Tag: Peduli Palu-Donggala

  • Gubernur Ridho Lepas Relawan Tagana Lampung Bantu Korban Palu-Donggala

    Gubernur Ridho Lepas Relawan Tagana Lampung Bantu Korban Palu-Donggala

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo melepas 15 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) membantu korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Provinsi Lampung, Senin (22/10/2018). Ridho berpesan kepada seluruh anggota Tagana untuk berpartisipasi aktif membantu para korban bencana.

    Keberangkatan anggota Tagana tersebut melalui Bandara Raden Inten II menuju Palu Sulawesi Tengah pada Senin (22/10/18) pukul 17.00 WIB. “Jaga nama baik Provinsi Lampung dan berikan kesan positif kepada mereka bahwa kita turut berpartisipasi membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana gempa dan tsunami di sana,” kata Ridho.

    Lebih lanjut Ridho berpesan agar seluruh relawan menyiapkan mental dan seluruh perlengkapan dan kebutuhan. “Niatkan dengan tulus dan ikhlas bahwa perjalanan ke sana itu untuk membantu. Jangan sampai kedatangan kita malah merepotkan. Siapkan juga mental bahwa perjalanan ke sana bukan untuk wisata, melainkan membantu dan harus siap dengan segala kondisi dan masalah,” ujar Ridho.

    Saat melepas relawan Tagana, Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni, menjelaskan masing-masing anggota mempersiapkan keberangkatan dengan matang. Demikian halnya segala kebutuhan dan perlengkapan yang akan dipakai dan disalurkan untuk korban.

    “Mereka membawa perlengkapan masing-masing sehingga di sana tidak merepotkan. Kemudian di sana akan bekerja secara efektif selama satu minggu setelah itu ditarik lagi. Kalau dibutuhkan kembali, akan kita kirim lagi,” ujar Sumarju Saeni yang juga pembina Tagana Lampung itu. (Humas Prov Lampung)

  • Warga Palu Berharap Rendang 1,6 Ton Bantuan Sumatera Barat Yang Tak Kunjung Diterima?

    Warga Palu Berharap Rendang 1,6 Ton Bantuan Sumatera Barat Yang Tak Kunjung Diterima?

    Palu (SL) – Sejak ramai pemberitaan warga Sumatera Barat mengirimkan rendang sebanyak 1,6 ton untuk korban bencana alam di sejumlah daerah Sulawesi Tengah (Sulteng), para korban di tenda-tenda pengungsian pun berharap mendapatkan daging lezat itu. Namun, sejumlah warga Kota Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami pada 28 September 2018 lalu mengeluh tidak mendapatkan bantuan dari warga Sumbar tersebut.

    “Dimohon kepada seluruh warga masyarakat kota Palu, jangan berharap banyak dengan rendang yang 1 ton lebih itu, kecuali ada keluarga di Dinsos, ” tulis Mell Lahadado di akun Facebooknya, Rabu (10/10/2018).

    Menurutnya, pengungsi bencana alam di Palu jangan berharap mendapatkan makanan lezat yang terbuat dari daging itu, sebab rendang sudah habis sebelum sampai ke warga korban.

    Mell malah memposting screenshot percakapan WhatsApp yang menyebutkan bila daging rendang itu sudah dibagi-bagikan dan yang mendapatkan hanya kalangan Aparat Sipil Negara (ASN). “Saya juga dapat (rendang), tapi dari iparku yang kerja di Dinsos,” dalam percakapan WhatsApp itu.

    Di sejumlah grup-grup Facebook warga Palu dan sekitarnya pun lagi ramai membahas daging rendang yang dianggap raib entah kemana.

    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pun ikut membahas keberadaan rendang ini akun twitternya. “Rendang 1 ton bantuan Pemda Sumbar sudah dibagikan kepada pengungsi bencana di Palu dan sekitarnya. ” tulis Sutopo di akun Twitternya @Sutopo_PN, pada Rabu.

    Dia mengatakan, jumlah rendang sekitar 1000 kilogram itu sebenarnya sangat terbatas untuk dibagikan kepada semua korban pengungsi yang berada di Palu, Donggala, Sigi dan daerah sekitar yang terkena dampak gempa dan tsunami.

