Tag: M Ridho Fichardo

  • Gubernur Ridho Pelopor Pemberantasan Korupsi Proyek

    Gubernur Ridho Pelopor Pemberantasan Korupsi Proyek

    Bandarlampung (SL) – Pemimpin Umum Surat Kabar Harian (SKH) Pilar Mico Periyando Ranau menilai Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo adalah pelopor pemberantasan korupsi di bidang proyek pengadaan barang dan jasa.

    “Beliau menggagas pembentukan Badan Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BLPBJ), yang tadinya hanya Unit Layanan Pengadaan (ULP),” kata Mico, saat penyerahan penghargaan kepada gubernur pada HUT ke-6 SKH Pilar di Hotel Horison, Bandarlampung, Jumat (21/12) malam.

    BLPBJ merupakan layanan yang didukung perangkat ekektronik atau Layanan Pengadaan Secara Ekektronik (LPSE) yang diterapkan gubernur untuk mencegah korupsi di bidang pengadaan barang dan jasa.

    Bahkan implementasi BLPBJ diapresiasi oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) karena dapat menciptakan good goverment dan clean governance.

    Gubernur mengungkapkan bahwa langkah yang diambilnya itu demi pengembangan sistem yang sesuai demi terciptanya good government.

    “Ini memudahkan pengawasan terhadap proses tender proyek mulai dari e-planning, e-budgeting, dan e-commerse. Kata kunci utama dalam membentuk good government yaitu dimulai dari perencanaan,” jelas gubernur.

    Dia selalu menekankan kepada setiap kepala SKPD untuk membuat perencanaan yang baik terutama yang berkaitan dengan kebijakan strategis dalam pembangunan.

    Dalam setahun, minimal dilakukan dua kali untuk memastikan perencanaan dokumen RAPBD dalam kebijakan strategis sesuai dengan kepentingan rakyat. Perencanaan itu mutlak dilakukan. “Kalau gagal dalam merencanakan, maka jangan harap pelaksanaan dan hasil yang bagus,” tandasnya.

  • Gubernur Lampung Raih Penghargaan di HUT Bhayangkara 72

    Gubernur Lampung Raih Penghargaan di HUT Bhayangkara 72

    Bandarlampung (SL ) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menerima penghargaan dari Kepolisian Daerah Lampung atas partisipasi Pemprov Lampung dalam pembangunan gedung baru Mapolda Lampung.

    Penghargaan diberikan Kapolda Lampung Irjel Pol Suntana bertepatan dengan syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-72 di lapangan Kantor Polda Lampung, Rabu (11/7/2018). HUT Bhayangkara ini sendiri bertema “Dengan Semangat Promotor Polri Siap Mengamankan Agenda Kamtibmas tahun 2018 dan 2019.”

    Selama ini, Pemerintah Provinsi Lampung sangat mendukung pembangunan Markas Kepolisian Daerah Lampung (Mapolda) di Lampung Selatan. Gubernur Ridho telah memberikan hibah lahan seluas 23,7 Ha untuk Polda Lampung yang berlokasi di kawasan pengembangan kota baru, Lampung Selatan.

    Gubernur Ridho juga menghibahkan tanah milik Pemerintah Provinsi Lampung seluas 3 Ha untuk pembangunan Mapolda Lampung yang baru. Serta menambahkan kucuran dana Rp 32 miliar untuk membangun sarana perkantoran Polda Lampung.

    Penghargaan atas partisipasi dalam pembiayaan pembangunan gedung baru juga diberikan kepada Walikota dan Bupati di Provinsi Lampung atas partisipasi dalam pembiayaan pembangunan gedung baru Mapolda Lampung.

    Kapolda Lampung Irjen Pol Suntana saat membacakan sambutan Kapolri Tito Karnavian, menjelaskan berbagai upaya perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri melalui program promoter telah memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Program promoter dibangun melalui pendekatan profesionalisme dan modernisasi guna meraih kepercayaan publik.

    “Program promoter difokuskan pada tiga kebijakan utama yaitu peningkatan kinerja, perbaikan kultur dan manajemen media,” jelas Suntana.

    Ia menjelaskan bahwa peningkatan kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal.

