Tag: M Ridho Fichardo

  • Di Desa Sukosari Ridho Janjikan Satu Tahun Ke Depan Seluruh Jalan Provinsi Lampung Mulus

    Di Desa Sukosari Ridho Janjikan Satu Tahun Ke Depan Seluruh Jalan Provinsi Lampung Mulus

    Lampung Tengah (SL) – Calon Gubernur Lampung Petahana Muhammad Ridho Ficardo kunjungi warga Desa Sukosari, Kecamatan Kalirejo, Senin (11/6) sore. Disana Ridho mendapat sambutan hangat dari hampir seribuan masyarakat yang hadir.

    Bahkan 40 Gabungan kelompok tani (Gapoktan) dari Kalirejo menyerahkan surat pernyataan dukungan kepada M.Ridho Ficardo dan siap memenangkan pasangan nomor urut satu Ridho-Bachtiar pada tanggal 27 juni mendatang.

    Pada kesempatan tersebut masyarakat mengucapkan banyak terimakasih kepada Ridho Ficardo, karena telah memperbaiki ruas jalan kalirejo pringsewu. Dengan diperbaikinya jalan tersebut masyarakat merasakan betul peran pemerintah dalam mensejahterakan masyarakatnya.

    Supardi (56) salah satu warga desa sukosari mengatakan meskipun masih ada kendala dengan belum baiknya jalan desa, namun jalan provinsi sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat.

    “Kami warga kalirejo sangat berterimakasih dengan pak gubernur (non-aktif) yang sudah memperbaiki ruas jalan Kalirejo – Pringsewu. Kami warga tidak lagi kesulitan jika mau kemana-mana. Insya Allah tanggal 27 juni besok warga kalirejo pasti pilih paslon nomor 1,” ungkapnya.

    Sementara itu Bowo (38) warga desa sukosari lainnya menyatakan bahwa kecamatan Kalirejo masih kekurangan samsat.

    “Alhamdulillah pembangunan di jaman Pak Ridho sudah cukup maju, kami warga disini tidak minta lain-lain, cuma minta agar ada samsat disini. Supaya warga kalau mau bayar pajak nggak kejauhan, minimal perwakilannya,” harapnya.

    Menanggapi hal tersebut, M.Ridho Ficardo menyatakan akan segera berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait begitu dirinya selesai masa cuti pilkada.

    “Rupanya petani sudah banyak yang sejahtera, sugih-sugih, mau bayar pajak tapi bingung mau kemana. Nanti akan saya kordinasikan dengan pihak terkait. Langsung kita bikinkan samsat, supaya percepatan pembangunan lebih terasa lagi,” kata Ridho.

    Sementara itu mengenai permasalah jalan, Ridho menyatakan satu tahun kedepan akan mulus semua. “Saat ini jalan provinsi sudah hampir semuanya selesai diperbaiki, Insya Allah tahun depan mulus semua. Target berikutnya adalah perbaikan jalan desa, terutama jalan usaha tani,” terang Ridho

    Mengakhiri kunjungan tersebut Ridho Ficardo juga menyampaikan salam hormat kepada warga masyarakat yang belum berkesempatan hadir hari ini. “Saya mohon bantuan doa restu dan dukungan dari bapak-ibu semua, juga mohon agar disampaikan kepada saudara-saudara kita yang belum berkesempatan hadir, salam hormat saya, mohon dukungannya agar tanggal 27 juni besok bisa memilih pasangan nomor urut satu, Ridho-Bachtiar,” tutupnya. (rls/*)

  • Ridho Ficardo: Waspadai Cukong Bermata Sipit Dan Berambut Panjang

    Ridho Ficardo: Waspadai Cukong Bermata Sipit Dan Berambut Panjang

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung non aktif, Calon Pertahana Muhammad Ridho Ficardo mengatakan hasil survey elektabilitasnya masih tertinggi dari Cagub lain, dalam pemilihan Gubernur Lampung saat ini, Namun dirinya tidak mau mendahului ketentuan yang berlaku, dan tetap optimalkan Tim untuk berkerja.

