Tag: Pekanbaru

  • Hujan Deras Guyur Pekanbaru, Genangan Air Picu Kemacetan

    Hujan Deras Guyur Pekanbaru, Genangan Air Picu Kemacetan

    Pekanbaru (SL) – Hujan deras mengguyur Pekanbaru malam ini. Genangan air di jalanan menyebabkan kemacetan.

    Hujan deras turun sekitar pukul 18.00 WIB hingga pukul 19.30 WIB. Hujan mengguyur disertai petir. Genangan terjadi di Jl Arifin Achmad, yang menghubungkan ke Jl Sudirman dan Soekarno-Hatta. Badan jalan dikepung air setinggi 50 cm.

    Ada kendaraan yang mogok di tengah jalan karena kepungan air. Akibatnya, terjadi antrean panjang kendaraan sekitar 2 kilometer. Kendaraan tidak bisa bergerak lebih dari 30 menit. Kemacetan terjadi di dua jalur Jl Arifin Achmad, baik dari arah Jl Sudirman maupun Jl Soekarno-Hatta.

    Banjir juga terjadi di kawasan Jl Sudirman, tepatnya di depan Rumah Sakit Awal Bros. Banjir yang mengenangi badan jalan juga terjadi di Jl Soebrantas.

  • Polisi Amankan 50kg Sabu dan 43 Ribu Pil Ekstasi di Pekanbaru

    Polisi Amankan 50kg Sabu dan 43 Ribu Pil Ekstasi di Pekanbaru

    Pekanbaru (SL) –  Jajaran Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengamankan ribuan pil ekstasi dan sabu yang akan diedarkan di Indonesia. Pelaku yang diamankan berjumlah empat orang ini diduga merupakan komplotan jaringan internasional asal Malaysia.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, ada sekitar 50 kilogram sabu dan puluhan kotak berisi total 43.000 butir pil ekstasi yang ditemukan di sebuah mobil boks merek Daihatsu Luxio, di depan Ruko HR Soebrantas, Panam, Pekanbaru, Riau. Mobil tersebut sudah dimodifikasi oleh para pelaku. “Ada tiga tersangka yang berhasil diamankan dari kasus ini di antaranya, berinisial WS (43), MS (43), dan F (39). Mereka diduga jaringan internasional,” kata Argo di Polda Metro Jaya, Rabu (28/11/2018).

    Argo menjelaskan, pengungkapan kasus sabu dan ekstasi ini berawal dari penangkapan seorang bandar narkoba berinisial AS di wilayah Gambir, Jakarta Pusat, beberapa bulan lalu. Dari penangkapan AS didapatkan beberapa informasi. “Dari pengakuan tersangka AS, dia mengaku mendapatkan barang haram itu dari tersangka WS. Lalu, dari keterangan itu dikembangkan anggota hingga akhirnya berhasil menangkap semua pelaku ini berikut barang buktinya,” kata Argo.

    Meskipun berhasil amankan para pelaku, polisi masih mengejar seorang bandar besar berinisial AAK dan seorang WNA asal Malaysia berinisial TS. “Dan ada satu pelaku lain juga yang diduga terlibat dalam jaringan ini yaitu, pelaku VR. Saat ini yang bersangkutan diketahui merupakan narapidana di LP Cipinang,” pungkas Argo.

    Atas perbuatannya, para pelaku ini bakal dijerat pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2, jo pasal 132 ayat 1 UU RI no 35 tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau kurungan penjara seumur hidup. (fokuskriminal)

  • Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai di Pekanbaru Melambung Tinggi

    Jelang Akhir Tahun, Harga Cabai di Pekanbaru Melambung Tinggi

    Pekanbaru (SL) – Menjelang Natal dan Tahun Baru 2019, harga beberapa kebutuhan rumah tangga di sejumlah pasar di Kota Pekanbaru naik. Hal tersebut setidaknya diungkapkan para pedagang, bahkan kenaikan itu sudah terjadi pada akhir November ini.

    Pantauan di Pasar Sukaramai dan Cik Puan,harga cabai merah mulai terasa pedas, khususnya yang berasal dari Sumatera Barat. Hal serupa juga terjadi pada harga telur serta bawang, yang mulai merangkak naik.

