Tag: Lampung utara

  • Kapolres Lampung Utara Audiensi Bersama LSM dan Mahasiswa

    Kapolres Lampung Utara Audiensi Bersama LSM dan Mahasiswa

    Lampung Utara (SL)-Guna menjalin silaturahmi Kapolres Lampung Utara, AKBP. Bambang Yudho Martono, S.I.K., menggelar pertemuan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa. Kegiatan tersebut dipusatkan di ruang Rekunfo Mapolres setempat, Rabu (4/3/20200.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres Lampung Utara, AKBP Bambang Yudho Martono, mengatakan, pertemuan ini dilaksanakan guna menjalin tali silahturrahmi dengan para LSM dan mahasiswa dengan tujuan menciptakan Harkamtibmas yang aman di Lampung Utara. “Marilah kita bersama-sama bersatu untuk menjaga Harkamtibmas dalam berbagai sudut dan berbagai cara,” kata Kapolres.

    Bambang Yudho Martono juga menyampaikan, apabila ada permasalahan dan isu di media sosial dapat diinformasikan, ditanyakan, dan dikomunikasikan dengan Polres Lampung Utara sehingga ada kejelasan informasi dan tidak terjebak dalam informasi yang bersifat hoaks

    “Rekan-rekan yang hadir di sini merupakan mitra Polri. Mari kita bersama-sama menciptakan kamtibmas yang aman di Lampung Utara. Kami berharap, kegiatan ini tidak hanya sekedar seremonial semata,” ujar Bambang Yudho Martono.

    Tampak hadir dalam tatap muka tersebut Lembaga Swadaya Masyarakat GMPK, BAPAN, BPAN dan Ikatan Mahasiswa Muhamddiyah (IMM) Lampung Utara. (ardi)

  • Anggaran Penyertaan Modal BUMDesa Lepangtengah Raib?

    Anggaran Penyertaan Modal BUMDesa Lepangtengah Raib?

    Lampung Utara (SL) – Pengelolaan anggaran Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Desa Lepangtengah, Kecamatan Sungkaijaya, Kabupaten Lampung Utara, disinyalir carut-marut. Dari penelusuran sinarlampung.co, anggaran yang digelontorkan untuk BUMDesa Lepangtengah sejak tahun 2017 hingga 2018 ditemukan sejumlah dugaan penyimpangan. Antara lain, anggaran penyertaan modal tahap ke satu pada 2017 senilai Rp.38.000.000, tidak terserap dan tidak dibagikan seluruhnya oleh pengurus BUMDesa Lepangtengah.

    “Bahkan, untuk tahap kedua di 2018 dana sebesar Rp.51.000.000 tidak dibagikan sama sekali, Pak,” terang narasumber sinarlampung.co, Minggu, (23/2/2020), seraya meminta identitasnya tidak disebutkan. Dijelaskan lebih lanjut, Direktur BUMDesa Lepangtengah, berinisial Sbr, beserta Bendahara Gn, diduga telah meraibkan dana senilai Rp.89.000.000.

    “Sejak 2017 hingga 2018, BUMDesa Lepangtengah hanya memiliki kepengurusan semata tanpa ada program maupun kegiatan sama sekali,” terangnya.

    Dirinya juga menyampaikan jika program BUMDesa Lepangtengah berbentuk simpan pinjam (SPP) untuk permodalan usaha. “Direktur BUMDesa Lepangtengah, Sbr, juga menjabat sebagai Kepala Sekolah di salah satu  sekolah dasar di desa ini, Pak,” beber narasumber sinarlampung.co.

    Meski demikian, hingga berita ini dirilis, Sbr belum dapat dikonfirmasi. Saat dihubungi sinarlampung.co, Minggu, (23/2/2020), melalui nomor ponsel 08536908xxxx dalam keadaan tidak aktif. Bahkan, berkirim SMS pun tidak berbalas. (ardi)

  • Keluarga Prasejahtera ini Luput Perhatian Pemkab Lampura

    Keluarga Prasejahtera ini Luput Perhatian Pemkab Lampura

    Lampung Utara (SL) – Muhamad Saleh, (19), warga Dusun Candijayo, Desa Abungjayo, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara, putra keempat dari Sarno (45), yang secara ekonomi merupakan keluarga prasejahtera, luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Lampung Utara.

