Tag: Palembang

  • Geger ! Penemuan Tas Disangka Bom Ternyata Berisi Popok Bayi di Palembang

    Geger ! Penemuan Tas Disangka Bom Ternyata Berisi Popok Bayi di Palembang

    Palembang, sinarlampung.co warga digegerkan penemuan tas warna hitam di Jalan Kol H Burlian, tepatnya di bawah LRT RSUD Siti Fatimah Palembang, Jumat, 31 Mei 2024. Setelah diledakkan dan dibongkar, benda yang awalnya dicurigai sebagai bom itu ternyata berisi popok dan perlengkapan bayi.

    Sebelumnya, pihak kepolisan mendapat laporan terkait penemuan tas mencurigakan. Tak berselang lama, sekitar pukul 17.00 WIB, tim Penjinak Bom (Gegana) Sat Brimob Polda Sumsel terjun ke lokasi penemuan tas.

    “Sudah dilakukan penindakan dan eksekusi terhadap tas tersebut oleh Tim Gegana Sat Brimob Polda Sumsel,” kata Kapolsek Sukarami, Kompol Ikang Ade Putra, Jumat, 31 Mei 2024.

    Kapolsek menyebut setelah dicek ternyata isi tas tersebut adalah popok bayi, pakaian dan perlengkapan anak lainnya.

    “Tas tersebut merupakan tas biasa yang berisikan pakaian dan perlengkapan bayi, pampers (popok bayi) dan saat ini situasi sudah aman dan steril,” ujarnya.

    Meski begitu, pihaknya masih melakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian. Saat dilakukan peledakan, kata dia, sempat membuat lalu lintas macet namun berhasil diurai polisi.

    Diberitakan sebelumnya, sebuah tas berwarna hitam mencurigakan ditemukan di Jalan Kol H Burlian tepatnya di bawah LRT RSUD Siti Fatimah Sukarami Palembang. Tas tersebut pertama kali ditemukan oleh petugas power PT KAI pada Jumat, 31 Mei siang.

    Petugas keamanan LRT Budi menjelaskan ia mendapatkan laporan dari anggotanya kalau ada tas berwarna hitam yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya di bawah tangga naik LRT.

    Yang pertama kali yang menemukan tas warna hitam tersebut ialah petugas power PT KAI yang sedang memarkir mobil. Melihat ada tas warna hitam yang entah berisikan apa, petugas tersebut jadi urung parkir.

    “Karena tidak berani jadi kami melaporkan ke pihak berwajib, Babinsa dan Polsek Sukarami. Kami belum berani mengecek isi tas tersebut karena takut. Takut isi bom maka dari itulah kita lapor ke polisi,” katanya. (Detiksumbagsel/*)

  • Pj Gubernur Agus Fatoni Atensi Khusus Karhutla di Sumsel 

    Pj Gubernur Agus Fatoni Atensi Khusus Karhutla di Sumsel 

    Palembang, sinarlampung.co – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memberikan atensi khusus kepada penanganan dan pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla) di wilayah Sumatera Selamatan (Sumsel).

    Oleh karena itu, Fatoni mengundang Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) Provinsi, Bupati/Walikota se-Sumsel, Forkopimda Kabupaten/Kota dan perusahaan yang terkait untuk membahas karhutla.

    Hadir pada pertemuan Rakor tersebut diantaranya Pj. Gubernur Sumsel, Pangka II/Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel, Wakil Ketua DPRD, Provinsi, Danlanal, Danlanud, Dandim, Kapolres, Kepala Kejaksaan Negeri se-Sumsel.

    “Hari ini kita kumpul untuk mencari solusi penanganan Karhutla. Ini bentuk komitmen bersama menyelesaikan kebakaran yang belakangan dirasakan masyarakat dampaknya,” ujar Fatoni saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Sumsel di Auditorium Graha Bina Praja, Kamis (5/10/2023).

    Fatoni menegaskan hal yang sangat memungkinkan dilakukan kepala daerah dalam percepatan penanganan Karhutla ini adalah segera menyediakan anggaran penanganan Karhutla. Dia menyebut sebenarnya anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) bisa digunakan dalam keadaan darurat.

    “Pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, termasuk belanja untuk keperluan mendesak yang kriterianya ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang APBD,” ujar Fatoni.