    Erna, pedagang di Pasar Sukaramai menyebut, harga bawang merah per kilonya sudah Rp 28 ribu. Beberapa hari sebelumnya, harganya masih berkisar antara Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu. “Naiknya akan berlangsung hingga Januari 2019, biasanya lebih mahal. Apalagi harga bawang putih,” kata Erna, Rabu (28/11/2018).

    Sementara Anton, pedagang telur di Pasar Cik Puan menyebut harga per butir yang naik Rp 200. Naiknya harga ini disebutnya sudah terjadi sepekan belakangan. “Seminggu lalu masih Rp 1.300 per butir, sekarang sudah Rp 1.500,” kata Anton.

    Dia menyebut harga itu tidak akan turun lagi hingga akhir tahun karena sudah menjadi kewajiban di pasar seiring meningkatnya permintaan. “Distributor telur biasanya dari Medan dan Payakumbuh. Tidak akan ada cerita turun lagi, wajib naik, puncaknya Januari nanti baru setelah itu normal lagi,” sebut pria berusia 39 tahun itu.

    Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Gidion Arif Setiawan sebagai Kepala Satgas Pangan di Riau juga meninjau beberapa pasar di Kota Pekanbaru.  Tinjauannya bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Riau serta Kepala Bulog Divre Riau untuk mengecek ketersediaan dan harga bahan pokok.

    Kepada Gidion didampingi Kasubdit I Reskrimsus AKBP Asep Iskandar menyebut cabai merah dari Bukittinggi sudah mencapai Rp 46 ribu per kilo. Kenaikan harga ini disebutnya sudah berlangsung sepekan. “Namun untuk cabai merah dari Lampung dan Jambi masih normal Rp 32 ribu per kilo,” kata Gidion.

    Gidion menyebut harga bahan pokok masih fluktuatif. Dia menyatakan ketersediaan menjelang akhir tahun masih cukup dan akan terus memantaunya untuk mencegah spekulan. “Kalau fluktuasi harga tidak normal lagi akan dilakukan pengawasan ketat, kalau sekarang masih normal meski ada beberapa harga yang naik,” sebut Gidion.

    Sementara Kepala Bulog Riau Abdul Muis di lokasi menyebut, sekarang masyarakat tidak perlu khawatir jika beras, minyak goreng, gula, dan tepung naik. Pasalnya di Riau sudah ada 23 toko milik Bulog bernama Toko Pangan Kita (TPK). “Di Pekanbaru ada tujuh, di antaranya di Pasar Sukaramai, Tangor, Lima Puluh dan Cik Puan,” kata Abdul.

    Dengan adanya TPK ini, Abdul menyatakan warga tidak kesusahan lagi mendapatkan beras ataupun gula dari Bulog. Kehadirannya juga menjadi penetrasi harga pangan di pasar tradisional. “Masyarakat bisa mendapatkan harga beras lebih murah dengan kualitas yang sama dengan harga beras lainnya,” ungkap Abdul menambahkan. (terasriau)

  • Niat Bantu Pasien, 3 Dokter RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Ditahan Atas Dugaan Korpsi Pengadaan Alat Kesehatan

    Niat Bantu Pasien, 3 Dokter RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru Ditahan Atas Dugaan Korpsi Pengadaan Alat Kesehatan

    Pekanbaru (SL) – Berniat membantu pasien, tiga dokter spesialis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad Pekanbaru, resmi ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pekanbaru, Senin (26/11) kemarin

    Ketiga dokter itu dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal (3), jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 30 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dalam UU Nomor 20 tahun 2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Ketiga dokter tersebut adalah dr Welly Zulfikar, dr Kuswan Ambar Pamungkas, SpBP-RE dan drg Masrial. Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

    Ketiga dokter itupun harus menjadi pesakitan di Kejari Pekanbaru, dan saat ini ditahan di Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru. Menanggapi kasus tiga dokter tersebut, Politisi PAN yang juga berprofesi sebagai dokter, dr Irvan Herman mengaku perihatin dan tidak menyangka hal ini bisa terjadi.