    “Meski dari sisi survey elektabilitas kita masih yang tertinggi, tapi kita tidak mau mendahului takdir, saya tetap berharap seluruh tim bekerja keras menggalang dukungan dari masyarakat untuk memastikan kemenangan kita kedepan,” katanya saat menghadiri buka puasa bersama dengan Kapolda Lampung Irjen. Pol. Drs. Suntana, M.Si. serta seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta elemen masyarakat Lampung, Graha Wiyono Siregar Mapolda Lampung, Rabu (6/6/2018) sore.

    Selain itu, Ridho mengingat kondisi saat ini ada semacam gangguan yang dapat mengubah arah suara rakyat dalam memilih pemimpin yang diinginkan. “Saya melihat adanya gangguan dari oknum cukong bermata sipit dan berambut panjang yang berusaha dari awal membeli semua partai, mengarahkan, dan membajak demokrasi,” tegasnya.

    Menurut Ridho, masyarakat Lampung ini sangat plural, terdiri dari berbagai ras dan suku, tidak hanya masyarakat Lampung, suku Jawa ada, Keturunan Bali juga banyak, Tionghoa, India, Batak, dan lain sebagainya. “Jangan sampai hanya mengikuti keinginan satu orang,” katanya.

    Ridho menabhakn jika pernyataannya “mata sipit” yang dilotarkannya kemarin adalah merujuk pasa satu orang, bukan pada golongan tertentu, “Jadi masyarakat jangan salah persepsi. Maksud saya mata sipit berambut panjang, siapa orangnya, saya yakin kita semua sudah tahu. Jadi jangan baper, apa lagi sampai kuper, kalau kuper nanti ditanya ecommerce nggak tahu,” kata Ridho juga mengaku mengapresiasi inisitif Kapolda mengumpulkan semua paslon dalam kegiatan buka puasa bersama`

    Sementara Kapolda Lampung Irjen Suntana menghimbau agar seluruh Paslon Gubernur dapat menjaga keamanan dan kedamaian hingga pemilihan gubernur selesai dilaksanankan. “Menang dan kalah adalah hal yang biasa dalam pemilihan, oleh karenanya saya menghimbau agar semua paslon dapat terua menjaga keamanan dan kedamaian hingga pilgub selesai,” kata Kapolda.

    Sementara, bagi yang menang baiknya merayakan dengan penuh rasa syukur di kediaman masing-masing, tidak perlu turun kejalan sehingga dapat memicu keributan dengan pasangan ataupun pendukung yang kalah. “Sedangkan untuk yang kalah semoga dapat menerimanya dengan lapang dada, tidak perlu melakukan kecurangan-kecurangan ataupun keributan-keributan yang dapat meresahkan masyarakat,” himbaunya. (jun)

  • Sapa Warga Sidomulyo Tim MRF Siapkan Pengobatan Gratis

    Sapa Warga Sidomulyo Tim MRF Siapkan Pengobatan Gratis

    Lampung Selatan (SL) – Muhammad Ridho Ficardo menghadiri kegiatan pemeriksaan kesehatan Gratis yang digelar oleh tim relawan MRF Care dan Laskar Merah Putih di Dusun Sidosari, Desa Sidomulyo, Lampung Selatan, Jumat (8/6) siang.

    Tim Relawan MRF Care secara konsisten selama tiga tahun terakhir selalu berkeliling menggunakan ambulan untuk memberikan layanan kesehatan diseluruh wilayah di Provinsi Lampung.

    Pada kegiatan yang digelar di desa sidomulyo tersebut, MRF Care menyiapkan layanan kesehatan beserta obat-obatan untuk 300 sampai 500 pasien yang akan diobati.

