Medan (SL) – Sebuah pesan berantai meluas melalui Whats App pada hari Minggu siang ini Isinya, posisi Kapal Motor Sinar Bangun telah di temukan pada kedalaman 450 m di bawah permukaan air.di koordinat: 2 deg 47’ 3.835 N , 98 deg 46’ 10.767 E.
Adapun isi postingan tersebut sebagai berikut: Sekitar pukul 11:12 WIB tim survey Basarnas dan Mahakarya Geo Survey – IAITB yg dipimpin langsung oleh Kepala Basarnas serta disaksikan oleh Menteri Sosial Bapak Idrus Marham, telah menemukan dan mengidentifikasi posisi kapal Sinar Bangun di koordinat: 2 deg 47’ 3.835 , 98 deg 46’ 10.767 E Kedalaman 450 meter.
Selanjutnya kami serahkan hasil ini kepada pihak berwenang untuk langkah-langkah strategis berikutnya.
Mengingat kondisi kedalaman yg mencapai 450 meter, kami usulkan untuk memobilisasi ROV ECA H1000 semi work class untuk membantu proces pengangkatan kapal yang diperkirakan banyak korban masih terperangkap di dalam badan kapal.
Terima kasih atas doa dan dukungan luas dari masyarakat akan upaya pemetaan Hydrography khususnya untuk misi Search and Rescue.
Salam,
Hydrography untuk Negeri
Atas nama Tim Basarnas, Mahakarya Geo Survey – IAITB
*N. Henky Suharto*
Untuk diketahui, sampai kini diduga masih ada 184 korban KM Sinar Bangun yang tenggelam tersebut. (Red)
Medan (SL) – Pesawat Hercules TNI AU,type C-130 H/HS/L-100-30,no.A-1323. tiba bandara silangit dengan membawa Team Basarnas kemanusiaan dalam rangka Musibah Tenggelamnya KM. Sinar bangun di Danau Toba, adapun jumlah personil dlm pesawat Dpp: Brigjend TNI Bambang Suryo, dg pers :
-Mariners 10 org
-Basarnas 16 org,
-termasuk Alkap basarnas.
Pada pukul 13.30 pesawat yang membawa Team Basarnas Landing, pukul 14.15 Take off menuju Sowondo Medan. Pukul 15.20 Team bergerak dari bandara silangit via darat dikawal SubDenpom 1/2-2 Tarutung menuju Posko di Kec Tigaras Simalungun. (red)
Medan (SL) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara masih mencari korban tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Dari 80 jumlah penumpang, baru ditermukan 19 orang dalam kondisi hidup.
Sementara ada 1 orang ditemukan sudah tewas. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riadil Lubis mengatakan pencarian korban masih dilakukan sejak malam hingga pagi ini.
Dikutip dari Suara.com, “Korban selamat usianya berkisar antara 20 hingga 25 tahun,” kata Riadil, Selasa (19/6/2018).
BPBD telah melakukan pencarian korban sejak pukul 06.00 WIB. Pencarian korban dibantu oleh TNI Angkatan Laut (AL), Basarnas, dan masyarakat sekitar. Kapal itu mengangkut 80 orang.
“Sejak pagi tim sudah bekerja. Kita dibantu oleh TNI AL, Basarnas, dan masyarakat sekitar. Pencarian dilakukan baik di darat maupun di danau,” kata Riadil.
Riadil mengatakan Kapal Motor Sinar Bangun yang berangkat dari Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir menuju Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean,Kabupaten Simalungun tenggelam akibat cuaca buruk. Kapal tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB.
“Kejadian pukul 17.30 WIB dengan kondisi cuaca buruk. Menghantam lambung kapal sebelah kiri. Kapal oleng hilang kemudi,” tutur Riadil.
Riadil belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang di dalam Kapal Motor Sinar Bangun. Hingga saat ini pihaknya beserta tim masih fokus dalam pencarian korban.
