Tag: Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah

  • Sunanto Terpilih Sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah

    Sunanto Terpilih Sebagai Ketum PP Pemuda Muhammadiyah

    Bantul (SL) – Forum tertinggi Muktamar Pemuda Muhammadiyah akhirnya telah menghasilkan keputusan. Sunanto terpilih untuk mengemban amanah memimpin Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022.

    Sunanto terpilih sebagai Ketua Umum usai mengungguli lima calon tetap. Sunanto memperoleh 590 dari 1.196 suara. “Nomor urut enam, ketua umum kita yang baru, Sunanto memperoleh 590 suara,” kata Sekretaris Jenderal Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rasman di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, DIY, Rabu (28/11) malam.

    Sebelumnya, selain Sunanto dan Ahmad Fanani sempat muncul empat kandidat lainnya. Kandidat tersebut yakni Ahmad Labib, Andi Fajar Asti, Faisal dan Muhammad Sukron.

    Namun, di tengah pemilihan hanya tiga calon yang maju yaitu Fanani, Sunanto dan Labib. Sementara, tiga calon memutuskan untuk mendukung kandidat lainnya.

    Fajar dan Faisal memutuskan mengundurkan diri untuk mendukung Labib dengan membentuk koalisi bernama Koalisi Ta’awun. Sukron memutuskan untuk berkoalisi dengan Sunanto.

    Walaupun hanya tiga nama yang maju, namun keenam kandidat tetap masuk dalam kotak suara. Bahkan, keenamnya masih bisa dipilih oleh daftar pemilih. “Di surat suara untuk caketum itu tetap enam karena memang dalam sistemnya Muhammadiyah itu kalau menyatakan diri untuk maju dan itu dianggap sebagai calon yang bersedia,” kata Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) DIY, Iwan Setiawan. (rls)

  • Acara Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah Diintervensi Polisi?

    Acara Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah Diintervensi Polisi?

    Jakarta (SL) – Acara Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah dikabarkan diintervensi polisi. Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY Iwan Setiawan mengatakan pihaknya dikontak pihak kepolisian soal penyelenggaraan Muktamar XVII PM pada 25-28 November 2018.

    “Polisi mengajak silaturahmi dan bicara soal dinamika muktamar, bertanya soal calon-calon ketua umum Pemuda Muhammadiyah yang akan menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak,” kata Iwan saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (16/10/2018).

    Menurut dia, sejauh ini kegiatan Pemuda Muhammadiyah tidak begitu diperhatikan tetapi saat ini begitu kental intervensi dari kepolisian terlebih sekarang berada di periode Pemilu 2019, termasuk Pilpres.

    Dia mengatakan intervensi oleh polisi tidak hanya dilakukan pada PWPM Yogyakarta saja tetapi terjadi di banyak struktur daerah lain. Yogyakarta sendiri akan menjadi tuan rumah Muktamar Pemuda Muhammadiyah.

    Salah satu agenda penting dalam gelaran itu adalah memilih Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 2018-2022 untuk menggantikan Dahnil Anzar Simanjuntak yang akan habis masa jabatannya. “Pimpinan Pemuda Muhammadiyah di tingkat daerah dan wilayah memang dikontak polisi dan itu masif dilakukan di semua wilayah di Indonesia,” katanya.

    Iwan mengatakan perihal intervensi oleh polisi merupakan hal yang kurang berkenan. “Menurut saya gerakan ini sudah direncanakan. Tentu itu menjadi pertanyaan Pemuda Muhammadiyah, mengapa gawe Pemuda Muhammadiyah begitu menariknya bagi pihak lain,” kata dia.

    Dia menengarai terjadi intervensi dari pihak luar terhadap proses suksesi di tubuh Pemuda Muhammadiyah. “Adanya indikasi intervensi pihak lain di luar Pemuda Muhammadiyah terhadap proses pergantian kepemimpinan di Pemuda Muhammadiyah,” kata dia.