    M.Ridho Ficardo yang berkesempatan melihat langsung antusias masyarakat yang mengantri untuk memperoleh layanan kesehatan berharap agar layanan kesehatan yang diberikan oleh tim relawan MRF Care dapat memberi manfaat bagi masyarakat Lampung

    “Biasanya hanya dikasih laporannya saja, tapi Alhamdulillah hari ini bisa melihat langsung layanan kesehatan yang diberikan tim MRF care bekerjasama dengan Laskar Merah Putih, semoga dapat memberi manfaat untuk bapak-ibu semua, memberikan kesehatan. Kalau kita sehat kan pembangunan bisa berjalan terus, rakyak bisa sejahtera,” papar Ridho.

    Pada kesempatan tersebut, Calon Gubernur nomor urut satu itu menyatakan bahwa selama tiga tahun kepemimpinannya, pembangunan infrastruktur jalan menjadi oerioritas yang utama. Ridho bahkan menganggarkan 50% dari anggaran APBD untuk pembangunan jalan.

    “Saat ini perbaikan jalan provinsi sudah banyak yang diperbaiki, 85% kondisi jalan saat ini dalam kondisi mantap. Kedepan kita tidak hanya akan memperbaiki jalan provinsi, tapi juga jalan usaha tani. Begitu juga dengan jalan desa, meskipun itu merupakan kewenangan kabupaten, bila tidak sanggup akan kita bantu anggarannya,” tegas Ridho.

    Ridho juga menjelaskan, bahwa diakhir tahun 2018 jalan tol trans sumatera akan selesai dibangun. Harapannya dengan adanya jalan Tol yang melintasi langsung kabupaten Lampung selatan dapat membawa manfaat secara langsung kepada masyarakat setempat. Seperti dibukanya kawasan industri yang kemudian juga akan berdampak pada dibukanya lapangan kerja serta pemanfaatan hasil bumi sebagai bahan baku industri.

    Edi Paryoto (48) warga masyarakat Dusun Sidosari menyatakan sangat terbantu dengan adanya layanan kesehatan gratis oleh relawan MRF Care.

    “Terimakasih tim relawan MRF Care, Terimakasih juga kepada pak Ridho atas bantuan kesehatannya. Kami warga sangat terbantu dengan adanya layanan ini. Kami doakan pak Ridho sehat terus sehingga dapat memimpin Lampung sampai tahun 2024 mendatang,” katanya. (red)

  • Aliansi Peduli Lampung Soroti Dugaan “Pelecehan Seksual Dan Dosa-Dosa” Kepemimpinan M. Ridho Ficardo

    Aliansi Peduli Lampung Soroti Dugaan “Pelecehan Seksual Dan Dosa-Dosa” Kepemimpinan M. Ridho Ficardo

    Bandarlampung (SL) – Aliansi Peduli Lampung (Fagas–GLB-GPL-GMBK ) menggelar aksi menuntut kejelasan ihwal dugaan amoral Gubernur Lampung nonaktif M. Ridho Ficardo dengan wanita yang bernama Sinta Melyati yang membuat masyarakat bertanya-tanya akan masalah tersebut.

    Ica meminta DPRD Provinsi Lampung untuk membentuk Pansus, tim pencari fakta (TPF) serta bersinergi dengan Komisi III DPR RI guna mencari kebenaran atas pemberitaan.  Skandal Gubernur Lampung Vs Sinta Melyati.

    “Yang sangat meresahkan masyarakat Lampung,” kata Koordinator Aliansi Peduli Lampung Ica Novita, 7 Juni 2018.

    Selain menyoroti dugaan pelecehan seksual, massa juga mensoalkan ‘dosa-dosa’ kepemimpinan M. Ridho Ficardo, di antaranya, dugaan korupsi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dugaan fee proyek di Dinas Pekerjaan UU Umum, Perumahan Rakyat (PUPR), dan dugaan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Lampung untuk mendukung petahana M. Ridho Ficardo.