    “Perbaikan kultur wujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif; sedangkan manajemen media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mengangkat prestasi-prestasi Polri dan menetralisir berita negatif,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Kapolda Suntana mengungkapkan selama dua tahun implementasi program promoter telah menunjukkan peningkatan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

    “Pada survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada akhir Juni 2016 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 63,2%. Oktober satu tahun pelaksanaan program promoter survei populasi pada Oktober 2017 menempatkan Polri sebagai lembaga yang dipercaya rangking ketiga teratas dengan tingkat kepuasan mencapai 70,2%,” jelas Suntana.

    Tidak hanya itu, dari dunia internasional, sebuah lembaga survei di Amerika Serikat, The Gallup Organization, mengungkap bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-9 Negara teraman di dunia posisi tersebut berada di atas Denmark dan Belanda bahkan Jepang.

    Kapolda Lampung akan berkomitmen untuk melaksanakan perbaikan agar kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan terus meningkat, karena institusi Polri merupakan milik seluruh rakyat sekaligus sebagai aset bangsa Indonesia Tercinta.

    Dalam kesempatan itu juga terdapat pemotongan tumpeng dalam rangka memperingati hari Bhayangkara Ke-72. Kapolda memberikan penyematan pin emas dan piagam penghargaan kepada personel yang berprestasi, yaitu Johan Efendi, Handy Petrasila, Muhammad Irfan.

    Kapolda Suntana juga memberikan penghargaan kepada pemenang lomba polisi teladan, yaitu Irfansyah Panjaitan, Trisno Sigit, Jonidi, Suprapti, M. Teguh Riwayanto, Makmur BM Hasan, serta terdapat penyerahan piagam penghargaan kepada pemenang lomba dalam rangka HUT Bhayangkara Ke-72. (rls)

  • Gubernur Ridho Raih Satya Lencana Tertinggi Bidang Kependudukan dari Presiden Jokowi

    Gubernur Ridho Raih Satya Lencana Tertinggi Bidang Kependudukan dari Presiden Jokowi

    Manado (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meraih penghargaan Satyalencana Karya Pembangunan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, yang diserahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani di Graha Bumi Beringin Manado, Sulawesi Utara, Jumat (06/07/2018).

    Penghargaan ini merupakan prestasi tertinggi di bidang kependudukan yang diraih Gubernur karena mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk di Provinsi Lampung pada 2017. Ridho juga dinilai berhasil membangun kualitas hidup masyarakat dengan mensukeskan program kependudukan dan Keluarga Berencana melalui program Gerbang Desa Sai Bumi Ruwa Jurai.

    Selain itu, alokasi anggaran APBD bidang kependudukan meningkat setiap tahunnya, termasuk pula keberhasilan mengembangkan program kampung KB secara holistik sehingga tercapainya peningkatan TFR 2,2% dan pencapaian peserta KB baru sebesar 82,56%.

    Penyerahan penghargaan berlangsung meriah karena juga dilakukan Halal Bi Halal dalam nuansa Idul Fitri. Juga terdapat sejumlah kategori yang juga berhasil diraih oleh sejumlah kepala daerah lainnya di Indonesia. Menko Puan Maharani mengatakan pemberian penghargaan tersebut sudah melalui rangkaian penilaian yang dilakukan oleh Tim, sebelum dituangkan dalam Keputusan Presiden. “Penilaian terdiri dari dua aspek hubungan penduduk dan aspek capaian program, serta konsensi di program lapangan.

    Penghargaan yang diberikan, ujar Puan, pertama satyalencana pembangunan untuk 21 Gubernur, Bupati dan Walikota. Kemudian, Satyalencana Wira Karya untuk 2 instansi, Manggala Karya Kencana untuk 74 Gubernur, Wallota dan Bupati dan PKK. Juga ada Wira Karya Kenncara untuk 4 profesi, Dharma Karya Kencana untuk 17 mitra kerja BKKBN dan Cipta Karya Kencana  untuk 2 mitra kerja BKKBN. “Atas nama pemerintah Republik Indonesia saya mengucapkan selamat kepada saudara-saudara semua atas diraihnya penghargaan ini. Hari ini hari berbahagia setelah kita baru saja menyelesaikan Pilkada Serentak yang meliputi 171 daerah. Alhamdulillah para kepala daerah sudah banyak yang hadir di sini. Artinya, Pilkada harus membuat kita tetap bersatu. Kepala Daerah tetap mensukseskan program-program nasional,” ujar Puan.

    Untuk Provinsi Lampung penghargaan juga diraih Bupati Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara. Gubernur Ridho termasuk salah satu yang berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut karena dalam pemerintahannya yang berlangsung 3,5 tahun sudah bisa memberikan banyak kemajuan terhadap persoalan kependudukan di Provinsi Lampung.

