Tag: Panen Raya

  • Pemkot Metro Pastikan Hasil Panen Padi MT II Capai 95 Persen Walau Diserang Hama Tikus

    Pemkot Metro Pastikan Hasil Panen Padi MT II Capai 95 Persen Walau Diserang Hama Tikus

    Kota Metro (SL)-Wali Kota Metro pastikan Panen Raya Masa Tanam (MT) II bisa memenuhi kebutuhan pasar. Menghasilkan padi yang berkualitas dengan target 95 persen. Walaupun hama tikus menyerang di beberapa area persawahan.

    “Oleh karenanya, kami tidak bisa menargetkan 100 persen untuk panen raya kali ini. Tetapi kami yakin bisa mencukupi kebutuhan pasar,” ucap Wahdi, Senin (18/07/2022).

    Pihaknya meyakini, dari total lahan padi yakni 2.450,5 hektare, diklaim bisa mendapat 13.967,85 ton gabah dengan asumsi 6 ton per hektare.

    Di lokasi yang sama, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Abdul Roni menyebutkan, pihaknya telah melakukan upaya pengendalian terhadap hama tikus yang merebak di beberapa sawah dengan cara yang konvensional.

    “Pertama kita lakukan dengan cara yang cukup mudah, yaitu dengan geropyokan, umpan dan belerang. Kedua tentunya untuk pengendalian hama tikus ini kita harus memberikan edukasi kepada para petani sebagai upaya penanggulangan dan antisipasi,” ucapnya.

    Pantauan wartawan, Pemkot Metro menyerahkan bantuan berupa 4 unit Cultivator, 11 paket Banper kegiatan dan 5 paket bantuan sarana budidaya. (Roby)

  • Bupati Winarti Hadiri Panen Raya Dan Launching KPB

    Bupati Winarti Hadiri Panen Raya Dan Launching KPB

    Tulang Bawang (SL)-Bupati Tulang Bawang Dr. Hj. Winarti SE., MH menghadiri Panen Raya Padi Inbrida Impara Di lahan Cetak Sawah 2016 dan Optimalisasi Lahan 2019 sekaligus Launching Program Kartu Petani Berjaya (KPB) oleh Gubernur Lampung diwakili Oleh Sekda Prov Lampung Serta Pembagian Bibit Hortikultura dan Benih Padi, Kecamatan Rawa Pitu, Kampung Sumber Agung, Rabu 19 Mei 2021.

    “Kecamatan Rawa Pitu Salah Satu Lumbung padi Di provinsi Lampung, dimasa Pandemi ini para petani di kabupaten Tulang Bawang tetap eksis dan mudah-mudahanan membawa manfaat baik lagi kedepan untuk panen nya,” kata BUpati Winarti.

    Lanjutnya, support dari Pemerintah Daerah dan Pusat sangat penting untuk kecamatan Rawa pitu walaupun sudah Berjalan.

    “Dengan Panen Raya Padi hari ini, Negara dapat Melihat ditulang Bawang salah satu lumbung padi terbesar diprovinsi Lampung,” tambahnya.

    Sinergi antara pemerintah pusat, Provinsi, dan Kabupaten, 9 kampung di Kecamatan Rawa Pitu kini telah di aliri Listrik sudah. “Ini bukti keseriusan dan perhatian pemerintah pusat provinsi, kabupaten terhadap Kecamatan Rawa Pitu,” ungkapnya.

    Adapun Luas sawah 9.471 Ha luas sawah Kec. Rawa pit kampung Sumber Agung APBD Tahun 2021 kita akan memulai pengerjaan infrastruktur yaitu salah satunya adalah pengerjaan jalan dari ronggolaweh atau kecamatan Banjar agung sampai ke tugu kuning sampai pintu masuk rawa pitu.

    Penyerahan Bibit Hortikultura kepada Wanita tani dan kelompok Tani se-kabupaten Tulang Bawang sebanyak 1500 Bibit, Sumber dari APBD Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2021.

    Dalam arahannya, Gubernur Lampung mengatakan, Kementerian Pertanian RI telah menetapkan Provinsi Lampung Sebagai Lokomotif pertanian Indonesia.

    “Melalui Kartu Petani Berjaya diharapkan Para petani Mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan sarana produksi, akses pemodalan/pembiayaan, pembinaan usaha dan teknologi, pemasaran Hasil, penanganan pasca panen dan sebelum, asuransi dan jaminan sosial dan pendidikan bagi anak petani yang berprestasi,” ucapnya.

