Riau (SL) – Kapokri Jenderal Polisi Tito Karnavian menerintahkan jajarannya agar tidak main-main dalam menangani kasus narkotika. Kapolri berjanji akan menindak tegas bagi para pelaku peredaran narkotika. Terlebih, pelaku yang terlibat adalah anggota Polri.
“Kita menghimbau supaya jangan main-main dengan narkoba. Kekompakan TNI, Polri dan BNN serta masyarakat diperlukan supaya jaringan ini bisa kita patahkan. Kalau ada bandarnya kita selesaikan secara adat,” tegas Tito di halaman kantor Gubernur Riau saat berkunjung ke Pekanbaru, Provinsi Riau pada Jumat (20/4).
Tito juga memerintahkan kepada setiap Kapolda di bawah pimpinannya agar menembak mati saja anggota yang terbukti terlibat peredaran barang haram tersebut. “Yang terlibat narkoba apalagi bandar, maka saya perintahkan ke teman-teman Polda agar polisi yang terlibat narkoba ditembak mati saja,” ucapnya.
Sementara itu, menanggapi soal Provinsi Riau yang menjadi salah satu pintu masuk dari narkoba jenis apapun, Tito akan meningkatkan fungsi Direktorat Polda Air Provinsi Riau. “Dari Polair tentu akan kita intensifkan patroli. Tapi saya juga akan minta bantuan dari Panglima TNI untuk jajaran TNI AL agar makin mengintensifkan. Yang paling penting kita petakan dulu jaringannya, setelah itu baru kita dapat meringkusnya,” katanya.
Menurut Tito, langkah tegas tersebut diambil Kapolri mengingat tingkat kepercayaan masyarakat atau publik kepada instansi kepolisian pernah jatuh di angka 50 persen. “Saya menganalisis ini karena penyalahgunaan kekuasaan. Kekuasaan ini memiliki dua sisi, kalau digunakan dengan baik bisa memperkuat kepercayaan publik, tapi kalau tidak digunakan dengan baik menjadi boomerang yang membuat publik tidak percaya,” tuturnya.
Menurutnya, untuk meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat kepada Polri, ia mengingatkan kepada seluruh personel agar tidak terlibat dalam politik praktis. “Karena sekali berpolitik praktis, akan terjadi perebutan kekuasaan dan disitulah awal kejatuhan institusi,” pungkasnya.
Ke Pekanbaru, Riau, Tito datang bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Mulyono. Kedatangan tiga jenderal itu untuk memberikan arahan kepada 2.900 personel TNI Polri agar menjaga netralitas saat Pilkada, Pileg maupun Pemilu.
Aceh (SL) – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.I.P. bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai mengunjungi Prajurit TNI dan Polri di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), melanjutkan kunjungan kerja ke Medan-Sumatera Utara, Kamis (19/4/2018).
Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri di Lanud Soewondo, Medan, disambut Pangdam I/BB Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw dan Gubernur Sumut Dr. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si., diselingi dengan penampilan Tarian Melayu Sekapur Sirih.
Jakarta (SL) – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. menerima audiensi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Polisi Drs. Heru Winarko, S.H., bertempat di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (11/4/2018).
Dalam audiensinya, Kepala BNN menyampaikan ucapan terima kasih kepada Panglima TNI atas penerimaan kunjungannya dan mengharapkan dukungan dari TNI terkait pelaksanaan program-program BNN dalam memberantas peredaran narkoba. “BNN perlu bantuan dan dukungan TNI untuk memberantas peredaran narkoba, yang saat ini sudah menjadi masalah yang serius di negara kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Komjen Polisi Heru Winarko menyampaikan saat ini program BNN semakin ofensif dalam memberantas narkoba dimulai pencegahan dari hulu dengan melaksanakan koordinasi negara asal yang diduga sebagai tempat pembuatan narkoba.