    Kepala BKKBN Lampung Uliatina Meiti mengatakan saat ini di Lampung, rata-rata ibu yang melahirkan mempunyai anak dengan indeks 2,7 menjadi 2,3 (tahun 2017). Artinya, terjadi penurunan kelahiran. “Gubernur Ridho mampu mengendalikan pertumbuhan penduduk. Ini ada progres yang cukup signifikan. Gubernur juga mampu mengkoordinasikan kerja sama dengan linats sektor termasuk BKKBN,” kata Meiti. Meiti juga menyebut, selain Gubernur, Ibu Yustin Ficardo juga memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk.

    Meiti juga memuji koordinasi yang dilakukan Gubernur Ridho yang menggerakkan program pengentasan kemiskinan, termasuk pula pelayanan ke masyarakat, mulai dari pinggiran sesuai dengan visi Nawacita Presiden Joko Widodo.”Gubernur benar-benar concern terhadap kependudukan. Ini alasan diraihnya penghargaan ini,” tambah Meiti.

    Seperti diketahui, program Gubernur di bidang kependudukan di antaranya program KBPK, Kependudukan Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga di Provinsi Lampung. Program ini sudah tertuang dalam RPJMD.Perhatian Gubernur terhadap masalah kependudukan telah membuat peningkatanh signifikan terhadap pendapatan per kapita masyarakat, Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan upaya mengatasi angka pengangguran. (Humas Prov)

  • Gubernur Ridho Gelontorkan Rp 6,35 Miliar Untuk Kuliah Gratis Anak Petani di Polinela

    Gubernur Ridho Gelontorkan Rp 6,35 Miliar Untuk Kuliah Gratis Anak Petani di Polinela

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menggelontorkan beasiswa Pemerintah Provinsi Lampung sebesar Rp6,35 miliar bagi 254 mahasiswa Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Penyerahan beasiswa secara simbolis dilakukan Gubernur di Gedung Serba Guna Polinela, Selasa (26/6/2018).

    Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengatakan  pemberian beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan askes pendidikan bagi masyarakat Lampung khususnya anak petani. “Ke depan, program ini akan terus berjalan bahkan diperbesar jumlahnya 150 hingga 200 anak untuk setiap angkatan. Tujuannya agar anak para petani dapat memperoleh ilmu di bidang pertanian sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Gubernur.

    Bukan hanya itu, Gubernur juga mengatakan bahwa sektor pertanian Provinsi Lampung telah mengalami kemajuan yang signifikan hal tersbeut terlihat dari meningkatkan indeks pertanian dari 1,6 menjadi 2,1. Juga bertambahnya luas lahan sawah menjadi 31.2014 ha dan Provinsi Lampung berhasil meraih rangking 4 suprplus padi. “Hal tersebut menandakan jika ke depan pertanian Lampung akan lebih baik lagi karena ketika kita bisa mengangkat sektor pertanian lebih jadi sekahtera disitulah hidup masyarakat bisa jadi lebih sejahtera,” ujar Gubernur.

    Ridho optimistis jika sektor pertanian Lampung mampu bersaing secara nasional dan internasional dengan melakukan berbagai inovasi seperti memperbaiki jalam usaha tani untuk menekan biaya transportasi yang tinggi, dan memperbanyak sumber daya air serta memperbaiki irigasi tersier. Gubernur juga menargetkan terjadinya peningkatan nilai tambah hasil pertanian sehingga petani Lampung bisa bersaing dengan Negara lain, seperti Thailand.

    Sementara itu, Direktur Polinela Sarono mengatakan pemberian beasiswa kepada anak Lampung adalah salah satu perhatian Gubernur untuk memajukan sektor pertanian. Hal senada diungkapkan pula oleh Ketua TP4K Provinsi Lampung Joko Umar Said yang mengatakan jika minat masyarakat untuk menempuh pendidikan di Polinela semakin meningkat dari tahun ke tahun. Ia mengungkapkan di Era pemerintahan Gubernur Ridho penerima beasiswa semakin meningkat, dari 100 menjadi 125 orang pertahun.

    Menurut Joko, siswa yang memperoleh beasiswa sudah berdasarkan seleksi yang dilakukan pihaknya dengan melihat prestasi akademik yang diraih mahasiswa. “Mahasiswa yang dapat beasiswa ini karena berprestasi secara akademik, selain itu juga mereka juga berasal dari keluarga belum mampu dan anak-anak petani,” ujar mantan Wakil Gubernur Lampung ini. (Humas Prov).