    Selain membahas soal alokasi anggaran, dalam rapat tersebut Fatoni juga sudah meminta agar semua pihak berkontribusi aktif membantu percepatan penanganan Karhutla di daerah.

    “Penanganan karhutla harus terpadu, sinergi dan terencana karena ini tanggung jawab kita bersama,” kata Fatoni.

    “Kami memerlukan peran aktif seluruh stakeholder terkait dalam pengendalian karhutla di Sumsel,” sambungnya. (*)

  • Pj Ketua TP PKK Muba Hadiri Peresmian Taman Lansia Forsikada

    Pj Ketua TP PKK Muba Hadiri Peresmian Taman Lansia Forsikada

    Palembang (SL) – Forum Silaturahmi Istri Kepala Daerah (Forsikada) se-Sumatera Selatan (Sumsel) meresmikan Taman Lansia Forsikada ditandai pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru yang berlokasi di depan Hotel Aryaduta Palembang, Rabu (6/9/2023).

    Dalam acara tersebut hadir istri-istri Kepala Daerah di Sumsel, salah satunya Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Asna Aini Apriyadi.

    Ketua Forsikada Sumatera Selatan, Yeti Oktarina Prana Sohe menyampaikan bahwa Taman Lansia Forsikada ini didirikan atas ide dan saran dari seluruh Forsikada se-Sumsel, dengan tujuan sebagai wadah bagi masyarakat Lanjut Usia (Lansia) di Sumsel.

    Sementara itu Ketua TP PKK Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru yang sekaligus sebagai Pembina Forsikada Sumsel menyampaikan apresiasi dan bangga atas diresmikannya Taman Lansia Forsikada

    “Alhamdullilah Taman Lansia Forsikada ini dapat diresmikan hari ini, terimakasih atas inisiasi ini dan juga bantuan baik moril maupun materil semoga tempat ini dapat terus bermanfaat bagi masyarakat Lansia di Provinsi Sumsel,” pungkasnya. (Sudir)

  • Terpidana Penggelapan Puluhan BPKB Setahun Lebih Ngumpet Diringkus di Toko Anaknya

    Terpidana Penggelapan Puluhan BPKB Setahun Lebih Ngumpet Diringkus di Toko Anaknya

    Palembang (SL)-Tim Tabur Kejati Sumatera Selatan (Sumsel) menangkap DPO kasus penggelapan puluhan BPKB motor pada salah satu dealer dan bengkel motor, Jalan Segaran, Kelurahan 14 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I, Palembang, Selasa 23 Mei 2023.

    Plt Kasi Penegakan Hukum Kejati Sumsel, Adi Mulyawan membenarkan jika Tim Tabur menangkap DPO kasus penggelapan BPKB. “DPO atas nama Amen Wijaya berhasil kita amankan di toko milik anaknya,” katanya.

    Tersangka sebelumnya sudah kena vonis selama 1 tahun 4 bulan oleh Majelis Hakim PN Palembang Kelas IA Khusus. “Saat itu terpidana Amen telah kena panggil secara patut. Namun terpidana tidak kooperatif dan menjadi buron selama sekitar satu tahun,” tambah Adi.

    Adi menjelaskan, terpidana sebelumnya telah terbukti bersalah atas kasus penggelapan 27 BPKB kendaraan bermotor sebagaimana pasal 372 KUHP jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

    “Selanjutnya terpidana Akan langsung mempertanggungjawabkan perbuatannya di rutan Pakjo,” jelasnya.

    Dari penelusuran perkara, pada tahun 2021 terpidana Amen Wijaya bersama dengan Wiko Yong (penuntutan terpisah).

    Telah terbukti melakukan aksi penggelapan 27 BPKB sepeda motor, dengan pelapor PT Radana Reksa Finance.

