Tag: Paripurna

  • DPD Gelar Paripurna ke-15 Pemilihan Pimpinan

    DPD Gelar Paripurna ke-15 Pemilihan Pimpinan

    Jakarta (SL) – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI hari ini menggelar sidang paripurna ke-15 di masa persidangan ke-5 tahun sidang 2017-2018. Salah satu agenda paripurna adalah pemilihan tambahan pimpinan DPD yang sebelumnya sempat tertunda.

    Sidang digelar di gedung Nusantara V, kompleks Senayan, Jakarta. Sidang digelar Kamis (26/7/2018), pukul 10.00 WIB. Berdasarkan absensi, hanya 56 dari 132 anggota Dewan yang hadir saat paripurna dibuka.

    Dari 76 anggota DPD yang tak hadir itu, sebanyak 8 anggota Dewan meminta izin, dan 4 anggota tugas. Hadir juga dalam sidang paripurna ini Forum pembaharuan kebangsaan (FPK).

    Ada empat agenda utama dalam sidang paripurna ini. Yakni, laporan pelaksanaan tugas alat kelengkapan, pengesahan keputusan DPD RI, pemilihan pimpinan, dan pengucapan sumpah/janji pimpinan DPD RI yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung (MA).

    Sidang paripurna dipimpin Wakil Ketua DPD Nono Sampono. Selain Nono, pimpinan yang hadir adalah Ketua DPD Oesman Sapta Odang dan Darmayanti Lubis. “Sidang terbuka untuk umum,” kata Nono membuka paripurna.

    Namun belum dipastikan apakah agenda pemilihan pimpinan baru dan pengucapan sumpah/janji pimpinan, sesuai putusan UU MD3 jadi dilaksanakan. Agenda pemilihan pimpinan sendiri sebelumnya telah ditunda dua kali.

    Pada paripurna yang digelar Kamis (31/5) lalu pelantikan ditunda karena alasan teknis. Kemudian agenda pemilihan yang semula dijadwalkan pada Jumat (22/6) juga kembali ditunda dengan alasan tak kuorum.

    Paripurna itu sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD atau UU MD3 yang salah poinnya menyatakan, DPD mendapat satu tambahan pimpinan Dewan.

    Saat ini, DPD dijabat 3 pimpinan. Mereka adalah Oesman Sapta Odang (ketua) dan 2 wakil ketua, yang dijabat Nono Sampono dan Darmayanti Lubis. (detik.com)

  • Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota Dewan PAN Lamsel “Ngorok” Saat Paripurna

    Anggota DPRD Fraksi PAN Lampung Selatan, tidur pulas saat paripurna. (Foto/dok/net)

    Lampung Selatan (SL)-Oknum anggota DPRD Lampung Selatan, Farksi Partai Amanat Nasional (PAN), Bejo Susanto, tidur saat sidang paripurna. Tidak terima fotonya terekam dan  terpublish wartawan, Bejo Susanto, diduga ancam wartawan.

    Bejo yang duduk di kursi barisan depan  itu tidur pulas, dan terekam Vidio wartawan, saat sidang paripurna, pengesahan Raperda, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), dan tersiar ke publik melalui media online.

    Namun, ancaman Bejo itu tidak disampaikan langsung kepada wartawan yang mempublis berita dan foto Bejo, yang tidur pulas itu. melalui melalui wartawan lain yang mencoba melakukan konfirmasi terkait hal itu.

    Ancaman Bejo itu diduga untuk wartawan online hanggumpost.com, Ujang Irawan. Pada acara pengukuhan kontingen Lampung Selatan, di Lapangan Tennis Indoor Kalianda, Rabu (22/11/2017), Bejo Susanto disinggung perihal fotonya tertidur yang beredar di media oleh Dirsah (wartawan Kupas Tuntas,).

    Mendengar ucapan Dirsah,  soal Bejo Susanto yang tidur pulas saat paripurna, sontak Bejo geram.”Saya ini Ketua Tapak Suci Lampung Selatan, kalau anak buah saya tahu bisa dicariin dia (wartawan,red) itu,” kata Bejo Susanto, kepada Dirsah, yang kemudian menceritakan hal itu kepada wartawan lainnya.

    Menurut Dirsah, Bejo Susanto yang merupakan politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Lamsel itu, sempat berkata dengan nada tinggi, ketika ditanyai terkait foto yang beredar dirinya sedang tertidur lelap saat digelar sidang paripurna tersebut.

    “Dia langsung ngomong begitu, dengan nada tinggi sambil berkata, kenapa foto itu dipublikasikan. Saya ini ketua (pencak silat) Tapak Suci, kalau kawan-kawan tau dicariin orang itu nanti ,” ujarnya tanpa menyebutkan apa maksud dan tujuan mencari Ujang Irawan.

    Bejo Susanto yang ditemui wartawan  di Lapangan Tenis Indoor, Kalianda, apa maksud ucapan ancaman yang ditunjukan pada wartawan, tidak dapat menjelaskan dan malah menyalahkan wartawan Kupas Tuntas, Dirsah.” Itu kan hanya penyampaian orang saja. Saya minta maaf dan jangan persoalan ini dibesar-besarkan,” katanya. (Sra/nt/jun)