  • Gubernur Kunjungi PLN Wilayah Lampung Ingatkan Lampung Terang 2019

    Gubernur Kunjungi PLN Wilayah Lampung Ingatkan Lampung Terang 2019

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo terus mendorong program Lampung terang di Provinsi Lampung. Hal tersebut disampaikan Gubernur dalam acara kunjungan kerja ke kantor PLN Lampung, Bandar Lampung, Senin (26/6/2018).

    “Saya selaku Gubernur Lampung dan Pemerintah Provinsi Lampung akan selalu berada di belakang dan di samping kalian, dan apabila dibutuhkan saya akan berada di depan kalian. Hal ini untuk mewujudkan Lampung terang guna mendorong Lampung maju dan sejahtera,” ujar Gubernur Ridho.

    Ridho juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada PLN Lampung karena terus bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan program Lampung terang 2019. “Dalam masa cuti saya kemarin, sangat banyak masyarakat yang berterimakasih kepada Gubernur Lampung bahwa daerahnya telah teraliri listrik. Untuk itu, saya sangat berterimakasih kepada PLN Lampung yang telah mendukung Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan Lampung terang 2019,” jelas Gubernur Ridho.

    Sejauh ini, PLN Lampung telah bekerja secara profesional dan sangat membantu Pemprov Lampung, sehingga Pemprov Lampung meraih kepercayaan dari masyarakat Lampung. “Ini sangat berarti bagi saya selaku Gubernur Lampung. Bahwa di lapangan Bapak dan Ibu telah memberikan arti pembangunan yang positif dalam mendukung program Lampung terang. Hal ini tentu sangat berarti bagi masyarakat Lampung,” ujar Gubernur.

    Lebih lanjut, Ridho menilai keberhasilan PLN Lampung juga merupakan keberhasilan Pemerintah Provinsi Lampung. “Bagaimana kita mampu membangun SDM Lampung, kalau tidak teraliri listrik. Keberhasilan PLN Lampung juga keberhasilan pembangunan Lampung. Maka saya selaku Gubernur Lampung dan Wakil Pemerintah Pusat,  dengan kewenangan dan kemampuan saya akan terus mendorong dan membuka jalan untuk Lampung terang 2019,” jelasnya.

    Lebih dari itu, Gubernur menuturkan bahwa listrik adalah hal yang paling utama ketimbang infrastruktur lainnya. Kemajuan Provinsi Lampung sangat bergantung dengan PLN lampung. Hal itu juga akan semakin meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Lampung.

    Dalam kesempatan itu, GM PLN Distribusi Lampung Julita Indah menjelaskan Lampung memiliki pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal itu tentu membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder, terutama Pemerintah Provinsi Lampung.  Julita juga berterimakasih karena Gubernur Ridho telah berkunjung dan bersilaturahmi dengan PLN Lampung.

    Sementara itu, terkait Lampung Terang 2019, Manager PLN UPPK Lampung, I Gede Adhi Wiratma, menjelaskan dalam mendukung Lampung terang 2019, PLN Lampung di tahun 2017 membangun di 95 desa dan telah beroperasi sebanyak 81. Lalu, di tahun 2018 telah mengoperasikan di 14 desa. “Masih terdapat beberapa desa yang belum menikmati listrik PLN yang tersebar di sebagian besar Mesuji dan Tulang Bawang, serta di beberapa titik di Tanggamus, Pesisir Barat dan Lampung Barat,” jelasnya.  Ia menuturkan terdapat beberapa tantangan dalam pemasangan arus listrik seperti sulit mobilisasi material saat kontruksi dan mobilisasi operasional, serta sebaran lokasi gardu yang tidak merata,” jelasnya. (Humas Prov)

  • Gubernur Serahkan Hibah Tanah 150 Ha Untuk Pengembangan Fakultas Pertanian Unila

    Gubernur Serahkan Hibah Tanah 150 Ha Untuk Pengembangan Fakultas Pertanian Unila

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo menyerahkan hibah tanah seluas 150 Hektare untuk Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) dalam Acara Serah Terima di Aula Fakultas Pertanian Unila, Selasa (26/6/2018). Penyerahan hibah ini juga ditandai dengan pendatanganan Perjanjian Hibah Daerah dan Berita Acara Serah Terima yang dilakukan Pj. Sekdaprov Lampung Hamartoni Ahadis dengan disaksikan Gubernur.

