Tag: Mahasiswa

  • Soal Harga Kopra, Mahasiswa Nilai Pemprov Malut Bohongi Masyarakat

    Soal Harga Kopra, Mahasiswa Nilai Pemprov Malut Bohongi Masyarakat

    Maluku (SL) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut), sudah membohongi masyarakat. Pasalnya, Pemprov beberapa waktu lalu melalui Sekretaris Daerah Mubdin Hi Rajab berjanji akan menaikan harga kopra pada Senin (26/11/2018) hari ini. Namun, hingga hari ini tidak ada tanda-tanda realisasi janji tersebut. Bahkan Pemprov Malut hanya bisa berjanji kembali.

    Wakil Gubernur Maluku Utara, M Natsir Thaib menyampaikan, akan menindak lanjuti tuntutan massa aksi untuk segera mencari solusi menaikkan harga kopra. “Pemprov dan Pemkab/pemkot tentunya memiliki itikad baik, untuk segera menyelesaikan agar kopra ini kembali naik. Bahkan untuk harga sendiri Pemprov masih melakukan survei ke Surabaya dan Bitung,” ungkap wakil gubernur, M Natsir Thaib, di hadapan massa aksi, Senin (26/11/2018) sore tadi.

    Kata dia, hari ini Pemprov bersama Forkopimda serta para wali kota dan petani kopra, lagi mencari solusi. Sebab dalam waktu tidak terlalu lama akan mengambil langkah mengatasi masalah turunnya harga kopra. “Dalam waktu dekat akan mengunjungi pabrik di Sulawesi dan Surabaya, mencari bantuan untuk menstabilkan harga berdasarkan aturan serta sistem penerapan tata niaga kopra sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari,” katanya.

    Dikatakan, tim tekah dibentuk sehingga diharapkan kepada masyarakat untuk memberikan waktu pada tim guna melakukan pekerjaan sesuai SOP, serta  mengkaji masalah kopra agar melahirkan peraturan daerah tentang  tata niaga kopra. Bahkan, lanjut dia, di 2019 Pemprov  berupaya agar membangun industri kelapa terpadu dipusatkan di kabupaten Halut dan Halbar, sehingga dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat.

    Terpisah,  Korlap PMII se-Malut, Fitra Booko menyampaikan, sebagai Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) tentunya sangat kecewa dengan janji Pemprov yang tidak menepati janjinya. “Bahwa hari ini Kopra harus naik, tapi fakta masih dibentuk tim untuk mengkaji, maka PMII tetap melakukan aksi bahkan akan memboikot seluruh aktivitas Pemprov yang ada di Ternate,” jelas, Fitra.

    Menurutnya, sesuai investigasi PMII dibeberapa daerah seperti Halut, Halbar, Haltim dan Tikep, harga kopra di bawah rata-rata 3.000 sampai 4.000/kg sehingga PMII melalui kajian menawarkan harga yang harus distandarisasi Pemprov minimal Rp 5.000. Dan itu sudah disetujui para petani. “Para petani mereka sangat setuju, jika harga kopra naik diangka Rp. 5.000 perkilo,” tutur dia.

    Sementara, massa aksi mendesak agar gubernur segera mencopot Sekertaris Daerah, Muabdin Hi Rajab, Kepala Dinas Pangan Saiful Turuy dan Kepala Dinas Pertanian Idham, karena telah melakukan pembohong kepada masyarakat Malut.

  • Polresta Bandarlampung Dalami Kasus Penganiayaan Mahasiswa UBL

    Polresta Bandarlampung Dalami Kasus Penganiayaan Mahasiswa UBL

    Bandarlampung (SL) – Satreskrim Polresta Bandarlampung Dalami Penganiayaan mahasiswa Universitas Bandar Lampung (UBL) yang maengakibatkan Anangga Prabowo Saputro luka-luka. Saksi-saksi yang terekam dalam kamera CCTV telah dimintai keterangan untuk melangkapi berkas gelar perkara.

    Inilah cuplikan gambar rekaman kamera CCTV yang beredar di media sosial beberapa hari lalu. Terlihat Anangga yang mengenakan kemeja coklat muda terlibat adu mulut dengan rekannya yang mengenakan kaos  biru dongker.

    Saat akan dilerai oleh rekan lainnya, pelaku yang tadi terlibat adu mulut dengan Anangga dengan cepat melayangkan tinju yang membuat pelipis korban mengeluarkan darah.

    Lalu, Anangga melapor ke Mapolresta Bandarlampung, berdasarkan surat tanda bukti laporan dengan nomor LP/ B/ 3629/ IX/ 2018/ LPG/ Resta Balam tertulis bahwa korban Anangga Prabowo Saputro dikeroyok pada Kamis tanggal 13 september  2018 pukul 13.00 wib di kampus UBL. Korban pun telah melakukan tes visum.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung, Kompol Harto Agung Cahyono  menjelaskan, kasus dugaan penganiayaan kini telah didalami oleh penyidik jatanras Satreskrim Polresta Bandarlampung, sudah ada beberapa saksi yang telah kita panggil, surat pemberitahuan hasil penyelidikan segera dikirimkan ke korban.

    Selanjutnya, Polresta Bandarlampung akan berkordinasi dengan pihak Universitas Bandar Lampung guna penyelidikan lebih lanjut. (fs/gandi)

  • Belum Sempat Unjuk Rasa Evaluasi BIN, Mahasiswa Dipukuli Orang Tak Dikenal

    Belum Sempat Unjuk Rasa Evaluasi BIN, Mahasiswa Dipukuli Orang Tak Dikenal

    Jakarta (SL) – Aksi demonstrasi Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Jakarta Selatan didepan kantor Badan Intelejen Negara (BIN), berakhir ricuh, Mahasiswa dengan sekelompok orang tidak dikenal, Kamis (22/11).

