Tag: May Day

  • Serikat Buruh Lampung Aksi di DPRD Sampaikan 5 Poin Tuntutan Salah Satunya Cabut Omnibus Law

    Serikat Buruh Lampung Aksi di DPRD Sampaikan 5 Poin Tuntutan Salah Satunya Cabut Omnibus Law

    Bandarlampung, sinarlampung.co Pada peringatan May Day (Hari Buruh Nasional), sejumlah serikat buruh menggelar aksi di depan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, Rabu, 1 April 2024. Dalam orasinya, massa yang terdiri dari gabungan serikat buruh, FSPMI, KSPI, SPSI dan lain-lain, menyampaikan lima poin tuntutan.

    Pantauan di lapangan, aksi yang diikuti ratusan pekerja buruh itu berlangsung sejak pukul 10.00 WIB. Ratusan buruh itu kompak mengenakan pakaian berwarna biru putih. Mereka berdiri di halaman kantor DPRD Pemprov Lampung sambil mengibarkan bendara bergambar konfederasi serikat buruh.

    Pimpinan FSPMI cabang Lampung, Erick Meidiartha dalam orasinya menyampaikan lima tuntutan dimaksud. Pertama, mereka meminta Omnibus Law UU No. 6 cipta kerja dicabut.

    “Kedua hapus outsourcing tolak upah murah atau lumpsump, perlindungan K3, Tolak PPH 21 yang memberatkan pekerja buruh dan upah serta THR yang tidak dibayarkan oleh perusahaan,” lantang Erick.

    Dia meminta, Undang Undang Omnibus Law dan outsourcing dicabut karena menyengsarakan pekerja buruh.

    “Kami meminta omnibus law dan outsourcing dihapuskan, karena negara sendiri sudah menjadi agen outsourcing dengan kontrak yang tidak ada kepastian kerja. Saat buruh meminta menjadi pekerja tetep, maka tidak punya kekuatan,” jelas dia.

    Kemudian, kata Erick, para buruh juga menolak upah murah, karena penetapannya hanya berdasarkan aturan. Menurut dia, buruh di daerah itu mempunyai hak otonom untuk mengelola para pekerja. Selanjutnya, pihaknya juga memberatkan peraturan baru yaitu PPH pasal 21 soal pajak penghasilan pekerja.

    “Semua tuntutan kita ini akan kita sampaikan kepada DPRD dan Pemprov Lampung, kita minta ini bukan hanya sekedar pertemuan saja, setidak tidaknya mendukung kegiatan ini. Kita minta ciptakan perda untuk mengatasi permasalahan ini supaya tidak menguntungkan hanya segelintir orang saja,” pungkasnya.

    Menanggapi tuntutan para buruh, Sekretaris DPRD Lampung Komisi 5, Mikdar Ilyas menjaring semua aspirasi yang disampaikan dalam aksi. Dia bersama DPRD akan mengkajinya terlebih dahulu.

    “Sebenarnya hari ini tanggal merah. Namun, kantor dewan memang tidak mengenal libur apalagi mengenai hajat orang banyak. Apa yang kita dengar tadi dari perwakilan buruh di Provinsi Lampung. Kita akan terima dan mengkajinya terlebih dahulu, untuk kemudian ditindak lanjuti,” kata Mikdar.

    Setalah itu, kata dia, DPRD Lampung khususnya di Komisi 5 akan melakukan pertemuan guna membahas tuntutan yang telah disuarakan para buruh.

    “Kita akan lakukan rapat, Insyallah dalam waktu dekat kita undang lagi perwakilan organisasi buruh di Lampung untuk mencari jawaban dari persoalan yang sama. Kita tidak tinggal diam, apalagi ini untuk kebaikan kita semua,” pungkasnya. (Red/*)

  • Merespons Hari Buruh dan Hardiknas 2018

    Merespons Hari Buruh dan Hardiknas 2018

    Lhokseumawe (SL) – Liga Mahasiswa Nassional untuk Demokrasi Eksekutif (LMND-Ek) Kota Lhokseumawe dan organsasi Ormawa kampus (Bem Fakultas Hukum, dan Bem Fisip) dalam mengadakan kegiatan aksi damai dalam rangka Refleksi Hari Buruh & Hardiknas yang dimulai dari Tugu Rencong, Simpang Jam, dan putar arah untuk membubarkan diri secara tertib. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 10.30 WIB pagi dan berakhir pukul 12.15 WIB.

    Dalam kegiatan tersebut, disampaikan beberapa permasalahan dalam skala nasional dan issu lokal seputar Lhokseumawe dan Aceh Utara. Dalam orasi yang disampaikan, berlandaskan atas beberapa hal yakni terkait kebijakan pengupahan yang baru, pemerintahan Jokowi – JK secara otoriter dan secara sewenang-wenang menentukan kenaikan upah minimum secara sepihak. PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

    Yang mana adalah produk politik upah murah yang dibuat oleh pemerintahan Jokowi – JK yang akan memiskinkan kaum buruh secara sistematik. Persoalan yang dialami oleh Buruh saat ini, baik persoalan upah, tindakan anti demokrasi sampai pada tindak kekerasan dan represifitas adalah cerminan masa depan bagi Pemuda dan Mahasiswa dengan tidak adanya jaminan lapangan pekerjaan semakin sempitnya akses pendidikan bagi Rakyat saat ini. Artinya bahwa, Pemuda dan Mahasiswa dalam kondisi yang demikian ini, harus turut serta dan ambil bagian secara penuh dalam mendukung perjuangan buruh dan Rakyat.