    Dihubungi terpisah, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan organisasinya tetap netral dalam politik, termasuk organisasi otonom (ortom) seperti Pemuda Muhammadiyah.

    Muhammadiyah dan ortomnya, kata dia, fokus pada pembinaan untuk memajukan masyarakat bukan menyibukan diri dalam politik praktis. “Dan insya Allah Muhammadiyah dengan ortomnya akan fokus pada bina umah bukan bina daulah,” kata Dadang. (Harianjogja)

  • Enam Kandidat Bersaing “Rebut” Ketum Pemuda Muhammadiyah Pusat

    Enam Kandidat Bersaing “Rebut” Ketum Pemuda Muhammadiyah Pusat

    Bantul (SL) – Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah sejumlah tokoh hadir dalam pembukaan Muktamar XVII Pemuda Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Bantul, Senin (26/11). Di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, dalam sambutannya mengatakan acara itu dihadiri 1.200 peserta serta ditambah 7.000 penggembira dari seluruh Indonesia. “Kami angkat tema Menggembirakan Dakwah Islam, Memajukan Indonesia. Kami ingin menunjukkan dakwah Islam yang menggembirakan seperti tujuan dan maksud Muhammadiyah pada awal-awal berdiri. Semangat tolong menolong, semangat saling menggembirakan akan menjadi watak utama Pemuda Muhammadiyah,” jelasnya.

    Untuk mencapai tema tersebut, Dahnil mengatakan Pemuda Muhammadiyah akan terus menegakkan tiga senjata utama mereka, yakni tauhid yang murni, ilmu yang tinggi, dan amal yang banyak. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak. “Jadi semua kader Muhammadiyah jika ditanya Pak Wapres apa senjata kita yaitu tauhid, ilmu, dan amal. (HOS) Cokroaminoto menyampaikan seorang kader Islam harus punya ciri semurni-murninya tauhid, setinggi-tingginya ilmu pengetahuan, dan sepintar-pintar siasat,” ucapnya.

    Dalam pidatonya, Dahnil juga berkisah tentang masa kecilnya. Ia mengatakan dirinya merupakan korban konflik Aceh sehingga harus mengungsi ke Jakarta. Ketika mengarungi hidup di Jakarta, Dahnil saat itu tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.  “Di Jakarta saya tidak punya kesempatan lanjut sekolah saya mau masuk SMA, tapi karena orang tua tidak mampu akhirnya salah satu om saya membawa saya ke sekolah Muhammadiyah,” ceritanya.

    Di sekolah Muhammadiyah tersebut, Dahnil tidak perlu membayar uang sekolah. Dahnil bisa bersekolah gratis selama 3 tahun lantaran selalu meraih juara 1 di kelas.  “Tapi ketika datang di sekolah Muhammadiyah saya daftar di situ saya tidak membayar sama sekali. Anak miskin ini bisa bersekolah 3 tahun di Kota Tangerang dengan gratis karena saya juara 1 terus,” katanya.

    Wakil Presiden Jusuf Kalla “Saya punya cita-cita tinggi, 21 tahun lalu saya kehilangan harapan, kalau ada kemudian yang paling miskin bagi saya adalah anak muda yang kehilangan harapan. Ketika saya kehilangan harapan Muhammadiyah datang membawa harapan,” imbuhnya.

    Di akhir pidato, Dahnil berpamitan sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Ia menginginkan agar Pemuda Muhammadiyah tetap menjadi harapan Indonesia.

    Muktamar Pemuda Muhammadiyah digelar hingga 28 November. Muktamar akan memilih ketua umum pengganti Dahnil untuk masa bakti 2018-2020. Berikut calon tetap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah:
    1. Ahmad Fanani
    2. Ahmad Labib
    3. Andi Fajar Asti
    4. Faisal
    5. Muhammad Sukron
    6. Sunanto

    (rls)