Tag: Loksumawe

  • Sekjen EW-LMND : Kasus Korupsi Kepala Dinas DKPP Harus di Kawal

    Sekjen EW-LMND : Kasus Korupsi Kepala Dinas DKPP Harus di Kawal

    Aceh (SL) – EW- LMND (Eksekutif Wilayah-Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi). Sekjen EW-LMND. syibral mulasi mengatakan dengan penetapan tersangka dalam kasus Korupsi bantuan ternak yang terlibat kepala Dinas kelautan, perikanan dan pertanian (DKPP) kota lhokseumawe pada selasa kemarin, pada tanggal 3 april 2018. Ini harus betul dikawal dan kemungkinan besar ada tersangka lain seperti yang di lansir di media online dan tribratanews.

    Ini merupakan dari hasil kerja keras pihak kepolisian sebagai penegak hukum dalam kasus ini harapan syibral juga harus dibasmi habis tersangka Korupsi bantuan ternak jangan tebang pilih untuk membersihkan Negara dari para elit yang terlibat dalam kasus ini

    Syibral juga berharap agar kasus ini terus dikembang kan dan tersangka yang terlibat dalam kasus korupsi bantuan ternak ini segera di publik, apalagi dalam kasus ini kerugian Negara mencapai 8 Milyar bukan yang sedikit apalagi terjadinya devisit anggaran kota lhokseumawe

    Ini merupakan salah satu permasalahan di lhokseumawe , serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan pidana Korupsi yang secara tidak wajar dan menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak dan menyalahgunakan kewenangan

    Syibral juga mengatakan, titik ujung korupsi adalah kleptokrasi yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali, Imbuhnya

  • Ketua EK-LMND Kota Lhokseumawe Dan Aceh Utara Kritisi Pemerintahan Bupati Aceh Utara

    Ketua EK-LMND Kota Lhokseumawe Dan Aceh Utara Kritisi Pemerintahan Bupati Aceh Utara

    Ketua EK-LMND Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara Eri Ezi

    Lhokseumawe (Sl) – 19 maret 2018, Ketua EK-LMND Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara Eri Ezi, “Gol demi gol telah di ciptakan oleh Bupati Aceh Utara, Mulai dari defisit anggaran hingga kemiskinan di Aceh Utara menjuarai dari daerah kab/Kota lain di Aceh.

    Ini adalah keterpurukan yang dilakukan di Era Rezim Pemerintahan Aceh Utara sekarang. Dan ini adalah Darurat bagi daerah Aceh utara jika terus di pimpin oleh Penguasa yang Krisis Moral, Penguasa yang tidak pernah Pro-pada Rakyatnya”, ungkap Eri atau yang sering di panggil “coonek”.

    Tambahnya, “keadaan Aceh Utara Sekarang dengan polemik defisit anggaran tanpa ada program-program yang mendukung tingkat kesejahteraan rakyat, Kacamata saya melihat ini adalah bentuk Neo penjajahan oleh penguasa sendiri, karena hari ini defisit anggaran Aceh Utara sekarang Imbasnya sampai kepada perekonomian desa. Kami dari Lmnd juga menilai ada indikasi-indikasi lain yang dilakukan secara sistematis oleh rezim pemerintahan Aceh Utara ini”.

    Lanjutnya, “keadaan hari ini yang dilakukan oleh Rezim Pemerintahan ini di Aceh Utara, bukan dapat menyelesaiakan polemik-polemik yang ada, namun malah menimbulkan masalah-masalah baru, seperti wacana pemberhentian 5000 tenaga honorer dan ini benar-benar Pemiskinan secara struktural yang sedang dipraktekkan oleh penguasa.Oleh karenanya pemerintahan Aceh Utara sekarang adalah NEO PENJAJAHAN” !