Tag: Makasar

  • Seorang Pemuda di Makasar Tewas Dibantai Orang Tak Dikenal

    Seorang Pemuda di Makasar Tewas Dibantai Orang Tak Dikenal

    Makassar, Sinarlampung.co Seorang pemuda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikabarkan tewas dibantai orang tak dikenal. Diduga pembunuhan itu terjadi akibat saling ejek saat berpapasan di jalan.

    Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Makassar Iptu Firman, saat dikonfirmasi membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

    “Korban berinisial AR (21) tewas dengan dua luka sabetan senjata tajam di tubuhnya,” kata Firman, keapad media, dikutip Jum’at (8 Maret 2024).

    Dijelaskannya, antara Korban dan pelaku awalnya bertemu di Jalan Sumba, Kecamatan Wajo, Makassar. Pelaku yang tidak dikenal itu langsung menikam dada korban hingga tersungkur di lokasi.

    “Informasi yang diterima, peristiwa itu terjadi akibat ketersinggungan kedua belah pihak yang diduga akibat saling ejek,” sambungnya.

    Saat kejadian, korban dalam kondisi terlukan dikabarkan sempat melarikan diri ke depan sebuah wisma di Jalan Wahidin Sudirohusodo. Namun pelaku memburu dan kembali menikam korban untuk kedua kalinya pada lengan kiri.

    “Jadi luka (bekas tikaman) itu pas di dada sebelah kiri dan lengan sebelah kiri juga,” ungkapnya.

    Penyidik Kepolisian yang menerima laporan, kemudian mendatangi lokasi. Saat di TKP, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    “Korban ditemukan tewas bersimbah darah di TKP,” pungkasnya.

    Sebagai tindak lanjut penyelidikan, sejumlah saksi termasuk keluarga korban telah dimintai keterangan. Sementara untuk identitas pelaku, saat ini sudah diketahui petugas. (Red/)

  • Relawan 1.000 Guru Terjebak di Kabupaten Sigi, Butuh Bantuan Tim SAR

    Relawan 1.000 Guru Terjebak di Kabupaten Sigi, Butuh Bantuan Tim SAR

    Makasar (SL) — Sulawesi Tengah kembali diguncang gempa. Kabupaten Sigi, Sulteng, diguncang gempa bermagnitudo 5,1 dan tidak berpotensi Tsunami.

    Informasi yang dihimpun INIKATA.com, dimana Relawan 1.000 Guru Sulteng Terjebak di Desa Sadaunta, Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Butuh Bantuan Tim Sar.

    “Keadaan kita semua Alhamdulillah selamat aman semua. Cuma masih terisolir dikarenakan akses jalan ke kota palu terputus oleh longsor dan jembatan ambruk. Ada yang banyak paksa untuk berjalan kaki melewati bekas longsor tapi untuk kami dengan banyak wanita terlalu beresiko,” kata Ketua Relawan 1.000 Guru Sulteng, Ian saat dikonfirmasi, Minggu (30/9/2018).

    “Kami juga meminta kepada rekan-rekan, Tim SAR dimana saja berada, disosmed dan Pemkot bahwa kami dan korban sangat membutuhkan bantuan logistik makanan, karena logistik kami hanya bisa bertahan 3 atau 4 hari kedepan,” lanjutnya.

    Ian juga meminta kepada seluruh pihak agar segera mengirim bantuan untuk mengevakuasi tim dan korban yang saat ini masih bertahan di Desa tersebut.

    Berijut nama-nama Relawan 1.000 Guru Sulteng yang terjebak di Sigi.