    Menurut keterangan Sarno, ayah kandung M. Saleh, putra kesayangannya itu didiagnosa secara medis menderita penyakit polio sejak masih balita.

    “Hasil pemeriksaan dari pihak rumah sakit, anak saya menderita Polio dan kelainan pertumbuhan organ tubuh. Selama ini memang belum ada pihak pemerintah yanh datang  ke sini, Mas. Baru Pak Kapolres saja hari ini (Sabtu, 8/2/2020.red),” ujarnya, kepada sinarlampung.com, saat mendampingi Kapolres Lampura, AKBP. Budiman Sulaksono memberikan tali asih, Sabtu, (8/2/2020), di kediamannya.

    Dirinya berharap, Pemkab Lampura, melalui instansi terkait dapat memberi perhatian dan bantuan.

    “Sampai saat ini, baik dari pihak desa maupun pihak Pemkab Lampung Utara, belum pernah ada yang datang maupun memberikan bantuan,” bebernya.

    Pantauan sinarlampung.com di lokasi, Sarno dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh harian lepas. Kondisi anaknya seperti ini dialaminya sejak kecil semenjak sang istri tercinta telah meninggal dunia beberapa tahun yang lalu.

    Rumah yang ditempati mereka hanya berukuran empat meter persegi, berdinding geribik, serta berlantaikan tanah. Saat ini dirinya hanya pasrah dengan keadaan yang dialaminya. (ardi)

  • Harga “Si Melon” di Sungkai Utara Naik Ugal-ugalan Rp 28 Ribu/Tabung

    Harga “Si Melon” di Sungkai Utara Naik Ugal-ugalan Rp 28 Ribu/Tabung

    Lampung Utara (SL) – Kelangkaan elpiji 3 kilogram telah berdampak naiknya harga eceran Si Melon di Kecamatan Sungkai Utara , Lampung Utara. Para pedagang eceran terpaksa mengatrol harga lebih tinggi Rp23 ribu hingga Rp28 ribu per tabung.
    Dari penelusuran Sinarlampung.com, melambungnya harga eceran disebabkan penetapan harga yang ugal-ugalan di tingkat agen tabung elpiji. Pasokan yang terbatas mendorong para agen mengambil untung lebih tinggi dalam kisaran yang berbeda. Para agen di kecamatan ini melepas elpiji 3 kg seharga Rp20 ribu hingga Rp22 ribu. Tak satupun agen yang menjual Si Melon sesuai Harga Eceran Tertinggi, Rp18 ribu/tabung.
    Seperti disampaikan Rosidin, (75), pengecer elpiji, warga Desa Padangratu. Ia mengaku sulit mendapatkan elpiji sejak kemarin dan baru dapat hari ini seharga RpRp 19.000/tabung.
    “Saya jual kembali Rp.23.000. Gimana lagi, harga beli saya juga naik,” katanya kepada awak media ini, Sabtu, (25/1/2020).
    Dirinya mengaku tak ambil pusing dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Lampung melalui rapat bersama PT Pertamina dan Hiswana Migas, beberapa waktu lalu, senilai Rp 18 ribu.
    “Wah, kalau itu saya tidak tahu. Kami  cuma dagang, ngikut harga pasar,” kata Rosidin.
    Sorang warga, Aan,  mengatakui, terpaksa membeli elpiji dengan harga tinggi Rp 28 ribu per tabung karena butuh. Ia mengaku mau tidak mau membeli elpiji di warung warga, meski dengan harga tinggi. Namun ia meminta pemerintah dan pihak terkait segera menertibkan harga elpiji hingga pada tingkat harga yang wajar.

