Tag: Pekanbaru

  • Kinerja KPK Mencegah dan Memberantas Korupsi di Riau tidak Berpengaruh

    Kinerja KPK Mencegah dan Memberantas Korupsi di Riau tidak Berpengaruh

    Pekanbaru (SL) – Senarai, mengapresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah merangkum hasil kinerjanya sepanjang 2017. Dengan begitu, masyarakat jadi tahu apa yang telah dilakukan komisi anti rasuah itu terhadap pencegahan dan pemberantasan korupsi di Riau, Senin 30 APRIL 2018.

    “Namun, KPK masih lambat dan belum berhasil mencegah dan memberantas korupsi di Riau,” kata Ahlul Fadli, Koordinator Senarai.

    Buktinya, dalam laporan tersebut, Riau masih menempati urutan 4 di Sumatera dalam hal kejadian gratifikasi dan menduduki posisi 14 di Indonesia. Bahkan berdasarkan pengaduan masyarakat, Riau berada diurutan 3 di Sumatera dengan 245 pengaduan dan masuk 10 besar di Indonesia.

    Laporan lainnya menunjukkan, sebanyak 18 kejadian gratifikasi di Riau hanya satu yang melaporkannya pada KPK, yakni dari Pemkab Indragiri Hulu. Padahal selama 2017, KPK dua kali jadi narasumber deklarasi anti gratifikasi.

    “Itu membuktikan, kinerja KPK tidak berpengaruh bagi Riau,” tambah Ahlul Fadli.

    Padahal, sambung Ahlul Fadli, pada 2017 KPK juga melibatkan masyarakat, organisasi non pemerintah dan pegawai negeri sipil dari berbagai instansi turut terlibat membantu mencegah korupsi di Riau, dengan membentuk Forum Masyarakat Riau Anti Rasuah atau Marwah.

    Tidak hanya kurang berhasil dalam hal pencegahan korupsi, KPK juga lambat menyelesaikan perkara korupsi di Riau. Buktinya, dari 123 kasus yang diselidiki KPK sepanjang 2017, hanya 6 kasus yang naik ketahap penyidikan. Bahkan dari 6 perkara tersebut, tak satupun yang dilimpahkan ke pengadilan.

    Salah satu perkara korupsi yang tengah ditangani KPK mengenai kasus suap pembahasan RAPBD – P 2014 dan RAPBD-P 2015 atas nama terdakwa Anas Maamun, mantan Gubernur Riau.

    Padahal, kata Ahlul Fadli, itu adalah perkara lama. “Sudah ada anggota DPRD Riau yang dihukum dalam kasus itu. Yakni Ahmad Kirjauhari, Suparman dan Johar Firdaus.”

    Supaya kinerja KPK benar-benar dapat mewujudkan Riau bersih dari korupsi, Senarai mendorong pencegahan korupsi yang dilakukan KPK tidak lagi sebatas ceremony seperti peringatan Hari Anti Korupsi (HAKI) di Riau dua tahun lalu. Buktinya, paska peringatan besar itu, beberapa orang pegawai negeri sipil malah tersandung korupsi karena proyek pembangunan tugu korupsi.

    Rangkuman laporan kinerja KPK tahun 2017 di Riau, hasil catatan Senarai:

    Menengok Laporan Kinerja 2017 KPK

    Narahubung:
    Ahlul Fadli, Koordinator Senarai—0852-7129-0622

  • Kerja Keras 107 Hari, Tim Terpadu Menangkap Bonita

    Kerja Keras 107 Hari, Tim Terpadu Menangkap Bonita

    Pekanbaru (SL) – Kerja keras tim terpadu dalam mencari harimau liar Bonita patut diacungi jempol. Setelah sekitar 107 hari bekerja, akhirnya Bonita berhasil ditangkap di Kec Pelangiran, Kab Inhil, Riau, sekira pukul 06.15 Wib, Jum’at (21/04/2018).

    Bonita berhasil dilumpuhkan dengan tembakan bius kemudian dimasukkan dalam sangkar besi oleh tim terpadu yang dikomandoi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau yang dibantu, TNI/Polri, WWF Riau, ahli animal communicator wanita asal Kanada Shakti dan sejumlah aktivis lingkungan lainnya.