    1.irfan Umar
    2.Eno
    3.Rosdiana
    4.Tiwi
    5.Indah
    6.Ekky
    7.Mutia
    8.Siska
    9.Fikar
    10.Tari
    11.Rahmat Agil
    12.Irfan, Drg
    13.Ikhsan
    14.Januar
    15.Febri
    16.Fadhil
    17. Ayu Aishal
    18.Elsi
    19. Dedi
    20.Gilang
    21.Rifani
    22.Ira
    23.Muslimah
    24.Sukmayanti
    25.Awal
    26. Andung
    27. Adhy R
    28. Maulana M
    29. Agung W
    30.Husnul K
    31.Rendra

    (ik/net)

  • Kapolda Sulsel Ancam “Copot” Kapolres Yang Tak “Respek” Pada Wartawan

    Kapolda Sulsel Ancam “Copot” Kapolres Yang Tak “Respek” Pada Wartawan

    Makasar (SL) – Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol Umar Septono, meminta para Kepala satuan wilayah, Kapolres di wilayah Polda Sulawesi Selatan untuk menjaga hubungan baik dengan Pers. Karena dibutuhkan sinergi Polri dan Media, dan menjamin keamanan masyarakat, dan menjalankan tugas tugas Polri.

    “Untuk mempererat hubungan silaturahim dan sinergitas Polri dan Wartawan, kepada Kapolres agar terbuka dan menjalin komunikasi serta respek dengan wartawan. Kalau ada saya dengar Kapolres yang tidak respek kepada wartawan, langsung saya telpon. Saya kasih berubah mensetnya, kalau tidak bisa berubah langsung saya copot,” kata Kapolda, saat silaturrahim dengan para Wartawan yang ada di Makassar, Senin (26/2/18), di Seafoof Plate, Jalan Gunung Latimojong Makassar.

    Irjen Pol Umar Septono juga meminta kepada semua Kapolres jajarannya, untuk bekerja maksimal memberi pelayanan kepada masyarakat. “Saya telah lama merencanakan untuk bersilaturrahim kepada seluruh wartawan yang ada di Makassar, namun karena kesibukannya yang padat, terutaman memasuki pesta demokrasi Pilkada Serentak 2018. Sehingga rencana tersebut, baru terlaksana,” katanya, yang didampingi para pejabat utama (PJU) Polda Sulsel.

    Kapolda juga meminta maaf,  jika selama ini komunikasi dengan Pers masih kurang. “Saya minta maaf kalau kurang komunikasi, karena saya mengatur keseluruhan, tetapi kalau yang teknis-teknis, saya serahkan ke Kabid Humas, atau Kapolres,” ujar Kapolda, dilangsir completenews.id.  (pl/net)

  • Tak Terima Ditagih Hutang Rp300 Ribu Tukang Becak Tewas Ditikam Adik Ipar

    Tak Terima Ditagih Hutang Rp300 Ribu Tukang Becak Tewas Ditikam Adik Ipar

    Makasar (SL) — Gegara uang sebesar Rp300 ribu dua tukang becak motor (Bentor) di Kota Makassar adu fisik hingga mengakibatkan salah satunya meninggal dunia akibat tusukan benda tajam. Ironisnya keduanya masih kerabat dekat, adik dan Ipar. Azis Duma alias Cama (56) tewas ditangan adik Iparnya sendiri Sudirman alias Koja

    Kejadian tersebut terjadi pagi tadi, dimana korban mendatangi rumah kakak Iparnya Aziz Duma di Jalan Sinasara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo untuk menagih uang yang sempat di pinjam oleh Aziz sebesar Rp300 ribu, namun rupanya tak terima ditagih pagi hari terjadilah perkelahian

    Dimana dalam perkelahian tersebut Aziz yang terdesak menancapkan sebilah badik ke tubuh adik iparnya sendiri yang mengakibatkan korban meninggal dunia di RS Ibnu Sina. “Iya benar salah satu korban meninggal dunia dalam insiden perkelahian tadi pagi, korban meninggal setelah perutnya di tikam oleh adik Iparnya Sendiri,” Ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar.

    Menurut pihak kepolisian, berdasarkan keterangan warga sebelum korban adalah Warga Jalan Balana Kelurahan Baranan Kecamatan Makassar meninggal dunia, sebelum jadin korbam penikaman oleh pelaku, korban sempat adu jotos kemudian korban terkena tikaman oleh pelaku. “Korban mengalami luka robek pada perut dan usus keluar, dan mengakibatkan korban meninggal dunia,” tambahnya.