    HET) LPG  Rp18.000, Tak Banyak yang Tahu

    Dari pantauan di lapangan, sejumlah agen yang ada di Kabupaten Lampung Utara justru menjual gas LPG dengan harga Rp 20.000 hingga Rp 22.000, padahal HET cuma Rp 18 ribu. Dan soal ini, tak mungkin para agen tidak tahu!
    Diduga, kenaikan harga di tingkat agen yang ugal-ugalan dipicu buruknya manajemen distribusi yang menyebabkan pengiriman elpiji telat tiba hingga menimbulkan kelangkaan berhari-hari. Kelangkaan mendorong naiknya harga, yang diperparah oleh prilaku rakus para agen yang menaikan harga jual seenaknya.
    Langka dan mahalnya elpiji 3 kg juga terjadi di Kecamatan Abung Barat dan di sekitarnya. Melda, pedagang sembako sekaligus penjual gas LPG di Abung Barat juga tak berdaya, harus menaikan harga jualnya hingg Rp 25 ribu per tabung dikarnakan dirinya mengambil ke agen sebesar 20.000.
    “Saya beli Rp 20 ribu, lalu saya jual Rp 25.000,” ujarnya.
    Dia mengaku tak tau harga jual elpiji diatur pemerintah (HET). “Mana saya tahu, karena memang tidak pernah kami diberi tahu,” tegasnya.
    Seharusnya, tambah Melda, soal HET itu disosialisasikan agar semua orang tahu aturannya. “Bolak balik beli di agen, tak pernah ada spanduk atau selebaran kalau harga di tingkat agen cuma Rp 18 ribu per tabung. Jadi yang salah siapa,? ujar Melda bingung.
    Hal yang sama juga dikatakan Udin, pedagang eceran elpiji di Abung Barat. Dia mengaku, rata-rata pedagang di kecamatan itu menjual elpiji Rp25 ribu per tabung, bahkan ada yang mencapai Rp 28.000/tabung.
    “Saya aja jual  Rp28.000  per tabung. Bisa apa saya, naiknya sudah dari sana. Saya beli aja sudah Rp22.000, tambah ongkos sudah berapa,” ujar Adin.
    Soal HET, ia juga mengaku buta. “HET apa, tak tahu saya. Yang saya tahu, kadang naik, kadang turun,” ujar  Adin, Sabtu (25/01/20).

    Agen/Pangkalan Nakal

    Jika sudah begini, yang ditenggarai bersalah tentulah para agen.  Sebab, dari pantauan di lapangan banyak warung yang menjual harga terlalu tinggi, didorong oleh  naiknya harga elpiji di pangkalan. Disimpulkan, pangkalan telah menjual gas melon di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 18.000.
    Namun, hingga saat ini belum ada upaya pemerintah daerah melakukan penertiban. “Kami berharap Pemda dapat segera melakukan pengawasan dan penerbitan terkait harga elpiji yang sudah melampaui harga HETnya,” harap seorang warga.  (smsi/ardi)
  • Astaga! Di Tanjungraja, Elpiji 3 Kg Dijual Rp30 Ribu/Tabung

    Astaga! Di Tanjungraja, Elpiji 3 Kg Dijual Rp30 Ribu/Tabung

    Lampung Utara (SL)– Astaga,  ini lebih ugal-ugalan lagi. Di Tanjungraja, Lampung Utara, harga elpiji 3 kg meroket hingga Rp 30 ribu/tabung. Pemerintah, turun tangan dong…..
    Sejak siang tadi,  emak-emak di Tanjungraja ramai menggunjingkan mahalnya harga Si Melon di kecamatan itu. Lebih tepatnya, mereka mencaki-maki, dengan menyebut kemahalan itu sebagai bentuk ketidakpedulian pemerintah kepada masyarakat kecil.
    “Gila betul, nggak mikirin hidup lagi susah, gimana sih kok bisa semahal ini,” ujar Nur, sambil menjinjing tabung melon dengan wajah cemberut.
    Hampir semua pembeli elpiji yang ditemui di kecamatan ini, ngoceh-ngoceh, namun tetap membeli karena tak ada pilihan lain. “Mau gimana lagi, mau masak pakai apa, masak pakai kayu. Tapi ini sudah kelewatan, enggak pernah semahal ini,” ujar Ibu Ani, warga Desa Gendot.
    Ani meminta pemerintah, kalau mungkin polisi, bisa turun tangan agar mahalnya harga elpiji tidak berlanjut. “Pemerintah mestinya bisa mencegah ini. Jangan dibiarkan dong. Kan mudah ngeceknya, naiknya itu dimana, di pengecer atau pangkalan,” ujar Ani. (smsi/ardi)
  • Detik-detik Penyergapan Pelaku Ilegal Logging di Gunung Gendot Lampura, Dua Orang Ditangkap