    Pasalnya kata Irvan, niat mereka membantu pasien malah berujung dijadikan tersangka dan harus mengalami ditahan di penjara.”Kejadian ini sangat disayangkan. Saya akan upayakan memfasilitasi keluarga ketiga dokter ini ke Komisi III DPR RI,” ujar Irvan, Selasa (27/11/2018). Apalagi kata Irvan, secara kebetulan Ketua Fraksi PAN adalah Anggota Komisi III DPR.”Intinya kita siap memfasilitasi untuk bertemu Komisi III DPR, jika memang ada unsur kriminalisasi, namun jika memang ketiganya terbukti salah, kita juga akan menghormati proses hukum yang berlaku,” tandasnya.

    Tuduhan korupsi yang disematkan ke ketiga dokter tersebut menurut informasi yang diterima dr Irvan, perlu dikaji ulang. Pasalnya kata dia, para dokter tersebut tidak ada niat sama sekali melakukan seperti yang dituduhkan.”Dari informasi yang saya terima, ketiga dokter tersebut membantu pasien yang sedang membutuhkan alat habis pakai dan instrumen untuk keperluan operasi yang tidak tersedia di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru.

    Rumah Sakit tidak punya stok barang dan alat yang dibutuhkan, sementara pasien sangat memerlukan. Dipinjamlah kepunyaan pribadi salah satu dokter oleh Rumah Sakit, dan Rumah Sakit berkomitmen untuk mengganti kembali,” tandasnya.Dalam perjanjianya kata dr Irvan, pihak RSUD Arifin Ahmad mengganti alat dan instrumen tersebut bekerjasama dengan pihak swasta. “Barang dan alat operasi itu dibeli dengan uang pribadi, dan dijanjikan akan diganti manajemen,” ujarnya.

    Namun sayangnya, bukannya penggantian yang didapatkan, tapi sang dokter justeru dijadikan tersangka bersama dua rekan dokter yang lain oleh penyidik Polresta Pekanbaru, dengan tudingan telah melakukan perbuatan merugikan keuangan negara dengan melakukan jual beli alat kesehatan (alkes) di RSUD Arifin Ahmad.

    Dr Irvan Herman juga berharap, dengan kejadian ini, pelayanan terhadap masyarakat di RSUD harus tetap dilanjutkan.”Apapun yang terjadi, pelayanan terhadap pasien tetap harus dilanjutkan. Jangan sampai ada pasien terlantar. Dan kita berharap agar kasus ini berakhir se-adil-adilnya,” pungkasnya.

    Sementara itu, hari ini, para Dokter spesialis bedah di Riau yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (IKABI) Koordinator Wilayah Riau, menghentikan pelayanan operasi elektif dan poliklinik. Aksi ini sebagai bentuk ‘perlawanan’ para dokter terkait ditahannya dua rekan mereka yang tersandung kasus hukum yang saat ini ditangani Kejaksaan Negeri Pekanbaru.”Sehubungan dengan kasus anggota IKABI Korwil Riau yaitu Dr.Welli Zulfikar SpB(K)KL, dan Dr. Kuswan Ambar Pamungkas SPBP-RE yang ditahan pada hari ini Senin 26 November 2018, berdasarkan hasil keputusan bersama maka dihimbau kepada seluruh anggota IKABI Korwil Riau untuk menghentikan pelayanan operasi elektif dan poliklinik mulai dari hari Senin, 26 November 2018 pukul 15.30 WIB hingga waktu yang tidak ditentukan,”ujar Dr. Tondi Maspian Tjili SpBS dalam surat yang tersebar di beberapa media sosial. (goriau)

  • Gegerkan Car Free Day, Brigjen Viktor Aksi Sulap “Tancapkan” Pisau ke Leher Peserta

    Gegerkan Car Free Day, Brigjen Viktor Aksi Sulap “Tancapkan” Pisau ke Leher Peserta

    Pekanbaru (SL) – Seorang warga peserta Gerak Jalan Sehat di area Car Free Day (CFD), Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Riau, tiba-tiba lunglai dengan leher dan kepalanya terjatuh ke samping akibat pisau sepanjang 40-an centimeter yang sengaja ditancapkan Dr. Victor Pudjiadi, Minggu (28/10/2018).

    Kejadian tidak terduga tersebut berlangsung sangat cepat, membuat seluruh penonton tercekat, bengong dan merasa khawatir. “Waduh, di luar skenario neh, ada yang sabotase ilmu saya,” seru Dr. Victor menyadari bahwa volunteer sulapnya yang ditancapkan pisau ke lehernya ternyata langsung lemas dan lehernya terkulai.