    Menurutnya, Januari – April 2021 sebesar 68.005 ton padi meningkat dari Tahun Sebelumnya sebesar 24.801 Ton, disebabkan karena meningkatnya luas panen dari 7.793 Ha pada Tahun 2020 menjadi 21.370 Ha pada Tahun 2021.

    “Untuk itu, diharapkan kabupaten Tulang Bawang tetap mempertahankan bahkan meningkatkan hasil produksi dan produktivitas padi guna mendukung ketahanan Pangan Diprovinsi Lampung,” pungkasnya

    Nampak terlihat Winarti didampingi Asisten I, Kepala Bappeda, Kadis PU, Kadis PMK dan Kadis kominfo. Selain itu terlihat juga hadir pada kegiatan itu Sekda provinsi Lampung  Ir. Fachrizal Darminto., MA  Kadis Pertanian, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis Perkebunan dan Ketua Tim Kartu Petani Berjaya, Prof.Dr. Ir. M Yusuf Sulfaran Barusman, MBA, Forkompimda Tuba, Ketua DPRD, Dandim 0426 Tuba, Kapolres, dan Kajari.(Mardi)

  • Panen Raya di Tanggamus Disambut Dengan Rendahnya Harga Gabah Rp3500/kg

    Panen Raya di Tanggamus Disambut Dengan Rendahnya Harga Gabah Rp3500/kg

    Tanggamus (SL)-Masa panen padi harusnya di sambut gembira oleh petani sawah di Tanggamus, karena hasil cocok tanamnya yang di tunggu selama empat bulan tinggal menuai hasilnya. Tapi ditengah pandemi Covid-19 justru petani harus menjerit karena harga padi kali ini anjlok, harga padi hanya laku Rp3.500-3600/kg.

    Saat ini, petani padi sawah di Kabupaten Tanggamus, khususnya di wilayah Kecamatan Wonosobo, Bandar Negeri Semuong, Semaka dan Kota Agung Barat yang sedang panen sejak awal Idul Fitri hingga sebulan kedepan, dan harga padi anjlok saat ini di banding harga padi musim sebelumnya.

    Meski dengan harga murah para petani terpaksa menjual hasil panen padinya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan untuk membayar hutang pupuk, obat-obatan serta biaya perawatan saat tanam. “Saya jual padi di pengepul di hargai tiga ribu lima ratus untuk satu kilonya,” kata Widodo petani sawah di Pekon Kalisari, kepada sinarlampung.co, saat memanen sawahnya, Selasa 2 Juni 2020.

    Padahal, katanya, panen sekarang hasilnya juga turun dari panen kemarin, ditambah harganya anjlok, “Ya mau tidak mau kami terpaksa jual hasil panen ini untuk membayar hutang pupuk, obat-obatan dan biaya tanam. Meski sebenarnya sayang sekali di jual harga murah tapi mau bagaimana lagi karena butuh,” keluhnya.

    Musim panen padi di wilayah tanggamus kali ini dengan kualitas padi tergolong bagus. Meski dengan hasil panen yang turun di bandingkan musin panen padi sebelumnya. Kini rata-rata dalam 1 Ha nya maksimal 4-5 ton, di bandingkan panen sebelumnya bisa mencapai 5-6 ton dalam 1 Ha dengan harga mencapai Rp4800-5000 per kliogram.

    Merosotnya hasil panen dengan di barengi anjloknya harga padi di Tanggamus, tidak sebanding dengan harga beras di tanggamus yang mencapai Rp9.000-10.000 perkilogramnya. “Panen kali ini kwalitas padi sebenarnya relatif sama dengan kemaren. Petani menjerit karena harga anjlok, sebenarnya kami sebagai pengepul juga kasian sama petani,” ujar Suban, salah satu pengepul padi di wilayah Wonosobo, Selasa 2 Juni 2020.

    Tapi mau bagaimana lagi, dirinyapun menjual hanya di terima sama di bos di Kota Metro dan Pringsewu dengan harga murah, “Kat Bos, turunnya harga padi di pengaruhi banyaknya diwilayah Lampung yang sedang panen raya,” katanya.

    Hingga berita ini dilangsir belum ada keterangan resmi dari Dinas terkait an Pemerintah Kabupaten Tanggamus, terkait keluahan para petani. Saat dikonfirmasi pejabat dan Dinas terkait sedang tidak ditempat. (Hardi)