    M. Ridho Ficardo yang tak lain Ketua KONI Lampung memegang peranan penuh dalam menentukan kebijakan besaran anggaran KONI, anggaran besar sementara prestasi olahraga Lampung belum maksimal. Yang lebih memprihatinkan kata dia, anggaran KONI tahun 2016 sebesar Rp 55 miliar pernah ditangani Kejati Lampung. Namun kelanjutan pemeriksaan perkara ini belum jelas. “Kasus KONI yang ditengarai merugikan negara masih mandek atau jalan di tempat,” ujar Ica.

    Ica pun mendesak Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) untuk mengambil alih kasus KONI Lampung agar permasalahan ini terang benderang. Masalah lain kata Ica, dugaan fee proyek di Dinas PUPR Lampung sebesar Rp 14 miliar, yang menyeret nama Mantan Karo Biro Perekonomian Lamping, Farizal Badri Zaini yang berakhir di penjara. “Dalam rekaman yang dimiliki Farizal, terungkap pengumpulan uang fee proyek Dinas Bina Marga diduga atas perintah M. Ridho Ficardo,” kata dia.

    Tak sampai disitu, Ica memaparkan dugaan ketidak netralitas ASN Pemprov Lampung dalam Pilgub ini. Banyak ASN dengan terang-terangan mendukung petahana. “Di antaranya di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Daerah Lampung, di RSUAM dengan dugaan mobilisasi untuk memenangkan jagoannya,l. Padahal sangat jelas dalam UU ASN dilarang berpolitik dan harus netral” ujarnya.

    Ica memaparkan, ada beberapa tuntutan yaitu, meminta agar segera memproses Gubernur Lampung nonaktif M. Ridho Ficardo tentang dugaan pelecehan sexual yang dilakukannya dengan Dinta Melyati, dan mendesak DPRD Provinsi Lampung untuk segera membuat Pansus pencari fakta. Kemudian mendesak KPK agar segera memeriksa M. Ridho Ficardo soal perkara KONI, mendesak aparat penegak hukum untuk meneruskan kasus fee proyek di Dinas PUPR Lampung sebesar Rp 14 miliar, dan mendesak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung untuk segera memeriksa cagub incumbent, M. Ridho Ficardo yang diduga mengarahkan ASN/PNS untuk terlibat langsung dalam politik praktis sebagai pemenangan pemilihan gubernur Lampung, untuk melanjutkan persoalan tersebut ke ranah hukum yang kemudian selanjutnya segera berkoordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), Kementrian Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk selanjutnya ASN bersangkutan diberikan sanksi.

    Diketahui, aksi kali ini digelar di Bundaran Gajah Tugu Adipura Bandarlampung dan dilanjutkan ke DPRD Lampung. (Red)

  • Acong: Pengadilan Akan Jadi Panggung Membuka Skandal Kekerasan Seksual Ridho Ficardo

    Acong: Pengadilan Akan Jadi Panggung Membuka Skandal Kekerasan Seksual Ridho Ficardo

    Bandarlampung (SL) – Persidangan kasus selebaran skandal perselingkuhan Gubernur (non aktif) Lampung, Ridho Ficardo digelar, Rabu (6/6) yang melibatkan tiga aktifis Jaringan Kerakyatan Lampung Isnan Subkhi, Riandes Priantara dan Framdika Firmanda yang menjadi terdakwa.

    Namun pengadilan ini justru akan menjadi ajang pendidikan politik pada rakyat Lampung, bahwa sangat berbahaya memilih seorang pelaku kekerasan seksual dalam Pilkada Lampung 2018 ini.

    Hal ini ditegaskan oleh Joni Fadli (Acong) Ketua Jaringan Kerakyatan Lampung kepada pers, di Bandar Lampung, Kamis (7/6). “Ridho berpikir bisa menutupi skandalnya lewat pengadilan ini. Dia pikir kita akan bungkam. Justru di pengadilan nanti kita akan buka semua bukti perselingkuhan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Ridho terhadap Sinta Melyati,” ujarnya.