    Saat dikonfirmasi, kejadian di atas panggung itu hanyalah adegan sulap yang cukup ekstrim, yang diperagakan oleh Brigjen Pol Dr. Victor Pudjiadi, SpB, FICS, DFM dalam kegiatan penyuluhan anti penyalahgunaan narkoba. Acara yang dikemas dengan diawali Gerak Jalan Sehat itu ditaja oleh PPWI dan Zayu Lovers Club (ZLC) bekerjasama dengan PGRI dan Badan Narkoba Nasional (BNN) Pusat. “Coba kita kipas-kipas pakai duit, mudah-mudahan dia siuman lagi,” kelakar penyuluh anti narkoba yang jago sulap itu sambil mengeluarkan 2 lembar uang seratus-ribuan dari sakunya dan mengibas-ngibaskannya ke wajah volunteer tersebut.

    Eh, benar saja, sang ‘mayat’ langsung siuman, tersenyum gembira melihat uang melambai-lambai di depan matanya. Selain menghadirkan Dr. Victor, acara yang dimaksudkan untuk menyemarakkan peringatan 90 Tahun Sumpah Pemuda itu, juga dihadiri Zayu Rizki Safitri, atlit petembak putri terbaik tingkat nasional. Terlihat juga hadir Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dan Ketua Umum PGRI Riau, Dr. Syahril, S.Pd, MM.

    Acara yang dimulai sekira pukul 08.00 wib tersebut, sejak awal langsung dibuka dengan aksi nyentrik “Michael Jackson Indonesia” Jacko Mercis, hingga ditutup lewat jam 09.00 penuh dengan atraksi hiburan dan pertunjukan sulap. Pada akhir acara, Dr. Victor mengajak semua perserta untuk meneriakkan “Narkoba No! Prestasi Yes! Zayu, Wilson Lalengke, Syahril, Yes.. Yes.. Yes! dan foto bersama. (net)

  • Sebanyak 56 Anak SMP Nekat Sayat Tangan Sendiri

    Sebanyak 56 Anak SMP Nekat Sayat Tangan Sendiri

    Pekanbaru (SL) – Sebanyak 56 anak Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pekanbaru, nekat menyayat tangannya sendiri. Dari hasil tes urine yang dilakukan, mereka positif mengonsumsi minuman yang mengandung zat Benzo.

    Hal itu dibenarkan oleh Kepala BNN Kota Pekanbaru, AKBP Sukito. Ia menyebut, terungkapnya peristiwa itu bermula ketika, pihaknya menjadi pembina upacara di sekolah tersebut minggu lalu.

    “Kita lagi ada kegiatan di sekolah, jadi pembina upacara. Tiba-tiba kepala sekolahnya menyampaikan ada semacam kecurigaan terhadap muridnya, kenapa kok muridnya banyak yang menyayat tangannya itu. Itu ada bekas luka garis gitulah pakai kaca,” ungkapnya, Jumat (28/9).

    Awalnya, kepala sekolah mengira kalau muridnya tersebut mengonsumsi narkoba. Menanggapi kekhawatiran itu, BNN kemudian melakukan assessment. “Setelah itu kita turun ke sana, kita lakukan assessment. Setelah diinterogasi mereka enggak narkoba. Setelah telusuri mereka menyebutkan minuman itu (Torpedo),” katanya.

    Dari hasil penelusuran pula, diketahui kalau sebagian besar murid di sekolah tersebut mengonsumsi minuman dengan kemasan warna oranye yang harganya hanya Rp 1.000.

    “Kami tanya, kamu berapa kali, ada yang bilang tiga sampai empat kali. Rasanya segar, cuma kalau enggak minum ada kurang, ketagihan. Pengakuan murid itu,” bebernya.

    Dari pengakuan para murid tersebut, akhirnya BNN melakukan tes urine ke para murid di sekolah itu. “Assessment kita ada 56 orang. Tapi yang minum sebagian besar. Setelah lakukan pengecekan dengan alat, ternyata mereka yang mengonsumsi lebih dari dua ada indikasi positif benzo (zat anastesi atau bius) tidak terasa sakit. Makanya disayat tangannya tidak terasa sakit,” kata dia.