“Kita masih fokus evakuasi korban, pencarian korban jiwa maupun korban selamat. Untuk jumlah penumpang ketika tenggelamnya kapal tersebut masih belum bisa dipastikan karena masih dalam proses pencarian,” tandas Riadil. (Otoritasnews)
Simalungun (SL) – Kapal Penumpang KM Sinar Bangun dari Pulau Samosir tepatnya Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumut, dikabarkan terbalik.
Berdasarkan informasi kapal tersebut membawa 80 orang penumpang. Informasi warga menyebut kapal berangkat dari Simanindo pukul 17.00 WIB.
Kapal tenggelam dihantam ombak Danau Toba dan angin. Padahal kapal baru bertolak dari Simanindo dan masih berada di perairan sekitar Pulau Tao, Simanindo.
Belum diketahui berapa penumpang yang selamat. Informasi ini diunggah beberapa netizen. Disebutkan KMP yang ada di Simanindo dan Tigaras diberangkatkan untuk membantu evakuasi.
KM Sinar Bangun jurusan Simanindo-Tigaras yang diperkirakan mengangkut 70-80 penumpang terbalik dihantam angin kencang ombak Senin (18/6/2018) sekitar pukul 17.30 WIB. Tim penyelamat masih berupaya mengevakuasi korban, hingga belum didapat jumlah korban selamat dan tewas.
Sebelumnya tercatat korban selamat yang berada di Samosir ada 13 orang, yakni 10 orang di Puskesmas Simanindo, 3 orang di RSUD Hadrianus Sinaga, Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumut.
Tiga korban selamat dibawa KMP ke Tigaras, Kabupaten Simalungun dan 1 orang meninggal. Saat ini korban selamat sudah dibawa ke Puskesmasmas Sipintuangin, Kabupaten Simalungun, Sumut.
Korban selamat yang dirawat di RSUD Hadrianus Sinaga Pangururan adalah:
1. Hernando Lingga (Laki-laki), 24 tahun, kelahiran Pematang Siantar, 3 Maret 1994, alamat: Dusun I Pardamean Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang; Sumut
2. Rahman Syahputra, (Laki-laki), 22 tahun, kelahiran Sukaraja, 13 Januari 1996, alamat Dusun IV Dese Sukaraja Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Sumut.
3. Santika (Pr/dlm keadaan hamil), 20 thn (masih dalam keadaan trauma/suami korban belum ditemukan).
Informasi terkini, hingga pukul 22.30 WIB, korban selamat bertambah, yakni:
1. KMP SUMUT 2 sejumlah 3 orang kondisi selamat
2. KMP SUMUT 1 sejumlah 2 orang kondisi 1 selamat, 1 meninggal dunia
3. Yang diselamatkan kapal KM Sinta Damai penumpang berkisar 14 orang kondisi (belum update)
Info terkini di Simanindo,Kabupaten Samonir, 15 orangg dalam kondisi selamat.
Saat ini juga beredar video yang direkam dari kapal penolong. Belum diketahui apakah video ini kejadian, KM Sinar Bangun. Merinding lihat perjuangan penumpang KM Sinar Bangun berjuang mati-matian mendapatkan pelampung yang dilemparkan kapal penolong. (TM/Red)
Medan (SL) – Sebuah bus angkutan mudik terbalik di Jalan Lintas Sumatera, Dusun Kampung Mangga, Desa Asam Jawa, Kecamatan Torgamba, Labuhan Batu Selatan, KM 345-346 Medan-Bagan Batu, pada Kamis, 14 Juni 2018. Satu penumpang tewas dan 12 lainnya terluka.
“Mobil bus Pinem BK-7766-LC ini dikemudikan oleh sopir marga Sembiring warga Pancur Batu. Tim tengah melakukan pengejaran, karena supir bus kabur,” kata Kabid Humas Polda Sumatera Utara (Sumut) AKBP Tatan Dirsan Atmaja.
Peristiwa berawal saat bus datang dari arah Medan menuju Bagan Batu dengan kecepatan tinggi. Saat itu, situasi jalan pada posisi tikungan ke kanan dari arah tujuan bus, sehingga ban depan sebelah kiri turun ke beram jalan.