    Acong mengatakan bahwa dihadapan pengadilan terhormat hakim bisa menilai sendiri apakah ini black campaign yang tidak berdasarkan fakta atau negative campaign berdasarkan fakta. “Ini bagus buat pembelajaran kita semua. Bahwa kejahatan berupa kekerasan seksual siapapun pelakunya bisa kita lawan. Gubernur Ridho sekalipun akan kita blejeti di sidang ini,” tegasnya.

    Sebelumnya, kasus kampanye negatif (negative campaign) terhadap petahana cagub Lampung M. Ridho Ficardo digelar di Pengadilan Negeri Sukadana, Kabupaten Lampung Timur, Rabu (6/6).

    Agenda sidangnya adalah pembacaan dakwaan dan pemeriksaan saksi untuk tiga terdakwa, Isnan Subkhi, Riandes Priantara dan Framdika Firmanda. Sidang dipimpin hakim Dian Marta yang juga wakil ketua PN Sukadana.

    Isnan, Riandes, dan Framdika disangkakan melanggar Pasal 187 ayat (2) jo Pasal 69 huruf b dan c UU Nomor 10 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 1 tahun 2015 tentang penetapan pemerintah pengganti.
    Kemudian UU nomor 1 tahun 2014 tentang pemilihan gubernur/bupati dan Wali Kota menjadi UU yang unsurnya dengan sengaja melanggar ketentuan larangan pelaksanaan kampanye yaitu menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, calon Gubernur, calon wakil Gubernur, calon Bupati, calon wakil Bupati dan calon Wali Kota, calon wakil Wali Kota, partai politik dan melakukan kampanye berupa menghasut, memfitnah mengadu domba parpol, dan perseorangan atau kelompok masyarakat masih dalam tahap melengkapi administrasi.

    “Adapun saksi yang dihadirkan ada tujuh orang. Dua saksi dari penyidik Polri,” kata Kasi Pidum Kejari Lampung Timur Farid.

    Isnan, Riandes dan Framdika ditangkap oleh Polres Lamtim dalam operasi tangkap tangan tengah menyebarkan selebaran berisi kampanye negatif pada awal Mei 2018 lalu. Penangkapan dilakukan kepolisian atas laporan Panwascam Mataram Baru. Ketiganya kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

    Penyebaran selembaran berisi kampanye negatif oleh ketiga pelaku terjadi di Desa Sumber Gede, Kecamatan Sekampung. Selebaran tersebut berisi fakta kekerasan seksual yang dilakukan cagub Ridho Ficardo pada Sinta Melyati. (Rel)

  • Pidato Kampanye Calon Gubernur Lampung Ridho Sarat Sara

    Pidato Kampanye Calon Gubernur Lampung Ridho Sarat Sara

    Bandarlampung (SL) – Pidato kampanye calon petahana di Sukadana, Lampung Timur menuai kontroversi karena diduga mengandung unsur suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Seharusnya setiap pasangan calon gubernur-wakil gubernur Lampung menghindari isu tersebut.

    “Ini sangat disayangkan, mestinya ucapan-ucapan yang berindikasi atau mengarah pada frase SARA dihapuskan dalam setiap kampanye,” kata pengamat politik Unila Dedy Hermawan, Selasa (5/6/2018).

    Statemen yang dimaksud adalah kata-kata Ridho yang menyinggung soal perjuangan membangun Lampung yang menurut Ridho ada di tangan masyarakat sendiri. “Lampung milik kita, kita yang perjuangkan, kita yang jaga. Supaya Lampung lebih maju di tangan kita, bukan di tangan orang lain, bukan di tangan mata sipit,” kata Ridho saat menutup pidatonya di Lampung Timur.

    “Harusnya, seluruh tim sukses apalagi pasangan calon menghindari kalimat-kalimat tendensius seperti itu. Sinyal-sinyal atau kode-kode seperti ini bisa menimbulkan spekulasi harusnya dihindari,” ujarnya.