    Penyerahan diterima langsung oleb Rektor Unila Hasriadi Mat Akin. Hibah lahan ini merupakan langkah awal Pemprov mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi tantangan kemajuan dunia yang semakin cepat, “Yang kita lakukan hari ini adalah langkah awal dalam mempersiapkan SDM Lampung dala Menghadapi tantangan kedepan semakin kompleks,” ujar Gubernur Ridho usai penandatangan hibah.

    Ia mengatakan hibah lahan ini bukan hanya bentuk kepedulian pemerintah terhadap dunia pendidikan Lampung tapi juga mengantisipasi kekhawatiran pemerintah terhadap nasib generasi muda Lampung menghadapi berbagai tantangan dan persaingan yang begitu ketat dewasa ini. Seperti cepatnya kemajuan pembangunan yang tengah masif dilakukan baik oleh Pemprov Lampung ataupun Pemerintah Pusat.

    Menurut Gubernur, Pemprov punya kewajiban moral untuk menbangun SDM, karena hakekat pembangun adalah membangun manusia seutuhnya, bukan membangun jalan tol sebanyak-banyaknya. Di sinilah peran Unila sangat dibutuhkan untuk bersama-sama dengan Pemprov membentuk generasi penerus yang akan melanjutkan pembangunan tingkat estafet pembangunan. “Kita ingin menjadikan Lampung menjadi provinsi yang menompang pembangunan SDM dan menjadi daerah pendidikan, Agar putrra derah Lampung dapta menjadi tuan rumah ditanah sendiri dengan menyiapkan pendidikannya,” ungkap Gubernur.

    Usai diserahkannya lahan ini, langkah selajuntnya adalah menyiapkan pembangunan gedung kampus. Oleh sebab itu, Gubernur memberikan dukungan kebijakan khususnya untuk meningkatkan koordinasi Pusat dan Daerah sehingga menjadi perhatian khusus dari Prisiden, Wakil Presiden, Bappenas juga Kementerian Ristek dan Dikti untuk menyiapkan kampus di Lampung. Diharapkan Lampung bisa menjadi center of exelent di bidang pendidikan.

    Gubernur menargetkan Lampung harus dijadikan sebagai pusat pendidikan. “Ke depan targetnya bagaimana Lampung bisa menyaingi Bandung sebagai pusat pendidkna bahkan terbaik di Wilayah Asia Tenggara,” ujarnya.

    Sementara itu, Rektor Unila Harsriadi Mat Akin mengungkapkan hibah lahan seluas 150 ha yang berada di kawasan Pusat Pemerintahan Kota Baru Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan ini adalah wujud nyata kepedulian Gubenur terhadap pengembangan Kampus Unila. Dalam kesempatan tersebut, Ia juga mengungkapkan sejumlah prioritas pembangunan Unila untuk mengajar target 10 besar Universitas terbaik di Indonesia. (Humas Prov)

  • Gubernur Lampung: Bupati Mesuji Khamami Adalah Bupati Terbaik Provinsi Lampung

    Gubernur Lampung: Bupati Mesuji Khamami Adalah Bupati Terbaik Provinsi Lampung

    Mesuji (SL) – Pasca cuti dan kembali menjabat sebagai Gubernur Lampung Ridho Ficardo, melakukan kunjungan kerja (kunker) di Bumi Ragab Begawe Caram (Mesuji) dalam rangka halal bihalal bersama masyarakat Mesuji di Taman Keanekaragaman Hayati (kehati) di Kecamatan Tanjung Raya, Minggu (24/06/18).

    Dalam sambutannya, Gubernur Lampung Ridho Ficardo menilai, Bupati Mesuji Khamami adalah Bupati Terbaik se- Provinsi Lampung. Hal ini karena menurutnya, kebijakan Khamami sangat pro-rakyat dan berhasil membangun banyak insfrastruktur meski dengan APBD kabupaten yang kecil.

    “Mesuji beruntung dipimpin oleh Khamami, dia sangat pro rakyat, hanya Mesuji Kabupaten atau kota se- Provinsi Lampung yang menggelontorkan program Rastrada untuk 6000 Masyarakat kurang mampu. Dan ini saya bingung, kok cuma tiga milyar untuk bangun Gedung sebesar ini. Saya musti belajar dengannya, walau APBD kecil tapi bisa berbuat banyak. Rasanya, kalau seluruh Bupati kayak Khamami, pasti saya dapat santai bekerja. Bupati Khamami adalah Bupati terbaik se- Lampung”, ujar Ridho Ficardo.

