Tag: Longsor

  • Curah Hujan Tinggi, Dua Wilayah Rawan Bencana Alam Berstatus Aman, BPBD Lampura: Siaga Bencana

    Curah Hujan Tinggi, Dua Wilayah Rawan Bencana Alam Berstatus Aman, BPBD Lampura: Siaga Bencana

    Lampung Utara (SL)-Meski Kecamatan Muarasungkai dan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara tercatat sebagai wilayah rawan banjir dan longsor, namun terpantau hingga Senin kemarin, 25 Januari 2021, masih dalam keadaan aman.

    “Untuk Kabupaten Lampung Utara, wilayah rawan banjir salah satunya Kecamatan Muarasungkai dan yang rawan longsor Kecamatan Abung Timur,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Lampura, Mirza Sofyan, S.Sos, saat diwancarai, Senin kemarin, 25 Januari 2021, di kantornya.

    Ia juga mengatakan, diawal tahun 2021 ini, dua kecamatan tersebut masih dalam katagori aman. Meski curah hujan tinggj, namun belum meningkatkan status kesiapsiagaan di dua wilayah tersebut.

    Meski demikian Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap bencana BPBD Lampung Utara tetap fokus pada tupoksinya.

    Dirinya juga mengimbau agar masyarakat tetap berperilaku bijak terhadap kelestarian alam dengan tidak membuang sampah semabarangan.

    “Imbauan terhadap masyarakat juga terus dilakukan, seperti imbauan atau larangan untuk tidak melakukan pembuangan sampah di aliran sungai, baik itu aliran sungai kecil maupun besar. Hal ini bertujuan untuk pencegahan terhadap bencana alam di Lampung Utara,” tambahnya. (Ardi)

  • Enam Orang di Kabarkan Meninggal Dunia Akibat Banjir di Kabupaten Gowa

    Enam Orang di Kabarkan Meninggal Dunia Akibat Banjir di Kabupaten Gowa

    Sulawesi Selatan (SL) – Hingga saat ini, Selasa (22/01/19) malam, telah diketahui enam orang meninggal, empat orang mengalami luka-luka, dan sepuluh orang hilang akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gowa sejak senin kemarin.

    Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, menyebutkan, keenam korban meninggal dunia tersebut yakni Akram Al Y1usran (3) warga Pangkabinanga, Rizal Lisantrio (48) BTN Batara Mawang tersengat listrik, Sarifuddin, Dg Baji warga Bungaya, dan dua orang lainnya belum teridentifikasi. “Ada enam yang meninggal, dua diantaranya tertimbun longsor di Parigi dan Tinggimoncong yang belum teridentifikasi,” bebernya.

    Tak hanya itu, selain menelan korban jiwa, banjir yang terjadi pada sejumlah titik ini juga ditemukan empat orang mengalami luka-luka yakni dari Manuju satu orang, Bontomarannu satu orang dan Pallangga dua orang, sedangkan yang hilang sepuluh orang, dari Bungaya dua orang, Tinggimoncong satu orang dan Manuju tujuh orang. “Proses evakuasi masih tetap dilanjutkan, dan kami sudah bekerjasama dengan Basarnas, Kepolisian, TNI, dan Badan Bencana, mari kita doakan agar kejadian ini bisa kembali normal,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, mantan anggota DPRD Sulsel ini masih melakukan peninjauan titik banjir dan titik posko, bersama Wakil Bupati Gowa, dan Pimpinan SKPD lingkup Pemkab Gowa. (cakrawala.info)

  • Longsor dan Banjir Bandang Terjang Kabupaten Mojokerto

    Longsor dan Banjir Bandang Terjang Kabupaten Mojokerto

    Jawa Timur (SL) – Sekitar 12 desa di Kabupaten Mojokerto dilanda bencana alam pada Jumat (18/1/2018) akibat hujan yang berlangsung dalam waktu yang lama. Bencana mulai dari banjir, tanah longsor, hingga banjir bandang. Data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mojokerto pagi ini merinci, banjir kemarin malam terjadi di Desa Jasem dan Purwojati di Kecamatan Ngoro, Desa Tunggalpager di Kecamatan Pungging, Desa/Kecamatan Bangsal, serta Desa Jumeneng dan Sadartengah di Kecamatan Mojoanyar.

    Banjir sempat merendam 100 rumah di Dusun Kauman, Desa Bangsal dan 22 rumah di Dusun Ngijingan, Desa Purwojati. Sementara di desa lainnya, banjir hanya menggenangi jalan dan sawah sekitar 10 hektare. Tak hanya Banjir, tanah longsor juga terjadi di 2 desa. Salah satunya di Dusun Balaikambang, Desa Seloliman, Trawas.

