Tag: Mako Brimob

  • LBH DPP Partai Berkarya Berduka Atas Peristiwa Teror Dan Bom Surabaya

    LBH DPP Partai Berkarya Berduka Atas Peristiwa Teror Dan Bom Surabaya

    Jakarta (SL) – Pengurus Pusat Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Partai Berkarya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas terjadinya aksi terorisme di Mako Brimob, dan aksi terorisme pengeboman di Surabaya dan Sidoarjo yang menimbulkan korban jiwa.

    “Korban luka-luka serta keluarga korban yang berduka atas kehilangan orang yang mereka sayangi dan juga kerusakan yang parah akibat aksi-aksi para teroris tersebut. Peristiwa ini merupakan kejahatan luarbiasa dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun baik dari sisi kemanusiaan maupun tak satupun agama yang membenarkan hal tersebut. LBH Partai Berkarya mendukung sepenuhnya usaha Polri dan TNI untuk memberantas terorisme di Republik Indonesia ini sampai ke akar-akarnya,” kata Ketua LBH Partai Berkarya Dr (can) Edy Ribut Harwanto SH MH.

    Untuk, kata Edi, LBH Partai Berkarya mengajak seluruh masyarakat Indonesia tidak mudah terprovokasi dengan ulah keji para teroris dan tetap tenang, waspada demi ketentraman, kenyamanan dan keamanan. “Bangsa kita yang besar ini agar tidak mudah terpancing dengan segala isu-isu di media sosial khsuusnya yang tidak dapat dipertanggung-jawabkan kebenarannya. Marilah kita bersama bergandeng tangan menjaga persatuan, kesatuan serta terus menjaga rasa persaudaraan tanpa memandang suku, agama dan ras,” katanya.

    Demi mencegah terulang kembali dengan mudah aksi-aksi serupa, Lanjyt Edi, LBH Partai Berkarya mendukung upaya pencegahan, penanganan serta penindakan tindak pidana terorisme agar hilang dari Republik Indonesia yang kita cintai ini, “Untuk itu kami meminta RUU Anti Terorisme segera disahkan atau setidak-tidaknya kami mendukung Presiden Joko Widodo untuk secepatnya menerbitkan Perpu Anti Terorisme,” katanya. (red)

  • Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Bogor (SL) – 1. Saya telah mendapatkan laporan langsung dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wakapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN terkait dengan upaya pengendalian situasi dan pemulihan keamanan di Mako Brimob yang telah selesai dengan cara-cara yang baik.

    2. Alhamdulillah, narapidana terorisme semuanya sudah menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama rakyat dan negara kepada seluruh aparat keamanan yang terlibat dalam menyelesaikan peristiwa ini.

    3. Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan ruang sedikitpun pada terorisme dan juga upaya-upaya yang mengganggu keamanan negara.

    4. Yang terakhir, atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya lima anggota Kepolisian dalam melaksanakan tugas dari negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi duka ini.

    5. Saya juga telah memerintahkan kepada Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit yang telah menjadi korban keganasan teroris.

    Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih.

    Bogor, 10 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Polri Berduka, Tokoh Riau Mengutuk Keras atas Perbuatan Napiter Terorisme

    Polri Berduka, Tokoh Riau Mengutuk Keras atas Perbuatan Napiter Terorisme

    Pekanbaru (SL) – Kesedihan yang mendalam menyelimuti instansi Polri, 5 anggota kepolisian telah gugur dalam insiden kerusahan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok Selasa (08/05). Tokoh Riau serta organisasi Islam mengutuk keras terhadap perbuatan napiter terorisme tersebut.

    Rosti Uli Purba selaku Tokoh Batak Riau mengucapkan bela sungkawanya yang sedalamnya terhadap 5 anggota Polri yang telah gugur saat bertugas. Rosti mendoakan agar amal Ibadahnya dilindungan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Karena beliau telah mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.

    Terhadap Insiden ini, Tokoh Batak Riau ini mengutuk keras terhadap perbuatan narapidana terorisme tersebut terhadap anggota Polri yang melaksanakan tugasnya dalam mengamankan kerusuhan yang berada di Mako Brimob Kelapa Dua Depok tersebut.

    Hal yang senada juga disampaikan oleh ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau Rusli Ahmad SE kepada awak media mengecam dan mengutuk keras terhadap perbuatan napiter terorisme di rutan Brimob Kelapa Dua tersebut

    “Kami meminta kepada pemerintah dan aparat lainnya agar dapat menuntut tuntas perbuatan ini. Karena ini sudah tindakan yang luarbiasa mereka lakukan di markas Polisi,”ungkap Rusli

    Ditambahkan Rusli bahwa NU dan umat islam pada umumnya menolak segala bentuk kekerasan. Al-Quran juga melarang penggunaan kekerasan. “Untuk itu, apapun itu berbentuk kekerasan dan terorisme. Pihak NU dengan tegas menolak keras terhadap hal tersebut,”tutup ketua PWNU Riau tersebut (rls)

  • Kerusuhan di Mako Brimob Yang Memakan Korban Dinyatakan Berakhir

    Kerusuhan di Mako Brimob Yang Memakan Korban Dinyatakan Berakhir

    Jakarta (SL) – Kerusuhan yang berujung penyanderaan polisi oleh tahanan kasus terorisme di Mako Brimob telah berakhir, Kamis (10/5).

