Tag: Pejabat Korupsi

  • Ketua KPK: Banyak Pejabat Korupsi, Yang Tertangkap Karena Sial

    Ketua KPK: Banyak Pejabat Korupsi, Yang Tertangkap Karena Sial

    Jakarta (SL) – Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan banyak pejabat di Indonesia yang melakukan korupsi. Bahkan, menurut Agus, anggapan yang tertangkap itu sedang sial terkadang bisa disebut benar. Agus mengusulkan ada Perpu Pemberantasan Korupsi.

    “Ini yang saya rasakan kegentingan. Kedaruratannya di situ, karena tindak pidana mirip seperti itu dilakukan banyak pihak, banyak sekali orang. Makanya kadang-kadang betul yang ketangkap itu yang sial karena banyak orang yang melakukan,” kata Agus di gedung penunjang KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/2018).

    Karena itu, Agus meminta dilakukan perubahan undang-undang atau dibuatnya Perppu pemberantasan korupsi. Salah satunya agar personel KPK bisa bertambah dan pemberantasan korupsi bisa dilakukan lebih masif. “Ini suatu kegentingan, kegawatan, kita perlu serius oleh karena itu Perppu pemberantasan korupsi. Personelnya nanti pasti diperkuatlah,” ujar Agus.

    Agus sebelumnya juga mengatakan KPK bisa saja melakukan operasi tangkap tangan (OTT) setiap hari. Syaratnya, tenaga yang dimiliki KPK harus bertambah. “Kalau KPK tenaganya cukup hari ini, kita melakukan OTT tiap hari bisa. Hampir semua bupati dan banyak pejabat yang masih melakukan tindak pidana, seperti yang kita saksikan pada saat kita tangkap para bupati (yang pernah ditangkap saat OTT sebelumnya),” jelasnya. (detik)

  • Pejabat ‘Korup’ Identik Selingkuh

    Pejabat ‘Korup’ Identik Selingkuh

    Perselingkuhan terjadi bagi pejabat dengan rekan kerja sekantor sering kali terjadi. Bahkan kasus ini bukan cerita baru terjadi. Dibeberapa SKPD dan BUMN di Medan, terjadi bahkan telah menjadi rahasia umum. Namun kasus tersebut sulit diungkap karena bukti bukti berupa dokumentasi dan saksi. Salah seorang pejabat di kantor Pemprosu berinisial S bahkan menjadikan hari kerja sebagai hari menyenangkan.

    Pria yang bertubuh kurus tinggi ini selalu membawa salah seorang staf nya sendiri keluar kota. Perselingkuhan ini terjadi antara atasan dengan bawahan karena setiap hari selalu bertemu, curhat bahkan memberi materi yang lebih. Puluhan anggota S mengetahui, termasuk salah seorang supir pribadi S di kantor Gubernur.

    Dapat dikatakan jadwal masuk kantor mereka selama seminggu hanya beberapa hari saja. Bahkan ketika tidak ada tugas luar kota, mereka selalu pergi mengajak makan siang di Belawan.

    Wanita yang berstatus istri orang ini mengalami perubahan dari sisih ekonomi. Dahulu ketika masuk kantor hanya naik sepeda motor, setelah mengenal lebih akrab dengan atasanya yang ketika itu menjabat salah satu Kepala Biro. Wanita yang tinggal di kabupaten

    Deli Serdang itu sudah mengenderai mobil sedan mewah. Uang masuk setiap hari mengalir deras, menjadikan hubungan mereka layaknya romeo dan julie. Terjadi lagi bagi salah seorang Direksi di BUMN di Medan.

    Pria berwajah biasa ini menjadi salah satu Direksi sangat disegani, berinisial PK. Beberapa bawahanya sudah tahu kelakukan PK sering “menggarap” wanita cantik gadis dan istri orang dari beberapa bagian di kantornya. Karena sering terjadi komunikasi dan jabatan yang dinaikan kemudian ditempat dibagian paling “basah”.

    Sampai suatu hari, SP berhasil menaklukan seorang gadis berwajah cantik sebut saja Mei. Sebagai bawahan Mei diam diam ternyata tidak dapat menolak ajakan kencan sang Direksi di hotel di Medan.

