Tag: Pelebaran Jalan

  • Pemkot Bandarlampung Tahun 2019 Bakal Lebarkan Tiga Ruas Jalan

    Pemkot Bandarlampung Tahun 2019 Bakal Lebarkan Tiga Ruas Jalan

    Bandarlampung (SL) – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung tahun ini akan melakukan pelebaran jalan kota di tiga ruas yang ada di Tapis Berseri.

    Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Iwan Gunawan, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dedy S, Selasa (22/1/2019), mengatakan akan ada kegiatan pelebaran jalan di beberapa ruas jalan kota di Bandarlampung, yakni di Jalan Teuku Cik Ditiro daerah Kemiling, Jalan Tirtayasa di Sepangjaya, dan Jalan KS Tubun, Enggal.

    Untuk tender paket pekerjaan belum bisa dilakukan, masih dalam tahap mencari konsultan pengawas untuk pekerjaan itu nantinya. “Proyeknya saat ini belum ditender, masih menunggu konsultan pengawasnya dahulu. Setelah konsultan pengawas didapat barulah tender proyek pekerjaan bisa kami upload di website LPSE Bandarlampung,” kata dia.

    Sementara itu, untuk pengerjaan lainnya di tahun ini selain pengerjaan pelebaran jalan itu belum dapat dianggarkan, besar kemungkinan baru dapat dimasukkan rencana anggaran pada tahun mendatang. “Untuk tahun ini seperti perbaikan trotoar belum ada, kemungkinan tahun depan baru bisa kami laksanakan. Namun, jika ada suatu yang sifatnya mendesak memerlukan perbaikan, kami ada anggaran dana rutin untuk mengatasi hal itu,” jelasnya. (lampost)

  • Pembukaaan Pelebaran Jalan Rel KA di Depan RSI Wonokromo

    Pembukaaan Pelebaran Jalan Rel KA di Depan RSI Wonokromo

    Surabaya (SL) – Pelebaran jalan rel kereta api (KA) di depan RSI Wonokromo akhirnya dibuka. Pembukaan dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. “Jadi, sekali lagi alhamdulillah ini bisa selesai. Dan saya juga berterimakasih pada pak Daop 8 yang baru, telah banyak membantu,” kata Risma usai meresmikan perlintasan rel, Jumat (23/11/2018).

    Risma juga mengimbau pengguna jalan agar tetap berhati-hati saat melintasi perlintasan. Sebab, perlintasan tersebut ada dua arah yakni dari timur dan selatan. “Saya harap warga tetap berhati-hati. Karena mestinya di dalam Undang-undang tidak boleh sebidang. Tapi ini kan jalan, ini bukan jalan kita,” lanjut Risma.

    Senada dengan Risma, Executive Presiden Daop 8 Suryawan mengaku pihaknya sangat mendukung apa yang dilakukan wali kota wanita pertama di Surabaya. Sebab, hal itu sangat membantu mengurai kemacetan yang ada selama ini. “Sesuai Undang-Undang itu kan tidak boleh perlintasan sebidang. Tapi itu kan mendesak dan tidak bisa menunggu lama. Jadi ini lahannya untuk mengatasi kemacetan,” tegasnya.

    Sementara Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyu menjelaskan, sejak dibuka tadi pagi, arus lalu lintas langsung lancar. Selain itu, pihaknya juga bisa mengatur durasi traffic light sehingga ekor dari lalu lintas tidak menyentuh rel. “Pantauan tadi pagi dibuka lalu lintas langsung lancar. Ya kalau 4 dari 6 paling tidak mengurangi sampai 50 persen. Kalau macet itu hanya pas ada kereta lewat,” kata Irvan. (red)

  • Galian Tanah Pelebaran Pembangunan Jalan Resahkan Warga

    Galian Tanah Pelebaran Pembangunan Jalan Resahkan Warga

    Tulangbawang Barat (SL) – Warga Masyarakat Keluhkan adanya Galian Tanah pelebaran pembangunan jalan yang berada di Tiyuh Candra Jaya menuju kelurahan Mulya Asri, kecamatan Tulang bawang tengah, kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba), diduga justru dijadikan ajang Bisnis Oknum pekerja proyek.

    Keluhan masyarakat Bukan tanpa alasan, Pasalnya pembangunan pelebaran Ruas badan jalan yang terlebih dahulu harus menggali tanah setinggi kurang lebih 50 Centi meter, justru di jual ke berbagai pihak, sementara warga sekitar yang membutuhkan Tanah tersebut, Meski tepat di depan Rumahnya sedang dilakukan penggalian Tanah juga harus bayar terlebih dahulu ke pekerja proyek.

    Dijelaskan salah satu tokoh masyarakat (HD), warga Candra Jaya Pada saat dimintai keterangan menjelaskan. Minggu (18/11/18)

    “Susah juga mas Proyek ini, orang kita juga butuh tanah tidak ada kontribusinya sama sekali, meski didepan rumah sendiri tetap harus bayar 100 ribu padahal tinggal Numpahin aja dari alat Eksapataor, masa di samain kaya yang bawa mobil Truk sendiri, belum lagi kalau semua dari Mereka para pekerja Proyek, Biaya yang harus kita keluarkan Sebesar 225 ribu,”Ungkapnya.

    Senada disampaikan Kusno (Kepalo tiyuh Candra Jaya) saat dikonfirmasi menjelaskan, “menurut saya kalau warga membutuhkan. Mbok ya gk usah beli, karena sebelumnya juga warga setiap kali ada lubang atau kerusakan jalan mereka kan bergotong royong untuk memperbaikinya, Kalau kebutuhan kuotanya banyak berpuluh puluh Rit, bolehlah dijual belikan, itupun mbok yao Nominal nya jangan terlalu memberatkan warga,”pintanya.

    Tambah Kusno mengatakan, ini untuk kepentingan umum, kalau pun harus bayar itu sekedarnya saja. “Ini kan kepentingan umum bukan kepentingan pribadi, dan merekapun sudah dibayar oleh perusahaan, kalaupun harus bayar mbok ya bahasan untuk uang rokok lah operator, kasian juga para Warga Masyarakat yang membutuhkan,”ucapnya.(Robert)