    Saat itu antara terpidana dan pihak pihak PT Radana Reksa Finance bekerjasama pembiayaan pembelian secara kredit sepeda motor sebanyak 27 unit kepada konsumen. (Red)

  • Penilaian Smart City, Muba Capai Nilai Tertinggi di Sumsel

    Penilaian Smart City, Muba Capai Nilai Tertinggi di Sumsel

    Sekayu (SL) – Kabupaten Musi Banyuasin menjadi salah satu daerah dari 100 Kabupaten/Kota yang terpilih program menuju smart city. Setelah mengikuti hasil penilaian evaluasi, Kabupaten Muba berhasil menduduki capaian nilai tertinggi di Sumsel yakni 3.21. Diketahui, adapun capaian daerah di Sumsel yang masuk penilaian 100 Kabupaten/Kota Smart City diantaranya Kabupaten Muba 3.21, Kabupaten Muaraenim 2.97 , Kabupaten Banyuasin 2.79, dan Kota Palembang 2.51.

    Dengan capaian nilai tertinggi di Sumsel ini dapat lebih menyemangatkan Kabupaten Muba dengan dukungan berbagai pihak menjadi daerah yang smart city,” ungkap Kadin Kominfo Herryandi Sinulingga AP.

    Plt Bupati Beni Hernedi SIP mengaku bangga atas capaian tersebut dan mengucapkan Terima kasih dengan OPD terkait khususnya Kominfo Muba dan stakeholder lainnya yang dengan getol untuk mewujudkan Muba menuju Smart City. “Tentu dengan potensi SDM yang smart di Muba harus diimbangi pula dengan capaian smart city,” ungkapnya.

    Sementara itu, Menteri Kominfo Johnny G Plate seperti dikutip pada surat Nomor: B-1013/DJAI/AI.01.02/10/2021 Tanggal 12 Oktober 2021 tentang Undangan Mengikuti Penilaian Evaluasi Dalam Rangka Program Gerakan Menuju 100 Smart City 2021 menyebutkan Kabupaten yang terpilih melalui program Gerakan Menuju 100 Smart City diukur berdasarkan Lima (5) dimensi, dengan formulasi perhitungan yang berbeda.

    “Diantaranya Baseline (bobot 10%), menggambarkan nilai improvement yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi Implementasi Masterplan dan Quick Win Smart City Tahun 2021, Output (bobot 20%), mencakup terbentuknya pondasi untuk pelaksanaan program smart city, untuk menilai sejauh mana pemerintah kota/kabupaten menyiapkan kebijakan, kelembagaan, serta anggaran untuk program smart city,” ucapnya.

    Kemudian, Outcome (bobot 30%), mencakup pelaksanaan rencana yang ada di master plan smart city, untuk menilai sejauh mana setiap rencana dijalankan oleh pemerintah daerah, Impact (bobot 20%), mencakup manfaat yang dirasakan masyarakat atas implementasi program smart city, untuk mengukur manfaat dan perbaikan pelayanan publik bagi masyarakat, keterlibatan masyarakat, serta keberlanjutan program yang telah berjalan.

    “Lalu, Program Percepatan atau Quick Win (bobot 20%), mencakup tingkat inovasi program percepatan smart city, untuk menilai kreativitas dan daya inovasi pada program percepatan (Quick Win),” tandasnya. (/Red)

  • Aliansi Masyarakat Sumsel Bersatu Gelar Aksi Bela Kapolri

    Aliansi Masyarakat Sumsel Bersatu Gelar Aksi Bela Kapolri

    Palembang (SL) – Aliansi Masyarakat Sumsel Bersatu akan menggelar aksi besar besaran pada Senin (15/10/2018) mendatang di Mapolda Sumsel. Demo sendiri terkait pembelaan terhadap sosok Kapolri Jendral Tito Karnavian yang telah dianggap kena fitnah oleh Amien Rais dengan mengeluarkan stetmen jika Jendral Tito Karnavian terindikasi korupsi dan meminta agar dicopot dari jabatan sebagai Kapolri.

    Diungkapkan Koordinator Lapangan, Sukma Hidayat, stetmen tindak korupsi dan permintaan pencopotan jabatan sebagai Kapolri oleh Amein Rais diminta agar mempertanggung jawabkan ucapannya karena menebar fitnah UU ITE pasal 29 agar ditegakkan.” Tito merupakan putra daerah terbaik kita yang juga tokoh kebanggaan masyarakat Sumsel. Wajib bagi kita untuk membelanya,” ucapnya, Jumat (12/10/2018) malam.

