidak mendukung, itu saya luruskan,” kata pengurus PAN Lampung Tengah Ali Imron saat kampanye dialogis di desa Tanjungjaya, Kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung Tengah, Sabtu (03/03/2018) pagi.

    Ia berujar, Arinal-Nunik diusung 3 partai besar, pun dengan kader solid.

    “Kalo kalah kebangetan. Harga mati Arinal-Nunik harus menang. Tugas bapak dan ibu yang hadir ajaklah sahabat, teman, keluarga untuk memilih dan memenangkan Arinal-nunik. Ini tugas kita. Setuju,” pekik Ali Imron.

    “Setuju,” timpal ratusan warga yang hadir.

    Ia menuturkan, Arinal Djunaidi mantan Sekdaprov Lampung, ahli pertanian karena beberapa kali berkarir di bidang pertanian, mumpuni membangun Lampung tidak ada alasan untuk tidak memenangkan Arinal-Nunik.

    “Mudah-mudahan pertemuan ini diridoi Allah dan dikabulkan Allah,” tukasnya. (rls)

  • Banjir Di Sejumlah Titik, Sampai Mobil Terseret Arus Di Lamteng

    Banjir Di Sejumlah Titik, Sampai Mobil Terseret Arus Di Lamteng

    Mobil Merah Yang Terseret Arus Banjir

    Lampung Tengah – Ribuan kendaraan antri karena banjir disejumlah titik diwilayah Lampung Tengah, Senin (26/02) sekitar pukul 08.00 Wib. Tingginya curah hujan membuat air yang ada daerah persawahan yang ada dibeberapa wilayah Lamteng tumpah ke jalan raya.

    Bahkan informasi diperoleh dari salah satu grup whatsup disebutkan diwilayah Candirejo sebuah sedan Brio warna merah kanyut terbawa derasnya aliran air dan masuk ke areal persawahan.

    Hilaludin (27) warga Blambangan Pagar, Lampung Utara bahkan menginformasikan dua rumah diwilayah itu sampai tidak terlihat bagian atapnya.

    “Lokasi rumah itu dekat dengan kuburan dan terendam air akibat banjir. Ini hujan meski tidak terlalu deras tapi sudah turun selama 3 jam,” ujar Hilaludin kepada Lampung1.com, Senin (26/02).

    Salah Satu Wilayah Yang Terendam Banjir Di Lampung Tengah

    Dikatakan Hilaludin, dirinya pagi ini ingin berangkat kerja namun hujan turun dan air mulai membanjiri sejumlah wilayah sepanjang perjalanan dari Blambangan Pagar menuju Lampung Tengah.

     

    “Didaerah Banjar Ratu sudah seperti laut, ini akibat air yang dari sawah tumpah ke jalan,” kata dia.

    Pantauan disepanjang perjalanan, setidaknya dua titik di wilayah Lampung Tengah digenangi air sampai selutut orang dewasa. Bagi kendaraan kecil jenis sedan, banyak diantaranya yang tidak mau mengambil risiko untuk menerabas derasnya air. (Red)

  • Akibat Hujan Deras Di Lamteng, 2 Orang Tewas dan 1 Belum Di Temukan

    Akibat Hujan Deras Di Lamteng, 2 Orang Tewas dan 1 Belum Di Temukan

    Ilustrasi (Foto/Dok/Google)

    Lampung Tengah (SL)-Hujan deras yang mengguyur Lampung Tengah sejak Minggu (25/2) malam menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan.

    Pengamatan wartawan banjir terjadi di Kampung Bendosari, Kelurahan Komering Putih, Gunungsugih, pagi tadi. Informasi yang diperoleh jatuh korban dua orang tewas, satu belum ditemukan, dan satu selamat. Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamteng, Siswanto mengatakan, pihaknya sedang menghubungi Basarnas untuk mencari korban yang hilang. “Kita sudah komunikasi dengan Basarnas,” ungkapnya singkat.

    Di tempat lain, hujan yang turun dengan intensitas tinggi itu juga mengakibatkan meluapnya Sungai Way Tipo di Kecamatan Bekri. Tak pelak sedikitnya 50 rumah terendam banjir sedalam 1 meter. Sedangkan lebih dari 3 hektar hamparan sawah turut terendam air.

