Tag: Peduli Palu-Donggala

  • Kapal KRI Dr Soeharso-990 Rumah Sakit Terapung TNI AL Diberangkatkan Ke Donggala

    Kapal KRI Dr Soeharso-990 Rumah Sakit Terapung TNI AL Diberangkatkan Ke Donggala

    Jakarta (SL) – Kapal rumah sakit terapung TNI AL, KRI dr Soeharso-990, siap diberangkatkan untuk melaksanakan operasi militer selain perang berupa operasi kemanusiaan penanggulangan bencana gempa Bumi di Donggala, Sulawesi Tengah.

    Hari ini, gempa bumi terjadi beberapa kali di Donggala, dengan kekuatan gempa terkuat adalah 7,7 pada skala richter, dan pusat gempa ada di kedalaman 10 kilometer pada jarak 2,5 kilometer arah utara Donggala.

    “Saya langsung siapkan kapal rumah sakit TNI AL itu. Begitu perintah gerak diluncurkan, kami siap berangkat,” kata Kepala Dinas Kesehatan TNI AL, Laksamana Pertama drg Nora Lelyana, kepada ANTARA, di Jakarta, Jumat (28/9) malam.

    KRI dr Soeharso-990 kini dilengkapi beberapa peralatan baru, di antaranya alat-alat diagnosis yang lebih canggih, kelengkapan di keenam kamar bedahnya, alat bedah gigi, dan lain sebagainya. Pada konfigurasi standar, kapal rumah sakit TNI AL itu memiliki 40 tempat tidur rawat inap.

    “Kalau untuk keadaan darurat, 2.000 pasien bisa dirawat di KRI dr Soeharso-990 itu,” katanya, dikutip Antara.

    “Kami juga membuka diri bagi kolega dokter dan paramedis yang ingin bahu-membahu membantu saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah di sana,” katanya.

    Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, sebelumnya mengatakan kepada ANTARA bahwa TNI siap menerjunkan personel dari korps zeni dan korps kesehatan serta yang lain-lain untuk operasi kemanusiaan di Donggala, Sulawesi Tengah itu. Presiden Jokowi juga sudah memerintahkan dia untuk melaksanakan hal itu sesegera mungkin. (net)

  • Surat Saksi Korban Bencana Palu “Rumah Berjalan, Tanah Terbelah”

    Surat Saksi Korban Bencana Palu “Rumah Berjalan, Tanah Terbelah”

    Palu (SL) – Sering saya rasakan gempa, tapi kali ini berbeda. Akibat gempa beberapa ruas tanah Kel. Petobo, Kec. Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, bergeser ratusan meter, beberapa rumah daerah perumnas tenggelam dalam tanah sekitar 5 meter, dan ada gundukan besar setinggi rumah terjadi begitu saja. Banyak BTN Petobo hancur, berpindah posisi dan tenggelam ke dalam tanah.

    Mohon maaf saya menulis, bukan berkeluh kesah, tapi jiwa menulis saya memaksa untuk itu. Setidaknya jika terjadi gempa susulan dan waktu saya telah tiba, biarlah ini jadi update terakhir dari saya.

    Saya sulit percaya, ilmu alam saya tak sampai di tingkat ini. Ini fenomena alam langka bagi saya. Hujan sangat deras, malam tadi (30/9) saat gempa susulan, tanah di Kelurahan Petobo terbelah, beberapa rumah tenggelam dan berjalan terguling seperti terseret banjir sejauh puluhan meter. Beberapa rumah berpindah posisi.

    Saya yakin setelah ini BPN kesulitan mematok tanah sesuai sertifikat. Ada gadis remaja sedang mengendarai motor di daerah Petobo, tiba-tiba tanah terbelah, Dia teggelam dalam tanah tertimbun sampai bagian leher, beruntung warga segera menolong.

    Tanah terbelah dan ambruk lumayan lebar, sekitar 10 meter dengan kedalaman sekitar 5 meter. Setelah gempa susulan lagi, tertimbun lagi menjadi rata.

    Rumah paman saya di sekitar Islamic Center Kel. Petobo hilang tak berbekas. Paman saya masih melihat rumahnya berjalan sendiri. Yang mengherankan, tiba-tiba paman saya sudah berada di dekat Terminal Petobo yang jaraknya hampir 1 kilometer. Padahal dia hanya tiarap.

    Saya sering baca artikel tentang gempa, namun keanehan ini di luar batas pikiran saya. Kira-kira Anda tiarap berlindung di halaman rumah, rumah berjalan, tiba-tiba kita sudah berada di tempat lain. Tapi itulah adanya.

    Malam ini di RS. Bhayangkara, lebih 700 mayat sudah dikumpulkan, masih ada ratusan lagi tertimbun reruntuhan dan lumpur. Kehilangan kerabat ternyata menyakitkan. Banyak kawan saya meninggal dunia, lainnya masih belum ditemukan termasuk ponakan saya.