    Sementara, menurut pengakuan para bocah, mereka nekat menyakiti diri sendiri setelah menonton sebuah video di YouTube.

    “Tujuan menyayat karena melihat YouTube. Dicoba mungkin karena konsumsi itu rasa sakitnya kurang,” ujarnya.

    BNN Pekanbaru pun sudah mengecek produk tersebut. Memang dari hasil penglihatan kalau minuman itu tidak diperuntukkan bagi wanita hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. “Tapi kenyataannya kok dijual bebas dekat anak sekolah. Berarti dari pihak ini tidak ada pengawasan dan pendistribusiannya jangan di sekolah kalau memang ada anjurannya,” katanya.

    Maka dari itu, untuk memastikan adanya kandungan zat Benzo pada minuman tersebut, BNN telah mengirim sampel ke Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pekanbaru.

    “Secara pasti sedang uji lab di BPOM. Sudah beberapa hari lalu. Kira-kira reaksi seperti itu dan kandungan membahayakan apa tidak. Kalau bahaya itu kewenangan BPOM,” pungkasnya. (jp/net)

  • Pipa Gas PT Chevron Pasific Indonesia Bocor dan Mengakibatkan Kebakaran

    Pipa Gas PT Chevron Pasific Indonesia Bocor dan Mengakibatkan Kebakaran

    Pekanbaru (SL) – Pipa gas milik PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) mengalami bocor dan terbakar sekitar pukul 18.00 WIB di jalan lintas Duri-Pekanbaru tepatnya di daerah Balai Raja kecamatan Pinggir Bengkalis. Akibatnya arus lalulintas Duri Pekanbaru mengalami kemacetan, Minggu (16/9/2018) malam.

    Sampai saat ini api masih menyembur ke arah jalan lintas Duri Pekanbaru. upaya pemadaman masih dilakukan pihak pemadam dari perusahaan CPI dengan peralatan lengkap. Hal ini diungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bengkalis Djamaluddin, Minggu malam.

    “Api masih menyembur keluar tim kita melakukan pemantauan langsung. Sementara upaya pemadaman dilakukan oleh pemadam perusahaan,” ungkap Djamaluddin.

    Menurut dia, dari informasi di lapangan kebakaran pipa bocor tersebut terjadi di dekat pembangunan jembatan baru kelurahan Balai Raja Kecamatan Pinggir.

    Jika melintas dari Duri lokasi pipa bocor berada di sebelah kiri jalan. penyebab kebakaran dugaan sementara kemungkinan akibat terjadi benturan antara alat berat pekerjaan jembatan dengan pipa minyak.

    “Tadi informasi sementara dari anggota kita di lapangan kebocoran terjadi kemungkinan akibat terjadi benturan antara alat berat pekerjaan jembatan dengan pipa minyak Namun ini masih dugaan sementara,” ungkapnya.

    Kebakaran akibat kebocoran pipa gas CPI ini tidak menimbulkan kerugian jiwa maupun materil. Karena api tidak menyembur dan membakar lahan dan rumah, lokasi terbakar juga sudah disterilkan pihak CPI, “tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil begitu terjadi kebakaran lokasi langsung di sterilkan. Tim pemadam dari perusahaan diturunkan, peralatan mereka lengkap kebakaran kemungkinan bisa ditangani perusahaan yang saat ini masih melakukan pemadaman,” terang Djamaluddin.

    Sementara itu, saat ini hanya terjadi kemacetan, karena jalan tertutup akibat kebakaran. Kemungkinan akan kembali lancar setelah petugas berhasil memadamkan api di pipa minyak tersebut. (fk/net)

  • Napi Berkelahi di Rutan Sialang Bungkuk Satu Tewas, Ka Rutan Tertutup

    Napi Berkelahi di Rutan Sialang Bungkuk Satu Tewas, Ka Rutan Tertutup

    Pekanbaru (SL) – Setelah sekian lama kejadian para Narapidana yang melarikan diri, kini kembali terjadi di dalam lapas perkelahian antar Narapidana di dalam Rumah Tahanan (Rutan). Akibat perkelahian itu satu napi tewas akibat tikaman senjata tajam. Namun pihak Lapas tertutup atas kasus tersebut.
    Informasi di Pekan Baru menyebutkan, kabra itu terdengar sekitar  pukul 15:24 Wib, terjadi di Rutan Kelas II B Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru. Sumber di Rutan menyebutkan bahwa benar didalam rutan ada kejadian perkelahian antara warga binaan hingga berujung penikaman hingga salah satu tewas.
    “Kejadian itu memang benar ada bang, abang tidak salah informasi. Kami disini melihat mereka berkelahi, yang satu tangan kosong yang satunya menggunakan pisau kartel. Hingga satu korban langsung tumbang hingga terkapar bang,” kata penghuni Rutan, Kelas IIB, yang enggan disebutkan namanya