    Siswanto menerangkan, selain di Kecamatan Bekri kemungkinan Kecamatan lain di Lampung Tengah juga mengalami banjir. “Kita masih pantau Bekri,” imbuhnya. Selain di Bekri, beberapa rumah di Kecamatan Seputih Agung, Kampung Slusuban dusun 7 dan 4 juga ikut terendam banjir. Pun demikian dengan Bandarjaya, pusat kota kabupaten ini pun ikut tergenang air. Pantauan di lokasi hampir di seluruh titik jalan tergenang air.

  • Para Kyai dan Ulama Beri Dukungannya Untuk Bupati Non-Aktif Lamteng Mustafa

    Para Kyai dan Ulama Beri Dukungannya Untuk Bupati Non-Aktif Lamteng Mustafa

    Mustafa Saat Bersama Para Kyai Dan Ulama

    Lampung Tengah (SL)-Sosok Mustafa selama ini tidak hanya dikenal dengan masyarakat, tetapi juga dekat ulama dan santri. Doa dan dukungan dari kalangan pemuka agama selalu diberikan, termasuk ketika bupati non aktif Lampung Tengah ini mendapat cobaan tuduhan suap untuk pembangunan infrastruktur Lampung Tengah.

    Kyai Mukhtar Ghozali, pengurus pondok pesantren Baitul Mustakim Pungggur mengatakan, pihaknya masih terus mendoakan yang terbaik untuk Mustafa. Apapun keadaannya, kata dia, tidak mengurangi dukungan dan doa para ulama untuk Mustafa yang dikenal dengan bupati ronda tersebut.

    “Kami tetap solid, tetap mendoakan yang terbaik untuk beliau. Mudah-mudahan beliau diberi kesabaran, ketabahan dan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. Kami percaya, jika Allah sudah berkendak, apapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun bisa terjadi. Dalam hal ini, jika Allah menghendaki beliau jadi gubernur, maka tidak ada yang bisa menghalangi,” ungkapnya, Senin, (26/2/18).

    Menurutnya Mustafa adalah sosok yang merakyat, mampu merangkul semua elemen termasuk ulama dan santri. Terkait cobaan yang menimpanya saat ini, Kyai Mukhtar beranggapan Mustafa adalah orang yang terzolimi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kepentingan.

    “Kalau dia korupsi, memperkaya diri sendiri, sudah pasti kita tinggalkan. Tapi ini beda permasalahannya, beliau hanya ingin membangun Lampung Tengah. Ketika caranya memang harus mengajukan pinjaman dan pada prosesnya beliau harus menyerahkan fee, maka saya menilai beliau hanyalah korban,” ujar Kyai Muhktar.

    Dengan proses hukum yang terus berjalan, pihaknya dan para santri hanya bisa mendokan yang terbaik untuk Mustafa. “Yang pasti kami tetap solid, doa kami selalu menyertai beliau. Mudah-mudahan segala sesuatunya dimudahkan, dan memang hasilnya yang terbaik sesuai harapan kita semua,” tandasnya.

    Senada disampaikan KH. Muhayat, pengurus Pondok Pesantren Alfalah Rumbia Lampung Tengah. ia mengaku setiap malam Selasa sejumlah kyai dan santri berkumpul mendoakan Mustafa. Hal ini sebagai bentuk suport dan cinta para ulama kepada sosok Mustafa.

    “Kami kenal betul dengan beliau. Di bawah kepemimpinannya beliau benar-benar menyantuni anak yatim, fakir miskin, guru ngaji, dan pondok pesantren. Perangai beliau juga sangat santun, meski bupati tapi tidak menciptakan jarak. Kapanpun masyarakatnya ingin menyampaikan keluhan, selalu diterima tanpa harus sulit menemui beliau,” ucap Kyai Muhayat.

    Atas cobaan yang menimpa Mustafa saat ini, ia mengaku sangat prihatin. “Kami menangis dan prihatin. Karenanya seminggu sekali kami berkumpul untuk mendoakan beliau. Dan semangat kami untuk meneruskan perjuangan beliau tidak luntur, kami optimis beliau masih bisa memimpin Lampung,” tandasnya.(*)

  • Di Tahan KPK Mustafa Minta Pendukungnya Tenang

    Di Tahan KPK Mustafa Minta Pendukungnya Tenang

    Gunakan rompi orange, Mustafa sampaikan pesan kepada masyarakat

    Jakarta (SL)- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Lampung Tengah, Mustafa, sebagai tersangka dugaan suap. Calon Gubernur Lampung itu ditahan, sejak hari ini selama 20 hari pertama, di Rutan Cabang KPK di K4.