    Dalam bentrok itu, kami menduga Badan Intelejen Negara menyewa sekelompok preman bayaran untuk memukul mundur kami yang ingin menyampaikan aspirasi dimuka umum. Ungkap aji. Aksi bentrok tersebut bermula para mahasiswa menuju kantor Badan Intelejen Negara dan dihadang dengan sekelompok orang yang mengaku warga sekitar dan anggota BIN itu sendiri.

    “Saat kami mau sampai depan kantor BIN dan kami buka spanduk tiba-tiba sekelompok orang melarang kami untuk menyampaikan aspirasi dimuka umum, padahal sudah kami jelaskan aksi ini dilindungi oleh UUD 1945 dan kami sudah kirim surat kepolda metro jaya, lalu kami langsung dipukuli sekelompok orang tersebut,” ujar Ajiansyah Sangadji, Ketua Umum Pengurus Cabang SEMMI Jakarta Selatan.

    Aji menjelaskan, aksi demonstrasi dilakukan didepan kantor BIN untuk mengevaluasi kinerja kepala BIN di 3 tahun kepemimpinannya. “Kami demo karena kami ingin memberikan masukan kepada pemerintah khususnya BIN, lalu kenapa kami dipukuli dengan cara seperti ini, ini kan negara demokrasi semua harus tunduk sama UUD 1945 apa yang disembunyikan oleh BIN apakah 10 dosa itu benar,” tegas Aji.

    Selanjutnya, Serikat mahasiswa muslimin indonesia akan menindak lanjuti perkara ini dan mengkonsolidasikan untuk pergerakan yang lebih besar lagi dalam waktu cepat. Ketua Umum Pengurus Cabang SEMMI Jakarta Selatan menuturkan terdapat 4 Orang mengalami luka luka dan 2 Orang mengalami kebocoran dikepalanya pasca bentrokan itu terjadi.

    Diketahui sebelumnya sempat viral dimedia, PC SEMMI Jakarta Selatan menggelar konferensi pers menyebutkan terdapat 10 Dosa Budi Gunawan selama menjadi kepala Badan Intelejen Negara. (Humas SEMMI)

  • Mahasiswa Unila Ditemukan Tewas Tenggelam

    Mahasiswa Unila Ditemukan Tewas Tenggelam

    Pesawaran (SL) – Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unila dikabarkan meninggal akibat tenggelam pada Selasa (20/11/2018) sekitar pukul 16.00 WIB, di Desa Batumenyan, Pasir Timbul, Pulau Mahitam, Kecamatan Telukpandan, Pesawaran.

    Korban bernama Satrio Rizki Ramadhan (18) warga Cilodong Depok, Jawa Barat. Informasi yang dihimpun wartawan dilangsir Lampost.co, kejadian bermula, saat korban bersama 6 rekannya, (4 pria 2 wanita), sedang berlibur ke lokasi tersebut. Kemudian korban bersama beberapa rekannya, berjalan di atas Pasir Timbul, hingga air laut perlahan pasang.

    Diduga keempat orang tersebut tertarik arus dan terseret. Kemudian salah satu nahkoda speedboat bernama Feri, berusaha menolong keempatnya. Nahas hanya tiga orang yang berhasil ditemukan. Hingga sejam kemudian, yakni pukul 16.00 WIB, jenazah korban telah ditemukan tak bernyawa. Diduga ia tenggelam di kedalaman 5 meter.

    Dikonfirmasi Dekan Fisip Unila Syarif Mahkya membenarkan hal tersebut. “Iya benar, satu mahasiswa kita meninggal tenggelam, kami atas nama fakultas berbela sungkawa,” ujarnya, Selasa (20/11/2018) malam.

    Ia menambahkan, para mahasiswanya datang ke wisata tersebut, murni hanya untuk liburan. “Jadi mereka bukan dalam kegiatan kampus, jenazah hingga saat ini belum dimakamkan,” katanya. (lampost.co)

  • Demo Mahasiswa Muhammadiyah Desak TNI Ambil Alih Negara

    Demo Mahasiswa Muhammadiyah Desak TNI Ambil Alih Negara

    Bengkulu (SL) – Aksi demonstrasi dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (17/9/2018). Ratusan massa dari IMM itu membentang spanduk mengusung tema “Selamatkan Indonesia”.

    Dari salah satu pernyataan sikapnya, IMM mendesak TNI mengambil alih negara.  Massa juga meneriakkan agar Presiden RI Joko Widodo turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. Alasannya, Jokowi dianggap gagal memimpin negara ini.

    “Kami menuntut Bapak Joko Widodo turun, apakah pantas dia sebagai presiden, negara kita dikuasasi asing, BBM naik secara diam-diam,” teriak Kasrul Pardede dalam orasinya.

    Berikut pernyataan sikap IMM Bengkulu :
    1. Save rupiah dan secepatnya stabilkan perekonomian bangsa
    2. Tolak impor sebagai alternatif solusi dari pemerintah dan utamakan produk lokal
    3. Tegakkan supremasi hukum
    4. Tolak tenaga kerja asing di Indonesia dengan menghapus Perpres Nomor 20 tahun 2018
    5. Turunkan harga BBM
    6. Meminta dan mengaskan pihak TNI dan Polri untuk menetralisir dalam menyikapi politik
    7. Meminta dan mendesak MPR RI / DPR RI untuk melakukan sidang istimewa mencabut mandat Joko Widodo dari Presiden
    8. Meminta dan mendesak TNI untuk segera mengambil alih negara

    Selama aksi berlangsung, massa menyebut-nyebut unsur pimpinan DPRD Provinsi Bengkulu agar menemui mereka.