Tag: Peluru Nyasar

  • Pj Gubernur Segera Evaluasi BUMD PT LJU Yang Mandul, Termasuk Belum Kembali Miliaran Anggaran Tahun 2020

    Pj Gubernur Segera Evaluasi BUMD PT LJU Yang Mandul, Termasuk Belum Kembali Miliaran Anggaran Tahun 2020

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Penjabat (PJ) Gubernur Lampung Samsudin akan segera mengevaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Lampung Jaya Utama (LJU). Termasuk menindaklanjuti adanya kerugian Negara yang menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan dengan nilai miliaran rupiah, sejak tahun 2020 yang belum juga dikembalikan. Temuan BPK kembali dibuka dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) pada Januari 2024 lalu.

    Samsudin mengatakan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) ada beberapa point yang harus dievaluasi pada kinerja pada BUMD PT LJU. “Ya ini rapat untuk mengevaluasi bagaimana kinerja pada BUMD PT LJU, tentunya selaku pemegang saham juga harus tahu sejauh mana progres yang sudah terjadi,” kata Samsudin kepada wartawan saat udai menghadiri acara di Hotel Golden Tulip Bandar Lampung., Kamis 29 Agustus 2024.

    Terkait temuan kerugian negara yang belum dikembalikan oleh para pejabat PT LJU itu, pihaknya akan mempelajari temuan BPK RI itu. “Saya belum tahu itu, nanti saya pelajari dulu baru saya komentar. Nanti kalau sudah saya pelajari, kalau belum saya pelajari saya gak mau komentar, paling tidak hari ini terkait rapat itu dulu,” katanya.

    Managemen PT LJU Ngeles?

    Smentara pihak managemen BUMD PT LJU saat ini berdalih tidak mengetahui adanya temuan LHP BPK senilai Rp2,3 miliar lebih. Bahkan, pengelola PT LJU saat ini cenderung menyalahkan pimpinan Direksi 2020 lalu, sehingga pihaknya perlu melakukan koordinasi atas temuan BPK tersebut yang belum diselesaikan hingga saat ini.

    Sekretariat PT LJU Lampung Hendra mengatakan, bahwa manajemen PT LJU Lampung saat ini adalah orang – orang baru yang duduk di akhir tahun 2023. Sehingga adanya temuan BPK itu dirinya tidak mengetahui. “Ya jadi gini, karena memang di sini manajemen-manajemen LJU ini baru di akhir 2023 dan ketika ini muncul di tahun-tahun yang sebelumnya, kami belum mengetahui dan sementara hanya melakukan perbaikan-perbaikan,” kata Hendra kepada wartawan Minggu 25 Agustus 2024.

    Terkait dengan kerugian negara, kata dia, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada pimpinan sebagaimana mestinya untuk kedepan. “Terkait dengan kerugian negara dari direksi yang baru ini, tentu kan ada nantinya untuk memulangkan kelebihan negara ini, tetapi langkah kita apakah kita akan menyicil saya juga belum mengetahui, karena belum banyak komunikasi. tapi sekali lagi kita lihat dulu mekanismenya seperti apa untuk memulihkan kerugian negara itu,” ungkapnya.

    Bahkan kata Hendra, pihak PT LJU saat ini belum menerima isi LHP BPK tahun 2020, meski telah muncul kerugian negara miliaran itu. Sehingga perlu adanya melihat titik pokok permasalahan tersebut. “Pokoknya kita liat dulu persoalannya, saya kan belum tahu titik permasalahannya dan harus melakukan koordinasi dengan yang lama,” dalihnya.

    Data wartawan menyebutkan pada tahun 2020 PT LJU dipimpin oleh Aliza Gunado sebagai Direktur Bisnis. Namun di tahun 2021 Aliza mengundurkan diri karena ingin fokus sebagai saksi kasus korupsi yang menyeret Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Mustofa yang disidangkan di Pengadilan Tinggi, Tanjungkarang Bandar Lampung.

