Tag: Mojokerto

  • Mengandung BBM Air Sumur Warga Dapat Nyalakan Motor Tanpa Mogok?

    Mengandung BBM Air Sumur Warga Dapat Nyalakan Motor Tanpa Mogok?

    Mojokerto (SL) – Air sumur warga di Dusun Panjer, Desa Tunggalpager, Pungging, Mojokerto tiba-tiba saja tak bisa digunakan. Jangankan untuk minum, untuk mencuci dan mandi saja, air sumur itu seakan tak bersahabat.

    Dugaan sementara sumur tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM), karena dilihat dari wujud air yang berminyak, tak bening lagi, dan berbau seperti bensin. Warga menyebut bau air itu seperti bau pertalite. “Berbau dan warnanya hijau seperti pertalite,” kata Khoirudin kepada Wartawan di rumahnya, Selasa (16/10/2018).

    Kondisi ini, lanjut Khoirudin, baru dia ketahui sejak 5 hari yang lalu. Lantaran listrik padam, bapak dua anak ini terpaksa mengambil air dari sumur di belakang rumahnya menggunakan timba. Saat itu lah dia melihat kondisi air sumur miliknya berwarna keruh dan berbau minyak.

    Sementara bau mirip BBM pada air sumur miliknya, sudah dirasakan Khoirudin lebih dari sebulan yang lalu. Sebelum itu, air sumur di belakang rumahnya itu jernih, serta tak berasa maupun berbau.

    Akibat tercemar BBM, Khoirudin terpaksa beralih menggunakan air dari PDAM. Sedangkan untuk minum keluarganya, dia terpaksa membeli air minum kemasan. “Kodisi hampir sama terjadi di sumur milik Isti Mersiawan (45), tetangga dekat Khoirudin. Selain berbau mirip BBM, air sumur di rumahnya juga berwarna keruh. Padahal sebelumnya air sumur itu jernih, tak berwarna maupun berbau. “Baunya air sumur kayak bensin, warnanya tidak jernih lagi,” cetusnya.

    Berbeda dengan tetangganya, Isti mengaku air sumurnya tercemar BBM sejak 6-7 bulan yang lalu. Oleh sebab itu, dia memilih menggunakan air PDAM untuk keburuhan mandi dan mencuci. Sementara untuk minum, ibu dua anak ini terpaksa membeli air kemasan. “Akibat tercemar BBM Isti mengaku biaya hidup tiap bulan membengkak, pakai PDAM untuk mandi dan mencuci. Kalau minum bei air galon. Membengkak sekitar Rp 600 ribu untuk kebutuhan air,” kata Isti.

    Indikasi lain jika air sumur itu tercemar adalah air sumur itu terbakar jika disulut dengan ai. Bahkan air itu bisa menyalakan mesin motor. Pada Senin (15/10/2018), tetangga dekat Khoirudin, Soleh meminta minyak yang diambil dari sumurnya. “Saya pisahkan air dengan minyaknya. Lalu minyaknya saya berikan ke Pak Soleh setengah botol air minum kemasan (sekitar 300 mililiter),” kata Khoirudin

    Minyak yang menurut Khoirudin mirip BBM jenis Pertalite itu dimasukkan ke tangki motor Honda Grand milik Soleh. Sebelum itu, tanki bahan bakar sepeda motor tersebut telah dikosongkan. “Air sumur bisa untuk sepeda motornya bisa jalan, tak mogok,” ungkapnya.

    Polisi sudah bergerak menyelidiki kasus ini. Bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mojokerto, polisi mengambil sampel airdari 5 titik sumur warga. Sampel air akan diteliti di laboratorium DLH. “Kami juga akan koordinasi dengan Dinas ESDM dan Pertamina untuk mencari sumber minyak tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Solikhin Fery.

    Fery menduga penyebab tercemarnya sumur warga adalah akibat rembesan tangki pendam milik SPBU Sawahan yang jaraknya kurang dari 100 meter. Kejadian serupa, kata Fery, pernah dialami Setyo Budi, warga yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari SPBU Sawahan. Sekitar setahun yang lalu, Budi mengeluh ke pengelola SPBU lantaran air di rumahnya beraroma seperti bensin.

    “Saat itu tak sampai dibuktikan penyebab kontaminasi, sama SPBU dibiayai untuk pindah titik pengeboran airnya. Dibuat sumur bor baru di 3 titik, aman semua,” terang Fery.

    Namun pihak SPBU Sawahan mengelak jika tangki pendam milik SPBU dikatakan sebagai penyebabnya. Teknisi SPBU Sawahan Nanang Rudianto mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pengecekan di area SPBU. Mulai dari tangki pendam, sumur pantau, hingga penangkap limbah minyak (oil catcher).

    Hasilnya, dia memastikan tak ada kebocoran atau rembesan BBM dari tangki pendam. Menurut dia, penyusutan BBM di dalam tangki pendam masih dalam batas normal. “Kami belum bisa berasumsi ke situ (terjadi kebocoran tangki pendam). Kami cek tangki pendam SPBU, di sumur pantaunya bersih, oil catcher kering,” kata Nanang.

    Nanang menjelaskan, SPBU Sawahan mempunyai 4 tangki pendam yang masing-masing berkapasitas 30 ribu liter. Tangki-tangki itu untuk menampung stok BBM jenis Pertamax, Premium, Pertalite, dan Solar. “Untuk sementara belum kami temukan kebocoran di tangki pendam. Karena penjualan kami normal, kalau memang susut jelasnya kami tak bisa jualan, tapi nanti kami cek lagi,” terang Nanang.