    “Hari ini, Jumat 16 Februari 2018, setelah dilakukan pemeriksaan di Kantor KPK, diputuskan perkara ditingkatkan ke penyidikan dengan tersangka MUS (Mustafa), Bupati Lampung Tengah periode 2015-2020,” kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif, Jumat (16/2).

    Menurut Laode, Mustafa secara bersama-sama diduga sebagai pemberi suap terkait permintaan persetujuan Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah ke DPRD Lampung Tengah agar menandatangani pengajuan pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), sebesar Rp300 miliar.

    Mustafa sendiri menjadi satu dari 19 orang yang diamankan KPK terkait dugaan suap di lingkungan Kabupaten Lampung Tengah.

    Sementara itu Mustafa, atas perbuatannya ia disangka melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Usai pemeriksaan di KPK, Mustafa mengatakan hal ini menjadi cobaan dalam hidupnya. Dia yang juga menjadi calon Gubernur Lampung tersebut meminta agar pendukungnya bersabar, dan mengikuti perkembangan kasus ini.

    Mustafa sendiri mengaku belum mengetahui proses dugaan suap yang melibatkannya itu. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPW NasDem Lampung itu pun menyatakan siap menjalani penahanan sebelum masuk masa persidangan. “Ya, kita terima lah. Itulah yang saya bilang cobaan hidup saya. Mungkin ada hikmahnya. Kita kan jalani sesuai prosedur,” ujar Mustafa.

    Sebelumnya, KPK tekah menetapkan Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah J Natalis Sinaga, anggota DPRD Lampung Tengah Rusliyanto, dan Kepala Dinas Bina Marga Lampung Tengah Taufik Rahman sebagai tersangka.

    Mereka bertiga diduga melakukan praktik suap terkait persetujuan pinjaman daerah untuk APBD Lampung Tengah tahun anggaran 2018 sebesar Rp1 miliar.

    Mustafa sebelumnya telah menjalani serangakaian pemeriksaan intensif sejak Kamis (15/2) hingga dini hari (16/2) tadi.

    Keluar mengenakan rompi orange dan berpecikan hitam, Mustafa tampak tenang ketika memberikan keterangan kepada awak media.

    Dia berpesan kepada masyarakat Lampung Tengah, khususnya para pendukung dan simpatisan di Pilgub Lampung 2018, untuk sabar.

    Sebagai informasi, Mustafa merupakan salah satu calon gubernur Lampung berpasangan dengan Ahmad Jajuli. “Saya berharap kepada seluruh pendukung saya di Provinsi Lampung untuk tetap sabar dan kita terima,” kata Mustafa saat keluar dari gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/2).

    Menurut Mustafa, apa yang dirasakannya saat ini merupakan cobaan yang harus tetap dijalani dengan sabar.

    Sebab, OTT lembaga antirasuah semata-mata untuk membersihkan perkara kasus korupsi di Indonesia. “Mungkin cobaan ini akan ada hikmahnya. Kita terus mendukung upaya penindakan yang dilakukan KPK kedepannya,” papar Mustafa.

    Meski demikian, Mustafa enggan menjelaskan secara detail terkait kasus dugaan suap di DPRD Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah. Terutama berkaitan peminjaman kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp 300 miliar. “Kami belum tahu, prosesnya seperti apa dan bagaimana karena kami belum tahu,” ungkap Mustafa.

    KPK telah menaikan status kasus terhadap Bupati Lampung Tengah menjadi penyidikan.

    Informasi dihimpun wartawan menyebutkan kasus ini berkaitan dengan permintaan agar DPRD Lampung Tengah menyetujui pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Inrfastruktur (SMI) sebesar Rp 300 miliar.

    Rencananya, uang itu akan digunakan untuk pembangunan proyek infrastruktur yang akan dikerjakan oleh Dinas PUPR Lampung Tengah.

    Adapun J Natalis Sinaga dan Rusliyanti diduga menerima suap untuk memberikan persetujuan DPRD atas pinjaman daerah pada APBD Lampung Tengah kepada PT SMI. Sementara pihak diduga pemberi suap adalah Taufik Rahman. (nt/jun)