    Sedangkan, Komisaris Utama PT LJU 2020 itu adalah Taufik Hidayat dan digantikan di ujung tahun 2023 oleh Budhi Darmawan sebagai Komisaris Utama, Arie Sarjono Direktur Utama PT. LJU, Mashudi sebagai Direktur Operasional,  dan Asrian Hendi Caya sebagai Komisari Independen.

    Berdasarkan hasil pemantauan penyelesaian kerugian negara daerah sampai dengan semester 1 tahun 2024, pada pemerintah Provinsi Lampung terdapat kerugian yang belum diselesaikan. Terkait kerugian negara yang belum dipulihkan yakni salah satunya pada BUMD milik provinsi Lampung PT Lampung Jasa Utama (LJU).

    Kerugian daerah sebanyak empat kasus sebesar Rp2.301.481.050, yang seluruhnya masih berupa informasi dari LHP BPK, yang tercatat dalam empat kasus yakni :

    1. Direksi dan Komisaris PT Lampung jasa utama tidak menciptakan sistem pengendalian yang memadai sehingga menimbulkan kerugian perusahaan baching plan sebesar Rp225.000.000 tahun kejadian 2020.

    2. Direksi dan Komisaris PT LJU tidak menciptakan sistem pengendalian yang memadai sehingga menimbulkan kerugian perusahaan Ria Aswantari sebesar Rp1.400.000.000 tahun kejadian 2020.

    3. Direksi dan Komisaris PT LJU tidak menciptakan sistem pengendalian yang memadai sehingga menimbulkan kerugian perusahaan Masroni sebesar Rp178.481.050

    4. Direksi dan Komisaris PT LJU tidak menciptakan sistem pengendalian yang memadai sehingga menimbulkan kerugian perusahaan Suherman sebesar Rp502.000.000 Dari empat kasus tersebut seluruhnya belum dilakukan pergantian sehingga terdapat sisa sebesar Rp2.301.481.050.

    Saat dikonfirmasi Arie Sarjono sebagai Direktur Utama PT. LJU mengatakan bawah pihaknya tidak mengetahui persoalan tersebut, karena dirinya baru menjabat sebagai dirut sejak Desember 2023.(Red)

  • Lagi Masak Nenek Rohan Jadi Korban Peluru Nyasar Mirip Bayi Satu Tahun 2022 Lalu?

    Lagi Masak Nenek Rohan Jadi Korban Peluru Nyasar Mirip Bayi Satu Tahun 2022 Lalu?

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Seorang Ibu rumah tangga bernama Rohani (64) warga Jalan Purnawirawan Raya, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, mejadi korban peluru nyasar, Sabtu 27 Juli 2024, sekira pukul 10.30 WIb.

    Peluru nyasar menembus atap rumah, dan melukai bagian ibu jari tangan sebelah kiri. Saat itu Rohani sedang memasak didapur. Akibat luka sayatan peluru itu kemudian Rohani dilarikan ke rumah sakit terdekat. Informasi dilokasi kejadian menyebutkan saat korban sedang memasak di dapur dan sedang duduk. Tiba-tiba ada peluru nyasar menembus asbes rumah korban dan mengenai pergelangan tangan dekat ibu jari tangan korban.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari beberapa orang saksi mata peristiwa tersebut. “Terdengar dua kali suara letusan. Namun tidak diketahui dari mana sumbernya. Kami kira suara knalpot motor. Namun selang kemudian banyak warga yang menuju rumah korban,” kata warga.

    Uji Balistik Proyektil

    Polisi akan melakukan uji balistik untuk mengetahui proyektil peluru nyasar yang mengenai pergelangan tangan nenek Rohani (64). Peristiwa tembakan peluru nyasar ini terjadi pada Sabtu 27 Juli 2024 pukul 10.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan proses uji balistik ini untuk mengetahui jenis apa proyektil yang mengenai pergelangan korban.

    “Pada peristiwa kemarin, anggota Polresta Bandar Lampung telah mengamankan proyektilnya sebagai barang bukti, masih akan diselidiki dahulu dari jenis senjata apa dan akan dilakukan uji balistik terlebih dahulu,”katanya, Minggu 28 Juli 2024.