Karena gugup, sopir membanting setir ke kanan sehingga bus tidak terkendali dan masuk ke parit belokan di sebelah kiri jalan dengan posisi ke enam rodanya menghadap ke atas. “Diduga pengemudi bus ini lelah dan mengantuk,” kata dia.
Usai kejadian, sopir langsung melarikan diri. Polisi sudah membentuk tim untuk mengungkap dan mengejar sopir bus.
Korban dievakuasi ke RSUD Kota Pinang dan RSU Nur Aini Blok Songo, Kota Pinang.
Korban meninggal bernama Dinda Ayu Wani, 13, warga Huta IV Bahung Huluan, Desa Bahung Kahean, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Simalungun.
Berikut data korban luka-luka:
Luka berat
Katri Yulianda Purba, 24, warga Desa Kandi Bata Kecamatan K Jahe, Kabupaten Karo.
Laly M Sani, 45, warga Tandem Pasar I Binjai yang merupakan kenek bus
Romawati Sitanggang, 51, warga Dusun III Handayani Desa Suka Ramai Kecamatan Tapung Hulu, Kampar Riau.
Luka ringan
Inra Boru Hasugian, 31, warga Kelurahan Harjo Sari I, Medan Amplas.
Enda Fania Tinambunan, 2, warga Kelurahan Harjo Sari I, Medan Amplas.
Monika Maharaja, 58, warga Kelurahan Harjo Sari I, Medan Amplas.
Indriani, 25, warga Dusun V Tebing Ganjang, Desa Durung Tonggal, Pancur Batu.
Linda Lestari, 25, warga Dusun IV Sumber Makmur, Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung Hulu, Kampar.
Fajariana, 16, warga Hamparan Perak.
Irfandi Hidayat, 23, warga Hamparan Perak.
Elsa Simanjuntak, 19, warga Jalan Sisingamangaraja, Kabupaten Siak.
Sarmauli Malau, 47, warga KM 2 Balam Kecamatan Bangko Pusako, Rohil. (red)
Medan (SL) – Pada hari rabu tanggal 06 Juni 2018 sekira pukul 02.00 Wib saksi 1 dan 2 melintas di jln. Karya rakyat kemudian melihat sepeda motor honda scoopy dengan BK 5875 ABM dalam kondisi mesin mati dan lampu tetap menyala tanpa pengendara, kemudian kedua saksi mendekat untuk melihat sepeda motor tsb sambil mencari keberadaan pengendara sepeda motor tsb, namun tidak ditemukan, lanjut kedua saksi mencurigai adanya barang bawaan berupa kardus warna kuning, krn tidak berani membukanya, kedua saksi menghubungi kepala lingk. IV Sei agul, lanjut kemudian kepling menyuruh warga untuk menghubungi pihak kepolisian polsek medan barat, lanjut anggota piket 7.0 langsung meninjau tkp. Sesampai di tkp personil membuka sebahagian bungkusan tersebut dilengkapi dengan video dan foto, lanjut setelah sebahagian kardus dibuka ditemukan adanya bentuk tangan dan kaki manusia, dan dicurigai bahwa isi kardus tersebut adalah mayat manusia. Rabu siang 10 Juni 2018.
Sejumlah saksipun dimintai keterangan prihal penemuan mayat yang dibungkus dalam kardus tersebut, yaitu: Darwis , 25 thn , islam , jualan Martabak, Jln. Karya rakyat ujung No.73 B, Khairul , 26 thn, jln. Karya rakyat No. 68, Zulfadli, 38 thn, islam, Jln. Karya rakyat ujung No. 73 B, Romina Hutabarat, 45 ghn, Kepling IV Sei Agul, Syarifuddin, 50 Thn, jln. Karya rakyat No. 68, Sakdiah, 44 thn, jln. Karya rakyat no. 98.
Setelah dilakukan penecekan diduga mayat yang ditemukan terbungkus di Jln. Karya rakyat gg. Melati 1. tepanya disamping gereja HKBP Ampera kel. Sei Agul Kec. Medan Barat adalah korban pembunuhan berjenis kelamin perempuan dan belum deketahui namanya. Selanjutnya Polsek medan membawa mayat ke RS. Bhayangkara guna dilakukan otopsi.