    Proses evakuasi Bonita dari lokasi konflik tidak ditempuh dengan jalur darat. Walau Bonita sudah tertembak bius pagi hari, namun informasi tertangkapnya Bonita baru malam harinya menyebar luas dan menurut informasi rencananya Harimau Bonita akan di rehabilitasi di Dharmasraya, padang, Sumatera Barat.

    ”Kita memang sengaja menutup informasi ini serapat mungkin sejak tertembak bius. Ini semua semata-mata demi keamanan,” kata Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Jumat (20/4/2018) malam.

    Tim terpadu, mengevakuasi Bonita keluar dari lokasi tidak menggunakan jalur darat tetapi dibawa dengan kapal menelusuri kanal hingga sungai. Bonita akhirnya sampai ke Kota Tembilahan, menjelang malam.

    “Kami sengaja tidak mengangkutnya lewat darat. Ini demi keamanan Bonita, kita khawatir bila ada reaksi masyarakat atas Bonita yang sudah menyerang dua warga hingga tewas,” kata Haryono.

    Masih menurut Haryono, informasi tertangkapnya Bonita pun baru tersebar malam ini. Semua itu dilakukan tim guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Kita khawatir kalau saat Bonita berhasil ditembak, langsung kabarnya menyebar, nanti ada pihak-pihak yang beraksi ke Bonita. Menghindari berbagai kemungkinan terburuk itulah, makanya kami sepakat jangan disebarluaskan terlebih dahulu. Itu makanya baru malam ini info Bonita tertangkap kami berikan ke media,” tutupnya.

  • Nikah Lagi Tanpa Izin Anggota DPRD Dipolisi

    Nikah Lagi Tanpa Izin Anggota DPRD Dipolisi

    Pekanbaru (SL) – Oknum anggota DPRD Riau, Suhardiman Amby dilaporkan istrinya, Hj Yulia Herman ke polisi. Laporan itu terkait suaminya menikah lagi tanpa restunya. Uniknya Amby berencana melaporkan balik istrinya.

    Yulia melaporkan suaminya ke Polsek Bukit Raya pada 4 April 2018. Laporan ke polisi itu pada pukul 23.45 WIB. Dalam surat tanda penerimaan laporan dituliskan, bahwa Yulia telah melaporkan peristiwa tindak pidana poligami yang dilakukan Suhardiman Amby dengan Suci Nita Edwar dengan nomor surat pelaporan No STPL/522/IV/2018.

    Suhardiman Amby membenarkan laporan istrinya tersebut ke Polsek Bukit Raya Pekanbaru. “Benar (dilaporkan ke polisi). Istri saya melaporkan itu,” kata Amby.

    Politikus Hanura itu mengatakan, dia secara Islam sudah menikah dengan istri keduanya Suci Nita Edwar.

    “Secara Islam sudah menikahi istri kedua sekitar 4 tahun yang lalu. Islam tidak melarang poligami sepanjang mampu dan berlaku adil,” kata Amby.

    Menurut Amby, dia menikahi istri keduanya justru untuk menghindari perbuatan zina. Pun demikian dia menyayangkan sikap istrinya yang melaporkan ke pihak kepolisian.

    “Kan mestinya bisa dibicarakan secara baik-baik. Saya juga akan pertimbangkan untuk melaporkan balik ke Polda Riau. Karena istri saya didampingi pengacaranya mendatangi ke rumah istri kedua saya. Kedatangan mereka bawa wartawan segala dan menggedor-gedor pintu pagar. Saya merasa dipersekusi,” kata Amby.

  • Raja Gunung Sahilan Siap Sambut Para Penyair

    Raja Gunung Sahilan Siap Sambut Para Penyair

    Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Riau, Rabu (28/3/18)

    Pekanbaru (SL) – Perayaan Hari Puisi Indonesia (HPI) di Riau dilaksanakan di dua lokasi. Selain di Pekanbaru, juga di rantau Kampar Kiri, mulai dari Gunung Sahilan, Lipatkain hingga bagian hulu yakni Desa Tanjung Belit dan Sungai Subayang atau kawasan Bukit Rimbang Bukit Baling.