    Menurut Umi peristiwa ini terjadi di Jalan Purnawirawan Raya, Kelurahan Gedong Meneng, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Peluru nyasar ini menembus asbes ruangan dapur saat dirinya tengah memasak. “Korban ini bernama Rohani berusia 64 tahun, peristiwa terjadi kemarin pagi, diwilayah Gedong Meneng. Jadi saat itu korban lagi masak, kemudian dia duduk dan saat itu ada peluru nyasar menembus atap dapur dan mengenai pergelangan tangannya,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, peluru tersebut tidak menembus pergelangan korban. Meski begitu korban sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. “Tidak menembus, tapi memang ada luka akibat peluru itu. Tadi langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” katanya.

    Bayi Satu Tahun Korban Peluru Nyasar Tahun 2022

    Medio Minggu 5 Desember 2022 lalu, peluru nyasar juga yang mengenai Ibrahim, bayi laki-laki berumur 1 tahun 9 bulan, di Jalan Pramuka, Kuripan, Teluk Betung Barat (TbB), Bandar Lampung. Kasusnya hingga kinipun belum terungkap. Setelah menerima laporan dari orang tua korban, aparat Polresta Bandar Lampung bergegas ke lokasi. Mereka menyisir radius 500 meter dari rumah korban di Jalan Pramuka, Kuripan, Teluk Betung Barat (TbB).

    Polisi mencari saksi yang mendengar suara tembakan untuk melacak dari mana peluru berasal namun tak berhasil. Diketahui, peluru mengenai atap kamar korban, melubangi plafon dari triplek, lalu bersarang di mata kaki kanan bagian dalam korban.

    Kapolresta Bandar Lampung, saat itu Kombes Ino Harianto, menjelaskan dari penyelidikan peluru jatuh secara vertikal. Saat ini, proyektil peluru telah dikeluarkan dan dibawa untuk uji balistik guna mengetahui asal usul amunisi tersebut.

    Ayah korban, Rahmanuddin (29), menjelaskan anaknya sudah siuman pascaoperasi pengangkatan peluru. Untuk pengobatan anaknya ini, Rahman –sapaannya, mengatakan biayanya tidak ditanggung BPJS Kesehatan. “Alhamdulillah sudah mulai siuman dan sering tidur ditemani ibunya,” jelasnya di RS Urip Sumoharjo. Biaya pengobatan pakai umum, petugas di RS Urip Sumoharjo juga sempat bilang biaya ditanggung pribadi,” ujarnya.

    Meski begitu, untuk sementara dia tidak memikirkan masalah ini. Yang penting, anaknya segera pulih. “Doakan saja cepat sembuh. Sekarang sedang proses pemulihan,” katanya.

    Peluru Nyasar di TBU

    Sebelumnya Minggu 17 Desember 2023 sekira pukul 10.00 WIB, warga jalan Drs Warsito RT 1, Lingkungan 1, Gang Rajabasa Utama, Kelurahan Kupang Kota, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan proyektil peluru senjata api (senpi) di dalam kamar.

    Erni pemilik rumah mengatakan, pihaknya menemukan proyektil peluru nyasar tersebut berukuran setengah ibu jari masuk ke dalam kamar anaknya yang berwarna hijau. “Jadi kemarin itu cucu saya sedang tidur tiba-tiba saat bangun menemukan proyektil di atas kasur,” kata Erni pemilik rumah Senin 18 Desember 2023.

    Ia mengatakan, asbes dan plafon rumah juga bolong akibat proyektil nyasar tersebut. “Polisi langsung mengambil proyektil peluru yang nyasar tersebut dan hari ini polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” kata Erni. (Red)

  • Penembakan Misterius di Gedung DPR Juga Terjadi di Lantai 10 dan 20?

    Penembakan Misterius di Gedung DPR Juga Terjadi di Lantai 10 dan 20?

