Tag: Pelaku UMKM

  • HNSI Lampung Akan Gelar Festival Harkanas 2023

    HNSI Lampung Akan Gelar Festival Harkanas 2023

    Bandar Lampung, (SL) – DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Provinsi Lampung, melalui momen Hari Ikan Nasional, akan menggelar Kegiatan Festival Hari Ikan Nasional (Harkanas) tahun 2023 bekerjasama dengan beberapa instansi dan melibatkan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, HIMPAUDI dan Instansi terkait termasuk UMKM binaan Kadin UMKM Naik Kelas Provinsi Lampung.

    Ketua DPD HNSI Lampung, Kusaeri Suwandi, saat melakukan Musyawarah Pelaku UMKM/ Pedagang Ikan dalam Rangka Hari Ikan Nasional (Harkanas) 2023 di Sekretariat setempat, Minggu (19/11/2023) sore, mengatakan rencananya kegiatan akan dilaksanakan pada 25 November 2023 mendatang.

    “Hasil laut dan Produk Olahan berbahan Hasil laut akan digelar pada Bazar dan Stand UMKM kegiatan yang rencananya dihadiri ribuan anak dari PAUD dan TK dan melibatkan sekitar 50 Pelaku Usaha Kecil Menengah.” Kata Kusaeri.

    Hari Ikan Nasional 2023
    DPD HNSI Lampung Gelar musyawarah bersama Pelaku UMKM hasil biota laut untuk persiapan Festival Hari Ikan Nasional (Harkanas) 2023. (Foto: HNSI Lampung)

    Sementara Ketua Pelaksana Kegiatan, Edwar Gustavoni mengatakan, Hari Ikan Nasional sebagai pintu masuk bagi nelayan dan UMKM untuk bersinergi. Karena memang UMKM membutuhkan bahan baku hasil laut.

    “Melalui momen Hari Ikan Nasional, selain memberikan edukasi pentingnya protein dan gizi bagi anak usia pertumbuhan, termasuk meningkatkan sektor UMKM melalui Promosi pada kegiatan tersebut.” Kata Edwar.

    Selain itu Edwar menambahkan, kegiatan merupakan representasi dari DPD HNSI Lampung, sebagai upaya memberikan pemahaman pentingnya konsumsi protein bagi pertumbuhan anak.

    “Sekaligus sebagai sarana bagi pelaku usaha/ UMKM hasil biota laut untuk memasarkan dan promosi produk olahan.” Tutup Edwar. (Red)

  • Pemda Mesuji Fasilitasi Pelaku UMKM

    Pemda Mesuji Fasilitasi Pelaku UMKM

    Mesuji (SL) – Pemerintah daerah Kabupaten Mesuji saat ini memfasilitasi pelaku UMKM di Kabupaten Mesuji, hingga produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM bisa dipasarkan di Tol Rest Area 234. Produk dari pelaku UMKM yang dipasarkan di Rest Area 234 merupakan produk kerajinan, dan makanan.

    Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Pemerintah Kabupaten Mesuji Arif Arianto mengatakan pihaknya melakukan pertemuan untuk membahas terkait pelatihan, dan pendampingan para pelaku UMKM. Hal tersebut dilakukan agar produk para pelaku UMKM di Kabupaten Mesuji dapat secara berkelanjutan dijual di pasaran, khususnya di Tol Rest Area 234.

    Pelatihan dan pendampingan bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Mesuji.

    “Adapun pelatihan seperti packaging diberikan kepada pelaku UMKM, serta pendampingan dalam mengurus administrasi di Rest Area 234,” ujar Arif Arianto.

    “Sebab saat ini produk kita sudah tembus di Rest Area 234, oleh karena itu kita harus mengetahui teknis teknis penjualannya di Rest Area 234 itu seperti apa. Sehingga pertemuan kita lakukan dengan para pelaku usaha UMKM di Kabupaten Mesuji yang produk produk mereka sudah tembus di Rest Area 234,” ujar Arif Arianto.

    Pelaku UMKM juga saat ini sudah didampingi oleh Pemerintah Kabupaten Mesuji melalui Bagian Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) dalam mengakses modal, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dari Bank.

    Produk yang dihasilkan pelaku UMKM di Kabupaten Mesuji diharapkan menjadi produk khas oleh oleh Kabupaten Mesuji.

    Arif Arianto juga mengatakan pihaknya akan mengetes produk produk yang dihasilkan pelaku UMKM sebelum nanti mulai dipasarkan di Rest Area 234.

    Pelaku UMKM di Kabupaten Mesuji juga merasa senang produk mereka bisa dipasarkan di Tol Rest Area 234. Sebab di Rest Area tersebut target konsumennya adalah masyarakat dari berbagai daerah yang sedang melakukan perjalanan, seperti Palembang, Riau, dan Jambi serta masyarakat dari Pulau Jawa.

    Salah satu pelaku UMKM yaitu Sekar juga mengaku senang bisa menjajakkan produknya di Rest Area 234. Lantaran dirinya sudah memiliki produk UMKM. Adapun produknya yaitu Trasi Sibuji.

    Menurut Sekar produk Trasi Sibuji sudah dijual kepada beberapa konsumen. Baik konsumen dari Kabupaten Mesuji ataupun konsumen dari luar Kabupaten Mesuji.

    “Bahkan produk kami juga sudah dibeli oleh salah satu artis tanah air seperti Inul Daratista, bahkan Inul Daratista juga sempat mempromosikan produk kami melalui akun Instagram miliknya.” ujar Sekar. (Aan)

  • Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Badui, Ketua Adat: Kami Yakin Pelaku UMKM Akan Dibanjiri Pesanan

    Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Badui, Ketua Adat: Kami Yakin Pelaku UMKM Akan Dibanjiri Pesanan

    Lebak (SL) – Tetua adat Badui yang juga sekaligus Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija merasa bangga lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pakaian busana Badui dalam pidato Sidang Tahunan bersama MPR, DPR dan DPD di Jakarta.

    “Kami tentu memberikan penghargaan besar terhadap Bapak Presiden Jokowi yang memakai busana pakaian adat masyarakat Badui, ” katanya di Lebak.

    Penggunaan pakaian busana adat Badui oleh Presiden Jokowi kemungkinan besar dapat membangkitkan kembali sekitar 2.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masyarakat Badui.

    Dimana saat ini, mereka pelaku UMKM terpuruk akibat dampak pandemi virus Corona atau covid-19.

    Bahkan, pelaku UMKM di kawasan hak tanah ulayat tersebut menutup kegiatan usaha karena tidak lagi dikunjungi wisatawan yang biasanya datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

    “Kami yakin pelaku UMKM akan dibanjiri pesanan setelah Bapak Presiden Jokowi memakai busana Badui itu,” katanya menjelaskan.

    Menurut dia, sebagian besar pelaku UMKM masyarakat Badui memproduksi aneka kerajinan tenun, batik Badui, pakaian kampret atau pangsi, selendang, suvenir atau cenderamata, kain pengikat kepala madu dan golok.

    Busana yang dipakai Jokowi merupakan pakaian pangsit yang sehari- hari digunakan masyarakat Badui.

    Sebelum pademi covid-19, kata dia, pemukiman masyarakat Badui di Kampung Kadu Ketug selalu ramai karena warga menggelar dagangan hasil kerajinan pelaku UMKM di bale-bale rumah.

    “Kami berharap pelaku UMKM warga Badui itu kembali bangkit karena orang nomor satu di Indonesia mencintai busana adat masyarakat Badui,” katanya menjelaskan. (syd)