    Sambung Sukma, pihaknya juga meminta kepada pihak Polri agar memanggil Amien Rais terkait indikasi tindak pidana korupsi sebesar 600 juta di Kementrian Kesehatan silam, meski telah dikembalikan tapi tidak menghilangkan efek pidananya.” Kemudian kita juga meminta agar mengusut tuntas kasus siapa yang ada dibelakang Ratna Sarumpaet lalu. Sebab kasus ini keterkaitan dengan telah ditangkapnya Ratna Sarumpaet. Amien Rais jelas jelas pertama mangkir dari panggilan Polri dan justru mengeluarkan stetmen tidak jelas. Harus diusut tuntas,” tegas Sukma.

    Sukma juga menambahkan mengenai terkait kasus Zumi Zola agar Polri pula menindaklanjutinya, dimana seperti diketahui jika adanya setoran uang ke Partai PAN.” Kita meminta kejelasan sampai kemana dan siapa saja yang terlibat di PAN itu sendiri. Kami mengajak mendukung agar tetap Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolri,” tutup Sukma.

    Ditempat yang sama, ketua tim negosiator Dewy Gumay menuturkan jika aksi tersebut akan menghadirkan massa sebanyak 500-1.000 orang dengan titik kumpul awal di halaman rumah makan Pagi Sore Jalan Basuki Rahmat Palembang.” Kita juga melibatkan sebanyak 31 lawyer untuk mengawal kasus ini. Dan sangat jelas jika sosok Tito Karnavian adalah putra terbaik Sumsel serta tokoh kebanggaan masyarakatbkita, jadi wajib untuk kita bela bersama,” tegasnya.

    Pada aksi nanti selain Sukma sebagai Korlap juga didampingi oleh Rubi Indarta, kemudian sebagai ketua tim negosiator ada Dewi Gumay sedangkan koordinator aksi dipimpin oleh Dedi Irawan dan Mulyadi. Sementara sebagai koordinator Satgas dipimpin oleh Rizky Pratama Saputra (RPS). Demo juga diprediksi akan dihadiri ratusan aktivis kota Palembang dan tokoh masyarakat Sumsel lainnya seperti Yudhi Farola Bram, Gerbana dan lain sebagainya. (mn/net)

  • Gubernur Sumsel Masuk Ruang Ganti, Sriwijaya FC Terancam Denda. Ini Regulasi Yang Dilanggar

    Gubernur Sumsel Masuk Ruang Ganti, Sriwijaya FC Terancam Denda. Ini Regulasi Yang Dilanggar

    Palembang (SL) – Euforia kemenangan Squad kebanggaan masyarakat Sumsel pada laga kandang pekan ke 24 kontra Bali United, Sabtu malam (06/10/2018) menjadi ternoda, hal itu disebabkan karena tindakan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memasuki ruang ganti pemain yang dapat mengakibatkan Sriwijaya FC terancam dijatuhi sanksi.

    Diketahui sebelumnya, Herman Deru menyempatkan menonton langsung pertandingan antara Sriwijaya FC kontra Bali United di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) Palembang, Sabtu (6/10/2018). Laga yang berlangsung sangat seru itu berakhir dengan kemenangan dramatis Sriwijaya atas tim tamu dengan skor 3-2.

    Seusai babak pertama, Herman Deru yang sebelumnya duduk di kursi VVIP penonton terlihat begitu bersemangat atas keberhasilan dari Sriwijaya FC yang mencetak tiga gol tanpa balas.

    Sang Gubernur yang belum genap sepuluh hari dilantuk itu pun turun dari tribun penonton dan menuju ke ruang ganti pemain saat jeda pertandingan. kemudian langsung memberikan semangat kepada seluruh pemain di ruang ganti.

    Namun, aksi spontanitas Herman Deru ini bakal menimbulkan dampak bagi Sriwijaya FC karena sesuai aturan PSSI seluruh ruang ganti pemain dinyatakan steril dari siapa pun termasuk seorang Gubernur.

    “Tadi ketemu pemain kasih semangat, karena babak pertama sudah tiga gol,” kata Deru seusai memasuki ruang ganti pemain.

    Match Commissioner Baktiansyah mengatakan kepada awak media, apapun kejadian yang ditemukan dilapangan akan dilaporkan ke PSSI pusat, termasuk soal Gubernur Sumsel yang memasuki ruang ganti pemain.

