Tag: Meninggal Dunia

  • Kapolres Lampura Pimpin Pemakaman Kapolsek Tanjungraja AKP Darson Elidi

    Kapolres Lampura Pimpin Pemakaman Kapolsek Tanjungraja AKP Darson Elidi

    Lampung Utara (SL) – Jajaran Polres Lampung Utara berduka atas meninggalnya Kapolsek Tanjung Raja AKP Darson Elidi di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung karena sakit, Jumat (07/02/2020) pukul 05.15 Wib.

    Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, S.I.K. memimpin langsung upacara pemakaman secara kedinasan almarhum AKP Darson Elidi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Candimas Kec. Abung Selatan Kabupaten setempat.

    Upacara pemakaman almarhum dihadiri oleh Pejabat Utama, para Kapolsek jajaran Polres Lampung Utara, personel Polres Lampung Utara, Bhayangkari dan rekan-rekan seangkatan almarhum.

    Dalam amanatnya Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, S.I.K.menyampaikan, sebagaimana yang kita ketahui bersama, bahwa pada hari jumat tanggal 7 februari 2020 sekira pukul 05.15 wib, kita telah mendapatkan kabar duka, telah meninggal dunia dengan tenang, orang tua, sahabat, dan rekan kita almarhum AKP Darson Elidi bin Muhamad Seri di rumah sakit Urip Sumoharjo Bandar Lampung karena sakit.

    Musibah ini sangat mengejutkan dan menyedihkan perasaan kita semua, tetapi tuhan yang maha kuasa menghendaki demikian, dan sebagai umat beragama yang percaya kepada kekuasaan-nya sudah selayaknya kita menerima dengan ikhlas setiap putusan dan kehendaknya yang telah ditetapkan kepada hamba-nya.

    Pada kesempatan ini saya selaku inspektur upacara dan seluruh keluarga besar Polres Lampung Utara menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya dengan memanjatkan do’a semoga tuhan yang maha esa memberi ketabahan, kesabaran dan bimbingan serta perlindungan kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan.

    Kita semua sangat merasa kehilangan atas kepergian almarhum sebagai seorang rekan yang selalu memegang teguh perinsip perjuangan dengan loyalitas  dan dedikasi yang tinggi yang selalu rajin dan tekun menunaikan tugas yang dipercayakan kepadanya semasa  yang bersangkutan melaksanakan dinas sebagai anggota Polri.

    “Almarhum  sepanjang hayatnya adalah seorang prajurit bhayangkara yang mendharma bhaktikan diri dalam Polri, bangsa dan negara dengan mengorbankan segala apa yang ada padanya yang patut menjadi suri tauladan bagi kita semua,” kata Kapolres.

    Disamping itu semua, marilah kita berlapang dada untuk memaafkan segala kesalahan almarhum baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja yang mungkin dilakukan selama ini didalam pergaulan sehari-hari baik dalam dinas maupun dimasyarakat umum, sebab sebagai manusia biasa tentunya almarhum tidak luput dari segala kekhilafan dan kealfaan.

    “Sekali lagi saya menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian almarhum yang sama-sama kita cintai, dan semoga tuhan yang maha kuasa selalu memberikan ketabahan, kesabaran dan keikhlasan kepada keluarga yang tinggalkan,” ujar AKBP Budiman. (rls/ardi)

  • Tersangka Kasus Sabung Ayam Meninggal Dunia dengan Status Tahanan Polres Banyuwangi,

    Tersangka Kasus Sabung Ayam Meninggal Dunia dengan Status Tahanan Polres Banyuwangi,

    Jawa Timur (SL) – Dengan status tahanan Polres Banyuwangi dalam kasus perjudian sabung ayam, Sutomo (63) meninggal dunia. Keluarga almarhum menolak jenazah di otopsi.

    Meninggalnya Sutomo (63), warga dusun Pekiwen Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari, membuat gempar warga sekitar rumah korban. Pasalnya Sutomo ststusnya salah satu tahanan Polres Banyuwangi dalam kasus perjudian sabung ayam di dusun Susukan Desa Gladak Kecamatan Rogojampi, September 2018 lalu.

    Historis pengerebekan perjudian sabung ayam, tempat kejadian perkara ( TKP), dusun Susukan Desa Gladak, wilayah hukum Polsek Rogojampi, September 2018 lalu. Diduga lahan TKP milik salah seorang oknum perwira Polisi. Langkah penyidik Reskrim melakukan pengembangan dengan menangkap dua orang warga yang diduga terlibat perjudian yaitu, Sutomo (63th) warga dusun Pekiwen, Desa Kaligung, Kecamatan Blimbingsari dan Samsi warga desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi.