Selanjutnya melaksanakan pengawasan di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga baik perbatasan darat, laut maupun udara. “BNN tidak bisa bekerja sendiri, tanpa adanya bantuan semua komponen bangsa terutama TNI, Polri, Kemendagri, Bea Cukai dan instansi lainnya serta masyarakat untuk memerangi narkoba,” katanya.
Kepala BNN juga menyampaikan bahwa, BNN sejak tahun 2015 telah melaksanakan kerja sama dengan TNI dalam rangka pencegahan, pemberantasan dan pemberian penyuluhan program Bela Negara di Rindam-Rindam kepada pengguna narkoba pasca rehabilitasi.
Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan selamat atas jabatan Komjen Polisi Heru Winarko sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, TNI mendukung sepenuhnya program yang direncanakan BNN dalam memberantas peredaran narkoba antara lain, dalam bentuk kerja sama intelijen dan pertukaran informasi serta membantu petugas BNN dalam melaksanakan pemberantasan peredaran narkoba. “Jajaran TNI yang ada di wilayah akan membantu sepenuhnya dalam mensukseskan program BNN,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI didampingi oleh Aspers Panglima TNI Marsda TNI Dedy Permadi, S.E., M.M.D.S, Kabais Marsda TNI Kisenda Wiranatakusuma, Danpom TNI Mayjen TNI Dedy Iswanto, S.E dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah. (Red).
Jakarta (SL) – Berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/231/III/2018, tanggal 9 Maret 2018 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI, telah ditetapkan Mutasi Jabatan 22 Pati jajaran TNI Angkatan Darat, 7 Pati jajaran TNI Angkatan Laut, 4 Pati jajaran TNI Angkatan Udara.
Berikut nama-nama perwira TNI yang dimutasi:
TNI AD :
Mayjen TNI Cucu Sumantri, S.Sos. dari Pangdam I/BB menjadi Staf Khusus Kasad,
Mayjen TNI Ibnu Triwidodo, S.I.P. dari TA. Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas menjadi Pangdam I/BB,
Brigjen TNI Achmad Marzuki dari Dan PMPP TNI menjadi TA. Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas,
Brigjen TNI Victor Hasudungan Simatupang, M.Bus dari Pati BIN (Sekretaris Pertama pada Kedubes RI di Washington DC/USA) menjadi Dan PMPP TNI
Mayjen TNI Sudirman, dari Asops Kasad menjadi TA. Pengkaji Bid. Geografi Lemhannas,
Mayjen TNI Moch. Fachruddin, S.Sos. dari Pangdam IM menjadi Asops Kasad,
Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. dari TA. Pengkaji Bid. Geografi Lemhannas menjadi Pangdam IM,
Mayjen TNI Hari Mulyono, S.E., M.M. dari TA. Pengajar Bid. Geostrategi & Ketahanan Nasional Lemhannas menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
Mayjen TNI Sonhadji, S.I.P., M.M. dari Pangdam VI/Mulawarman menjadi TA. Pengajar Bid. Geostrategi & Ketahanan Nasional Lemhannas,
Mayjen TNI Subiyanto dari Aspers Kasad menjadi Pangdam VI/Mulawarman,
Brigjen TNI Heri Wiranto, S.E., M.M., M.Tr.(Han) dari Waaspers Panglima TNI menjadi Aspers Kasad,
Brigjen TNI Gunung Iskandar dari Waaspers Kasad menjadi Waaspers Panglima TNI,
Kolonel Inf Agus Setiawan, S.E. dari Pamen Denma Mabesad menjadi Waaspers Kasad,
Mayjen TNI Muhammad Hasyim, S.Sos. dari TA. Pengkaji Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun),
Brigjen TNI Harizon, M.M. dari Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas menjadi TA. Pengkaji Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas,
Brigjen TNI Dr. Anton Nugroho, MMDS., M.A. dari TA. Pengkaji Madya Bid. Hankam Lemhannas menjadi Diropsdik Debid. Dik. Pimp. Tk. Nasional Lemhannas,
Kolonel Inf Wanti Waranei F. Mamahit dari Irdam XIII/Merdeka menjadi TA. Pengkaji Madya Bid. Hankam Lemhannas,
Kolonel Inf Bonifacius Widyanto S. dari Kabagpam Roum Setjen Kemhan menjadi Kapusbangkerma Bainstranas Kemhan,
Kolonel Inf Daddy Estoe W., S.I.P., M.Si. dari Staf Khusus Pangdam V/Brawijaya menjadi Direktur Penanggulangan dan Pemulihan Pemerintah pada Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN,
Kolonel Cba Muhammad Hita Tunggal, S.T. dari Sekretaris Ditbekangad menjadi Karoum Settama BSSN, Brigjen TNI Dedy Suryadi, S.H. dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
Brigjen TNI Basuki Abdullah dari Staf Khusus Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun).