Barang bukti yang diamankan berupa, 1 unit sepeda motor honda scoopy Bk 5875 ABW Warna cream, 1 buah stnk sepeda motor scoopy BK 5875 ABW. Untuk sementara Polsek Medan masih mengumpulkan bukti-bukti dari saksi untuk mengidentifikasi pelaku. (red)
Medan (SL) – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, MSi menitipkan pesan kepada Gubsu mendatang agar dapat melanjutkan keberhasilan provinsi ini dalam memperoleh predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selama empat tahun berturut-turut.
“Saya berharap kepada Gubsu yang akan datang dapat melanjutkan dan mempertahankan keberhasilan pencapaian WTP dalam penggunaan APBD tersebut,” kata Gubsu Erry Nuradi pada peresmian dan peletakan batu pertama renovasi gedung Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut senilai Rp 2,7 miliar sekaligus acara buka puasa bersama Pengurus PWI Sumut dengan anggota dan para mitra kerja di aula gedung PWI Sumut Jalan Adinegoro No.4 Medan, Sabtu (2/6/2018).
Hadir saat itu Ketua PWI Sumut H Hermansjah SE beserta unsur pengurus, Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Sumut H Farianda Putra Sinik, Ketua IKWI Sumut Hj Dewi Budiati Teruna Jasa Said, Pangkosek Hanudnas III Marsekal Pertama TNI Ir. Tri Bowo Budi Santoso, M.M., M. Tr. (Han), mantan Sekda Provsu Dr. RE Nainggolan, Bupati Serdang Bedagai Ir. H. Soekirman, sejumlah Pemimpin Redaksi media massa, Kepala Dinas Kominfo Provsu Drs Muhammad Fitriyus, Direktur PTPN-3 dan PTPN-4, Pemimpin RSU Permata Bunda Dr. Rosihan Arbie, Pimpinan Asian Agri Group, Pimpinan PT Inalum, Pimpinan PT Toba Pulp Lestari, sejumlah Pengurus PWI Kabupaten/Kota, Al Ustadz H Zulfikar Hajar Lc, puluhan anak yatim dari Panti Asuhan Alwashliyah Jalan Garu IV Medan, serta undangan lainnya.
Gubsu Erry Nuradi juga berharap kepada Gubsu terpilih mendatang melanjutkan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol yang sudah terbangun di Sumut sepanjang 113 kilometer. Begitu juga dengan ketersediaan listrik yang mencukupi.
Sebelumnya Ketua PWI Sumut H Hermansjah SE menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Gubsu H Tengku Erry Nuradi yang dapat merealisasikan renovasi gedung PWI Sumut setelah tiga tahun tertunda. “Kiranya renovasi gedung dapat lebih meningkatkan kinerja PWI Sumut ke depan terutama dalam memacu profesionalisme wartawan melalui kegiatan pendidikan dan latihan termasuk dalam pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” kata Herman.
Sementara Pangkosek Hanudnas Marsekal Pertama TNI Ir. Tri Bowo Budi Santoso, M.M., M. Tr. (Han) yang didaulat menyampaikan tausyiah antara lain mengajak umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT terlebih di bulan Ramadhan melalui puasa dan amalan lainnya terutama dalam membaca kitab suci Al Qur’an.
Usai berbuka puasa bersama dilanjutkan Shalat magrib berjamaah dengan imam Al Ustadz H Zulfikar Hajar Lc, kemudian makan malam bersama. Pengurus PWI Sumut beserta Pengurus IKWI juga berkesempatan menyerahkan santunan kepada 50 anak yatim yang turut hadir dalam acara buka puasa bersama. (red)
Serdang Bedagai (SL) – Guru cantik dan masih jomblo, Asiroh Nasution (36) warga Dusun II, Desa Kualabali, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Serdag Bedagai, ditemukan tewas di kamarnya dengan luka tusukan di leher bagian depan, dan wajah memar. Diduga korban diperkosa sebelum di bunuh.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (01/04/2018) sekira pukul 08.00 WIB. Korban yang bekerja sebagai guru dan mengajar di SMP Negeri 1 Serba Jadi itu kali pertama ditemukan tetangganya.