    Sebelumnya usia mendapat tikaman korban sempat dilarikan kerumah sakit untuk mendapat pertolongan, hanya saja takdir berkata lain, hanya saja nyawa korban tak dapat tertolong. “Korban dibawa ke RS Ibnu Sina untuk dilakukan perawatan medis akibat dari penikaman tersebut namun korban meninggal Dunia,” kata Irwan. (trotoar.com)

  • Jumlah Korban Tewas KMP Lestari Bertambah Jadi 35 Orang, Ini Daftarnya

    Jumlah Korban Tewas KMP Lestari Bertambah Jadi 35 Orang, Ini Daftarnya

    Selayar (SL) – Korban tewas tenggelam insiden Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang karam di perairan Kepulaun Selayar terus bertambah.

    Hingga saat ini telah tercatat sudah 35 orang ditemukan tewas tenggelam. Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Syamsu Ridwan mengatakan, rekap terkahir pada pukul 14.00 Wita, sudah mencapai 35 orang korban tewas tenggelam “Total jenazah sampai saat ini sebanyak 35 orang. Jenazah saat yang terdaftar itu sudah ada di rumah sakit KH Hayyung Kabupaten Selayar,” kata Syamsu saat dihubungi.

    Menurut catatan kepolisian saat ini korban selamat sebanyak 155 orang dan yang meninggal sebanyak 35 orang. “Jadi Total  korban  yang telah dievakuasi sebanyak 190 orang. Karena bertambah satu korban yang awalnya belum teridentifikasi sekarang sudah teridentifikasi,” ungkap Syamsu.

    Syamsu mengatakan, korban yang selamat dirawat di Rumah Sakit KH Hayyung sebanyak 36 orang, dan yang dirawat di Puskesmas Batangmata 56 orang,di Puskesmas Parangia 63 penumpang.

    Berikut data sementara korban meninggal dunia:

    Lk. Ari laksono, umur 50 tahun, asdp pammatata, alamat jl. Jeruk surabaya

    Lk. Drs. Rurung, umur 58 tahun, alamat  jl. Mangga benteng selayar (suami)

    Pr. Hj. Marlia, umur 44 tahun, alamat jl. Mangga benteng selayar (istri)

    Pr. Hj. Asmawati, umur 43 tahun, alamat laiyolo kec. Bonto sikuyu selayar

    Pr. Sitti saera, umur 58 tahun, alamat onto selayar

    Lk. H. Abd. Rasyid, umur 60 tahun, alamat jl. Ahmad yani benteng sleayar

    Pr. Rini arianti, umur 29 tahun, alamat bonea selayar

    Lk. Abisar, umur 2 tahun, alamat bonea selayar (anak pr. Rini arianti)

    Pr. Rosmiati, umur 40 tahun, alamat jl. Mangga selayar

    Pr. Andi le’leng, umur 47 tahun, alamat baringan kec. Bonto sikuyu selayar

    Lk. Syamsuddin, umur 50 tahun, jl. Pierre tendean no. 6 selayar

    Lk. Hensi, umur 64 tahun, alamat baringan kec. Bonto sikuyu selayar

    Pr. Ati mala, umur 58 tahun, alamat baringan kec. Bonto sikuyu

    Pr. Denniamang, umur 72 tahun, alamat barat lambongan kec. Bonto matene selayar

    Pr. Marwani, umur 40 tahun, alamat sappang herlang singa kab. Bulukumba

    Pr. Hj. Salmiah, umur 55 tahun, alamat kab. Sinjai

    Lk. A. Abd. Rasyid, umur 42 tahun, alamat jl. Pahlawan benteng selayar (asal banyorang kec. Tompo bulu kab. Bantaeng)