    Detik-detik Penyergapan Pelaku Ilegal Logging di Gunung Gendot Lampura, Dua Orang Ditangkap

    Lampung Utara (SL)-Dini hari Rabu (1/1). Tim Gabungan Polisi Kehutanan (Polhut) dipimpin oleh Kasat Polhut Lampung, Raya, didampingi Kanit Polhut, Bustomi, bersama Kepala KPH Tangkittebak, Sutikno menembus udara dingin hutan Gunung Gendot, Kecamatan Tanjungraja, Lampung Utara.  Bukan untuk merayakan Tahun Baru, melainkan investigasi guna melacak praktik penebangan liar yang menurut warga marak di sana. Turut serta dalam seorang awak media siber Agus Tiadatara.

    Praktik menggunduli hutan tanpa izin tersebut, menurut laporan warga sudah terjadi sejak November 2019 lalu. Para pencuri dilaporkan tidak sekedar menggunduli hutan kawasan, namun mereka sangat jahat: menebang habis tanaman kopi milik warga yang berada di Kecamatan Tanjungraja, Kabupaten Lampung Utara.

    Untuk menuju titik sasaran , tim gabungan menempuh Jalan Lintas Tengah Sumatera menuju kawasan bukit barisan yang dikenal dengan Gunung Gendot.  Dalam  cuaca sangat dingin dan tanpa alat bantu penerangan, tim gabungan berhasil sampai di Desa Talangberingin sekitar pukul 03.00 WIB. Dan astaga, di  sini, Tim Investigasi Hutan Kawasan menjumpai sejumlah antrean mobil truk serta puluhan orang yang diduga para sopir.

    Dalam kondisi gelap gulita,  Tim Investigasi langsung menyergap. Dua orang ditangkap, yakni Zubaidi, (40), warga Desa Sendangagung; dan Teguh, (39), warga Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjungraja, Kabupaten Lampung Utara. Selain mengamankan kedua pria yang diduga kuat pembalak liar hutan kawasan tersebut, tim gabungan Polhut Lampung juga satu unit mobil truk yang digunakan untuk mengangkut kayu dari jenis pohon Sonokeling.

    Informasi Masyarakat

    Kasat Polhut Lampung, Raya, menuturkan, sebelum melalukan penangkapan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat.

    “Ya, informasi bermula adanya aduan dari masyarakat. Lalu, saya bersama Kanit Polhut Lampung, Bustomi, bersama Kepala KPH Tangkittebak, Sutikno, melakukan pengintaian sejak siang hari (Selasa, 31/12/2019.red),” terang Raya, kepada wartawan yang turut serta dalam investigasi dimaksud, Rabu, (1/1/2020), di lokasi. Dikatakan lebih lanjut, tim investigasi ini baru berhasil mengamankan tersangka, pada Rabu dinihari, sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Setelah diinterogasi, kedua orang yang diamankan itu merupakan sopir lansir dari mobil truck dengan nomor polisi B 1926 DM. Selain itu, kami juga mengamankan kayu Sonokeling dalam bentuk Log, tiga unit ponsel dan surat-surat kendaraan,” urainya. Saat ini, kedua perambah illegal berikut barang bukti telah diserahkan tim gabungan kepada Polres Lampung Utara guna pendalaman lebih lanjut. (agustiadatara/ardi)

  • Kepala Desa Madukoro Johan Andri Yanto: Siber Sinarlampung.com Kritis juga Solutif

    Kepala Desa Madukoro Johan Andri Yanto: Siber Sinarlampung.com Kritis juga Solutif

    Lampung Utara (SL)-Sikap kritis sebaiknya dibarengi kemampuan argumentatif solutif yang bermanfaat untuk mengurai permasalahan dan menemukan jalan pemecahan terbaik. Kemampuan ini, idealnya dimiliki oleh media massa.