    Hujan malam ini cukup deras disertai angin kencang. Semoga hari ini belum kiamat, bukan hari akhir bagi kami. Jika ini adalah takdir akhir bagi kami, izinkan saya memohon maaf sebesar-besarnya, atas segala canda atau apa saja yang tidak berkenan di hati seluruh keluarga, sahabat, rekan bisnis dan teman-teman. (rls)

  • ‘Pray Palu – Donggala’, PWI Lampura Aksi Galang Dana Solidaritas

    ‘Pray Palu – Donggala’, PWI Lampura Aksi Galang Dana Solidaritas

    Lampung Utara (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara bersama Aparatur Negeri Sipil (ASN), Kejaksaan Negeri, Kodim 0412, dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A, lakukan aksi solidaritas penggalangan dana untuk membantu korban gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, pada Senin, (1/10).

    Penggalangan Dana di Kodim 0412

    Penggalangan dana yang diawali di halaman Kantor Pemkab setempat usai pelaksanaan upacara hari Kesaktian Pancasila. Selanjutnya, aksi penggalangan dana ini dilakukan di Kodim 0412, Kejaksaan Negeri, dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Kotabumi.

    Bupati, Agung Ilmu Mangkunegara, dalam kesempatan itu mengucapkan belasungkawa dan turut berduka atas tragedi gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.

    “Atas nama masyarakat Lampung Utara, saya mengucapkan belasungkawa dan rasa turut berduka yang sebesar-besarnya. Semogga saudara-saudara kita di Palu dan Donggala diberikan kesabaran dan jalan terbaik untuk kembali bangkit seperti sedia kala,” ujarnya, (1/10).

    Diterangkan Bupati Agung, dukungan penggalangan dana yang dilakukan kalangan ASN, insan pers, dan elemen masyarakat lainnya di Bumi Ragem Tunas Lampung ini, tentu sangat berarti.

    “Jangan dilihat berapa uang yang kita berikan, tapi meskipun sedikit yang kita berikan, cukup bermanfaat untuk saudara-saudara kita di sana,” terangnya.

    Sementara itu, Ketua PWI Lampung Utara, Jimmy Irawan, mengatakan, langkah yang dilakukan pihaknya merupakan kegiatan sosial.

    ”Langkah ini merupakan satu bentuk kepedulian dan keterpanggilan atau jiwa. Artinya, musibah yang terjadi di Palu dan Donggala merupakan langkah kita bersama untuk saling membantu,” papar Jimi Irawan, di Kantor PWI setempat.

    Ia menambahkan, uang yang terkumpul nantinya akan diserahkan pihaknya ke Dinas Sosial Lampung Utara yang selanjutnya dapat disalurkan ke Palu dan Donggala.

    “Ini kepedulian kita bersama, doa pun menjadi harapan agar saudara-saudara kita disana dapat diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi ujian ini,” tukasnya. (red/ardi)

  • Peduli Korban Bencana Alam Gempa Tsunami Palu-Donggala, Polres Lampura Galang Bantuan

    Peduli Korban Bencana Alam Gempa Tsunami Palu-Donggala, Polres Lampura Galang Bantuan

    Lampung Utara (SL) – Guna meringankan beban korban gempa berkekuatan 7,4 skala richter yang disusul tsunami di Kota Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah, Polres Lampung Utara menggalang dana bantuan solidaritas, Senin (1/10).

    Diketahui, atas musibah bencana alam yang terjadi di Palu – Donggala, ribuan warga mengungsi karena khawatir akan adanya gempa susulan atau karena mereka telah kehilangan rumah tempat tinggal yang hancur akibat gempa dan tsunami tersebut. Situasi saat ini banyak jalan yang putus, semua aktivitas lumpuh, mencari makan susah, air bersih sulit. Warga di dua kabupaten itu membutuhkan uluran tangan untuk membantu meringankan beban penderitaan yang mereka alami saat ini.

    Anggota Polres Lampung Utara Galang Dana Bencana Palu-Donggala

    Kapolres Lampung Utara, AKBP Eka Mulyana, mengatakan, penggalangan dana dilaksanakan diinternal polres dan polsek .

    “Hasil penggalangan dana dari personel Polres Lampung Utara dan jajaran polsek dalam rangka “dompet kemanusiaan” bencana alam gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala telah berhasil dikumpulkan dana sebesar Rp.3.000.000,” kata Kapolres Lampura.

    Jumlah tersebut masih akan terus bertambah, sebab masih ada beberapa polsek yang belum menyerahkan hasil penggalangannya. Dan nantinya dana akan dikumpulkan menjadi satu di Polda Lampung.