    Dosen Fisil Unila itu menganggap, materi kampanye seperti ini  berbahaya bagi kelangsungan proses demokrasi di Lampung. “Isu-isu ini harusnya tidak dijadikan materi kampanye karena dampaknya akan berbahaya buat masyarakat dan menimbulkan konflik,” kata dia.

    Dalam Undang Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pilkada dijelaskan pada Pasal 69 huruf (b) juncto Pasal 187 tentang larangan kampanye dengan materi menghina seseorang, berkaitan dengan agama, suku, ras, golongan.

    Dalam pasal 187 juga tertulis bahwa setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan larangan kampanye ini bisa dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 bulan atau paling lama 18 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp600.000 atau paling banyak Rp6.000.000. (lp/nt)

  • Politikus Partai Demokrat Hartarto Lojaya: Ungkapan Ridho Terkait “Mata Sipit” Tak Bermaksud Rasis

    Politikus Partai Demokrat Hartarto Lojaya: Ungkapan Ridho Terkait “Mata Sipit” Tak Bermaksud Rasis

    Bandarlampung (SL) – Politikus Partai Demokrat yang juga Anggota DPRD Lampung dari Fraksi Demokrat Hartarto Lojaya membela koleganya, M Ridho Ficardo.

    Menurutnya, ungkapan mata sipit yang disampaikan calon petahana saat kampanye di Sukadana, Lampung Timur itu tidak bermaksud rasis.

    Ungkapan ini, kata dia tidak ditujukan kepada semua kaum Tionghoa. Pasalnya, hubungan warga Tionghoa dan Ridho selama ini baik.

    “Bukan maksud Ridho untuk rasis. Sebab hubungan Ridho dengan mata sipit atau warga Tionghoa selama ini cukup baik. Dan Ridho tahu itu,” kata Hartarto, Rabu (6/6).

    Hartarto menjelaskan, hubungan baik itu sudah berlangsung lama. Antara lain saat dia menjadi ketua tim pemenangan Ridho saat maju sebagai Ketua DPD Demokrat Lampung.

    “Dulu ketua Tim pemenangan DPD Demokrat kan saya. Saya mata sipit juga, saya di Demokrat. dan di Pilgub 2014 lalu juga hubungannya baik dengan mata sipit. Jadi ga ada masalah. Gak usah dibesar-besarkan,” tegasnya.

    Hartarto menambahkan, tidak bisa dipungkiri kontribusi suku Tionghoa atau mata sipit sangat besar untuk pembangunan provinsi Lampung.

    “Jika statemen ketua saya itu adalah rasisme maka saya orang pertama yang akan mundur dari partai Demokrat. Sebab partai ini menjunjung asas pluralisme nasionalisme, tetapi itu kan tidak rasis,” pungkasnya. (red)

  • Warga Keturunan Tionghoa di Lampung Sayangkan Sebutan “Mata Sipit” oleh Ridho

    Warga Keturunan Tionghoa di Lampung Sayangkan Sebutan “Mata Sipit” oleh Ridho

    Bandarlampung (SL) – Para pengusaha keturunan Tionghoa, Cines, di Lampung kaget menyayangkan atas ucapan pidato kampanye Calon Gubernur Pertahana M. Ridho Fichardo yang menyebutkan istilah “mata sipit” bahkan terkesan orang orang “mata sipit” di Lampung ini tidak berperan dalam kemajuan di Lampung. “Kami sangat menyayangkan ucapan itu keluar dari orang yang terhormat, dan tokoh di Lampung ini. Tanpa diartikan kami paham yang dimaksud orang “mata sipit” itu siapa.” kata Donni Irawan, salah seorang pengusaha keturunan di Bandar Lampung.