Awalnya tetangga korban, Sumiati (30), curiga melihat rumah korban mati lampu dan masih tertutup. Kemudian, keluarga korban Baitun Nur Nasution (33) menghubungi ponsel korban berulang kali, namun tidak pernah diangkat.
Semakin curiga, akhirnya Sumiati bersama warga mendobrak pintu belakang dan saat ditemukan korban telah tewas dengan kondisi luka tusuk dibagian leher depan. Pisau dapur yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban masih tertinggal di dekat lehernya.
Disebutkan warga bahwa korban selama ini masih sendiri dan belum berkeluarga. Dan menempati rumah peninggalan orang tuanya, sementara adik dan abangnya telah berkeluarga.
Kematian korban yang diduga tewas dibunuh itu kini ditangani Polsek Dolok Masihul bersama Satuan Reserse Kriminal Polres Serdang Bedagai. Petugas melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Medan guna keperluan otopsi.
Kapolres Serdang Bedagai AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu melalui Kapolsek Dolok Masihul AKP Cahyandi, Senin (2/4/2018) sore membenarkan Kejadian tersebut.
“Korban diduga dibunuh dan sekarang mayatnya sedang diotopsi di RS Bhatangkara Medan. Dan pelakunya masih dalam penyelidikan,” Ungkap Kapolsek.(nt/*)
Koeban Tertembak, Jumingan (34) alias Iwan Warga Tirtosari Gang Keluarga Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, Rabu, (04/04/18) sekira pukul 21.00 Wib
Medan (SL) – Pulang Pendidikan Sespim, mantan Kasat Serse Polrestabes Medan, Kompol Fahrizal, yang kini menjabat sebagai Wakapolres, di Wilayah Nusa Tenggara Barat menembak mati Jumingan (34) alias Iwan, adik iparnya.
Informasi dilokasi kejadian, yang dilangsir tribunmedan menyebutkan peristiwa itu pemicu permasalahan keluarga, di rumah orangtuanya, Jalan Tirtosari Gang Keluarga Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, Rabu, (04/04/18) sekira pukul 21.00 Wib
Kompol Fahrizal tiba di Medan pada Magrib sekira pukul 18.30 Wib dari NTB. Tiba dirumah itu tidak ada persoalan, Fahrizal menyambangi ibu yang baru sembuh dari sakit,
bahkan memijat kaki ibunya. Entah siapa yang memulai, perwira yang menunggu kenaikan pangkat AKBP itu cekcok dengan ibunya. Keluarga jug ikut bingung tentang motip keributan yang tanpa ada sebab musabab itu.
Fahrizal yang diketahui saat ini menjabat sebagai Wakapolres Lombok Tengah Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) baru menyelesaikan pendidikan Sespim Polri.
Kedatangan jebolan Akpol 2003 dirumah itu sempat disambut korban bersama istrinya Henny Wulandari, adik kandung Fahrizal, yang turut bermukim di rumah itu.
Selang beberapa saat, istri korban pun beranjak ke dapur untuk membuat minum pelaku.
Dan tiba tiba pelaku mencabut pistolnya sambil mengarahkan kepada ibunya, melihat hal seperti itu korban langsung menghalangi dan melerai agar tersangka jangan bermain dengan senjata api.
“Jangan bang,” ucap korban.
Warga Berkerumun Sekitaran Halaman Rumah Korban, Rabu (04/04/18)
Diduga karena sudah tersulut emosi pelaku malah mengarahkan pistol ke adik iparnya, dan langsung menembak korban sebanyak 3 kali mengenai kepala, kening dan perut korban.
Dor Dor Dor letusan terdengar hingga, korban roboh bersimbah darah. kepala dan bagian perutnya tertembus timah panas. Korban tewas seketika dan dibawa ke RS Bhayangkara, Medan.