TNI AL :
Laksma TNI Mintoro Yulianto, S.Sos., M.M. dari Waasops Kasal menjadi TA. Pengkaji Bid. Sumber Kekayaan Alam Lemhannas,
Laksma TNI Yusup, S.E., M.M. dari Danlantamal VI/Mks Koarmatim menjadi Waasops Kasal,
Kolonel Laut (P) Dwi Sulaksono, S.H., M.Tr (Han) dari Paban VI/Binkuat Sopsal menjadi Danlantamal VI/Mks Koarmatim,
Laksda TNI Ir. Yuhastiar, M.M. dari TA. Pengkaji Bid. Wawasan Nusantara Lemhannas menjadi Staf Khusus Kasal,
Laksma TNI Manahan Simorangkir, S.E., M.Sc. dari Kadisdikal menjadi TA. Pengkaji Bid. Wawasan Nusantara Lemhannas,
Kolonel Laut (S) Dr. Ivan Yulivan, S.E., M.M., M.Tr (Han) dari Pamen Sahli Kersin Sahli Bid. Wilnas Sahli Kasal menjadi Kadisdikal
Laksda TNI Guguk Handayani dari Staf Khusus Kasal menjadi Pati Mabes TNI AL (dalam rangka pensiun).
TNI AU :
Marsma TNI Pip Darmanto, S.E. dari Irum Itjen Kemhan menjadi Staf Khusus Kasau (Utk. GM Bandara Halim PK),Marsma TNI Sudali, S.Sos. dari Kapusbangkerma Bainstranas Kemhan menjadi Irum Itjen Kemhan,
Kolonel Lek Hari Pramono dari Sesdisinfolahtaau menjadi Direktur Identifikasi Kerentanan dan Penilaian Resiko Pemerintah pada Deputi Bid. Identifikasi dan Deteksi BSSN
MarsdaTNI Ignatius Tryandono P., S.Mn. dari Staf Khusus Kasau menjadi Pati Mabes TNI AU dalam rangka pensiun.
Kepentingan organisasi
Saat ditanya tentang dua mutasi terakhir yang hanya berjarak satu pekan, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Sabrar Fadhilah menjelaskan, mutasi dilakukan mengingat ada beberapa perwira yang akan memasuki masa pensiun.
“Pada dasarnya mutasi dilakukan untuk kepentingan organisasi dan penyegaran. Selain itu mutasi tersebut akan membawa rangkaian yang lain, ditambah lagi ada beberapa Pati yang memasuki masa pensiun,” ujarnya kepada Tribunnews.com.
Pemimpin Umum/Redaksi sinarlampung.com, Juniardi selfie dengan Panglima TNI Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai acara Puncak HPN 2018 di Padang, Sumatera Barat.
Padang (SL) -Pimpinan media sinarlampung com memperkenal media onlinenya, kepada beberapa pejabat tinggi negara, dan kabinet pemerintahan Jokowi-Yusuf Kalla, di Moment Hari Pers Nasional (HPN) 2018, di Padang Sumatera Barat.