    Sebagai pelaksana perayaan HPI setiap tahun, Komunitas Seni Rumah Sunting (KSRS) mengusung beragam tema. Tema kali ini adalah Puisi Jalan Merawat Tradisi. Hal ini disesuaikan dengan kondisi lokasi yakni rantau Kamparkiri yang masih kaya dengan adat, budaya dan tradisi yang masih terawat dan terlaksana sampai saat ini. Salah satunya masih berjalannya sistem kerajaan Gunung Sahilan oleh pewaris kerajaan yang dipertuan agung bersama khalifah dan pembesar-pembesarnya dalam menjalankan fungsinya sebagai masyarakat adat.

    Pewaris Raja Kerajaan Gunung Sahilan Yang Dipertuan Muda H Tengku Muhammad Nizar, menyambut baik rencana pelaksanaan HPI di kawasan rantau Kamparkiri. Bersama masyarakat, raja akan menyambut dengan makan bajamba dan pergelaran seni tradisi yang ada di sana. Hal ini disampaikan raja usai pertemuan dengan pimpinan KSRS Kunni Masrohanti dan segenap panitia pelaksana lainnya, Rabu petang (28/3/2018) di Pekanbaru.

    ”HPI ini kegiatan sastra, puisi, yang akan datang para sastrawan Indonesia dan mancanegara. Sebagai tuan rumah, kami harus menyambut dengan baik. Kerajaan dan masyarakat Kamparkiri insyaallah siap menyambut karena bukan hanya ajang silaturrahmi tapi juga kesempatan yang baik untuk memperkenalkan adat dan budaya yang kita punya. Ini akan saya bicarakan serius dengan tokoh masyarakat, ninik mamak dan kholifah,” ujar Raja.

    Para penyair dari berbagai daerah dan negara ini, termasuk penyair Riau, akan diundang untuk menulis puisi tentang rantau Kamparkiri dan Kerajaan Gunung Sahilan. Mereka juga akan membacakan puisi di beberapa lokasi di Rantau Kamparkiri dan juga di Anjung Seni Idrus Tintin (ASIT) sebagai lokasi acara berikutnya.

    ”Pertemuan dengan raja ini sangat penting karena berkaitan dengan lokasi dan kesiapan masyarakat menyambut acara ini. Kami ingin HPI ini dinikmati dan diketahui masyarakat banyak, dilaksanakan bersama-sama, sampai pesan dan tujuan yang diinginkan yakni mengenalkan puisi dan merawat adat, budaya, tradisi dan sejarah dengan puisi. Puisi itu adalah sebuah jalan, termasuk jalan merawat tradisi. Alhamdulillah raja menyambut baik,” ujar Kunni.

    Beberapa penyair mancanegara yang sudah memastikan hadir, kata Kunni, antara lain dari Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam. Beberapa penyair Indonesia juga sudah memastikan diri untuk datang juga banyak, termasuk ketua Wanita Penulis Indonesia (WPI) dan Ketua WPI dati berbagai daerah atau provinsi yang sudah terbentuk. Pelaksanaan HPI tahun ini juga akan diwarnai dengan penabalan gelar adat oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau untuk pejuang sastra Indonesia, Sutardji Calzoum Baghri. (rls)