    Dihadapan sejumlah awak media, Nafisah (58th) istri almarhum, Kamis (24/1/2019) menceritakan proses penangkapan suaminya Sutomo dilakukan pada tanggal 10 September 2018, sekitar pukul 06.00 WIB. Penangkapan dilakukan berselang dua hari setelah pengerebegan yang dilakukan polisi. “Tuduhannya suami saya sebagai penanggungjawab tempat perjudian sabung ayam di mana tempat suaminya bekerja. Saat ditangkap pagi itu ada saya, anak saya dan mantu saya,” ucap Nafisah.

    Lanjut Nafisah, suaminya Sutomo meningal dunia setelah ditahan selama 3 bulan di Polres Banyuwangi. Selama suaminya ditahan, Nasifas dan keluarganya sering membesuk dan membawakan makanan kesukaan suaminya. Sekitar 2 hari sebelum suaminya meninggal, anaknya bernama Eny sempat mengunjungi bapaknya di sel tahanan Polres Banyuwangi. Saat itu suaminya meminta anaknya untuk membelikan obat untuk menambah darah. Karena Sutomo suaminya mengeluhkan sakit dibagian kepala. “Waktu itu bapak minta dibelikan obat sangobion untuk penambah darah,” Kata Nafisah menirukan anaknya.

    Nafisah mengaku kaget saat mendapat kabar suaminya meninggal dunia. Ia segera datang ke RSUD Blambangan bersama anaknya untuk melihat jenasah Sutomo suaminya. “Saya dan anak saya Eni kaget melihat suami saya sudah tidak bernyawa,” kata Nafisah.

    Nafisah juga mangaku sedih atas kematian Sutomo suaminya sebulan lalu. Karena selama ini menjadi tulang punggung keluarga. Selain itu Nafisah juga menyayangkan pemilik lahan judi sabung ayam tidak ikut bertangungjawab. “Saya hanya bisa pasrah dan mendukung keputusan anak saya yang menolak tawaran polisi untuk dilakukan otopsi,” Kata Nafisah.

    Terkait hal tersebut, Gandhi jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Banyuwangi, ketika dikonfirmasi perihal meninggalnya Sutomo, tersangka judi sabung ayam, membenarkan telah menerima kabar duka itu. Namun ia menolak memberi keterangan lebih lanjut. Karena hingga saat ini pihaknya belum menerima pelimpahan berkas dan tersangka. “Itu masih pada proses penyidikan tahap pertama atau di tingkat kepolisian,” Jelas Gandhi.

    Gandhi juga mengaku pernah menerima berkas penyidikan kasus tersebut. Namun berkas penyidikan dari Polres Banyuwangi tersebut dikembalikam karena dinilai belum lengkap. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banyuwangi, AKP. Panji Pratista Wijaya ketika dikonfirmasi terkait kematian Sutomo, membenarkan bila tersangka masih berstatus sebagai tahanan polisi. Menurut Panji, kematian Sutomo diduga karena penyakit tekanan darah rendah. Sutomo meninggal dunia setelah dirawat di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

    Panji mengaku tidak ada kendala dalam pemberkasan terhadap tersangka. Selama ini polisi masih berusaha melengkapi kekurangan sebagaimana arahan dari Kejaksaan. Namun Panji keberatan menjawab ketika ditanya kebenaran pemilik lahan judi sabung ayam tersebut adalah seorang oknum perwira polisi. “Saya tidak berkompeten untuk menjawab itu. Pemilik lahan perjudian sudah diperiksa sebagai saksi,” kata Panji.

    Ia juga menjelaskan jika tersangka satunya ditangguhkan penahananya karena masa perpanjangan sudah habis. Namun proses hukumnya tetap berjalan. (suaramerdeka)

  • Ronaldikin yang Miliki Wajah Mirip Ronaldinho Meninggal Dunia

    Ronaldikin yang Miliki Wajah Mirip Ronaldinho Meninggal Dunia

    Bandung (SL) – Ronaldikin yang memiliki wajah serupa pesepak bola Ronaldinho meninggal dunia. Dari kabar yang beredar di jagat sosial media Twitter, Ronaldikin wafat karena diduga mengidap infeksi paru-paru pada Selasa, 22 Januari 2018.