    Sutopo juga membantah bila kiriman warga dan pemerintah Sumatera Barat itu hanya untuk kalangan pejabat pemerintahan di Sulteng. “Tentu tidak semua mendapat rendang karena jumlahnya terbatas. 1 ton itu tidak mencukupi untuk semua pengungsi. Tidak benar juga jika rendang tersebut buat pejabat di sana.” tulisnya lagi.

    Sebelumnya, Pemerintah Propinsi Sumatera Barat mengirim 1.600 kg atau 1,6 ton rendang untuk korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Rendang yang sudah dikemas tersebut diberangkatkan dari kantor BPBD Sumatera Barat pada Kamis, 4 Oktober 2018. (gs/net)

  • Korban Jiwa Akibat Bencana Di Sulawesi Tengah Capai 2.010 Jiwa Pada Hari Selasa Terakhir

    Korban Jiwa Akibat Bencana Di Sulawesi Tengah Capai 2.010 Jiwa Pada Hari Selasa Terakhir

    Jakarta (SL) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sudah mencapai 2.010 orang.

    BNPB juga menyampaikan bahwa, seluruh jenazah sudah dimakamkan. “Jumlah korban jiwa per pukul 13.00 WIB, 2.010 orang meninggal dunia,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Selasa 9 Oktober.

    Secara rinci, jumlah 2.010 korban meninggal itu terdiri dari 1.601 korban jiwa di Palu, 171 korban di Donggala, 222 korban di Sigi, 15 korban di Parigi Moutong, dan 1 orang di Pasangkayu, Sulawesi Barat. “Pemakaman massal 934 jenazah, pemakaman keluarga 1.076 jenazah,” ujarnya.

    Sementara, korban luka mencapai 10.679 orag. 2.549 di antaranya luka berat dan 8.130 luka ringan.
    Data Terbaru Gempa Sulteng

    Total Korban Meninggal: 2.010 orang

    Palu: 1.601 jiwa
    Donggala: 171 jiwa
    Sigi: 222 jiwa
    Parigi Moutong: 15
    Pasangkayu Sulawesi Barat 1 orang

    Pemakaman Massal: 934 jenazah
    Pemakaman keluarga: 1.076 jenazah.

    Korban luka: 10.679 orang.

    Luka berat: 2.549 orang
    Luka ringan: 8.130 orang.

    (net)

  • BNPB: Hingga Sabtu Korban Meninggal Akibat Tsunami Gempa di Sulteng Capai 1.649 Orang

    BNPB: Hingga Sabtu Korban Meninggal Akibat Tsunami Gempa di Sulteng Capai 1.649 Orang

    Jakarta (SL) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan data terbaru tentang penanganan bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Berdasarkan rilis terbaru BNPB, Sabtu, 6 Oktober 2018, jumlah korban gempa dan tsunami di Sulteng yang meninggal dunia kini mencapai 1.649 orang.
    Rincian data korban meninggal yakni di Kabupaten Donggala 159 orang, Kota Palu 1.413 orang, Sigi 64 orang, Parigi 12 orang, dan Pasangkayu 1 orang. “Semua jenazah sudah dimakamkan di beberapa TPU di Sulawesi Tengah yakni TPU Paboya, TPU Pantolan dan beberapa TPU lainnya,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, saat konfrensi pers, Sabtu, 6 Oktober 2018.

    Gempa Palu Korban Meninggal akibat gempa dan tsunami Sulteng. Pihaknya, kata Sutopo, sampai saat ini masih berusaha menemukan korban yang tertimpa bangunan dan diterang tsunami. “Paling banyak korban meninggal disebabkan terjangan tsunami terutama di sekitar Pantai Talise,” terang Sutopo.

    Lanjut Sutopo, sementara satu korban warga negara Korea sudah dikremasi atas permintaan keluarga dan sudah dibawa ke Korea. “Untuk korban luka-luka mencapai 2.459 orang, dan korban yang belum ditemukan sampai saat ini yakni 265 orang,” tambah Sutopo.

    Hingga saat ini, BNPB masih terus melkukan evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban dibantu oleh TNI, Polri, Basarnas, Kementerian ESDM dan relawan. (mt/net)

  • Sri Mulyani: Kredit Bank Bisa Dihapus Bagi Masyarakat Yang Terdampak Gempa di Sulteng

    Sri Mulyani: Kredit Bank Bisa Dihapus Bagi Masyarakat Yang Terdampak Gempa di Sulteng

    Jakarta (SL) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memiliki beberapa upaya dalam memulihkan perekonomian Palu dan Donggala pasca gempa dan tsunami.

    Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengaku salah satu yang dilakukan pemerintah adalah dengan menghapus seluruh kredit perbankan khususnya bagi masyarakat yang terdampak.

    “Tindakan untuk mengembalikan kegiatan ekonomi sama seperti yang bisa dilakukan sebelumnya semua kredit-kredit terhadap perbankan itu bisa dihapuskan sehingga itu tidak menimbulkan beban,” kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).

    Pemerintah, kata Sri Mulyani juga akan memberikan fasilitas secara langsung kepada masyarakat terdampak bencana seperti kredit pembiayaan melalui ultra mikro, maupun KUR. “Kalau kita rekonstruksi kita juga akan lihat siapa kontraktornya sehingga dia juga bisa menimbulkan kegiatan ekonomi,” tambah dia.

    Fokus pemerintah dalam membangkitkan kembali kegiatan ekonomi di Palu dan Donggala dengan membuat masyarakat tenang dan tidak khawatir lagi dengan adanya bencana. Yang dilakukan adalah memulihkan kembali fasilitas dasar seperti kelistrikan, air bersih, sistem telekomunikasi, infrastruktur jalan, dan lain sebagainya.

    “Kemudian kita dengan kegiatan yang lebih merasa mereka merasa keamanan yang terjamin. Maka kemudian kita akan secara bertahap melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonominya,” papar dia. (df/net)

  • Arinal-Nunik Gelar Acara Penggalangan Dana Korban Gempa Tsunami Sulteng

    Arinal-Nunik Gelar Acara Penggalangan Dana Korban Gempa Tsunami Sulteng

    Bandarlampung (SL) – Gelar acara di Restoran Rumah Kayu yang berada di daerah Jagabaya III, Way Halim, Kota Bandar Lampung, Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim yang notabene merupakan Wakil Gubernur Lampung Terpilih bersama Gubernur Lampung Terpilih, Arinal Junaidi gelar acara penggalangan dana untuk korban Gempa Sulawesi Tengah, Minggu (07/10/2018).

    Dalam sambutannya pada acara yang mengangkat tema “Lampung Bersatu Untuk Sulawesi Tengah” itu, Chusnunia menyampaikan, “penanganan pasca bencana bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, saya kira ini juga soal panggilan hati nurani dan panggilan kemanusiaan karena ini saatnya kita sama-sama turun tangan bahu membahu memberikan apa yang kita punya kepada mereka untuk meringankan beban mereka”.

    “Kita berharap hari ini bisa berjalan lancar dan berkah untuk kita semua, meskipun ada beberapa yang tidak bisa hadir, namun beberapa sudah komunikasi melalui telpon atau pesan singkat ke kami insyallah mereka akan mengirimkan bantuannya dan insyallah kita secara transparan akan menyampaikan bantuan kepada pihak yang bisa bertanggung jawab dalam hal ini posko gabungan antara semua elemen yang ada di Palu, kita selalu berkomunikasi online dengan yang ada disana”.

    Lebih lanjut pada acara penggalangan dana yang ditargetkan mencapai 1 milyar itu, Chusnunia juga memaparkan beberapa kepentingan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak gempa dan tsunami yang ada di Palu, Donggala dan sekitarnya.

    “Disini kita juga ingin sampaikan beberapa kepentingan yang mendesak semisal banyaknya puskesmas yang ambruk sehingga diperlukan tenaga kesehatan dan tempat-tempat atau fasilitas darurat seperti tenda sebagai pengganti puskesmas untuk merawat yang sakit dan lainnya, insyallah berkaitan hal tersebut kita akan lelang jika ada dari ruangan ini yang berkenan membantu, kita akan lakukan lelang”.
    Sebelum menutup sambutannya,

    Chusnunia mengutarakan akan niatnya mengadakan kegiatan ini semata-mata hanya untuk membantu masyarakat terdampak gempa dan tsunami yang ada di Palu, Donggala dan sekitarnya.

    “Niatan kami dari kegiatan ini yakni ingin mengumpulkan kebaikan-kebaikan karena saya kira niatnya satu bahwa kita sama, Lampung bersatu untuk Sulawesi Tengah, Lampung bersatu untuk kemanusiaan”.