    Material longsor berupa lumpur, bebatuan dan kayu menutup jalan antar dusun sepanjang 100 meter. Longsor juga merusak 2 kandang ternak dan 2 tiang listri. “Tidak ada korban jiwa, kami sudah datangkan alat berat untuk pembersihan longsor,” kata Kepala BPBD Mojokerto Moch Zaini kepada detikcom, Sabtu (19/1/2019).

    Tanah longsor di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet tergolong lebih parah. Area persawahan longsor menerjang permukiman penduduk yang jaraknya sekitar 200 meter di bawahnya. Material longsor merusak 3 rumah warga dan mengakibatkan 1 orang cedera.

    Sedangkan banjir bandang menerjang 3 desa di Kecamatan Kutorejo. Di Desa Kertosari, banjir bandang menghanyutkan 2 warung, tembok sebuah toko, pagar 2 rumah, merusak 1 rumah warga dan jembatan antar desa. Di Desa Jiyu, banjir bandang merobohkan separuh rumah milik Lamat. Selain menghanyutkan sebagian perabotan di dalam rumah, arus banjir juga menyeret 2 sepeda motor, 10 karung gabah dan 5 karung pupuk.

    Sementara di Dusun Jatisari, Desa Gedagang, banjir bandang menerjang 9 rumah warga. Berbagai barang di dalam rumah tersebut terseret oleh derasnya arus air. Mulai dari perabotan rumah, 2 sepeda motor hingga 1 mobil. Banjir juga merobohkan pagar, tempat parkir dan tandon air sebuah masjid, serta pagar jembatan. “Saat ini proses pembersihan di lokasi,” tandas Zaini.

    Dampak banjir bandang tak kalah parah di Dusun Watusari, Desa Wotanmas Jedong, Ngoro. Material lumpur bercampur bebatuan besar dan kayu menutup jalan desa sepanjang 30 meter. Banjir bandang juga merusak 4 rumah warga, serta menghanyutkan 4 kambing milik Legini (40). (dan/nt)

  • Longsor Daerah Jembatan Ganda Sebabkan Antrian Panjang Lintas Parapat

    Longsor Daerah Jembatan Ganda Sebabkan Antrian Panjang Lintas Parapat

    Parapat (SL)-Jumat (04/01/19) arus lalulintas Parapat menuju Siantar maupun sebaliknya masih menggunakan buka tutup di jembatan ganda Parapat, Simalungun hingga 10.00 Wib mulai, Kamis (03/01/19).

    Antrian kenderaan memenuhi Jalan Kota Parapat, sebab pengerokan dan pebersihan longsoran masih terus berlangsung.

    Petugas lantas dikomfirmasi wartawan di lokasi, menyatakan tanah longsoran terus berjatuhan disebabkan dorongan mata air dari atas bukit. “Para pengemudi diharapkan bersabar dalam antrian, para petugas masih berupaya melakukan pengerokan dan pembersihan,” ucapnya.
    Sampai berita ini diturunkan, antrian kenderaan masih panjang menanti perintah petugas. (moltoday)
  • Ruas Jalan Bandung-Tasikmalaya Longsor di Malangbong

    Ruas Jalan Bandung-Tasikmalaya Longsor di Malangbong

    Garut (SL) – Ruas jalan nasional lintas Bandung-Tasikmalaya, Selasa (25/12/2018) pagi pukul 04.00 tertimpa longsoran tanah di Kampung Pangkalan, Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong. Longsoran, menutup badan jalan hingga menganggu arus lalulintas dari arah Bandung ke Tasikmalaya dan sebaliknya.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Zakaria longsoran berasal dari tebing di pinggir jalan setinggi kurang lebih 20 meter dengan lebar 15 meter. Akibatnya, setengah badan jalan tertutup material longsoran.

    Longsoran sendiri, menurut Dadi, terjadi bukan hanya karena curah hujan yang tinggi. Namun, kondisi tanah yang labil membuat di tempat kejadian membuat tanah mudah tergerus longsoran. Saat ini, alat berat telah diturunkan untuk membersihkan material longsoran.

    Dihubungi terpisah, Kasatlantas Polres Garut AKP Rizky Adi Saputro membenarkan adanya longsoran yang menutup badan jalan di ruas jalan raya Bandung-Tasikmalaya tepatnya di Kampung Pangkalan Desa Sukaratu Kecamatan Malangbong. “Longsoran tepatnya di depan rumah makan Rido Manah Kampung Pangkalan Desa Sukaratu Kecamatan Malangbong, anggota sudah ada di lokasi melaksanakan manual pengaturan arus lalulintas,” katanya.