    “Semoga bantuan yang kita berikan berguna dan dapat meringankan beban saudara kita, dan amal ibadah kita semua diterima dan mendapat ridho serta balasan dari Allah SWT,” ungkap Eka Mulyana. (ardi)

  • Wartawan Metro Kumpulkan Donasi di Jalan Untuk Musibah Palu-Donggala

    Wartawan Metro Kumpulkan Donasi di Jalan Untuk Musibah Palu-Donggala

    Metro (SL) – Pasca bencana gempa dan Tsunami yang menerjang Kota Palu dan Kabupten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jum’at 28 September 2018 lalu, beragam kalangan diberbagai daerah di Indonesia mulai tergerak untuk mencari donasi guna membantu para korban.

    Tak terkecuali di Kota Metro provinsi Lampung, puluhan Wartawan dari berbagai organisasi dan media turun kejalan mengumpulkan donasi dari masyarakat dengan target 1 Miliar Rupiah, Senin (1/10/2018).

    Koordinator lapangan Roni Zainal Arifin menuturkan, aksi turun ke jalan para jurnalis Se-Metro tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah di Tanah Celebes.

    “Kita lakukan ini secara spontan dengan melibatkan seluruh teman-teman wartawan se Kota Metro. Baik wartawan Cetak ,On line ,dan Elektronik . Aksi sosial ini kita lakukan secara terus menerus sebagai bentuk kepedulian kami terhadap saudara-saudara kita yang ada di Palu dan Donggala,” ucapnya.

    Roni mengungkapkan, dalam aksi penggalangan dana tersebut pihaknya menargetkan donasi terkumpul sebesar 1 Miliar Rupiah.

    “Target kami terkumpul 1 Miliar Rupiah, karena baksos ini akan berlanjut. Dan kami akan membuat posko bantuan untuk korban Gempa dan Tsunami di Palu dan Donggala, posko rencananya akan kami dirikan di halaman Masjid Taqwa Metro,” ungkapnya.

    Sementara itu, Wali Kota Metro Achmad Pairin yang mengetahui gerakan peduli Sulteng tersebut mengapresiasi langkah para pewarta.

    “Sangat saya apresiasi apa yang di lakukan teman-teman wartawan, ini membuktikan bahwa wartawan di Kota Metro itu kompak dan cepat tanggap. Dan sebelumnya saya juga telah menginstruksikan seluruh ASN di Metro melalui pak sekda untuk dapat berpartisipasi membantu para korban di Palu dan Donggala dengan ikhlas,” dan Saya berharap untuk ke depan nya bakti Sosial ini jangan hanya di lakukan dalam musibah di sulawesi saja akan tetapi di mana pun bila terjadi musibah bencana kita bantu dengan cara seperti ini.bebernya.

    Selain Walikota, aksi para kuli tinta tersebut juga mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

    “Bagus ya, dan saya sangat mendukung respon dari para wartawan. Karena selama ini saya hanya bisa lihat di berita – berita kalo ada penggalan dana yang dilakukan kelompok tertentu, dan sekarang malah yang buat berita yang juga turun langsung menggalang donasi. Semoga apa yang dilakukan ini akan berjalan dengan lancar dan membawa berkah,” pungkas Arby Pratama (26) warga Metro Barat. (ml/net)

  • Putri Hijab Pesibar Gelar Donasi Musibah Palu-Donggala

    Putri Hijab Pesibar Gelar Donasi Musibah Palu-Donggala

    Pesisir Barat (SL) – Putri Hijab kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menggalang donasi untuk korban gempa Palu dan Donggala, Selawesi Tengah (Sulteng), Senin, (1/10).

    Koordinator putri hijab pesibar, Mera pustika mengatakan, penggalangan donasi tersebut sebagai wujud kepedulian terhadao korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

    “Mereka korban gempa dan tsunami adalah sodara-sodara kita, mereka membutuhkan uluran tangan untuk meringankan beban mereka, kata Mera saat ditemu di sekitaran pantai labuhan jukung.

    Mera juga menjelaskan, bencana yang melanda sulteng adalah bencana kita, dan ini harus menjadi perhatian kita semua.

    “Sulteng afalah bagian Banga ini, duka Sulteng adakah duka kita masyarakat Indonesia dan kita secara umum perlu bahu-membahu untuk meringankan beban meraka,” kata dia.

    Jebolan finalis Puteri Hijab ini mengungkap apresiasi pada masyarakat Pesibar yang telah berdonasi untuk korban gempa dan tsunami di Palu.

    “Hasil penggalangan dana ini akan kami kirim langsung kepada relawan yang ada disana yang sudah sempat kami kontak sebelumnya”.