    Menurut Ketua Serikat Media Siber Lampung itu, jika boleh memilih mereka tidak minta dilahirkan dengan “mata sipit”, “Jika boleh milih kami ingin lahir dengan mata belok. Sipit kami ini kehendak tuhan. Seharusnya tidak perlu menyindir dengan sebutan mata sipit. Kenapa tidak langsung tunjuk hidung si A, si B, ” kata mantan anggota DPRD Lampung itu.

    Hal senada diungkapkan Ayung, warga Jalan Yossudarso, Bumi Waras. “Ya kami kaget, dan mau tidak mau tersinggung. Diejek mata sipit, dan disebut tak membangun di Lampung, ” kata Ayung, yang bekerja sebagai buruh itu.

    Ahau, warga Bumi Waras, juga menyesalkan ucapan Calon Gubernur Lampung itu. “Sepertinya tidak sedikit jumlah mata sipit di Lampung ini. dan bohong jika tidak ikut membangun di Lampung. Kami semua patuh hukum, bayar pajak ini dan itu, termasuk usaha yang legal, ” kata Ahau, pengusaha swasta ini.

    Bahkan, kata Ahau, bisa dikatakan geliat ekonomi di Lampung itu ada karena peran orang orang yang di sebut mata sipit. “Kami sejak lahir dan besar di sini, sudah jadi bagian, kok di ejek gitu sih, haiyaa, bisa moyung nanti, ” katanya.

    Asuk, warga Citra Gadren, juga heran dengan ucapan Calon Gubernur itu. “Kami heran juga dengan tudingan tudingan seperti itu. Kenapa bawa bawa mata sipit, Ini bisa menimbulkan penafsiran bisa sara juga, warga jadi ga nyaman, ” kata Asuk.

    Desy, warga Antasari, mengharapkan Calon Gubernur itu mencabut dan meralat ucapannya, dan minta maaf atas ucapan yang mungkin tidak sengaja itu. “Sebagai Tokoh itu yang teladan, bukan asal begitu. Jika ingin menyebut oknum mata sipit, bolehlah, bukan digeneral begitu, siapa juga tahu jika istilah mata sipit itu ya untuk warga kami tinghoa, cines, dan keturunan, ” katanya. (rel)

  • Ini Pernyataan Ridho Terkait Ucapan “Mata SIpit” Yang Jadi Viral

    Ini Pernyataan Ridho Terkait Ucapan “Mata SIpit” Yang Jadi Viral

    Bandarlampung (SL) – Ridho Ficardo menegaskan situasi pilgub Lampung agak berbeda kali ini. Dengan vulgarnya Ridho Paslon No 1 ini mengatakan, ada cukong mata sipit yang berniat membajak demokrasi.

    “Meski dari sisi survey elektabilitas kita masih yang tertinggi, tapi kita tidak mau mendahului takdir, saya tetap berharap seluruh tim bekerja keras menggalang dukungan dari masyarakat untuk memastikan kemenangan kita kedepan,” katanya seusai buka bersama Kapolda Lampung.

    Selain itu, Ridho juga mengapresiasi inisitif pak Kapolda mengumpulkan semua paslon dalam kegiatan buka puasa bersama, mengingat kondisi saat ini ada semacam gangguan yang dapat mengubah arah suara rakyat dalam memilih pemimpin yang diinginkan.

    “Saya melihat adanya gangguan dari oknum cukong bermata sipit dan berambut panjang yang berusaha dari awal membeli semua partai, mengarahkan, dan membajak demokrasi,” tegasnya.

    “Masyarakat Lampung ini sangat plural, terdiri dari berbagai ras dan suku, tidak hanya masyarakat Lampung, suku Jawa ada, keturunan Bali juga banyak, Tionghoa, India, Batak, dan lain sebagainya, jangan sampai hanya mengikuti keinginan satu orang,” paparnya

    Menurut Ridho, pernyataannya tersebut merujuk pasa satu orang, bukan pada golongan tertentu, jadi masyarakat jangan salah persepsi.