    Lanjutnya, setelah itu baru pihak Rutan langsung membawa korban ke rumah sakit. “Pihak rutan bang yang membawa kerumah sakit, tapi kami tidak tahu dibawa rumah sakit mana,” jelasnya.

    Sementara Kepala Rutan Krlas IIB Sialang Bungkuk, Azhar saat ditemui pada pukul 17:00 wib, Senin (20-08-18 ) bahwa dia selaku Kepala Rutan tidak mengakui bahwa di dalam Rutan ada perkelahian dan hingga tewas. “Tidak ada perkelahian hingga menghilangkan nyawa salah satu tahanan. Ttidak ada kejadian apapun, cuma yang ada pemindahan dan penerimaan kiriman” jelas Azhar berdalih. (suaraaktual,co)
  • Ummat Budha Pekanbaru Gelar Dharmayatra ke Candi Muara Takus

    Ummat Budha Pekanbaru Gelar Dharmayatra ke Candi Muara Takus

    Pekanbaru (SL) – Sekitar 1.000 orang umat Buddha Pekanbaru, Riau dan sekitarnya mengikuti kegiatan ziarah atau Dharmayatra Festival Candi Muara Takus di XIII Koto Kampar pada Sabtu (2/6/2018) sore hingga malam. Kegiatan tersebut digelar bersempena perayaan Hari Trisuci Waisak 2562 Tahun Buddhis/2018.

    Sebelumnya telah dilaksanakan bakti sosial di Candi Muara Takus berupa pemeriksaan kesehatan gratis terhadap ratusan masyarakat sekitar candi, operasi katarak dan gotong rotong membersihkan kawasan candi.

    Dengan mengusung tema Indahnya Keberagaman dalam Buddha Dharma, ribuan komponen Buddha itu dengan khusuk mengikuti rangkaian ziarah dan penghormatan (puja) yang dipimpin oleh para bhikkhu/bhiksu dari Sangha Agung Indonesia.

    Dari Pekanbaru, Sabtu siang (2/6/2018) rombongan sudah bergerak ke arah Kampar naik 15 unit bus dan mobil pribadi. Sejumlah mobil pribadi nampak konvoi di perjalanan. Panitia sebagian telah berangkat lebih dulu sehari sebelum puncak acara ziarah ini.

    Menurut Siswaja Muljadi Ketua Panitia Waisak Bersama Umat Buddha Pekanbaru 2562 BE/ 2018, didampingi Ketua Bidang Sosialisasi dan Publikasi Ket  Tjing, Dharmayatra ke Candi Muara Takus telah rutin dilaksanakan oleh umat Buddha setiap tahun dalam rangka peringatan hari Waisak.

    “Tapi tahun 2018 ini pesertanya lebih banyak,” ungkap Siswaja.

    Menurut Siswaja, umat Buddha di Pekanbaru tidak hanya melaksanakan ritual Waisak saja yang jatuh pada Selasa, 29 Mei 2018 yang lalu. Tapi mereka juga banyak menggelar kegiatan bakti sosial seperti membersihkan taman makam pahlawan, donor darah, pembagian paket sembako, kunjungan kasih ke panti asuhan dan lapas, hingga pembagian takjil gratis bagi umat Islam yang menunaikan puasa Ramadhan 1439 H.

    “Untuk pertama kalinya kami juga telah menggelar pengobatan gratis bagi masyarakat di sekitar Candi Muara Takus ini,” tambah Siswaja yang akrab disapa Aseng di sela-sela Festival itu.