    Usai sambutan, acara yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat dan pengusaha yang ada di Lampung itu dilanjutkan dengan pemutaran video gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah serta dibukanya penggalangan dana dan hiburan musik. Pada kesempaan itu, Arinal dan Nunik sapaan akrab Chusnunia melelang suara emas mereka dengan menembangkan sebuah lagu dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp. 2.667.000 yang seluruhnya akan disumbangkan ke Sulawesi Tengah. (tn/net)

  • Forum Pecinta Alam Lampung Galang Dana Gempa Tsunami Palu Sigi Dongggala

    Forum Pecinta Alam Lampung Galang Dana Gempa Tsunami Palu Sigi Dongggala

    Bandarlampung (SL) – Belum sembuh luka Indonesia karena gempa Lombok, terjadi bencana lagi yang menghantam pulau Sulawesi yaitu di Palu, Sigi dan Donggala. Bencana gempa dan tsunami langsung memporak porandakan wilayah tersebut.

    Melihat ada bencana tersebut, maka Watala, pecinta alam Lampung, Sispala (siswa pecinta alam), KPA ( kelompok pecinta alam), dan pegiat alam mengadakan penggalangan dana untuk gempa tsunami Palu Donggala.

    Penggalangan dipusatkan di beberapa titik lampu merah sekitaran kota Bandarlampung, “seperti di lampu merah RSUAM, Bunderan Gajah, lampu merah SMK 4, Way Halim, kami ini juga tidak hanya sekedar mennerima uang saja tetapi kami juga menerima barang dalam bentuk pakaian layak pakai,” jelas korlap.

    Penggalangan dana ini di rencanakan berlangsung selama 10 hari. Untuk posko relawan ini berlokasi di Watala (perapatan RS Abdul Muluk).

    Animo masyarakat juga cukup tinggi terhadap penggalangan dana ini, di lihat dari jumlah besaran yang di dapat hingga hari ke 6 sejumlah 20juta dan untuk pakaian layak pakai juga di dapat dari KPA register 19, Happy Tour Lampung, kkarang taruna, KPA Pringsewu, komunitas Berbagi Nasi Bandar Lampung, sispala sispala dan masyarakat umum lain yang menyerahkan bantuannya.

    Para relawan penggalangan dana pedulii gempa Palu Donggala ini terdiri dari para siswa siswi pecinta alam ( sispala) dan KPA. Mapala dan lain lain yang merupakan para pegiat alam.

    Relawan ini terdiri dari watala, Sispala yang terlibat antara lain sispala Pastabel SMK 4 Balam, Belantara Hijau SMK 1 Balam, Ketjiphut SMA 8 Balam, Pasmanda SMA 2 Balam, Ippala SMA 17 Balam, Swalibpala SMA 15 Balam, Dwadasagiri SMA 12 balam, Esapala SMA 1 balam, freelance SMK 7 balam, KPA register 19, PAL, Asmat, Raga alam. Mapala (mahasiswa pecinta alam) antara lain KMPA itera, ardenaswari.

    Untuk tahap pertama ini sejumlah 12 karung pakaian layak pakai telah di salurkan bekerja sama dengan KPG ( komunitas peduli generasi) untuk korban bencana gempa tsunami palu donggala. (rls)

  • Kapolda Lampung Pimpin Upacara Satgas Operasi Aman Nusa II BKO Polda Sulawesi Tengah

    Kapolda Lampung Pimpin Upacara Satgas Operasi Aman Nusa II BKO Polda Sulawesi Tengah

    Bandarlampug (SL) – Kapolda Lampung Irjend Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si pimpin upacara Satgas Operasi Aman Nusa II BKO Polda Sulawesi Tengah personel Sat Brimob Polda Lampung. Kamis  (4/10/2018).

    Upacara ini bertujuan untuk mengantar 100 personel Sat Brimob Polda Lampung yang akan melaksanakan tugas Operasi Aman Nusa II BKO ke Polda Sulteng, dalam rangka pengamanan pasca gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah beberapa waktu yang lalu.

    Penugasan ini merupakan buah dari kepercayaan pimpinan Polri kepada Polda Lampung khususnya Sat Brimob, yang dinilai baik dan mampu dalam pelaksanaan tugas-tugas Operasi sebelumnya.

    “Oleh karena itu kepercayaan yang diberikan pimpinan Polri tersebut harus tetap kita jaga agar tugas yang diemban dapat berjalan dengan baik,” Ujar Kapolda Lampung.