    Kehidupan Mei juga mengalami perubahan yang sangat draktis sejak menjadi wanita simpananya. Memiliki rumah dan mobil mewah, bahkan tabungan defosito milik Mei sudah cukup untuk masa depanya jika suatu saat hari perpisah dengan PK. Karena perbedaan usia PK dengan Mei sekitar 30 tahunan.

    SP pada saat itu berusia 53 tahun sedang Mei berusia 27 tahun. Gadis berwajah cantik, dengan tubuh yang aduhai “mengkal” itu membuat PK sampai lupa diri. Meski akhirnya kedua insan ini harus berpisah selamanya karena salah satu diantara mereka telah meninggal dunia.

    Se indah dan semanis apapun kisah dan perjalanan perselingkuhan itu akan menyakitkan dibelakang hari. Wanita simpanan ataupun wanita “gelap” itu terlena karena bujuk rayuan materi uang dan jabatan yang selalu dan setiap hari dikucurkan sanga pria “pemburu” seks.

    Kedua pejabat ini akhirnya memiliki trik recort “merah”. Uang yang selama ini diberikan kepada wanita wanita yang mau jadi pemuas nafsunya itu ternyata didapat dengan cara korupsi uang negara dan uang perusahaan negara. Proses langkah kedua adalah hanya catatan sang Khalid, Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa. Melalui lembaran demi lembaran akan dibuka dan dimintai pertanggung jawaban. Pejaba “Korup” identik bersama selingkuhan di Medan.

    Kisah lain juga terjadi seorang pejabat pempropsu. Pria berkulit putih sebut saja SH ini pun telah lama menjadi sorotan publik. Kasusnya gonta ganti wanita menjadi kebiasaan buruknya.

    Sebagai kepala SKPD di pemprovsu dengan posisi paling basah ini selalu menggunakan pengawal pribadi dari salah satu anggota. Kemana pun SH pergi pengawal berbadan tegap selalu ada disampingnya, kecuali sedang bersama wanita simpananya di kamar hotel.

    Bahkan kasus yang sempat menimpah dirinya belum lama ini harus melakukan yang dilarang dalam agama dilakukan karena tidak menghendaki keturunan. Menyakitkan bagi wanita simpanan nikmat bagi pria pemuas syahwat. Akhirnya mendapat ketentuan lain dari Tuhan karena SH kembali terkena suatu pidana.

    Meski lolos dari jeratan hukum, tapi tidak sedikit pula uang yang harus dikeluarkan untuk membebaskan dirinya dari segala tuntutan. Hanya tinggal menunggu rahasia illahi saja yang belum turun sebagai bukti azab bagi seorang pejabat korup yang identik memiliki wanita selingkuhan.

    Sudah banyak kasus perselingkuhan para pejabat yang terjadi di Indonesia. Ada beberapa penyebab mengapa para pejabat korup memiliki selingkuhan?

    1. Kekuatan uang yang dimiliki oleh pejabat menjadi alasan utama melakukan perselingkuhan dengan cewek lain. Para pejabat “Korup” umumnya memiliki uang berlimpah, berpikir bahwa ia dapat “membeli” wanita- cantik dengan uang yang dimiliki.
    2. Pejabat “Korup” terkenal licik memiliki wanita simpanan sebagai media pencucian uang hasil korupsi. Banyak pejabat yang melakukan tindak korupsi dan melakukan pencucian uang melalui para wanita dengan mudah menerima pria melalui uang (ane ga judge semua cewek itu matrealistis) memudahkan para pejabat koruptor untuk memberikan uang korupsi kepada wanita. Modus yang biasa di lakukan memberikan uang “lebih” sebagai upah atas service yang diberikan padahal uang tersebut bagian dari pencucian uang. Modus kedua adalah menikah siri dengan wanita lain.
    3. Biasanya kecil Pejabat “Korup” hidup dalam kekurangan dan memprihatinkan, dan tidak pernah pacaran saat masih muda. Pada saat punya kedudukan dan kekayaan dirinya ingin balas dendam karena sudah punya kekuasaan dan kekayaan.

    Kosongnya iman bagi para pejabat, sesungguhnya menjadi salah satu faktor yang sangat penting. Jika memang iman seseorang kokoh dan kuat maka ia tidak akan muda goyah melakukan korupsi yang kemudian dihambur–hamburkan bersama wanita selingkuhan. (radaronline)