    Suasana Candi Muara Takus pada malam itu nampak indah oleh ribuan cahaya lilin – lilin yang tersusun sedemikian rupa. Kegiatan Dharmayatra diakhiri dengan pentas seni dan pelepasan lampion para pejabat Kampar dan tamu undangan lainnya. Nampak Wakil Bupati Kampar, Kapolres Kampar, Danyon 132 Bima Sakti, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar, Kadis Pariwisata Kampar, Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Riau, para ketua lembaga keagamaan Buddha seperti dari WALUBI Riau dan Kota Pekanbaru, MBI, Samdup Cho”Khorling, Trisaranagamana dan lainnya. (DetakIndonesia)

  • Kisah Raja Kerajaan Sriwijaya Masuk Islam

    Kisah Raja Kerajaan Sriwijaya Masuk Islam

    Pekanbaru (SL) – Kisah Raja dari Kerajaan Sriwijaya di Palembang Sumatera Selatan yang semula menganut agama Buddha dan akhirnya menganut agama Islam belum banyak diketahui oleh generasi sekarang. Kisahnya hanya didengar dari mulut ke mulut dari dulu hingga kini.

    Sejumlah ahli sejarah menulis tentang hal tersebut antara lain  H Zainal Abidin Ahmad, dalam bukunya yang berjudul Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang, 1979; Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.31; S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39)

    Sumber lain Habib Bahruddin CV), 1929, h.33). Kemudian Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.35. Sumber lainnya G E Gerini, Futher India and Indo-Malay archipelago.

    Selain itu sumber lainnya Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.38. Sumber keenam, Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama Di Palembang, 1986; RM Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929;  T W Arnold, The Preaching of Islam, 1968.

    Sumber ketujuh Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39. Kemudian Asy-Syaikh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh (Syekh Mufti Kesultanan Palembang Darussalam). Prof Dr HAMKA Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cetakan III Jakarta. Sumber Muamalah Santri.

    Para ahli sejarah di atas menulis, setelah masa kekhalifahan Utsman Bin Affan, lalu Ali bin Abu Thalib dan kemudian digantikan oleh tabi’in UMAR BIN ABDUL AZIZ yang memerintah pada tahun 711 M.

    Pada tujuh tahun kemudian tepatnya 718 M, Khalifah Umar BIN Abdul Aziz dan anaknya Abdul Malik telah menginjakan kaki di Palembang – Sumatra Selatan.

    Pada waktu itu Palembang dipimpin oleh seorang Raja Sriwijaya yang bernama Raja Srindra Varma. Ternyata dakwah Umar bin Abdul Aziz membuat Raja tertarik lalu masuk Islam. Terbukti di makamnya tertuliskan kalimat Lailla hailallah Muhammad Rasulullah.

    Lalu ditandai juga ada surat-menyurat (korespondensi) antara Raja Srindra Varma dengan khalifah Umar bin Abdul Aziz yang juga untuk meminta didatangkannya para guru untuk berdakwah. Yang kini surat-suratnya di simpan di Museum Oxford, Inggris.

    Setelah Rasulullah ﷺ wafat, sahabat-sahabat nabi menyebar keseluruh penjuru dunia untuk berdakwah profesi mereka yg utama pada waktu itu.

    Sejumlah ahli sejarah menulis tentang hal tersebut antara lain  H Zainal Abidin Ahmad, dalam bukunya yang berjudul Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang, 1979; Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.31; S. Q. Fatini, Islam Comes to Malaysia, Singapura: M. S. R.I., 1963, hal. 39)

    Sumber lain Habib Bahruddin CV), 1929, h.33). Kemudian Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.35. Sumber lainnya G E Gerini, Futher India and Indo-Malay archipelago.

    Selain itu sumber lainnya Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.38. Sumber keenam, Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39; Pangeran Gajahnata, Sejarah Islam Pertama Di Palembang, 1986; RM Akib, Islam Pertama di Palembang, 1929;  T. W. Arnold, The Preaching of Islam, 1968.

    Sumber ketujuh Habib Bahruddin Azmatkhan, Qishshatud Dakwah Fii Arahbiliyyah (Nusantara), 1929, h.39. Kemudian Asy-Syaikh As-Sayyid Shohibul Faroji Azmatkhan Al-Hafizh (Syekh Mufti Kesultanan Palembang Darussalam). Prof Dr HAMKA Dari Perbendaharaan Lama; Pustaka Panjimas; cetakan III Jakarta. Sumber Muamalah Santri.(*/di’azf)