    Selain mengatur arus lalulintas, menurut Rizky pihaknya juga sudah mengerahkan mobil pemadam kebakaran yang telah disiagakan di kawasan Limbangan untuk melakukan pembersihan material longsoran yang menutupi badan jalan. “Alat berat juga sudah kita hubungi dan sedang dalam perjalanan dengan pengawalan anggota kita ke lokasi,” katanya.

    Rizky menambahkan, akibat longsoran tersebut, setengah badan jalan tertutup material longsoran. Karenanya, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Bandung dan Tasikmalaya agar arus lalulintas sementara dilakukan pengalihan. “Untuk mengurangi antrian kendaraan di lokasi, kita sudah koordinasi dengan Polres Bandung dan Polres Tasikmalaya agar arus lalulintas dialihkan,” jelasnya. (kompas)

  • Longsor Lereng Gunung Argopuro Timbun Sejumlah Rumah di Jember

    Longsor Lereng Gunung Argopuro Timbun Sejumlah Rumah di Jember

    Jember (SL) – Peristiwa di Dusun Tampingan ini terjadi hingga dua kali, sebelumnya longsor akibat Intensitas hujan yang cukup tinggi sekitar jam 15.20 Wib, sementar longsor yang kedua jam 19.15 wib. Demikian disampaikan Kapolsek Sumber Baru, AKP Subagiyo Sabtu (15/12/2018) malam.

    “Kejadian ini  akibat volume air sungai meningkat dan aliran deras sehingga berdampak pada longsornya tebing sebanyak 2 kali.  Longsor pertama terjadi pada Pukul setengah 15.20 wib. Longsor kedua terjadi pada Pukul 19.15 wib yang berdekatan dengan pemukiman penduduk perkebunan” Jelasnya.

    Akibatnya tiga rumah mengalami rusak berat yaitu rumah  Nurahmad, (60 Tahun), Supar, (60 Tahun), dan Bowo,  (45 Tahun), sementara  sebanyak 20 KK dievaluasi ketempat yang lebih aman di Mess Gunung Gambir yang terdiri 86 orang, masing-masing adalah 2 bayi,  9 balita,  75 Dewasa,

    Hingga malam ini petugas Perawat PKM Sumberbaru membantu pengobatan, dan bantuan makanan. “ Kami menghimbau kepada ADM Gunung Gambir agar Malam ini lampu tetap menyala dan biasanya jam 23.00 wib dimatikan dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan”, harapnya.

    Pantaun media ini di tempat kejadian tampak sejumlah pihak terkait turun langsung dilapangan diantaranya. 1. Kapolsek Sumberbaru bersama Anggota. Camat beserta Staf dan Satpol PP, Babinsa Gelang, BPBD Kabupaten Jember, Perangkat Desa Gelang, ADM Gunung Gambir beserta Karyawan.  (mjg)

  • Tobasa Diterjang Longsor, 8 Warga Tewas Tertimbun

    Tobasa Diterjang Longsor, 8 Warga Tewas Tertimbun

    Sumatera Utara (SL) – Bencana tanah longsor  terjadi  di Desa Halado Kecamatan Pintu Pohan Kabupaten Tobasa pada Kamis dini hari 13 Desember 2018. Laporan BPBD menyebutkan sekitar 8 orang tewas tertimbun. Enam orang berhsil dievakuasi, sementara dua warga masih dalam pencarian.

    Kabid Darlog BPBD Tobasa, Sumut Alamsyah melaporkan dampak longsor menimbulkan 8 orang meninggal dunia yakni : 1. Jones tambunan, 2 . Nurcahaya marpaung, 3. Sumadi Tambunan, 4. Amri Tambunanan, 5. Sarli Tambunan, 6. Mantu Tambunan, 7. Rosdiana Nainggolan, dan 8. Nia Marpaung.

    Selanjutnya korban yang selamat adalah : 1. Jecky Marpaung,  2. Alfeno Marpaung, 3. Saur Sitorus, 4. Jefri Simangunsong, 5. Lisbet  dan yang belum ditemukan dua orang lagi.