    Selain itu, bagi darmawan yang ingin menyumbangkan pakaian dapat juga langsung menyeragkan di posko Putri Hijab Peduli Palu yang ada di Pekon Way Redak. (trisno)

  • Gubernur Jakarta Turunkan 83 Personil ke Sulawesi Tengah

    Gubernur Jakarta Turunkan 83 Personil ke Sulawesi Tengah

    Jakarta (SL) – Gubernur Jakarta berangkatkan 83 personil terbaik yang terlatih bidang penyelamatan menuju Sulawesi Tengah, Senin (1/10) pagi.

    Pada saat apel Pelepasan Personil di halaman monas pagi tadi, Anis mengatakan dalam sambutannnya, “Saudara-saudara yang akan berangkat, jangan sesekali menganggap keberangkatan ini sebagai pengorbanan, saudara-saudara dapat kehormatan mewakili kita semua untuk berada di garis depan menyelamatkan saudara sebangsa, jaga nama baik, kerjalah dengan sepenuh hati. Datangi mereka dengan senyum dan kasih sayang, ringankan beban mereka, dan sampaikan salam hangat dari saudara sebangsa di Ibu kota,” ujarnya.

    Dalam sambutannya itupun Anis berpesan untuk para personil agar menjaga stamina dan tuntaskan kerja kemanusiaan di sana, “jaga stamina saudara-saudara, tuntaskan kerja kemanusiaan di sana dan saya tunggu saudara kembali ke Ibu kota membawa kebanggaan bagi kita semua,” pesannya.

    Tidak hanya menurunkan sejumlah personil, Gubernur Jakarta ini juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 60 Milyar guna untuk pembangunan kembali, khususnya untuk sekolah sekolah dan fasilitas umum di Sulteng. (rls)

  • Ambulan Relawan Pembantu Bencana Alami Kecelakaan

    Ambulan Relawan Pembantu Bencana Alami Kecelakaan

    Donggala (SL) – Kecelakaan lalu lintas menimpa ambulans milik Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah (LAZIS) Wahdah Islamiyah, Senin dini hari (1/10/2018). Kendaraan yang mengangkut relawan dan logistik itu terbalik di Donggala, Sulawesi Tengah.

    Kecelakaan itu terjadi sekitar 30 menit setelah ganti sopir. Ambulans terbalik pada sebuah tikungan tajam di penurunan.

    “Jalanan di lokasi bergelombang sehingga mobil oleng. Saat mendapati tikungan tajam, sopir banting setir. Mobil terbalik,” urai Direktur LAZIS Wahdah, Syahruddin, Senin (1/10/2018).

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Ada lima orang dalam ambulans. Empat dari lima, baru saja pulang dari Lombok. Mereka jadi relawan di sana. Warga Poso, Sulawesi Tengah berencana melanjutkan tugas di Palu.

    Demi kelancaran perjalanan menuju Palu, tiga dari lima relawan itu bergantian jadi sopir. Saat kecelakaan terjadi, ambulans Wahdah dikemudikan sopir ketiga, Asmar.

    Akibat kecelakaan itu, ambulans mengalami beberapa kerusakan. Antara lain kaca belakang sebelah kanan pecah. Namun, mesinnya masih aman. Rencananya, ambulans ini akan tetap melanjutkan perjalanan ke Palu.

    Saat ini, ambulans tersebut sedang diperbaiki. Sementara sopir dan relawan beristirahat di posko bencana di Donggala. “Mereka masih trauma,” kata Syahruddin. (rk/net)

  • Sampai Saat Ini Korban Meninggal Bencana Palu – Donggala Capai 1200 Orang

    Sampai Saat Ini Korban Meninggal Bencana Palu – Donggala Capai 1200 Orang

    Palu (SL) – Bencana gempa dan tsunami yang memporakporandakan tanah Kaeli Sulawesi Tengah ( Sulteng ). Jumat kemarin ( 28/9 ). Membuat masyarakat masih sibuk mencari keluarganya yang dinyatakan masih hilang.

    Data sementara yang dilansir dari pojokcelebes.com, oleh Penerangan Kodam ( Kapendam ) Merdeka Kolonel Muh. Thohir di Posko penanggulangan gempa dan tsunami Palu. Menyebutkan, data Per 1 Oktober 2018 Pukul 18.00 Wita Gempa dan Tsunami Palu.

    – Pengungsi 59.450 di 109 titik
    – Korban meninggal dunia 1200 orang.
    – Luka 799 orang
    – Korban hilang 99
    – Korban tertimbun 152
    – Rumah rusak 65.733

    Infrastruktur yang dipastikan rusak diantaranya :

    1. Jembatan Kuning putus
    2. Bandara MJ, tower ATC, terminal retak
    3. Hotel roa roa
    4. Mall Tatura
    5. Hotel De syah
    6. Jalan 12 titik
    7. RS Anetapura Roboh
    8. Anjungan Talise
    9. Stasiun TVRI

    Sementara kuburan masal TPU Poboya 53 mayat. (wb/net)