    Semasa hidup pria asal Bandung yang dijuluki Ronaldinho KW sering bergabung dengan banyak kegiatan yang diadakan kumpulan superter sepak bola Indonesia. Salah satunya, Milanisti Indonesia. Semasa hidup, Ronaldikin entah sudah berapa kali mengharumkan nama Indonesia. Beberapa tahun silam, wajahnya terpampang di dua laman internasional, Mirror dan Eurosport.

    Hal ini lantaran dirinya bertemu langsung dengan legenda Italia, Fabio Cannavaro. Cannavaro pun tak lupa memfoto Ronaldinho KW dan mengunggahnya di akun twitter pribadi. “Terima kasih buat supporter Indonesia..Aku cinta kalian,” tulis Cannavaro sembari mengunggah foto Ronaldikin. Kicauan ini pun di-retweet 623 kali dan 123 orang menjadikan kicauan ini sebagai favorit.

    Kicauan dan foto pemain yang pernah merumput di Juventus dan Real Madrid itu pun kemudian ditulis Mirror dan Eurosport. Mirror menulis, “Amazing Ronaldinho look-alike spotted by Italian World Cup legend Fabio Cannavaro” (Pria yang luar biasa mirip Ronaldinho ditemukan oleh legenda Italia Fabio Cannavaro).

    Sedangkan Eurosport juga menulis, “Fabio Cannavaro snaps picture of amazing Ronaldinho lookalike.” (Fabio Cannavaro menjepret foto pria yang luar biasa mirip Ronaldinho). Meski demikian, pertemuan Cannavaro dan Ronaldikin ini bukanlah kali pertama. Mereka sudah pernah bertemu sebelumnya pada 2012.

    Cannavaro datang ke Indonesia guna memenuhi undangan laga persahabatan di Stadion Gelora Bung Karno, Sabtu 7 Juni besok. Dia bersama 15 legenda sepakbola dunia akan menantang tim Indonesia All Star. (aktaindonesia)

  • Istri Ustad Maulana Tutup Usia

    Istri Ustad Maulana Tutup Usia

    Makassar (SL) – Istri Muhammad Nur Maulana atau yang dikenal dengan Ustad Maulana, Nuraliyah Ibnu Hajar meninggal dunia pada Minggu (20/1/2019) pukul 16.21 WIB.

    Kabar meninggalnya istri Ustad pengisi acara “Islam Itu Indah” di stasiun televisi TransTV didapat dari Ustazah Oki Setiana Dewi. Ia membagikan kabar duka ini melalui akun instagramnya.

    “Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Allahumaghfir laha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha. Telah berpulang Ibu Nuraliyah Ibnu Hajar (Istri dari Ustadz Nur Maulana), @m_nur_maulana pada hari Minggu 20 Januari 2019 jam 16.21 WIB di RS Bhayangkara Makassar.”

    Ustadzah Oki dalam akun istagramnya pun menyampaikan rasa belasungkawa. “Turut berduka cita sedalam dalamnya. Semoga Almarhumah husnul khatimah. Allah terima amal ibadah beliau. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, keikhlasan dan ketabahan. Aamiin,” tulis Ustadzah Oki.

  • Usai Nonton Balap Liar, Warga Asal Medan Labuhan Tewas Dikeroyok

    Usai Nonton Balap Liar, Warga Asal Medan Labuhan Tewas Dikeroyok

    Medan (SL) – Rian Pahni alias Rian (20) warga Jalan Sentosa 3 nomor 81 Blok IV Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan Medan Sumatera Utara akhirnya meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan di Jalan Button Depan PT MLA (Mutiara Laut Abadi) Kawasan Industri Medan (KIM) 2 Kecamatan Medan Deli, Minggu (16/12).

    Informasi yang diperoleh, korban bersama RN (16) dan MF (18) melihat tontonan balapan Liar di  KIM V, lalu para pelaku yang diduga lebih dari dua orang meminta uang Tong, namun korban tidak memberikannya dan karena ketakutan, korban melarikan diri. Lalu para pelaku mengejar korban hingga terjatuh. Kemudian pelaku memukuli korban dibagian kepala dan wajah sehingga mengeluarkan banyak darah dan sempat tidak sadarkan diri. “Kami lihat udah babak belur dan dalam keadaan pingsan, cepat-cepat di bawa ke Rumah Sakit Delima,” ucap RN.