Beberapa tokoh dan pejabat itu diantaranya, Panglima TNI, Ketua DPD RI, dan Menkominfo. Mereka berharap sinarlampung.com menjadi media online yang profesional, dan menjunjung etika pers, srsuai mottonya, yang mengedukasi dan mencerdaskan rakyat. “Jangan ikut ikutan menyebar hoax,” ucap Panglima TNI. (*/red)
Bersama Menkominfo Rudi AntaraBersama Mantan Menteri dan Bos Jawapost Group Dahlan IskanBersama Ketua DPD RI Oesman Sapta
Presiden menyalami Panglima TNI yang baru dilantik di Istana Negara (foto/dok/liputan6)
Bandarlampung (SL) -Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajaran TNI-Polri agar tetap menjaga Netralitas dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018, dan tahapan-tahapan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Perintah Presiden yang disampaikan dalam pengarahan tertutup di hadapan peserta Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) Tahun 2018 itu, disampaikan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada wartawan, di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1) pagi.
“Harapan beliau adalah semuanya bisa berjalan dengan baik, aman, lancar, dan tidak ada permasalahan yang berarti. Sehingga akan mendukung dan mempengaruhi proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, Presiden meminta Polri agar melakukan pemetaan potensi konflik dari 171 wilayah yang akan melaksanakan pilkada, di mana yang kira-kira rawan, dan kemudian dilihat tingkat kerawanannya seperti apa.
Presiden, lanjut Kapolri, meminta agar dilakukan langkah-langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara-cara responsif, represif, dan kemudian menyelesaikannya sebelum potensi konflik itu berkembang.
“Beliau juga memerintahkan agar TNI dan Polri sinergi dalam menyelesaikan permasalahan potensi konflik itu. Sinergi itu dilakukan di semua lini dari atas sampai ke Polres, Kodam, Kodim, Koramil, Polsek, bahkan sampai ke Babinsa, Babinkamtibmas,” sambung Kapolri.
Presiden juga memerintahkan agar TNI dan Polri tidak eksklusif tapi merangkul semua elemen masyarakat, elemen rakyat, karena TNI dan Polri tanpa didukung rakyat juga tidak bisa maksimal. “Ini semua dirangkul untuk mendinginkan suasana situasi politik yang cenderung akan memanas,” terang Kapolri.
Selain itu, lanjut Kapolri, Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme prajurit. Terakhir, lanjut Kapolri, Presiden juga menekankan agar para pimpinan, petinggi TNI dan Polri juga mengamati perkembangan lingkungan di luar negeri/global.
“Jangan sampai nanti kita terkaget-kaget, terkejut, kita antisipatif kalau ada yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam melaksanakan tugas pokok TNI-Polri,” pungkas Kapolri. (nt/*)
Panglima TNI saat menerima kunjungan Kapolri, di Mabes TNI
Jakarta (SL) -Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian merupakan simbol komitmen dua intitusi tersebut dalam menjaga soliditas. Tito bersama sejumlah pejabat utama Mabes Polri bersilaturahmi ke Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (11/12/2017) siang.
“Ini merupakan satu simbol bahwa kebersamaan kita itu tetap kita jaga dan bukan hanya pada tataran pimpinan tapi juga di seluruh satuan wilayah,” Kata Hadi saat memberikan sambutannya.
Dalam kesempatan itu Hadi menyatakan kesediaannya untuk mengunjungi kantor kepolisian resor (Polres) di setiap kabupaten atau kota yang ia kunjungi.
Menurut Hadi, hal itu dia lakukan untuk menjaga koordinasi dan komunikasi dengan Polri, tidak hanya di tataran pimpinan tapi juga di satuan wilayah.
Ia menegaskan bahwa kunci dari soliditas TNI-Polri adalah komunikasi dan koordinasi di tiap tingkatan.
Dengan begitu, lanjut Hadi, kegiatan pengamanan di lapangan TNI-Polri berjalan dengan baik.
