Jakarta (SL)-Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Dawam mengapresiasi langkah baik dan straregis yang dilakukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dalam upaya menjaga pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyatakat (Kamtibmas) dengan melakukan kujungan kepada Ormas-ormas moderat di Indonesia.
“Saya melihat semua Ormas moderat di Indonesia dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan, pasti memiliki prinsip sama, menjaga keutuhan NKRI, menjaga harmoni sosial, dan menekankan sikap keadilan,” kata Mohammad Dawam, Selasa 9 Maret 2021.
Menurutnya, Polri sangat strategis melakukan komunikasi ke semua elemen anak bangsa. Sebab Kapolri sangat memahami betul baik aspek sosiologis maupun suara kebatinan penduduk bangsa ini. “Ormas-ormas keagamaan adalah rumah besar yang dihuni masing-masing kelompoknya dan pada taraf tertentu ada kebijakan organisasi yang penting untuk dijalankan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Dawam ini.
Gus Dawam juga menyampaikan harapan yang tinggi kepada Kapolri untuk menghidupkan kembali secara praktik, Perkap nomor 24 tahun 2011 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di lingkungan Polri.
Hal ini lanjutnya, mengingat aduan masyakarat cukup tinggi, besar harapan apabila di semua Kantor Kepolisian di semua tingkatannya untuk memberdayakan PPID (pejabat pengelola informasi dan dokumentasi). Maka setidaknya semua aduan masyarakat segera tertangani dengan baik, presisi dan solutif.
“Apabila PPID dihidupkan kembali fungsinya sampai di tingkat Polsek, saya kira frekuensi aduan masyarakat terhadap kinerja Polri akan semakin menurun. Untuk itu, Perkap Nomor 24 tahun 2011 tentang Tata Cara Pelayanan Informasi Publik di lingkungan Kepolisian perlu dikuatkan kembali,” harapnya.
Pada pertemuan Kompolnas dengan Kapolri dan jajarannya di Kompolnas, hari ini Selasa 9 Maret 2021 Gus Dawam juga mengusulkan agar pelaksanaan Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di Indonesia menjadi salah satu agenda prioritas Kepolisian.
Untuk itu, kata dia, perlu dibangun dan kerja sama antar elemen bangsa dalam beberapa hal. Pertama, perlu bangun dialog antar elemen anak bangsa untuk memecahkan solusi kebangsaan di Kantor Kepolisian utamanya daerah-daerah rawan konffik dan zona merah kejahatan.
“Kedua, perlu penambahan personil anggota polri dan Kantor Pos Polisi (Pospol) di daerah perbatasan terutama jalur lintasan peredaran narkoba dari luar negeri,” kata dia.
Ketiga, lanjut dia, kajian keagamaan bisa dimaksimalkan Polri dengan pelibatan tokoh-tokoh agama setempat sekaligus dalam rangka membantu proses pemecahan masalah sosial dan harkamtibmas semisal dengan melakukan kajian ‘Kitab Kuning’ antara anggota dan tokoh-tokoh agama setempat bagi yg muslim.
“Bagi non muslim, dengan format yang disesuaikan. Seraya memohon kepada Allah, Tuhan semesta alam semoga Indonesia tetap aman dan kondusif dalam berbagai bidang kehidupan, bagi iklim investasi, keamanan dan kemasyarakatan,” tandasnya. (red)