    Asni Hawiyah (53) selaku orang tua korban menerangkan bahwasanya anaknya sekira pukul 02.00 Wib pergi dengan RN dan MF. “Tiba-tiba saya dapat kabar, anak saya masuk IGD RS Delima,” terangnya.

    Asni Hawiyah menambahkan, sempat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, sekira pukul 04.00 Wib Rian Pahni meninggal dunia. Lalu Jenazah korban dengan persetujuan dari pihak keluarga korban dibawa ke rumah sakit Bayangkara Medan guna dilakukan autopsi.

    Terpisah, saat dikonfirmasi wartawan, Kapolsek Medan Labuhan Kompol Rosyid Hartanto SH SIK MH mengatakan bahwa memang benar adanya kejadian tersebut. “Masih kita kejar terduga pelakunya, motifnya belum pasti, dugaan sementara karena perkelahian, dan pelakunya diduga berkisar 4 orang,” kata Kapolsek. (topkota)

  • Satu dari Lima Orang Korban Longsor Panorama Meninggal Dunia

    Satu dari Lima Orang Korban Longsor Panorama Meninggal Dunia

    Padang (SL) – 5 Orang korban longsor di Panorama dua Sitinjau Lauik yang merupakan penumpang mobil jenis Toyota Kijang Inova dilarikan ke Rumah Sakit, 1 meninggal. “Satu dari lima orang korban meninggal dunia, satu lagi koma dan tiga lainnya luka-luka,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Edi Hasymi.

    Masih kata Edi, “lima orang korban yang telah diidentifikasi tersebut merupakan penumpang dari satu unit mobil jenis Kijang Inova yang terseret longsor” paparnya.

    Korban meninggal dunia bernama Dian Eka Wati (40), Angga Aprianto (30) dalam keadaan koma, Emi (40), Feri Candra (45) dan Riki Saputra (25) luka-luka. “Saat ini keadaan tanah yang longsor itu masih bergerak, jadi kami menunggu keadaan agak baik dulu untuk melakukan evakuasi,” kata Edi.

    Hingga pukul 02.52 WIB, alat berat sudah sampai di lokasi, sementara hujan masih deras dan tim evakuasi dari BPBD, TRC Semen Padang dan SAR belum bisa bekerja. (sumbarnet)

  • Diduga Terlambat Diberi Oksigen, Seorang Bumil Meninggal dalam Perjalanan Menuju ke RS

    Diduga Terlambat Diberi Oksigen, Seorang Bumil Meninggal dalam Perjalanan Menuju ke RS

    Aceh (SL) – Seorang Ibu hamil (bumil) warga Lauke, Kecamatan Simeulue Tengah, Kabupaten Simeulue, Cici Zahrawani (24) meninggal dunia dalam perjalan saat hendak dibawa ke RSUD setempat, pada Rabu (5/12/2018).

    Bumil dengan bayi didalam kandungannya menghembus nafas terakhir di dalam ambulan diduga karena keterlambatan pihak medis memberikan oksigen. Selama perjalanan, menurut keterangan keluarga, Ibu hamil tersebut hanya diberi infus. Sementara, kondisi pasien yang hendak melahirkan itu dalam keadaan sesak nafas. “Sebelum berangkat, suaminya keponakan saya itu sudah minta kepada bidan supaya dalam ambulan dibawa oksigen karena dia sudah sesak nafas, tapi tidak direspon,” ujar Syafril, paman pasien, pada Jum’at (6/12/2018) via pesan whatsapp.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas (Kapus) Kecamtan Simeulue Tengah, Armas, ketika dikonfirmasi membantah kalau di ambulan tidak tersedia oksigen seperti kabar yang berkembang di luar. Selaku Kapus ia mengatakan sudah menyiapkan segalanya. “Semua sudah dilengkapi, oksigen ada, ambulan ada, tidak ada yang terlewatkan. Hanya saja mungkin tehnis di dalam ambulan yang belum kita tau mengapa. Saat ini kita sedang minta penjelasan baik dari petugas medisnya maupun pendampinnya,” jelasnya.

    Suandi, Kepala Bidang Pelayanan, Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, ketika dikonfirmasi mengaku sudah mengetahui kabar itu dan segera melakukan koordinasi dengan pihak terkait, selanjutnya akan memanggil petugas medis yang bersangkutan datang ke Dinkes untuk diminta keterangan atas kejadian yang sebenarnya. “Apa bila benar kejadiannya demikian maka akan kita beri sanksi atas kelalaian mereka,” tegas Suandi.