“Saya juga pada kesempatan ini izin kepada Pak Kapolri apabila nanti saya ada kunjungan kerja ke daerah apabila saya harus melaksanakan shalat, saya akan belok ke Polres atau ke mana saja. Polres mana saja, kantor polisi mana saja, saya akan mampir,” kata Hadi.
“Izin, mungkin saya nanti minta minum atau melaksanakan sholat di sana. mudah-mudahan ini akan mempererat hubungan silaturahim di antara kita (TNI-Polri) sehingga semua kegiatan di lapangan akan lebih mudah karena kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi. Ini yang akan kita bangun,” ucapnya.
Hadir dalam silaturahmi tersebut pejabat tinggi TNI dan Polri, antara lain Wakapolri Komjen Pol Syafruddin, Kepala Staf Umum TNI Laksamana Madya Didit Herdiawan Ashaf, Irjen TNI Letnan Jenderal TNI Dodik Wijanarko, dsn Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. (kom/nt)
Panglima TNI menyebutkan Perwira TNI terlibat selingkuh akan di pecat.
Jambi (SL)-Seorang oknum perwira menengah (pamen) Pusdalops, Markas Besar TNI berpangkat Letnan Kolonel berinsial ADS ditangkap karena berselingkuh dengan seorang wanita bersuami, berinisial RKS (41), di kos-kosan, Rumah Kapulaga di kawasan Sipin, Kota Jambi, pada Jumat pagi 17 November 2017, sekitar pukul 05.30 WIB.
Perselingkuhan itu dipergoki langsung oleh suami si wanita, Hardi M Sungguh (42), yang berprofesi sebagai pengacara di Jambi. Usai dipergok, suami wanita tersebut kemudian menelpon Polsek Telanaipura.
Oleh Kapolsek Telanaipura Kompol Bastari, ADS digiring ke Mapolsek dan diperiksa. Polisi kemudian meneruskan kasus tersebut ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Jambi untuk diproses.
“Saat ini kasus tersebut ditangani oleh Denpom TNI AD Jambi. Dan kami minta Denpom Jambi serius memproses kasus hukum yang melibatkan oknum Pamen TNI ini,” kata Sarbaini SH, kuasa hukum Hardi M Sungguh, dalam konferensi pers pada Selasa 21 November 2017 di sebuah areal publik di Kotabaru, Kota Jambi.
Dikatakan Sarbaini, ADS sempat diamankan selama 1×24 jam oleh Denpom, namun kemudian dilepas. Denpom, kata Sarbaini, menyatakan meski dilepas, namun proses hukum ADS tetap akan terus berlanjut.
“Ditahan atau tidak itu adalah kewenangan penyidik PM. Yang penting kami minta ADS diproses secara serius oleh Denpom dengan hukum militer, dan RKS diproses di Polsek Telanaipura,” ujar Sarbaini.
RKS saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka di Mapolsek Telanipura dengan tuduhan pasal perselingkuhan, kata Sarbaini.
Dandenpom II/2 Jambi, Letkol CPM Irsyad Hamdie yang dihubungi inilahjambi mengatakan kasus ini masih dalam tahap penyidikan. Tersangka ADS telah diperiksa dan diambil keterangannya.
Pihaknya, lanjut Irsyad, juga berkoordinasi dengan Polresta Jambi, sebab kasus ini merupakan limpahan dari kepolisian.
“Proses dalam tahap penyidikan. Tersangka sudah kami ambil keterangannya. Kami sedang mengambil keterangan saksi-saksi lain. Saksinya sama dengan saksi yang diperiksa di Polresta Jambi,” kata Irsyad, melalui pesan di Whatapps, Selasa 21 November 2017.
Menanggapi permintaan Kuasa Hukum, Hardi M Sungguh, Sarbaini, agar Denpom serius menangani kasus ini, Irsyad menegaskan pihaknya pasti serius menangani kasus tersebut.