    “Nanti akan dilaporkan ke pusat terlebih dahulu, apapun yang terjadi selama pertandingan dan sebelum pertandingan,” ujarnya tegas.

    Disinggung soal aturan ruang ganti pemain steril, Bakti enggan memberikan komentar secara rinci.

    “Saya tidak bisa memberikan keterangan kepada Anda, saya akan melaporkan segala sesuatu, apa yang terjadi, saat pertandingan dan sebelum pertandingan akan melaporkan ke PSSI. Apapun yang terjadi akan kami sampaikan,” jelas dia.

    Bakti kemudian mengungkapkan, ketentuan regulasi selama pertandingan telah disosialisasikan kepada semua tim, baik manajemen hingga pemain.

    “Tadi di sana, ada ketentuan, semua tim sudah tahu regulasi karena regulasi sudah diberikan ke tim. Semua tim tahu mana yang boleh mana yang tidak, semua tim tahu. Semua manajemen tim tahu karena regulasi itu disampaikan dan disosialisasikan,” tutur dia.

    Denda karena ada pejabat yang masuk ke ruang ganti pemain juga pernah diderita Persib Bandung. Sanksi itu dijatuhkan karena Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memasuki ruang ganti pemain saat Persib menjamu Persiba Balikpapan di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (11/6/2018).

    Akibat kejadian itu, Persib harus membayar denda senilai Rp 100 juta.

    Sesuai regulasi Liga 1 2017 Bab I pasal 6 ayat 2 poin O, setiap tim menjamin tidak ada personil yang berhak memasuki ruang ganti pemain selama pertandingan. (rls)

  • Setelah Digegerkan Harta Karun Sriwijaya, Kini Ditemukan Dermaga Kuno

    Setelah Digegerkan Harta Karun Sriwijaya, Kini Ditemukan Dermaga Kuno

    Palembang – Palembang, Sumatera Selatan, menyimpan sejarah tak berkesudahan. Setelah digegerkan oleh perburuan harta karun Sriwijaya, kini warga dikejutkan oleh penemuan dermaga kuno.

    Sebuah bangunan tua yang diduga bangunan bersejarah ditemukan di tepian Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan. Bangunan berbentuk anak tangga itu diduga peninggalan masa Kesultanan Palembang.

    Penemuan bangunan tua ini membuat warga penasaran dan datang ke lokasi beramai-ramai. Ada juga utusan dari Dinas Pariwisata Kota Palembang dan para peneliti sejarah.

    Lokasi penemuan bangunan tua berada tak jauh dari lokasi proyek Musi IV, Kuto Batu, atau di Muara Sungai Jerujuk. Dari kondisinya yang kusam, terlihat banyak batu tua yang telah disusun seolah bekas dermaga naik-turun kapal.

    “Sebenarnya lokasi penemuan itu sudah lama oleh warga sekitar, tetapi mungkin pada saat itu mereka tidak tahu apakah bangunan ini bersejarah atau tidak. Jadi baru ini kami tahu,” terang Kepala Dinas Pariwisata Palembang Isnaini Madani, Jumat (14/9/2018).

    Dinas Pariwisata akan meminta arkeolog dan para pakar sejarah untuk menelitinya, baik dari bentuk bangunan, susunan batu, maupun usia bangunan kusam yang membuat heboh Kota Pempek itu.

    Penelitian dilakukan untuk memastikan bangunan tua tersebut ada pada masa siapa. Mengingat banyak sejarah yang terjadi di Palembang, apakah itu terkait Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan, ataupun sebelum masa Kesultanan Palembang.

    “Kami sudah minta sejarawan dan para arkeolog untuk meneliti. Kalau benar itu bangunan bersejarah, tentu harus steril agar tak terkena proyek Jembatan Musi IV. Arahnya memang masa Kesultanan atau sebelum Kesultanan,” kata Isnaini.

    “Sejarah di Palembang ini sangat banyak sekali, inilah yang tidak bisa untuk kami pastikan. Apakah ini di masa Kesultanan atau masa lain sebelum Kesultanan dan Islam ada di Palembang,” katanya lagi.