Mendengar letusan senjata api, istri korban langsung bersembunyi di kamar. Pelaku semata berusaha meminta sang adik keluar kamar sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar yang terkunci.
kabar itu cepat menyebar, pelaku menyerahkan diri ke Polda Sumatera Utara, sementara Petugas kepolisian memeriksa TKP. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto juga turun ke TKP. Di TKP, Dadang ikut memeriksa ke dalam rumah.
Namun Kapolrestabes enggan berkomentar kepada wartawan terkait kasus tersebut. “Konfirmasi ke Polda Sumut saja ya. Karena mereka yang tangani kasusnya,” katanya singkat sambil berlalu meninggalkan TKP.
Hingga kini, petugas Polrestabes Medan masih terus melakukan penyelidikan. Pelaku dan sejumlah saksi juga sudah diamankan untuk kepentingan penyelidikan.
Sementara Kapolres Bima AKBP Eka Faturahman, mengatakan Kompol Fahrizal tidak lagi menjadi Waka Polres Bima, tetapi sebagai Waka Polres, Lombok Tengah, yang sedang izin cuti membesuk orang tuanya yang sakit. “Secara detaIl motif tidak tahu. Kasus ditangani Polda Sumatera Utara,” katanya. (trb/nt/*)
Mantan punggawa Timnas Indonesia, Andika Yudistira Lubis (Foto/Dok/Net)
Medan (SL) – Mantan punggawa Timnas Indonesia, Andika Yudistira Lubis, ditangkap Satuan Resort Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Medan. Andika yang juga mantan pemain PSMS Medan ini, ditangkap karena diduga melakukan perampokan, penganiayaan serta percobaan pemerkosaan terhadap seorang SPG farfum berinisial A, warga Sidikalang, Medan Sumatera Utara.
Penangkapan dilakukan usai Andika selesai melakukan pelatihan sepakbola di lapangan BSD Pantai Rambung Marindal, Medan, seperti disampaikan oleh Kanit Pidum Reskrim Polrestabes Medan, AKP Rafles Marpaung, Senin (26/03/2018).
Penangkapan Andika berdasarkan laporan dari korban pada bulan Februari yang lalu, namun karena korban mengalami trauma pasca kejadian dan dirawat dirumah sakit, dan belum bisa dimintai keterangan, hingga penangkapan baru bisa dilakukan bulan Maret ini.
Dari keterangan korban, kejadian berawal saat korban diajak ke sebuah hotel oleh tersangka dengan alasan akan membeli parfum dengan teman-temannya. Namun setelah berada di dalam mobil, timbul niat tersangka untuk memperkosa korban dan menganiaya korban hingga tidak sadarkan diri. Tersangka lalu membuang korban dalam keadaan pingsan
Petugas dari Unit Pidana Umum Reskrim Polrestabes Medan kemudian menangkap tersangka berbekal rekaman CCTV milik warga. Dalam penangkapan itu, petugas juga mengamankan barang bukti satu unit mobil avanza yang digunakan tersangka saat kejadian. Setelah diperiksa, petugas menemukan sepasang sepatu milik korban dan dua buah pakaian wanita.
Menurut Kanit Pidum, Polrestabes Medan, AKP Rafles Marpaung, dari hasil penyidikan, tersangka diketahui memiliki sejumlah catatan kriminal lain. Tersangka Andika Yusditira Lubis pada 2013 hingga 2014 pernah ditangkap Polda Sumut terkait kasus pemilikan tiga butir pil ekstasi. Dia pun sempat divonis sembilan bulan penjara.
Andika pernah membela Timnas Indonesia pada ajang SEA Games 2009 di Laos. Andika satu angkatan dengan Dendi Santoso (Arema Malang), Tony Sucipto (Persib Bandung), dan Engelbert Sani (Madura United)
Atas perbuatannya, Andika dijerat pasal berlapis terkait penganiayaan, pemerkosaan, dan perampokan. Andika terancam hukuman 12 tahun penjara.