    Selain itu terjadi kerusakan empat unit rumah yang tertimbun longsor.  Upaya Pemkab Tobasa yakni  telah meninjau lokasi kejadian oleh Bupati dan jajarannya, mengevakusi korban pada malam itu juga dengan mengerahkan Satgas BPBD dan selanjutnya dibantu instansi terkait (TNI, Polri, Sar, dan masyarakat, mendirikan posko PB di Inalum,  memberikan santunan melalui Dinsos selanjutnya situasi saat ini di lokasi hujan. (net/red)

  • Satu dari Lima Orang Korban Longsor Panorama Meninggal Dunia

    Satu dari Lima Orang Korban Longsor Panorama Meninggal Dunia

    Padang (SL) – 5 Orang korban longsor di Panorama dua Sitinjau Lauik yang merupakan penumpang mobil jenis Toyota Kijang Inova dilarikan ke Rumah Sakit, 1 meninggal. “Satu dari lima orang korban meninggal dunia, satu lagi koma dan tiga lainnya luka-luka,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasymi.

    Masih kata Edi, “lima orang korban yang telah diidentifikasi tersebut merupakan penumpang dari satu unit mobil jenis Kijang Inova yang terseret longsor” paparnya.

    Korban meninggal dunia bernama Dian Eka Wati (40), Angga Aprianto (30) dalam keadaan koma, Emi (40), Feri Candra (45) dan Riki Saputra (25) luka-luka. “Saat ini keadaan tanah yang longsor itu masih bergerak, jadi kami menunggu keadaan agak baik dulu untuk melakukan evakuasi,” kata Edi.

    Hingga pukul 02.52 WIB, alat berat sudah sampai di lokasi, sementara hujan masih deras dan tim evakuasi dari BPBD, TRC Semen Padang dan SAR belum bisa bekerja. (sumbarnet)

  • 4 Tewas dan 236 Mengungsi Akibat Banjir Longsor di Pacitan

    4 Tewas dan 236 Mengungsi Akibat Banjir Longsor di Pacitan

    Jawa Timur (SL) – Hujan lebat yang melanda wilayah Pacitan Provinsi Jawa Timur sehingga menyebabkan banjir dan longsor. Berikut laporan BPBD kepada Posko BNPB.

    1. Pada hari Jumat, 7 Desember 2018 pukul 20.30 WIB telah terjadi Banjir dan Longsor di wilayah Kabupaten Pacitan, sejumlah 236 jiwa mengungsi dan 4 (empat) jiwa dinyatakan hilang.

    Kronologi kejadian sore hari terjadi hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.

    Pukul 20.30 WIB, air sungai meluap akibat tidak mampu menampung debit air dan mulai masuk ke pemukiman warga di Desa Purwoasri, Desa Kayen, Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan dengan ketinggian air antara 30 – 50 Cm.

    Terdampak banjir :
    a.Dusun Jelok, Desa Kayen, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Rumah Warga (217 jiwa)
    b. Dusun Wetih, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Rumah Warga (4 jiwa)
    c. Dusun Krajan, Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan, pengungsi di Rumah Warga (3 jiwa)
    d. Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, pengungsi di Balai Desa Sidomulyo (12 jiwa)

    Terdampak Longsor terdapat 4 (empat) jiwa saat ini masih tertimbun longsor. Saat ini masih dilakukan proses evakuasi oleh Tim dari Basarnas. Lokasi pencarian dilakukan di Dusun Jambu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Kebonagung, adapun identitas warga yang hilang adalah :
    a. Misgiman (L/62)
    b. Sogirah (P/46)
    c. Bogiyem (P/72)
    d. Katinem (P/58)

    Penanganan Darurat BPBD Pacitan menjadi komando untuk melakukan upaya darurat bersama TNI, Polri, Basarnas, Babinsa Babinkamtibmas, Tagana, Dinkes, Dinsos, Banser, potensi SAR dan relawan untuk melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir dan longsor. Lebih dari 200 personel terlibat penanganan.

    Kegiatan BPBD Provinsi Jatim sesuai arahan Bapak Gubernur, Kalaksa BPBD Provinsi Jatim segera menuju lokasi ke Kabuoaten Pacitan mengirimkan bantuan berupa :
    – Personil Tim Reaksi Cepat BPBD 10 orang
    – Makanan siap saji 300 kaleng
    – Glangsing 2.000 lembar
    – Alat kebersihan
    – Baju layak pakai
    – Beras
    – Mie Instan

    (detakindonesia)

  • Wakapolres Tanggamus Hadiri Pelepasan Relawan Penganggulangan Banjir Bandang dan Longsor

    Wakapolres Tanggamus Hadiri Pelepasan Relawan Penganggulangan Banjir Bandang dan Longsor

    Tanggamus (SL) – Wakapolres Tanggamus Kompol Andik Purnomo Sigit menghadiri pelepasan relawan penangulangan bencana banjir bandang dan longsor Kecamatan Kelumbayan dan Kelumbayan Barat Tanggamus. Pelepasan dipimpin Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani bersama sejumlah Forkopimda Tanggamus, Kabag Ops Polres Tanggamus Kompol Bunyamin, SH yang dilaksanakan di depan halaman Pemkab Tanggamus, Senin (3/12) pagi.