    “Siapa orangnya, saya yakin kita semua sudah tahu. Jadi jangan baper, apa lagi sampai kuper, kalau kuper nanti ditanya ecommerce nggak tahu,” pungkas Ridho sambil bercanda. (red)

  • Dihadapan Sekala Brak Kepaksian Pernong M. Ridho Ficardo Merasa Sudah Menang

    Dihadapan Sekala Brak Kepaksian Pernong M. Ridho Ficardo Merasa Sudah Menang

    Bandarlampung (SL) – Calon Gubernur (Cagub) Lampung, Pertahana M.Ridho Ficardo mengklaim dapat dukungan dari seluruh masyarakat Lampung saibatin.  Berdasarkan hasil survei Internal bahwa setiap wilayah Saibatin, elektabilitas ayah tiga anak ini sangat tinggi dan dibanding calon gubernur – wakil gubernur lainnya.

    “Rasanya seperti sudah menang sangking tingginya angka dibanding empat calon lainnya. Bahkan paling rendah diangka 50 persen dan satunya lagi dibagi tiga. Ini sungguh sangat luar biasa. Jadi sangat tampak sekali dukungan dari masyarakat Saibatin, seperti kabupaten Tanggamus, Lambar, Pesibar, Lamsel,” kata Ridho saat bersilaturahmi dan berbuka puasa bersama keluarga besar kerajaan Sekala Brak kepaksian Pernong di GSG Pahoman, Sabtu (26/5).

    Acara tersebut, diawali dengan Tari Sigekh Pengutten dan Gubernur Lampung non aktif periode 2014-2019 tersebut melakukan penyerahan legalitas tim relawan.

    M.Ridho Ficardo mengucapkan terima kasih atas dukungan keluarga besar Saibatin, baik politik, moril dan psikologis terhadap kepemimpinan selama ini dalam memimpin Lampung periode 2014-2019.

    Kendati demikian, petahana nomor urut satu ini mengingatkan kembali bahwa pertarungan ini masih belum selesai. Oleh karena itu, ia meminta agar bersama-sama memaksimal perjuangan dengan mengajak orang-orang terdekat turut serta mencoblos nomor urut satu pada pilgub 2018.

    “Ibarat pertandingan sepak bola, kita sudah memasuki menit ke 80 dengan skor unggul 3-1. Tetapi kalau kita lengah, maka bisa kalah 4-3. Justru, di waktu 10 menit terakhir ini kita harus memaksimalkan perjuangan. Kalau perlu kita unggul 5-1 sampai peluit panjang dibunyikan,”tegasnya.

    Oleh karena itu, ia berharap keluarga besar Lampung Saibatin bisa semaksimal mungkin berjuang bersama – sama untuk memenangi pilgub 2018.

    “Begitu besar dukungan dalam perjuangan pertarungan selama ini dan merupakan suatu hutang budi ke keluarga Saibatin untuk memastikan masa depan dan pembangunan berjalan benar guna kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.

    Sementara itu, Sultan Adat Kepaksian Pernong Kerajaan Sekala Brak ke-23 Edward Syah Pernong menyampaikan bahwa ia bersama Saibatin lima marga berkomitmen untuk mendoakan dan mendukung Ridho Berbakti Jilid II di pilgub 2018.

    “Silaturahmi kita hari ini untuk mendoakan dan mendukung adinda Ridho agar kembali memimpin Lampung untuk periode 2019-2024. Mudah-mudahan doa kita menjadi amanah dari allah ke Ridho untuk mensejahteraan Lampung dan mengentaskan kemiskinan,”ujarnya.

    Ia berharap, keluarga Saibatin lima warga bisa bersama-sama memperjuangan petahana cagub M.Ridho Ficardo adik agar kembali menjadi gubernur Lampung untuk kali kedua.

    “Hal ini semata-mata karena kita sayang dengan Ridho agar kembali meneruskan pembangunan untuk mengentaskan kemiskinan, mensejahterakan masyarakat Lampung,”ucapnya. (TM)