  • Pengurus Forwata Riau Akan Kemping 3D2N Bersama Sayed Assegaf

    Pengurus Forwata Riau Akan Kemping 3D2N Bersama Sayed Assegaf

    Pengurus Forwata Riau akan Kemping 3D2N Bersama Anggota DPR RI Sayed Assegaf (Foto/Dok/Detikriau)
    Pekanbaru (SL) – Program promosi wisata yang diusung Forum Wartawan Pariwisata (Forwata) Provinsi Riau mendapat apresiasi dari Anggota DPR RI Sayed Assegaf.
    Buktinya, sang legislator dari Partai Demokrat ini mendukung rencana kemping 3 Day 2 Night (3D2N) yang menjadi agenda perdana dari Forwata Riau, pasca terbentuk beberapa waktu lalu.
    “Saya sangat mengapresiasi dan mendukung program promosi wisata yang menjadi andalan Forwata Riau ini,” ujar pria yang akrab disapa Ibeck ini.
    Menurut Ibeck, kehadiran Forum Wartawan Pariwisata atau yang disingkat dengan Forwata ini bisa menjadi magnet positif bagi industri pariwisata Riau. Apalagi. Provinsi Riau yang berjuluk Bumi Lancang Kuning ini mempunyai potensi objek wisata yang menggiurkan. Dan ini butuh promosi, salah satunya lewat media, baik cetak, elektronik dan online.
    “Untuk memperkenalkan objek wisata itu kita butuh media sebagai sarana promosi. Dengan adanya promosi dari media, otomatis akan meningkatkan kunjungan wisata dari para wisatawam baik domestik maupun mancanegara,” ulas Ibeck.
    Sementara itu, Ketua Forwata Riau Didis Mardisna mengatakan, kemping 3D2N, (3 hari 2 malam) di Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis yang akan dilaksanakan pada 13 dan 14 April 2018 nanti akan diikuti sebanyak 20 pengurus dan anggota Forwata Riau. Kegiatan kemping 3D2N ini didukung Ibeck Assegaf, anggota DPR RI.
    “Kita buat agenda wisata agro atau kemping ke wilayah Rupat. Agenda Kemping Forwata Riau ini didukung Anggota DPR RI Sayed Abubakar Assegaf ” ucap pemilik situsriau.com ini yang juga Wakil Ketua Bidang Pariwisata PWI Riau ini.
    Selain Sayed Assegaf,  tutur ibu dua anak ini, Forwata Riau juga akan melibatkan Dinas Pariwisata Riau dan Pemkab Bengkalis untuk suksesnya kegiatan promosi wisata Riau ini.
    “Intinya, kemping 3D2N ini merupakan kegiatan strategis untuk mengangkat wisata Riau. Namun kunjungan wisatawan kesana masih minim, sehingga perlu ada langkah kongkrit dari semua stakeholder untuk mrngembangkan destinasi Pulau Rupat ini, ” kata Didis seraya berharap kepada 20 peserta kemping 3D2N untuk membuat tulisan di media masing-masing.
    “Setiap pengurus dan anggota Forwata yang ikut akan menaikan berita atau galeri foto kegiatan dimaksud. Artinya. untuk 20 orang peserta kemping, kita buka kesemptan juga buat ya g suka dan bisa update berita pariwisata,” harap Didis.
    Untuk diketahui,  Pulau Rupat Utara ini, khususnya pantai pesona memilki pasir putih sepanjang 13 kilometer yang sudah dilengkapi berbagai fasilitas  seperti hotel dan arena permainan banana boat,  jet sky dan lain-lain(ron)
    Sumber : detikriau.com
  • Kembangkan Destinasi Pariwisata Jadi Lebih Baik Dispar Riau Gelar Pelatihan Dasar SDM Pariwisata

    Kembangkan Destinasi Pariwisata Jadi Lebih Baik Dispar Riau Gelar Pelatihan Dasar SDM Pariwisata

    Pelatihan Dasar Sumber Daya Manusia Pariwisata Tahun 2018 di Prime Park Hotel Pekanbaru, Senin (26/03/2018)

    Pekanbaru (SL) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Riau terus melakukan pembenahan untuk pengelolaan dan mengembangkan destinasi pariwisata agar menjadi lebih baik lagi.

    Di antaranya dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik.

    Adapun pembenahan yang dilakukan Dinas Pariwisata Riau itu, salah satunya dengan menggelar pelatihan dasar sumber daya manusia pariwisata tahun 2018 di Prime Park Hotel Pekanbaru, Senin (26/03/2018).

    Kegiatan ini dibuka lansung oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Riau, Fahmizal Usman.

    Dalam sambutannya, Fahmizal mengatakan, SDM merupakan salah satu program yang strategis dalam upaya memajukan pariwisata khususnya di Provinsi Riau.

    “Pembangunang kepariwisataan itu dibangun tidak dengan sendiri, tapi dengan pembangunan yang terintegrasi baik itu sarana prasarana dan sdm itu sendiri,” sebut Fahmizal seraya mengatakan, guna mendorong sektor pariwisata diperlukan kesadaran dalam diri dan fikiran. Sehingga SDM ini penting.