    Salah seorang warga, Aminuddin Salam, menyebut bangunan tersebut sejak dulu memang sudah ada. Hanya, warga tidak tahu ternyata memiliki nilai sejarah.

    “Sudah lama ini, Pak. Memang tak terurus dari dulu karena warga mengira bangunan tua. Biasanya pun tertutup sama enceng gondok dan nggak kelihatan. Bantuknya memang seperti tangga, ada juga katanya tempat mandi dari keluarga saudagar kaya dahulunya tinggal di sini,” kata Amin. (dt/net)

  • Uang Rp1,5 M dan Jadi PNS Hadiah Untuk Peraih Medali Emas Asian Games 2018

    Uang Rp1,5 M dan Jadi PNS Hadiah Untuk Peraih Medali Emas Asian Games 2018

    Palembang (SL) – Menpora Imam Nahrawi menjamin atlet peraih medali emas saat Asian Games akan diberi banyak bonus. Tiap peraih medali emas akan mendapat bonus Rp 1,5 miliar.

    “Bonus menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Asian Games. Bapak Presiden mengarahkan minimal Rp 1,5 miliar bagi peraih medali emas,” ujar Imam di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/7/2018).

    Peraih medali emas juga akan diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Tidak lupa fasilitas rumah disiapkan bagi mereka. “Kemudian diangkat sebagai pegawai negeri sipil dan tentu akan mendapatkan bonus rumah bagi peraih medali emas,” tutur Imam.

    Indonesia ditargetkan masuk 10 besar dalam Asian Games 2018. Salah satu cabang olahraga yang diunggulkan adalah dayung, panjat tebing, hingga skateboard.

    “Bahwa semua cabang olahraga semuanya kita unggulkan, salah satunya tentu dari dayung ini. Dayung kita targetkan 2 medali emas, yang kedua panjat tebing, ada skateboard dan beberapa yang lain,” terangnya. (net)

     

  • Sopir Bus Kota Jurusan Kertapati–KM 12 Tewas di Keroyok

    Sopir Bus Kota Jurusan Kertapati–KM 12 Tewas di Keroyok

    Sumsel (SL) – Seorang sopir bus kota jurusan Kertapati – KM 12 inisial FE (42), menjadi korban pengeroyokan saat FE tengah berada di depan Hotel Semeru, tepatnya dikawasan Jalan KH Wahid Hasyim Kecamatan SU I Palembang, Sumatera Selatan. Korban yang tinggal di Jalan Sungki Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati Palembang itu tewas dengan beberapa luka tusuk di leher serta di dadanya.

    Informasi yang dihimpun dilokasi kejadian menyebutkan korban di keroyok dua kakak beradik dengan menggunakan senjata tajam. Dari keterangan LE (35), kernet korban mengatakan, sopirnya dikeroyok oleh dua pelaku yang statusnya saudara kandung berinisial MD dan GG.

    Dimana kejadian bermula ketika mobil yang kendarai korban melintas di tempat kejadian perkara, kemudian dihadang oleh pelaku MD yang juga sopir bus kota jurusan Kertapati-KM 12 Palembang. “MD turun dari mobilnya menghampiri mobil kami pak, lalu menyuruh saya turun dari mobil. Rupanya, dia dengan kakaknya GG langsung mengeroyok sopir saya pak.  Saya tahunya itu, sewaktu MD dan GG turun dari mobil kami, terus saya naik melihat sopir saya sudah penuh darah” ungkap LE, saat ditemui dikamar Jenazah RS Bari Palembang, pada Jumat (25-5-2018).

    Usai dikeroyok oleh dua pelaku, lanjut LE, sopirnya tersebut sempat berbicara untuk membawanya ke RS Bari Palembang. Namun, sesampainya di rumah sakit, nyawa korban tak dapat tertolong lagi. “Saya ini baru pak jadi kernet dia (korban-red). Tapi saya kira ini karena mereka dendam lama yang belum selesai pak, berebutan penumpanglah, sebab mereka ini sama-sama sopir bus kota” katanya.

    Sementara, Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara, melalui KA SPK Ipda Dofan, setelah mendapati laporan adanya korban dugaan tindak pidana Pengeroyokan hingga meninggal, pihaknya beserta unit piket Reskrim dan tim Identifikasi langsung mendatangi RS Bari Palembang. (red)