    Selain melepas relawan tersebut Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan hasil sumbangan organisasi perangkat daerah baik berupa bahan pokok, alat-alat dan uang tunai. Wakapolres Kompol Andik Purnomo Sigit mengungkapkan, personil Polres Tanggamus yang diterjunkan berjumlah 15 anggota. “Personil Polres sendiri sebanyak 15 orang bergabung bersama tim relawan juga ditambah personil Polsek Limau yang memang sudah berada disana,” ungkap Kompol Andik Purnomo Sigit.

    Bupati Hj. Dewi Handajani mengatakan, relawan yang diterjunkan merupakan personil gabungan Kodim, Polres Tanggamus, Pol PP, Basarnas, BPBD dan Dinas Kesehatan. “Seluruhnya 90 personil gabungan,” kata Bupati Tanggamus dalam keterangannya kepada awak media.

    Lanjutnya, sementara dijadwalkan relawan akan bekerja selama tiga hari kedepan dengan semua kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Relawan akan membantu saudara-saudara disana yang terdampak bencana banjir dan longsor,” ujar Bupati.

    Bupati menjelaskan untuk jumlah kerusahan fasilitas umum yang rusak akibat bencana, pihaknya terus melakukan menginventarisir. “Semua fasilitas umum masih diinventarisir guna menentukan langkah kedepannya, selain itu Pemkab Tanggamus akan berusaha mengusulkan ke pusat maupun provinsi dalam perbaikan fasilitas tersebut,” jelasnya.

    Ditambahkan Bupati, Pemkab Tanggamus juga sudah mengajukan surat untuk meminta bantuan ke Pusat terkait terjadinya musibah yang ada di Kabupaten Tanggamus. “Pada hari Jumat kemarin Wakil Bupati dan Kepala BPBD sudah ajukan ke Pusat,” imbuhnya.

    Sebab menurut Bupati penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa hanya diselesaikan oleh Pemkab Tanggamus tetapi harus ada bantuan dari pusat dan juga provinsi.

    Kemudian terkait adanya sekolah terdampak banjir dan lumpur sehingga tidak dapat difungsikan untuk belajar mengajar akan dipindahkan sementara ke TPA. “Kembali lagi ke tim relawan ini nanti yang akan membantu membersihkan fasilitas-fasilitas tersebut,” terangnya.

    Terakhir, kondisi terkini listrik, Bupati mengaku aliran listrik masih terputus, namun Pemkab akan berkirim surat ke PLN. “Hari ini kita ajukan surat ke PLN untuk segera memperbaiki aliran listrik baik tiangnya maupun alirannya,” punkasnya.

    Untuk diketahui bencana banjir, tanah longsor/ambles, jembatan hanyut terjadi di Pekon Sidoarjo dan pekon Napal Kecamatan Kelumbayan Barat meliputi Dusun Sukajaya Pekon Sidoarjo dengan jumlah 217 KK, 852 jiwa membutuhkan bantuan bahan pokok.

    Jembatan putus (rusak parah) akibat diterjang banjir, sehingga akses jalan antara Dusun Sukajaya menuju ke Pekon Sidoarjo terisolir. Kemudian tanah ambles (longsor) mengakibatkan 7 rumah rusak parah, sehingga pemilik rumah telah mengungsi ke rumah keluarga/tetangga. Serta 2 bangunan SD, 1 bangunan MI, 1 bangunan SMP masih dipenuhi lumpur dan 1 unit rumah disambar petir.

    Selanjutnya, Dusun Suka Agung Pekon Napal berjumlah 336 KK, jumlah penduduk 1.750 jiwa. Diwilayah itu 57 unit rumah rusak ringan s/d sedang. Kemudian 2 unit bangunan SD, masih dipenuhi dengan lumpur. Adapun langkah-langkah yang telah dilakukan Forkopimda Tanggamus, pada hari Minggu tanggal 2 Desember 2018, jembatan yang rusak dihantam Banjir, sedang dibuat jembatan Darurat.

    Selain itu mengerahkan alat berat / exavator, untuk memperbaiki jalan yang tertutup longsor (batu dan tanah) agar jalan dapat dilalui kendaraan baik R4 maupun R2 dan Mengirimkan logistik (bahan pokok) kepada warga yang terdampak banjir, longsor dan jembatan putus dgn menggunakan R2. (hardi/Nn)