    Beberapa hal yang menjadi atensi Irjend Pol Drs. Purwadi Arianto, M.Si., yakni Jaga dan pelihara iman dan taqwa kepada Allah SWT sebagai landasan moral dalam bertugas, Junjung tinggi kehormatan dan kepercayaan diembankan oleh Negara serta laksanakan tugas dengan penuh semangat dan dedikasi, Jaga kesehatan sera kekompakan setiap anggota personel kompi satgas, Pedomani SOP yang berlaku dan yang terakhir laksanakan tugas yang mulia ini dengan baik dan penuh keikhlasan.

    Hadir dalam Upacara Wakapolda Lampung, Brigjend Pol Drs. Angesta Romano Yoyol, Pejabat Utama Polda Lampung dan seluruh anggota Sat Brimob Polda Lampung. (red/rls)

  • Kapolri dan Panglima TNI Dampingi Presiden RI Tinjau Korban Gempa Tsunami Palu Donggala

    Kapolri dan Panglima TNI Dampingi Presiden RI Tinjau Korban Gempa Tsunami Palu Donggala

    Palu (SL) – Kapolri Jenderal Polisi Prof.H. Muhammad Tito Karnavian, Ph,D dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto bersama menteri terkait dampingi Presiden RI Ir. H. Joko Widodo tinjau korban Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, Rabu (3/10/2018).

    Setibanya di Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Kota Palu, Presiden RI langsung meninjau sejumlah daerah terdampak bencana. Mulai dari Kelurahan Petobo, Rumah Sakit Wirabuana, Hotel Roa-Roa dan mengunjungi

    sejumlah hunian terdampak bencana dan juga lokasi pengungsian yang ada di Kabupaten Donggala.
    Kunjungan Presiden kali ini merupakan kunjungan yang kedua setelah kunjungan pertamanya pada Minggu, (30/9/2018).

    Sejumlah menteri turut mendampingi Presiden Jokowi, yakni Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahtanto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Sosial Agus Gumiwang, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

    Disela sela kunjungan Presiden RI juga menyempatkan melakukan rapat internal di teras bandara Mutiara Palu untuk menekankan kembali agar aktivitas masyarakat dan perekonomian daerah yang Terdampak Gempa Bumi an Tsunami segera berjalan dengan normal dengan jaminan keamanan dari aparat, fokus utama adalah pasokan listrik, BBM dan penyaluran bantuan pangan.
    Seluruh rangkaian kegiatan peninjauan selesai Presiden RI dan rombongan kembali ke Jakarta. (fn/net)

  • Pospera Lampung Galang Dana Bantuan Untuk Palu dan Donggala

    Pospera Lampung Galang Dana Bantuan Untuk Palu dan Donggala

    Bandarlampung (SL) – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Pospera Lampung, mulai bergerak membentuk panitia penggalangan dana bagi Palu dan Donggala.

    Beranjak dari berbagai kesediaan waktu dan ditengah kesibukan seluruh anggota yang tersebar di Lampung, akhirnya Rabu (3/9) panitia terbentuk dan tim penggalangan dana di ketuai oleh Ferry Arsyad.

    “Dihari pertama pembentukan ini, tim dari DPD Pospera Tunarungu sudah menyerahkan bantuan sejumlah uang, dan pakaian layak pakai,” ujar Ferry.

    Sementara, pospera daerah juga mulai bergerak menggalang dana bagi saudara-saudara yang tertimpa musibah di Palu dan Donggala. Kedepan, selain menggalang dana secara langsung dari sejumlah elemen, Pospera juga akan turun ke jalan untuk mengumpulkan dana.

    Disampaikan pula oleh ketua DPD Pospera Lampung, Marsat Jaya, pihaknya bersama dengan anghota diseluruh Kabupaten/Kota sudah mulai bergerilya.

    “Kita harus bersatu untuk menggerakkan seluruh mesin organisasi agar penggalangan dana ini berguna dan sampai ke masyarakat dan saudara-saudara kita di Palu serta Donggala, kita juga akan segera membuka kantung-kantung donasi Pospera Peduli Palu dan Donggala,” bebernya.

    Pospera Lampung menerima berbagai bentuk bantuan baik berbwntuk uang maupun barang yang jika terkumpul akan segera di donasikan.

    Donatur bisa datang langsung ke posko DPD Pospera Lampung Jl Soekarno Hatta (by pass) seberang SPBU sebelah RS Imanuel Bandarlampung, atau bisa melalui Bank Lampung No Rekening
    3800304229172 an. DPD Pospera Provinsi Lampung. (rls)