    Gubernur juga menjelaskan, program pembangunan Pemprov Lampung yang sedang berjalan dan pada masa mendatang untuk Kabupaten Mesuji. “Jalan Provinsi dari Simpang Pematang sampai Wiralaga beberapa bulan lagi akan selesai dibangun rigid beton setebal 30 cm, total anggarannya sebesar Rp 210 Milyar. Setelah ini ke depan jalan desa akan kami bangun, terutama jalan usaha tani. Silahkan usulkan ke kami (Pemprov) ya para Kades,”jelasnya.

    Tak hanya itu, pembangunan sumur bor, peningkatan saluran irigasi pertanian, dan pembangunan Sumber Daya Manusia melalui program beasiswa akan menjadi prioritas pembangunan Pemprov Lampung ke depan.

    Di kesempatan tersebut pula Gubernur Lampung langsung membagikan Kartu Rastrada kepada 6000 Masyarakat tidak mampu. Program Beras Sejahtera Daerah (Rastrada) anggarannya berasal dari APBD Kabupaten Mesuji. Satu keluarga penerima bantuan, satu bulannya mendapatkan beras 10 kg. (Nara)

  • Yang Bangun Tol Lampung Bukan Ridho?

    Yang Bangun Tol Lampung Bukan Ridho?

    Oleh : M Furqon

    SEJAK sekitar tiga tahun silam, pemerintah memulai pembangunan Jalan Tol Tans Sumatera (JTTS). Jalan bebas hambatan yang membentang dari Lampung hingga Aceh Darussalam. Khusus di Provinsi Lampung, JTTS akan dibangun sepanjang sekitar 250 km dari Bakauheni Lampung Selatan hingga Mesuji, kabupaten yang berbatasan Sumatera Selatan.

    Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, dalam setiap kesempatan bertemu masyarakat, selalu membanggakan pembangunan jalan tol sebagai bukti kerjanya selama sekitar tiga tahun memimpin Lampung. Bahkan, proyek bernilai triliuan rupiah itu, menjadi andalan saat kampanye pilgub.

    Sepintas tidak ada yang keliru dengan apa yang disampaikan Calon Petahana Gubernur Lampung nomor urut satu itu. Dan, mungkin saja banyak masyarakat Lampung yang percaya dengan apa yang diucapkan Ridho saat berkampanye. Apalagi, proyek pembangunan jalan itu berlangsung pada saat Ridho menjabat sebagai Gubernur Lampung bersama wakil gubernur Bachtiar Basri.

    Padahal, jelas, pembangunan jalan tol di Lampung — bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera– adalah proyek pemerintah pusat yang akan `membelah` Pulau Sumatera dari Lampung hingga Aceh. Untuk Tol Lampung, pembangunannya dimulai sejak 2015 yang terbagi menjadi sembilan bagian. Seluruh pembangunan tol Lampung dari Bakauheni sampai Mesuji ditargetkan selesai pada 2019.

    Pemerintah menugaskan badan usaha milik negara (BUMN) PT Hutama Karya (Persero) sebagai kontraktor proyek tol Lampung. Pembangunannya dimulai dari ruas tol Bakauheni (Lampung Selatan) sampai Terbanggibesar (Lampung Tengah).

    Proyek ini mendapatkan pinjaman kredit Rp8,067 triliun dari tujuh bank yakni Bank Mandiri, BNI, BCA, Bank CIMB Niaga, Bank Maybank Indonesia, Bank Permata, dan Bank ICBC Indonesia. Tetapi, bukankah ada peran pemerintah daerah? Tentu, ada. Terutama daerah yang wilayahnya terkena proyek jalan tol. Peran itu misalnya, dalam proses pembebasan lahan, yang mau tidak mau, harus melibatkan aparatur di daerah, mulai dari provinsi hingga ketua RT.

    Namun, bukan berarti mega proyek pembangunan jalan berbayar itu hasil kerja pemerintah daerah, provinisi maupun kabupaten/kota. Karena keterlibatan aparatur pemerintah di daerah merupakan kewajiban untuk menyukseskan proyek pemerintah pusat. Artinya, siapa pun gubernur dan bupatinya, bahkan siapa pun lurah dan RT-nya, proyek serupa di daerah akan tetap berjalan.