    Atas dasar situasi di atas yang dijadikan sebagai pijakan, kami dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), BEM Hukum, BEM Fisip Unimal menyatakan sikap :

    1. Menuntut Pemerintah untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, listrik dan BBM.

    2. Menuntut Pemerintah Indonesia untuk Hapus Kerja Kontrak dan Outsourcing.

    3. Tolak upah murah dan cabut PP 78 tahun 2015.

    4. Mendesak Pemerintah untuk merealisasikan Pasal 33 UUD 1945 tentang pengelolaan SDA untuk kesejahteraan rakyat.

    5. Menuntut Pemerintah Indonesia untuk Bangun Industri Nasional.

    6. Hentikan liberalisasi pendidikan.

    7. Mendesak Pemerintah untuk melunasi gaji aparatur di 852 desa di seluruh Aceh Utara.

    8. Mendesak Pemerintah untuk melunasi gaji honorer perawat di Aceh Utara.

    9. Mendesak Pemerintah untuk melunasi hutang di Aceh Utara.

  • May Day, Ratusan Buruh Padati Tugu Adipura

    May Day, Ratusan Buruh Padati Tugu Adipura

    Bandarlmapung (SL) – Ratusan buruh/pekerja berkumpul di Bundaran Tugu Adipura (Tugu Gajah) Kota Bandarlampung untuk merayakan Hari Buruh Sedunia (May Day), 1 Mei 2018. Sebelumnya mereka berjalan kaki dari Gedung Juang (belas kantor DPRD) di depan Kantor Pos Tanjungkarang menuju Bundaran Adipura.

    Pada peringatan May Day tersebut, Bundaran Adipura dipenuhi ratusan massa buruh mengenakan atribut serba berwarna merah yang mengatasnamakan Perjuangan Rakyat Lampung (PPRL) yang tergabung dari FSBKU-KSN, KPR, FMN, FSBMM, SP SEBAY, SERUNI, LBH Bandarlampung, SBMI, KPOP, AGRA, BEM U-KBM Unila, Persatuan Masyarakat Kampung Pasar Griya (PMKPG) dan lainnya dengan mengenakan atribut serba berwarna merah.

    Sebelum berkumpul dan melakukan orasi di Bundaran Adipura, ratusan massa aksi buruh melakukan longmarct yakni berjalan mulai dari Jalan Radin Intan (depan Mall Ramayana) hingga menuju ke titik aksi di Bundaran Adipura.

    Sembari berjalan, massa aksi buruh membentangkan spanduk yang bertuliskan tuntutan terhadap pemerintah serta membawa bendera, mereka juga terus meneriakkan yel-yel “Hidup para buruh…!”. Selain itu juga, masa buruh menggelar aksi teatrikal.

    Aksi ribuan massa buruh tersebut, mendapat pengawalan ketat ratusan anggota kepolisian Polresta Bandarlampung dan Polsekta Tanjungkarang Barat.

    Peserta aksi May Day tiba di Bundaran Gajah pukul.10.00 WIB. Mereka kemudian  membetuk lingkaran dan di tengah lingkaran ada peserta aksi yang melakukan aksi teatrikal

    Selanjutnya, orasi dari perwakilan FSBMM. Orator meminta kenaikan upah buruh agar kehidupan mereka sejahtera. Dia juga meminta pemerintah untuk memberantas korupsi. Sebab menurutnya hak itu menjadi  penyebab kemiskinan di Indonesia.

    Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI),Yuni,  dalam orasinya menceritakan kondisi Daryati yang terancam hukuman mati di Singapura.

    “Daryati menjadi TKI karena hidup miskin, untuk mengubah kehidupannya dia menjadi TKI dan minta dukungan dari pemerintah untuk lepas dari jerat hukuman mati,” katanya.

  • Perayaan May Day di Banten, Akan di Isi Dengan Donor Darah dan Mancing

    Perayaan May Day di Banten, Akan di Isi Dengan Donor Darah dan Mancing

    Banten (SL) – Perayaan hari buruh internasional (May Day) pada tanggal 1 Mei diharapkan kepada buruh di wilayah Banten untuk tidak ikut aksi di Jakarta, hal itu di dinyatakan Kapolda Banten. Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo Senin (30/4) pada wartawan.

    Kapolda Banten mengatakan bahwa pengamanan tetap akan dilaksanakan karena untuk mengimbangi ibu kita Jakarta. “Kegiatan aksi kan di pusat, apalagi ada pengerahan masa, maka dari itu untuk mengurangi jumlah yang berangkat, kami menghimbau pada buruh di wilayah banten agar tidak berangkat menuju Jakarta,” tegas Kapolda Banten.

    Ditambahkannya lagi bahwa pihaknya untuk memgantisipasi adanya buruh yang akan berangkat, pihalnya kini sedang melakukan diskusi agar merayakan hari buruh di wilayahnya masing-masing, “jikalau para buruh masih akan berangkat, kita akan tetap mengawal para buruh,” kami berharap perayaan May Day di isi dengan kegiatan yang positif dan suka cita sesuai dengan motto kementerian tenaga kerja yaitu May Day Is Fun Day.

    Kapolda menambahkan, “berdasarkan laporan dari serikat buruh pada tanggal 1 Mei nanti di berbagai wilayah di Provinsi Banten bahwa para buruh akan menggelar donor darah dan di tangerang serta cilegon akan menggelar lomba memancing,” Kata Kapolda Banten Senin(30/4) pada wartawan. (ahmad suryadi)