“Pasti (diseriusi). Apalagi kasus ini merupakan limpahan dari pihak Kepolisian. Pasti kami tangani dengan serius,” tegas Irsyad.
Dilanjutkan Irsyad, pihaknya juga sudah melaporkan kasus ini ke Pomdam III/Sriwijaya.
Kronologi Peristiwa
Menurut Sarbaini, kliennya (Hardi M Sungguh) pada Kamis sore 16 November 2017, merasa curiga dengan aktivitas istrinya (RKS) yang berkendara menggunakan mobil menuju bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi. Hardi yang terus mengintai aktivitas RKS mendapati bahwa istrinya itu hendak menjemput ADS.
Dari bandara, RKS yang satu mobil dengan ADS sempat berhenti untuk membeli makanan di kawasan Jelutung, depan Hotel Camar. Di sana Hardi turun dan menghampiri pasangan tersebut.
“Oleh klien saya, pria itu ditanya sedang apa dengan istrinya, dan apa hubungannya. ADS sempat meminta maaf dan mengaku tidak mengetahui bahwa RKS adalah istri orang,” kata Sarbaini.
Akhirnya Hardi menyuruh istrinya, RKS, pulang. Sementara ADS diantar ke Hotel Abadi Jambi.
“Saya antar ADS sampai ke lobi Hotel Abadi malam itu. Sementara istri saya suruh pulang ke rumah orang tuanya,” kata Hardi yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut.
Di rumah, Hardi yang sebenarnya tengah bermasalah dengan istrinya itu, gelisah. Sebab sang istri ternyata tidak pulang ke rumah orang tuanya. Dia kemudian menyusuri setiap hotel di Kota Jambi mencari tahu keberadaan istrinya.
“Sekitar pukul 05.30 WIB, pada Jumat 17 November 2017 itu saya mendapati mobil istri di Rumah Kapulaga (kos elit). Satpam Kapulaga yang saya tanya menyebut bahwa pemilik mobil itu menginap di kamar nomor 19 bersama seorang pria yang diakuinya sebagai suami,” ujar Hardi.
Menurut Hardi, dari keterangan Satpam, istri yang telah dinikahinya selama 17 tahun itu sudah sering menginap (chek in) di rumah kos tersebut sejak Agustus 2017 lalu.
“Peristiwa ini sungguh memalukan. Saya minta dia dihukum yang seberat-beratnya. Bila perlu dipecat. Dia itu juga patut dipertanyakan dalam rangka kedinasan atau tidak ke Jambi ini,” kata Hardi lagi, ditulis inilahjambi.com
Untuk diketahui, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam sebuah kesempatan, seperti dilansir Kompas.com pada 26 Oktober 2015, mengatakan, seorang tentara yang melakukan perselingkuhan dapat terkena sanksi pemecatan.
Selebihnya akan dikenai sanksi tergantung dengan keputusan hakim berdasarkan hukum yang berlaku.
“Ada aturan di militer apabila tentara berbuat zina dengan keluarga militer atau orang yang sudah berkeluarga dapat dijatuhi hukuman pemecatan. Itu hukumnya adalah dipecat,” ujar Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Siapa ADS?
Inilahjambi menelusuri jejak ADS yang terekam dalam indeks pencarian google. Dari laman Mahkamah Agung RI (putusan.mahkamahagung.go.id) diketahui ADS ternyata pernah mendapatkan hukuman berdasarkan Putusan DILMILTI II JAKARTA dalam kasus penipuan sebesar Rp1 Milyar.
Dalam pengadilan militer Majelis Hakim yang diketuai oleh Kolonel Chk Yan Akhmad Mulyana SH MH, ADS dijatuhi pidana penjara selama 6 (enam) bulan.
ADS saat ini berdinas di Pusdalops TNI dibagian Tanonops Bagpulta Pusdalops TNI. (Ilj/by/Jun)