    Jakarta (SL) – Penembakan misterius orang tak dikenal ke ruang kerja anggota DPR RI juga terjadi di lantai 10 dan 20. Setelah Senin (15/10) ditemukan dua peluru mengenai ruang kerja anggota Fraksi Gerindra dan Golkar, ditemukan dua ruangan kerja lain yang baru diketahui juga terkena peluru.

    Masing-masing adalah ruangan milik Totok Daryanto (PAN) di lantai 20 dan ruangan Vivi Jayabaya di lantai 10, gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta. 

    Penembakan di lantai 10. (Foto: Dok. Istimewa)

    Peristiwa itu ternyata terjadi berbarengan dengan peristiwa pertama. Namun baru diketahui hari ini setelah melihat ada lubang di jendela dan tembok. Bahkan, salah satunya proyektil peluru masih menancap di ruangan milik Vivi Jayabaya.

    “Jadi ini kejadiannya sama barengan dengan yang kemarin hari Senin. Ketika itu staf Pak Totok dengar ada suara kaca pecah, tapi pas dibuka jendelanya enggak apa-apa. Karena bukanya cuma setengah, enggak sampai full. Nah, baru hari ini ketahan kalau itu kaca pecah di pojok kanan atas kena peluru,” papar salah seorang staf di Fraksi PAN.
    Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta sudah mengetahui kabar ini. “Saya sedang ke sana (DPR),” ucap Nico.
    Peluru nyasar ke ruang kerja Anggota DPR Fraksi PAN, Toto Dariyanto. (Foto: Dok. Istimewa)

    Dalam peristiwa dugaan peluru nyasar yang terjadi pada Senin lalu, polisi telah menetapkan dua tersangka. Mereka adalah PNS Kemenhub yang saat itu sedang berlatih menembak di Lapangan Tembak — 300 meter dari gedung DPR — dengan pistol pinjaman. Kedua tersangka, IAW (32) dan RMY (34), mengggunakan senjata merek Glock 17 dan Akai Custom 1911 kaliber 40.

    (kumparan)

  • Demokrat: Polisi Harus Usut Tuntas Kasus Penembakan Gedung DPR RI

    Demokrat: Polisi Harus Usut Tuntas Kasus Penembakan Gedung DPR RI

    Jakarta (SL) – Peluru kembali ditemukan ditemukan di ruang kerja Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi PAN. Ada dua lantai yang diterjang peluru, yakni di lantai 10 ruangan Vivi Sumantri dari Fraksi Demokrat dan 20 ruangan Totok dari Fraksi PAN di Gedung Nusantara I.Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengatakan, pihaknya prihatin dan mengecam atas kejadian tersebut. Ia meminta semua pihak di kompleks DPR untuk saling menjaga.

    “Tentu Fraksi Demokrat prihatin dan mengecam terjadinya tembakan liar apapun itu bentuk tujuannya. Kami menyayangkan rungan kompleks dijaga keamanannya harus diberi perlindungan agar kami benar-benar aman tidak boleh jadi kegelisahan,” ujar Ibas kepada wartawan di lokasi, (17/10/2018).

    Ia meminta, aparat kepolisian untuk mengusut kasus tersebut agar tidak terulang kembali. Pasalnya, ia khawatir kejadian tersebut bakal memakan korban.”Ruangan Bu Vivi ditembak bisa saja ini rentetan kemarin yang dalam hal ini polisi harus mengecek langsung.

    Kami berharap polisi untuk mengungkapkan apa yang terjadi sesungguhnya dan melakukan investigasi,” terangnya.Diketahui, dua ruangan kerja anggota DPR di Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta terserang peluru nyasar. Kejadian itu berlangsung pada Senin, (15/10/2018) sekitar pukul sekitar pukul 14.30 WIB.Peluru pertama bersarang di kaca ruang kerja nomor 1601 milik anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw yang terletak di lantai 16.

    Peluru tersebut menembus kaca dan tembok ruang kerja Wenny. Saat ini, Polisi menetapkan dua tersangka terkait kasus peluru nyasar di gedung DPR. Polisi menyebut dua tersangka berinisial IAW dan RMY bukan anggota Perbakin. (net)