    Sebenarnya, gubernur sebagai pemimpin tertinggi di provinsi, memiliki peluang terhadap setiap proyek pemerintah pusat di daerah agar bisa memberikan manfaat besar bagi daerah dan rakyatnya. Misalnya terhadap proyek pembangunan jalan tol. Pemerintah daerah dapat meminta kepada pemerintah pusat agar ikutberperan dengan menjadi bagian dari pemilik perusahaan pengelola jalan tol.

    Dengan demikian, pemerintah daerah akan memperoleh tambahan PAD (pendapatan asli daerah) yang berasal dari pembagian hasil perusahaan pengelola jalan bebas hambatan itu. Dan, celakanya, hingga kini belum diketahui apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi Lampung agar meperoleh manfaat maksimal dari pembangunan jalan tol.

    Padahal, pembangunan jalan tol juga memiliki dampak negatif. Misalnya, bisnis masyarakat di sepanjang jalan lintas tengah dan lintas timur, terancam gulung-tikar. Karena konsumen andalan mereka selama ini, nanti tak lagi lewat di kedua jalan lintas Sumatera itu.

    Dengan demikian, jika pemerintah daerah hanya bisa `pasrah` terhadap keberadaan proyek jalan tol, maka harus siap untuk tidak mendapatkan manfaat apa-apa kecuali, misalnya, kebanggaan ada jalan bebas hambatan.

    Atau, sebatas memberikan kenikmatan pemilik mobil yang tidak perlu lagi bermacet-ria di jalan Bandarjaya, Lampung Tengah. Tentu, manfaat itu tidak sebanding dengan bisnis rakyat Lampung di sepanjang jalan lintas tengah dan timur Sumatera yang terancam mati. (m.furqon).

    Penulis adalah jurnalis seior di Bandar Lampung

  • Absen Undangan Polda, Ridho Kumpulkan ASN TK Hingga SMP di Mesuji

    Absen Undangan Polda, Ridho Kumpulkan ASN TK Hingga SMP di Mesuji

    Mesuji (SL) – Absen dalam undangan Istighosah dan Doa Bersama Kepolisian Daerah Lampung, Gubernur Petahana M Ridho Ficardo mengumpulkan guru TK, SD, hingga SMP di Kabupaten Mesuji, Minggu, 24 Juni 2018.

    Pengumpulan tersebut diduga untuk mengarahkan para ASN maupun tenaga pendidik untuk memilihnya pada 27 Juni 2018. Kembalinya, Ridho sebagai Gubernur Lampung setelah cuti kampanye dan memasuki masa tenang yang berdasarkan aturan tidak boleh melanggar dilakukannya.

    Warga Mesuji, Tria Nani mengatakan bahwa pengumpulan guru baik dari TK, SD maupun SMP di Mesuji memang dilakukannya. “Saya tahunya seperti itu dikumpulin (guru) tapi carik sama RT juga ikut dikumpulkan,” ucap dia Minggu, 24 Juni 2018.

    Menurutnya, pengumpulan juga untuk membagikan rastrada. “Katanya bagiin Rastrada itu yang untuk warga miskin,” tuturnya.

    Dalam undangan juga tertera bahwa seluruh ASN maupun non ASN diwajibkan hadir. Gedung Serba Guna Taman Kehati yang menjadi lokasi kegiatan, penuh oleh kehadiran ASN dan non ASN yang hadir.

    Acara yang dikemas dalam halalbihalal bersama Gubernur Lampung M Ridho Ficardo ini juga dibagikan Kartu Rastrada yang dilakukan oleh Bupati Mesuji Khamamik. Ridho memanfaatkan kekuasaannya sebagai Gubernur Lampung untuk mengumpulkan serta memobilisasi jelang pencoblosan yang tinggal 3 hari lagi.

    Usai acara Ridho melakukan foto bersama dengan ASN maupun non ASN yang hadir dan mengacungkan simbol satu sebagai nomor urutnya. Hal tersebut juga diikuti oleh ASN maupun non ASN yang hadir.

    Dalam kesempatan itu, M.Ridho Ficardo mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh masyarakat yang memadati GSG Kehati. ”Semoga amal ibadah yang kita laksanakan selama bulan Ramadan senantiasa mendapat pahala serta ridho Allah SWT,” ujarnya.

    Bupati Khamamik menyempatkan membagikan kartu beras sejahtera daerah (Rastrada) kepada 6000 KK.