    Pr. Suryana, s.pd, umur 55 tahun, alamat bonehalang selayar

    Lk. Demma ganrang, umur 51 tahun, alamat kalaroi kec. Bonto matene selayar

    Pr. Nurlia, umur 64 tahun, alamat batang mata sapo selayar

    Pr. Andi junaeda, umur 70 tahun, alamat kab. Bone

    Pr. Noma, umur 50 tahun, benteng somba opu mks

    Pr. Ningsih, umur 25 tahun, alamat cinimabela selayar (asal galesong takalar)

    Lk. Haidir, umur 2 tahun, alamat cinimabela selayar (asal galesong takalar) anak dari pr. Ningsih

    Pr. Siti baedah, umur 55 tahun, alamat desa baraklambongan kec. Bonto matene selayar

    Lk. Jumbrah, alamat 50 tahun, alamat barugayya kec. Bontomanai selayar

    Pr. Kartini, umur 51 tahun, alamat cinimabela desa parak kec. Bontomanai selayar

    Pr. Daeng tallara, umur 60 tahun, alamat lambongan tanah beru ( istri patta daeng)

    Lk. Patta daeng, umur 65 tahun, alamat lambongan tanah beru (suami)

    Pr. Irnawati, umur 51 tahun, alamat desa polassi kec. Bonto matene selayar

    Pr. Andi fitri yuliana, umur 37 tahun, alamat jl. Mangga

    Pr. Anjel, umur 8 tahun, alamat cinimabela (asal galesong takalar)

    Pr. Andi atifah, umur 3 tahun, alamat kab. Bone

    Pr. Andi hanifah, umur 7 tahun, alamat kab. Bone

    Pr. Jae, umur 50 tahun, alamat dusun sapuhatu desa kayu bau selayar. (Red)

  • Alhamdulillah, Satu Bayi Korban Tenggelam KM Lestari Maju Selamat Sehari Terombang Ambing di Laut

    Alhamdulillah, Satu Bayi Korban Tenggelam KM Lestari Maju Selamat Sehari Terombang Ambing di Laut

    Pangkep (SL) – Subhanalloh. Kata itu untuk menggambarkan Kuasa Ilahi usai satu bayi ditemukan selamat atas korban penumpang KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan laut Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Rabu (4/7/2018) siang tadi.

    Seperti foto-foto yang diunggah di facebook atas Icha Astria Pasty yang juga warga Selayar. Bahkan foto-foto Icha itu sudah beredar luar di sosial media sosial. Bayi itu ditemukan dengan mengenakan pelampung setelah satu hari terombang-ambing di perairan Selayar.

    “Tidak ada yg tdk mungkin klo Allah sdh berkehendak. Semoga panjang umurki nak. Terombang ambing semalaman di lautan tanpa orgtuanya tp masih selamat bermodal pelampung… tdk bisa kubayangkan. Allahu Akbar… semoga orgtuanya cepat ketemu dan selamat jg,” tulis Icha memosting statusnya pukul 13.34 WITA.

    Jika dilihat dari sosok bayi itu, diperkirakan berumur 7 bulan hingga 1 tahun. Namun, hingga berita ini dimuat redaksi belum menemukan informasi terkait balita itu. Semoga balita yang selamat itu sehat selalu.

    Alhamdulillah anak ini masaih dalam lindungan allah,” kata Netizen menanggapi status Icha.

    “Masha Allah… Maha benar Allah dgn segala firman-Nya… smga panjang umur, sehat sllu n org tuanya segera ditemukan,” tanggap warganet lainnya.

    “Alhamdulillah.”

    “Subhanalloh.”

    Untuk diketahui, Icha rutin melaporkan perkembangan korban KM Lestari Maju. Itu dilihat dari status facebooknya. Bahkan menghimbau pada warganet lainnya tak menampilkan foto korban yang meninggal dunia.