    Hal ini disampaikan Kepala Desa Madukoro, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara, Johan Andri Yanto, S. Hut., saat dimintai tanggapan terkait akan dilaksanakannya perayaan HUT II Media Siber Sinarlampung.com, 21-22 Desember 2019 mendatang, di Taman Wisata II Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara.

    Kades Johan Andri Yanto mengatakan sikap kritis yang disampaikan para pewarta merupakan satu fungsi kontrol bagi pelaksanaan pembangunan daerah agar dapat terlaksana dengan tepat sasaran.

    “Sikap kritis yang disampaikan tentu berpengaruh positif pada pelaksanaan pembangunan daerah. Namun, hal tersebut sepatutnya dibarengi dengan solusi terbaik agar dapat mengurai permasalahan dengan sempurna,” ujar Johan, Jum’at, (13/12/2019).

    Dirinya menilai, awak Media Siber Sinarlampung.com selama ini mampu menjalani dua hal dimaksud dengan baik. “Sikap kritis sekaligus solutif kerap diberikan oleh awak media www.sinarlampung.com. Tak heran, jika hubungan kami selama ini sangat harmonis. Kerap kali seperti kerabat dekat saja,” ujarnya.

    Tak lupa Kades Madukoro inipun memberikan ucapan selamat HUT II bagi seluruh jajaran Media Siber Sinarlampung.com yang dipimpin Juniardi, MH.

    “Selamat merayakan HUT II untuk Media Siber Sinarlampung.com. Terus memberikan manfaat bagi masyarakat dengan karya jurnalistik yang inspiratif,” tutur Johan Andri. (ardi)

  • Gorong-Gorong Dusun Wonokitri, Lampura Ambrol, Warga:  PT Jalaku Bantu Dana Dong

    Gorong-Gorong Dusun Wonokitri, Lampura Ambrol, Warga: PT Jalaku Bantu Dana Dong

    Lampung Utara (SL)-Gorong-gorong di jalan lingkar Kabupaten Lampung Utara yang menghubungi Kecamatan Kotabumi Utara dan Kecamatan Abung Timur, ambrol.

    Lokasi gorong-gorong yang melintasi Desa Wonomarto, tepatnya berada di Dusun Wonokitri I ini diketahui telah mengalami kerusakan selama lebih dari satu tahun.

    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Wonomarto, Gunantoyo, mengatakan, sebelumnya, masyarakat setempat sudah pernah memperbaiki kerusakan gorong-gorong dimaksud secara swadaya.

    “Namun, gorong-gorong tersebut kembali pecah akibat dilalui kendaraan bertonase berat bermuatan tebu dan singkong yang melewati jalan menuju Kecamatan Abung Timur,” kata Gunantoyo, saat dikonfirmasi, Senin, (9/12/2019), melalui komunikasi via ponsel.

    Saat ini, kata Gunantoyo, kondisi gorong-gorong itu saat ini sudah semakin parah dan memutus akses warga desa untuk melewati jalan dimaksud dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

    Sementara itu, Camat Kotabumi Utara, Doni Ferwari Fahmi, mengatakan, jika pihak Desa Wonomarto telah menyampaikan pada dirinya terkait kondisi rusaknya jalan tersebut.

    “Oh ya, Kepala Desa Wonomarto sudah memberitahu kepada saya terkait rusaknya gorong-gorong yang memutus akses warga untuk melintasi jalan itu,” kata Doni F. Fahmi, saat dikonfirmasi, Senin, (9/12/2019), melalui komunikasi via ponsel.

    Dikatakannya, pihak Desa Wonomarto bermaksud untuk mengajukan permohonan bantuan perbaikan gorong-gorong kepada pihak perusahaan PT. Jalaku yang selama ini kendaraannya melintasi jalan tersebut.

    “Namun, kami juga akan melakukan cross check secara langsung untuk mengetahui sejauhmana kerusakan jalan tersebut dan akan memberitahu kepada Pemkab. Lampura melalui Dinas PUPR agar segera menindaklanjuti keluhan warga tersebut,” paparnya.