  • Lampura Bangkit Bersama Ridho Berbakti Bersatu Bangun Lampung

    Lampura Bangkit Bersama Ridho Berbakti Bersatu Bangun Lampung

    Lampung Utara (SL) – Meski guyuran hujan tak henti mengiringi Halal bi Halal yang dilaksanakan Tim Lampura Bangkit bersama Tim Ridho Berbakti, Jum’at, (22/06/2018), di lapangan Pasar Senin, Negara Ratu, Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara, ribuan warga setempat tak bergeming dan tetap antusias mengikuti gelaran kegiatan dimaksud.

    Dalam kesempatan tersebut, M. Yusrizal, Juru Kampanye Ridho Berbakti, menyampaikan, Provinsi Lampung saat ini dipimpin oleh Gubernur dan Wakil Gubernur yang amanah.

    “Di masa kepemimpinan Gubernur Ridho Ficardo bersama Wakil Gubernur Bachtiar Basri, Prov. Lampung telah membuktikan diri sebagai salah satu provinsi terdepan secara nasional. Hal ini dengan berbagai bukti nyata yang telah dihasilkannya,” papar M. Yusrizal, yang juga Calon Wakil Bupati Lampung Utara dengan nomor urut 1 (satu) ini, dihadapan warga.

    Dijelaskannya hasil kerja nyata yang telah diperbuat oleh pasangan Calon Gubernur Lampung Petahana, M. Ridho Ficardo bersama Calon Wakil Gubernur Petahana, Bachtiar Basri, diantaranya Bandar Udara Radin Inten saat ini telah menjadi bandara internasional dan embarkasi haji. Selain itu, Prov. Lampung juga telah memiliki ruas jalan tol terpanjang di Indonesia.

    “Dengan terwujudnya Bandara Radin Inten sebagai bandara internasional dan juga embarkasi haji membuktikan jika M. Ridho Ficardo bersama Bachtiar Basri tidak hanya piawai dalam mewujudkan program yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum, namun juga sosok keduanya tetap solid dalam membangun Prov. Lampung dan harmonis dalam menjalankan hubungan silaturahmi,” papar M. Yusrizal.

    Sementara itu, Juru Kampanye Lampura Bangkit, Dedy Andrianto, menegaskan, pembangunan di Kabupaten Lampung Utara harus sinergis dengan pembangunan yang ada di Provinsi Lampung.

    “Bersama Lampura Bangkit, di masa mendatang pembangunan di segala sektor yang ada di Kabupaten Lampung Utara harus selaras dengan pemerintahan di Provinsi Lampung. Hal ini guna sinkronisasi tatakelola pemerintahan serta menciptakan kondusifitas pembangunan segala sektor yang hasilnya langsung bersentuhan dengan masyarakat, khususnya di Kabupaten Lampung Utara,” tegas Dedy Andrianto, yang juga Ketua DPK PKPI Kab. Lampura ini.

    Dikatakannya, keterpurukan pembangunan dan tatakelola pemerintahan Kab. Lampura saat ini disebabkan adanya disharmonisasi antara simbol kepemimpinan di Pemkab. Lampura dengan kepemimpinan di Pemprov. Lampung.

    “Saya menilai, di era kepemimpinan saat ini, Pemkab. Lampura tidak menjalin hubungan yang harmonis dengan Pemprov. Lampung. Banyak kebijakan yang dihasilkan oleh pemimpin saat ini, bertolak-belakang dengan kebijakan pemerintah provinsi. Sehingga hasilnya, masyarakat di Kab. Lampura mendapat imbas dari kebijakan-kebijakan pemimpin saat ini yang tidak berpihak kepada masyarakat,” papar Dedy Andrianto.

    Dirinya mencontohkan, kegagalan administratif dan kekacauan birokrasi saat ini menjadi pemicu munculnya berbagai hutang-hutang yang menjadi beban Pemkab. Lampura.

    “Perencanaan yang tidak terukur menyebabkan Kabupaten Lampung Utara menjadi ‘sakit’, roda perekonomian dan tatakelola pemerintahan terpuruk. Untuk itu, Lampura Bangkit bersama Ridho Berbakti komitmen untuk menata Kab. Lampura dari keterpurukan yang dihasilkan oleh kepemimpinan di era saat ini. Lampura harus bangkit kembali mengikuti keberhasilan Provinsi Lampung di kancah nasional bahkan internasional,” paparnya. (ardi)