    Berdasarkan ciri fisik air sumur Khoirudin, tambah Nanang, minyak yang mencemarinya merupakan jenis gasolin. Sampel air yang dia ambil akan digunakan untuk melengkapi laporan ke senior retail (SR) Pertamina. “Dari baunya mirip gasolin, bisa Pertamax, Pertalite, atau Premium. Kalau dari warnanya cenderung ke Premium dan Pertalite,” tandas Nanang. (net)

  • Home Industry Mi Instan Digerebek, Gunakan Bahan Kedaluwarsa

    Home Industry Mi Instan Digerebek, Gunakan Bahan Kedaluwarsa

    Mojokerto (SL) – Sebuah home industry mi instan di Mojokerto digerebek polisi. Industri rumahan ini mengolah mi kedaluwarsa menjadi mi instan. Pemilik home industry pun ditetapkan sebagai tersangka.

    Industri rumahan mi palsu dengan nama UD Barokah ini berada di Dusun/Desa Kembangsri, Ngoro, Mojokerto. Di sebuah rumah kontrakan besar tersebut, Susanto (38) mengolah mi kedaluwarsa dan mi produk gagal menjadi mi instan. Tersangka Susanto merupakan warga Desa Watesnegoro, Ngoro, Mojokerto.

    “Tersangka memproduksi dan menjual mi instan kering berbahan mi kedaluwarsa. Hasilnya dikemas kembali dan diberi label super mie instan cap Bunga Terompet,” kata Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata di lokasi pembuatan mi palsu, Jumat (22/6/18).

    Leonardus menjelaskan, mi kedaluwarsa yang diolah kembali oleh Susanto adalah mi instan dari merk terkenal, bihun ekspor, mi gelas impor, serta mi curah.

    Menurut Leonardus, mi palsu yang dihasilkan di rumah produksi Susanto berupa mi instan curah dengan label Bunga Terompet, mi remah tanpa label, serta mi remah yang khusus dijual untuk pakan ternak.

    “Pembuatan mi instan ini tidak memiliki sanitasi yang benar dan baik serta tidak mempunyai izin edar,” ujarnya.

    Dari penggerebekan di lokasi, polisi menyita sejumlah barang bukti. Berupa 10 ton bahan baku mi kedaluwarsa, timbangan digital, sekop, 1 karung bekas bungkus mi instan kedaluwarsa, 3 bungkus bekas mi gelas, serta puluhan bungkus produk mi instan Bunga Terompet kemasan 10 kg siap edar.

    Akibat perbuatannya, Susanto dijerat dengan pasal 135 juncto pasal 171 ayat (2) atau pasal 136 huruf b juncto pasal 75 ayat (1) atau pasal 142 junto pasal 91 ayat (1) UU RI No 18 tahun 2012 tentang Pangan.

    “Ancaman pidananya dua tahun penjara atau denda Rp 4 miliar,” tandasnya. (detiknews)

     

  • Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Wakil Ketua DPC PPP Jombang Diduga Tewas Akibat Serangan Jantung

    Ilustrasi Terkena Serangan Jantung (Foto/Dok/Net)

    Mojokerto (SL) – Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58) tewas karena serangan jantung saat berkencan dengan seorang waria. Waria berinisial F alias V itu mengaku belum sempat menerima bayaran dari korban.

    Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 5 saksi terkait tewasnya Syafii. Antara lain warga Desa Mlirip, yang pertama kali menemukan mayat korban, pemilik warung kopi tempat mangkal waria, teman kencan korban waria berinisial V, serta A alias AG dan S alias R rekan sesama waria V.

    Berdasarkan keterangan V, lanjut Puji, kedatangan Syafii ke tempat prostitusi waria di Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB yang pertama kalinya. Sementara waria R dan AG juga menyebut korban baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.

    “Keterangan dari V, mereka sempat berhubungan oral seks. Korban baru pertama kali ke situ dan bertemu V itu,” kata Puji saat dihubungi detikcom, Senin (19/3/2018).

    Saat berhubungan dengan waria tersebut, nyawa Syafii melayang. Menurut Puji, politisi PPP Jombang ini tiba-tiba kejang-kejang setelah ejakulasi. Melihat tamunya tak sadarkan diri, V pun memilih kabur.

    “Usia V ini baru 18-19 tahun, dia mengaku ketakutan dan bingung karena baru pertama kali melihat kejadian seperti itu. Dia ngasih tahu kawan waria yang lain dan pemilik warung, pemilik warung lapor ke Polsek Jetis,” ungkapnya.

    Rasa takut tersebut membuat V tak lagi memikirkan bayaran atas layanan yang dia berikan ke korban. “V mengaku belum dibayar,” terang Puji.

    Mantan Kapolres Situbondo ini menambahkan, hingga saat ini V masih berstatus saksi. Waria asal Jombang ini belum terbukti melakukan tindak pidana terkait tewasnya Syafii. Selain tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, barang-barang berharga milik korban juga tak ada yang hilang.

    “Penyidik akan menggelar kasusnya setelah hasil autopsi keluar. Apakah dia (V) membiarkan korban tanpa memberikan pertolongan, apakah dia melakukan kekerasan,” tandasnya.

    Syafii ditemukan tewas dengan posisi terlentang dan telanjang di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban.

    Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluan politisi asal Desa Jombok, Kesamben, Jombang tersebut.

    Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat.

    Berdasarkan keterangan saksi dan hasil reka ulang, korban tewas saat berkencan dengan waria berinisial F alias V.