    Disampaikannya lebih lanjut, terkait maksud Kades Wonomarto untuk mengajukan permohonan bantuan pada pihak PT. Jalaku, dirinya menegaskan hal tersebut tidaklah menyalahi aturan.

    “Permohonan kepada pihak perusahaan yang akan diajukan Pamong Desa Wonomarto tidaklah menyalahi aturan. Karena hal itu demi kepentingan warga bukan untuk kepentingan pribadi. Apalagi, perusahaan dimaksud kendaraan bertonase berat miliknya memang menggunakan jalan tersebut,” tutur Doni. (ardi)

  • Ribuan Goweser Ramaikan Lampung Bersepeda#24 di Kotabumi

    Ribuan Goweser Ramaikan Lampung Bersepeda#24 di Kotabumi

    Lampung Utara (SL)-Plt. Bupati Lampung Utara, H. Budi Utomo, S.E., M.M., menghadiri acara Lampung Bersepeda#24 dengan tema “Satu Sepeda Sejuta Sahabat” di Stadion Sukung Kelapa Tujuh Kotabumi Lampung Utara, Minggu (8/12/2019).

    Hadir Dandim O412, Kepala PN Kotabumi, Kakimal, Kepala Lapas Kelas IIA Kotabumi, Kepala Rutan Kelas IA Kotabumi,h Asisten, Kepala OPD, Kepala Bagian, Koordinator Goweser Lampung dan Para Goweser Se-Lampung. Wakil Bupati Tulang Bawang Barat juga hadir sebagai peserta gowes Lampung Bersepeda.

    Dalam sambutannya Plt. Bupati Lampung Utara H. Budi Utomo, S.E., M.M., menyatakan bahwa kegiatan ini dapat dijadikan sebagai alat pemersatu sesama Goweser se-Lampung.

    Dengan kegiatan gowes tidak hanya kesehatan lahiriah yang didapat tapi juga batiniah dengan adanya silaturahim yang terjalin antar sesama goweser, tanda Budi Utomo. Budi berpesan selama pelaksanaan kegiatan Lampung Bersepeda para Goweser tetap menjaga keselamatan dan ketertiban di jalan.

    Kegiatan ini diikuti sekitar 2500 Goweser dari seluruh Lampung. Ada 2 jalur yang diterapkan dalam pelaksanaan Lampung Bersepeda. Jalur Biru dengan rute sepanjang 10 km dan Jalur Merah dengan rute sepanjang 25 km. Para Goweser dapat memilih rute sesuai dengan kemampuan Goweser.(ardi)

  • Warga Kotabumi Sebut Arinal Peduli Kemajuan Pendidikan

    Warga Kotabumi Sebut Arinal Peduli Kemajuan Pendidikan

    Lampung Utara (SL)-Warga Lampung Utara memberi apresiasi yang tinggi kepada Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang dinilai telah memberikan dukungan pada bidang pendidikan, khususnya pada peningkatan kualitas infrastruktur sekolah.

    “Terima kasih Pak Gubernur. Sekarang kualitas sekolah kami sudah lebih baik,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kotabumi, Dra. Milyard Karyus, M.M, Rabu (04/12).

    Diketahui, realisasi pembangunan rehab SMA Negeri 4 Kotabumi Kabupaten Lampung Utara telah memasuki tahap akhir termin ketiga dan sebentar lagi sudah bisa digunakan. Rehab sekolah ini dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, mulai 2017 pengelolaan dan kewenangan pendidikan sekolah tingkat SMA dan SMK di kabupaten atau kota diambil alih pemerintah provinsi.

    Sanjungan untuk Arinal dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung juga disampaikan Madrus Sungkai, seorang pengurus komite sekolah. “Kami sebagai wali murid bersyukur sekali atas perhatian Pemprov Lampung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung,” ungkap Madrus.

    Madrus Sungkai memuji kepemimpinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang disebutnya sebagai pemimpin yang peduli dan sangat memperhatikan kemajuan dunia pendidikan.(*/ardi)