    “Buat yang update status tentang korban tenggelam KM Lestari Maju di Selayar, tolong foto2 atau rekaman para mayat jangan diupload ke medsos, apalagi aurat mereka nampak. Kita wajib menjaga kemuliaan mereka dengan menjaga auratnya agar tidak terumbar kemana2. Mereka semua manusia yg bermartabat.. dan Juga kita perlu menjaga perasaan keluarga para korban,” tulis Icha. (HSM)

  • 30 M Uang Gaji 13 Ikut Hanyut Dalam Musibah KM Lestari Maju

    30 M Uang Gaji 13 Ikut Hanyut Dalam Musibah KM Lestari Maju

    Makasar (SL) – Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang tenggelam di Perairan Selayar, ikut menenggelamkan gaji ke-13 Aparatur Sipil Negara (ASN) uang sebesar Rp. 30 miliar ikut Hanyut dalam musibah KM Lestari Maju.

    Uang tersebut dikirim dari Bank Sulselbar ke Kantor Kas Bank Sulselbar di Selayar memakai kapal naas tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Divisi Treasury Bank Sulselbar, Irmayanti Sulthan, saat menggelar jumpa pers dikantornya, Selasa (03/07/2018) mengungkapkan, uang sebesar Rp. 30 miliar tersebut, peruntukannya untuk gaji ke-13 dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pemerintah di Selayar.

    “Uang itu berupa Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), gaji ASN, gaji ke-13 ASN,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa uang tersebut tenggelam bersama mobil kas yang mengangkut uang telah diasuransikan.

    “Bank Sulselbar telah menghubungi pihak asuransi yang menjamin pengiriman uang tersebut karena ini force majeure, bukan kesalahan kita, ini musibah, jadi ditanggung asuransi,” tambahnya. (BKN)

  • Tragis, Anak Tewas Tertimpa Peti Jenazah Ibu Sendiri

    Tragis, Anak Tewas Tertimpa Peti Jenazah Ibu Sendiri

    Makassar (SL) – Samen Kondorura (40) warga Tongkonan Batu, Lem Parinding, Kecamatan Sesean, Kabupaten Toraja Utara tewas tertimpa peti jenazah. Ia tewas saat pelaksanaan upacara rambu Solo’ ibunya Almarhumah Berta Kondorura di Tongkonan Batu, Lembang Parinding, Kecamatan Sesean, Toraja Utara. Informasi yang diterima, dari Polsek Sesean Toraja, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita Jumat 2018. Saat itu Samen ikut terjatuh lalu tertimpa peti jenazah ibunya yang mengenai bagian kepalanya.

    Informasi ini diterima dari Kepala Lembang Parinding bahwa telah terjadi kecelakaan pada saat akan memindahkan peti jenazah yang mengakibatkan salah seorang keluarga meninggal. Dimana saat itu sedang berlangsung upacara rambu solo’ ma’mulai Almarhum Berta Kondorura yang merupakan ibu kandung dari dari Samen Kondorura. Rencananya besok akan berlangsung upacara menerima tamu.

    Tangga Tidak Mampu Menahan Berat Beban Namun pada saat kegiatan memindahkan jenazah dari dalam rumah ke atas lakkean. Saat kegiatan sedang berlangsung, tangga lakkean yang diperkirakan tidak mampu menahan berat orang yang mengangkat peti mayat.

    Tiba-tiba tangga tersebut bergeser sehingga tangga itu jatuh dari pijakannya dan orang di atasnya terjatuh. Korban sempat di larikan ke rumah sakit Elim Rantepao namun menurut keluarga korban sudah tidak tertolong lagi. Sementara pihak keluarga menerima dengan iklas kejadian tersebut karena murni terkena musibah kecelakaan. (Terkini.id)

  • 37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    37 Penumpang Sudah Dievakuasi, Petugas Masih Lakukan Pencarian

    Makassar (SL) – Delapan korban meninggal dunia yang sebelumnya dievakuasi di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar malam ini diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka masing-masing, Rabu 13 Juni 2018.

    Jenazah diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 19.30 Wita.