    Lebih lanjut Suandi mengatakan, menurut setandar operasional (SOP), setiap ambulan Puskesmas memang harus tersedia Oksigen, tanpa harus melihat kondisi pasien terlebih dahulu. (Lintasmediacyber)

  • Novelis NH Dini Meninggal Dunia Kecelakaan,, Taxi Tumpanganya “Diseruduk” Truk

    Novelis NH Dini Meninggal Dunia Kecelakaan,, Taxi Tumpanganya “Diseruduk” Truk

    Semarang (SL) – NH Dini, novelis kenamaan yang bernama asli Sri Hardini, meninggal dunia akibat kecelakaan di Jl. Tol KM 10 Semarang, Selasa (4/12), pukul 11.45 WIB. Truk menambrak taksi daring jenis Toyota Avanza dengan nomor polisi H-1362-GG yang ditumpangi NH Dini. Wanita kelahiran 1936 itu sempat dilarikan ke RS Elizabeth, Semarang, namun nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

    Di tanjakan, truk Nopol AD 1536 JU yang dikemudikan Gilang (28) tidak bisa dikendalikan sehingga berjalan mundur kemudian menabrak mobil yang ditumpangi NH Dini, ujar Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi. Pengemudi Avanza, Supardjo (57) selamat dengan luka pada kaki dan tangan.

    Sementara NH Dini yang berada di kursi belakang mengalami cidera berat pada kepala dan kaki. Setelah menjalani perawatan beberapa jam di RS Elisabeth Semarang, NH Dini menghembuskan napas terakhir pada pukul 16.00 WIB. NH Dini dikenal sebagai santrawati kenamaan di negeri ini. Para Sebuah Kapal dan Namaku Hiroko merupakan dua novel andalannya. (rml)

  • Sempat Kritis, Ayah Zumi Zola Hembuskan Napas Terakhir

    Sempat Kritis, Ayah Zumi Zola Hembuskan Napas Terakhir

    Jakarta (SL) – Kabar duka datang dari keluarga Zumi Zola. Ayahanda Zumi Zola, Zulkifli Nurdin dikabarkan meninggal dunia dalam perawatan medis di Jakarta. “Informasinya, di RS Pondok Indah, jam 20.00 WIB ayahanda Pak Zumi meninggal dunia,” ujar pengacara Zumi Zola, Handika Honggowongso, saat dihubungi, Rabu (28/11/2018).

    Handika menyebut kondisi ayah Zumi Zola memang terakhir dikabarkan kritis. Pihaknya sudah mengajukan izin keluar dari sel tahanan atas Zumi Zola ke pengadilan sebelum kabar meninggalnya Zulkifli Nurdin diterima. “Kita sudah minta izin khusus ke pengadilan, mendampingi ayahanda Zumi Zola, mudah-mudahan besok pagi pengadilan memberi izin,” sambungnya.

    Zumi Zola saat ini berstatus terdakwa kasus suap dan gratifikasi yang perkaranya disidangkan di Pengadilan Tipikor Jakarta. Zumi Zola dituntut hukuman pidana penjara 8 tahun dan denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan. (lensawarga)

  • Belasungkawa Wakapendam I/BB Meninggal Dunia

    Belasungkawa Wakapendam I/BB Meninggal Dunia

    Bukit Barisan (SL) – Wakil Kapala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan (Wakapendam I/BB) Letkol Inf Reinhard Silitonga, dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Adam Malik, Medan usai bermain golf, Sabtu (17/11/2018). Menurut keterangan Kasi Metak Pendam I/BB Mayor Yamin Sohar menyebutkan, Almarhum Letkol Inf Reinhard Silitonga, sempat bermain golf sekira pukul 08.00 Wib di Lapangan Golf Tuntungan.

    “Namun pada pukul 10.00 Wib, saat di hole 9 lapangan Golf, Letkol Inf Reinhard Silitonga terjatuh saat berjalan. Kemudian dibawa kerumah RS. Adam Malik Medan oleh Kol Ckm Sutan Lubis (Teman bermain golf) untuk penangangan medis.

    “Pada pukul 10.10 Wib Sampai RS. Adam Malik, dan ditangani secara intensif di Ruangan IGD, tetapi kondisi Letkol Inf Reinhard Silitonga semakin drop. “Selanjutnya pada pukul 10.30 Wib, pihak RS Adam Malik Medan menyatakan Letkol Inf Reinhard Silitonga meninggal Dunia,” jelas Mayor Yamin. (Deteksinusantara)