    “Tanamkan bahwa kita menjadi tuan rumah yang baik dengan melayani dengan baik. Jadi tuan rumah yang baik itu penting ditanamkan di dalam pikiran kita. Artinya kita melayani dengan baik, jangan berfikir kita yang mau dilayani, sehingga orang yang berkunjung ke Riau ini merasa nyaman. Dan sebagai tuan rumah yang baik kita juga memperlakukan tamu dengan baik, artinya membangun rumah yang nyaman bagi wisatawan, bagi semua kita di Provinsi Riau.,” ujarnya.

    Fahmizal berharap, kegiatan ini dapat menciptakan pelayanan wisata yang terampil dalam pengembangan destinasi wisata dikabupaten/kota se Provinsi Riau.

    Pelatihan dasar sumber daya manusia pariwisata tahun 2018 diikuti sebanyak 250 orang peserta Pelajar yang terdiri dari, Mahasiswa, Kelompok pariwisata Riau, asosiasi organisasi pariwisata, HPI Riau, angkasa pura, para pengrajin suvenir, APJI Riau , pengelola desa wisata dan tamu lainnya.(*)

  • Menulis dan Berpuisi di Taman Kota Komunitas Seni Rumah Sunting Peringati Hari Puisi Sedunia

    Menulis dan Berpuisi di Taman Kota Komunitas Seni Rumah Sunting Peringati Hari Puisi Sedunia

    Sejumlah Komunitas Berkumpul di Taman Kota Putri Kacamayang Sejak Petang Hingga Malam, Rabu (21/3)

    Pekanbaru (SL) – Merupakan hari puisi sedunia yang diperingati seluruh penyair di berbagai daerah di Indonesia juga diperingati, salah satunya di Kota Pekanbaru. Sejumlah komunitas berkumpul di taman kota Putri Kacamayang sejak petang hingga malam. Mereka datang untuk menulis dan membacakan puisi. Rabu (21/3)

    Kegiatan ini diprakarsai Komunitas Seni Rumah Sunting yang memang aktif menggeliatkan kesusasteraan, khususnya di Riau. Selain dihadiri para penyair, kegiatan ini juga dihadiri berbagai komunitas lingkungan karena disempurnakan juga dengan perayaan hari hutan dan hari air sedunia.

    Tema yang diusung kali ini adalah Duniakan Puisi, Puisikan Dunia. Ada harapan besar yang tersirat dalam tema singkat ini. ” Tentu semua yang ada di dunia ini adalah sumber inspirasi untuk menciptakan puisi agar puisi-puisi itu juga bisa mendunia,” kata Kunni Masrohanti, pimpinan Rumah Sunting.

    Taman Putri Kacamayang yang berada di tengah kota atau di depan kantor Wali Kota Pekanbaru dipilih sebagai lokasi acara agar warga yang datang di tempat itu bisa turut menyaksikan, bahkan turut membaca dan menulis puisi bersama. Cukup dengan duduk di rerumputan tengah taman, orang-orang pun berkerumun bersama.

    Semakin ramai dengan hadirnya perpustakaan keliling milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau. Mobil perpustakaan dengan berbagai buku bacaan di dalamnya ini juga dikerumuni pengunjung taman kota, termasuk para pedagang.

    ”Kegiatan literasi yang sangat bagus. Anak-anak muda dari berbagai komunitas, masyarakat, pedagang, semuanya berpuisi. Paling tidak, mendengarkan puisi yang dibacakan, pesan-pesan yang tersirat di dalamnya akan sampai dan didengar. Inilah kelebihan puisi jalan menyampaikan pesan secara tidak langsung. Tahniah untuk penyair, selamat hari puisi sedunia,” ungkap Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Dr Rahima Erna MSi yang juga turut membacakan puisi sore itu. Rahima datang bersama seluruh stafnya.

    Beberapa penyair yang hadir di antaranya Bambang Kariyawan, DM Ningsih, penyair muda Syarwan Hamid dan beberapa lainnya. Bersama para pengunjung, mereka membacakan puisi khususnya puisi bertema hutan dan lingkungan. (Rls)