    Sementara tim pencarian, terdiri dari Basarnas, Polda Sulawesi Selatan, Polair hingga TNI AU melakukan pencarian korban Kapal tenggelam di Perairan Makassar yang mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia. Pencarian dilakukan khususnya di sekitar lokasi kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang tenggelam.

    Dalam Konferensi pers sekitar pukul 19.20 Wita di RS TNI AL Makassar Jala Ammari di Jalan Satando Makassar, Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan jika pencarian sementara dihentikan karena masalah cuaca berupa ombak tinggi dan angin kencang. Rencananya pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis 14 Juni 2018.

    Karena tidak ada manifest maka tidak diketahui total jumlah penumpang. Namun dipastikan data sementara ada 37 penumpang yang sudah dievakuasi terdiri dari 13 meninggal dan 24 selamat.

    Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky kemudian mempersilahkan kepada warga untuk melapor ke petugas pencarian jika merasa ada anggota keluarga yang hilang.

    Meski disebutkan jika tidak ada laporan dari warga mengenai anggota keluarga yang hilang pencarian akan tetap dilakukan mengingat tidak adanya data pasti jumlah penumpang.

    “Dihentikan sementara, cuaca ombak tinggi, angin kencang besok mungkin dilanjutkan manifest tidak ada. Tidak tau persis jumlah penumpang,” kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani.

    Sebelumnya, sekitar pukul 12.45 wita siang tadi, sebuah kapal nelayan yang dijadikan kapal penumpang yakni KM Arista karam dan tenggelam antara Pulau Khayangan dengan tanggul reklamasi. Diduga kapal karam dan mengakibatkan 13 penumpang meninggal dunia karena ombak tinggi dan angin kencang.

    Kapal berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju ke Pulau Barrang Lompo. Sebagian penumpang membeli persiapan lebaran kemudian kembali ke Pulau Barrang Lompo hingga mengalami insiden. (OneSUlsel/Idris)

  • Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Kapal Penumpang Ini Tenggelam Akibat Kelebihan Muatan

    Makassar (SL) – Kapal Layar Motor (KLM) yang bergerak dari Pelabuhan Poetere Makassar menuju Pulau Barang Lompo tiba-tiba terbalik akibat muatan kapal yang diduga melebihi kapasitas muatan.

    Hal ini dikeluhkan oleh salah seorang penumpang yang selamat bernama Ahmad (36) saat ditemui di ruang IGD Rumah Sakit TNI AL JaLa Ammari, Jalan Satando No. 27 Makassar, Rabu,13 Juni 2018.

    “Awalnya kami ingin ke pulau barang Lompo dengan menaiki Kapal penumpang yang berangkat dari pelabuhan Poetere tadi jam 13.00 Wita,” ungkap Ahmad.

    Pria asal Pulau Baranglompo ini mengaku muatan penumpang kapal penuh sehingga dirinya duduk didepan berpisah dengan kedua anaknya dan istrinya yang duduk di bagian belakang.

    “Di tengah jalan. Kapal langsung terbalik tanpa ada tanda-tanda ombak kencang sehingga dirinya harus terpisah dengan keluarganya. Istri dan satu anakku selamat. Tapi anakku yang sampai sekarang belum ditemukan,” dengan raut wajah yang masih pucat akibat tragedi itu.

    Ahmad juga menyampaikan penumpang kapal itu memuat dua kendaraan sepeda motor. “Satu sepeda motor Yamaha tipe N Max, dan yang satu lagi saya tidak tahu,” paparnya.

    Sementara itu, Sumarni istri Ahmad mengatakan awalnya tidak ingin menaikan kapal karena muatannya sudah penuh.

    “Saya tidak enak dengan suamiku karena kapalnya keluarganya. Yang punya kapal namanya Dg. Kila,” tuturnya.

    Sementara itu data korban yang meninggal dunia berdasarkan hasil pendataan tim evakuasi kapal karam tersebut dilaporkan sebanyak 13 orang.

    Sedangkan total penumpang yang terdata sementara di kapal layar motor itu tercatat sebanyak 37 orang. (KabarIndonesia.id)