    Wakapolri Komjen Syarifudin mengatakan operasi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan tahanan rutan Mako Brimob berjalan selama 36 Jam sejak Selasa (8/5) malam.

    Sebanyak 155 tahanan disebut terlibat dalam penyanderaan. “Alhamdulillah kita dapat menanggulangi ini. Operasi ini sudah berakhir pukul 07.15 WIB,” kata Syarifudin di Mako Brimob.

    Suara dentuman keras sempat terdengar empat kali di sekitar Rutan Mako Brimob, Kamis pagi. Situasi di rutan tampak mencekam pasca-insiden kerusuhan di Mako Brimob.

    Seluruh wartawan yang masih bertugas di sekitar lokasi diminta berjongkok dan merapat ke tepi pagar bangunan. Anggota Brimob yang berjaga di sekitar rutan juga merapat ke pagar Gereja Gideon yang lokasinya berada di sebelah Mako Brimob.

    Syafruddin menyatakan ledakan yang terjadi di Mako Brimob merupakan bentuk sterilisasi pascakerusuhan dan penyanderaan. “Itu untuk sterlisasi. Kita sedang proses penanggulangan,” kata Syafruddin di Mako Brimob, Kamis (10/5). Syafruddin juga mengatakan para napi teroris telah menyerahkan diri. Polisi yang disandera pun telah dibebaskan.

    Berdasarkan informasi dari dalam Markas Badan Pemeliharaan Mabes Polri di sekitar lokasi, terdapat satu kali rentetan tembakan pada pagi hari ini.

    Lebih dari 36 jam polisi mengedepankan pendekatan agar tidak ada jatuh korban. Polri kemudian menempuh upaya penanggulangan. “Tidak ada lagi istilah negosiasi,” kata Syafruddin.

    Dalam insiden rusuh Mako Brimob, setidaknya enam orang meninggal dunia. Lima di antaranya merupakan anggota kepolisian, satu orang lainnya adalah narapidana (cnn/gil)

  • Mako Brimob Mencekam, Transparasi Kasus Ditunggu Khalayak

    Mako Brimob Mencekam, Transparasi Kasus Ditunggu Khalayak

    Jakarta (SL) – Kasus kekacauan di Rutan Brimob yang menyebabkan lima polisi tewas adalah tamparan keras buat Brimob, Densus 88 dan Polri. Sebab peristiwa tragis ini terjadi di markas pasukan elit kepolisian.

    Ind Police Watch (IPW) menyayangkan, kenapa Polri begitu lamban dalam mengungkapkan secara transparan kerusuhan di Rutan Brimob, terutama tentang tewasnya lima polisi. Kelimanya sudah tewas sejak pukul 01.00 dinihari tapi baru diumumkan pada pukul 16.00 dan sebelumnya kepolisian selalu mengatakan tidak ada korban tewas dalam kekacauan itu. Sikap polisi yang tidak transpan ini sangat aneh.

    Sampai Rabu sore ini polisi selalu mengatakan situasi sudah terkendali. Tapi faktanya Rutan Brimob masih dikuasai tahanan teroris dan masih ada polisi yang disandera. Selain itu 165 tahanan teroris msh menguasai sekitar 30 senpi yang sebagian besar laras panjang dan 300 amunisi. Sementara polisi belum berhasil memutus komunikasi para tahanan teroris dengan jaringan mereka di luar dan sangat disayangkan kenapa para tahanan teroris itu bisa memiliki hp selama di tahanan.

    Dengan kondisi IPW khawatir, jika kepolisian bertindak gegabah para tahanan teroris tsb akan kembali menghabisi polisi yang menjadi sandera dan kemudian melakukan serangan bunuh diri. Sebab itu IPW berharap kepolisian bisa bertindak profesional agar anggotanya tidak kembali menjadi korban keberutalan teroris. Jika polisi kembali tewas dalam peristiwa kekacauan di Rutan Brimob, para teroris merasa akan mendapat kemenangan besar. Inilah yang harus dicegah kepolisian. Sangat ironis tentunya, di saat Kapolri sedang berada di Jordania membuka pameran dan bicara tentang keberhasilan Indonesia tentang memberantas terorisme justru Rutan Brimob tempat teroris ditahan dikacaukan dan para teroris berhasil membunuh lima polisi.

    Salam
    Neta S Pane
    Ketua Presidiun Indonesia Police Watch