Tag: Pembacokan

  • Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Bacok IRT Hingga Tewas

    Diduga Gangguan Jiwa, Seorang Pria Bacok IRT Hingga Tewas

    Jawa Barat (SL) – Diduga idap gangguan jiwa seorang pria berinisial SI (59) warga Blok Silombang Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, tanpa basa-basi menghabisi nyawa tetangganya AF (51) dengan menggunakan sebilah golok, diketahui korban merupakan seorang Ibu rumah tangga, Jumat malam tadi (11/1/2019).

    Akibat perbuatan pelaku, korban mengalami luka-luka para di bagian kepala dan sempat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat guna mendapatkan pertolongan medis namun nyawa korban tak tertolong. Berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai sumber, saat itu pelaku sempat melarikan diri setelah menghabisi nyawa korbanya dan pelaku berhasil ditangkap oleh Anggota Polsek Kedawung serta di bantu warga sekitar.

    Selain itu juga berdasarkan informasi yang didapat, pelaku diduga idap gangguan jiwa karena kerap marah-marah. Kendati demikian, petugas berhasil mengamankan barang bukti dari tangan pelaku berupa sebilah golok serta serpihan pecahan kaca rumah korban yang dirusak oleh pelaku.

    Untuk itu, kini pelaku sudah diamankan  di Mapolsek Kedawung, untuk diminta pertanggung jawabanya dan pelaku dijerat dengan pasal 338 yo 351 ayat 3 KUHP. Sementara itu, Kapolsek Kedawung Kompol Tutu Mulyana, S.H membenarkan terkait peristiwa tersebut, terjadi Jumat malam (11/1) sekitar Pukul 22.00 WIB. “Untuk pelaku sudah kami amankan, untuk kemudian akan dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan untuk TKP sudah dipasang garis Polisi,” jelasnya, Sabtu siang (12/1/2019).

    Menurutnya, modus operandi pelaku datang ke rumah korban dengan mengamuk membawa sebilah golok lalu merusak kaca rumah dan pintu kamar korban. “Lalu membacok kepala korban, sehingga korban mengalami luka parah di kepalanya dan meninggal dunia di rumah Sakit Permata Cirebon,” terangnya.

    Ditempat terpisah, Maemunah (33) menceritakan saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya terkejut mendengar suara pecahan kaca rumahnya yang dirusak oleh pelaku. “Awalnya saya tidak tahu, kan aku melihat sama Ibu aku (korban) dan sama anak saya. Jadi saya bilang siapa sih?,” kata Maemunah salah satu anak dari korban, saat ditemui dikediamanya, Sabtu siang (12/1/2019).

    Dia menambahkan, sesat kaca rumahnya pecah kemudian pelaku langsung berlari menuju dirinya dan beberapa anggota keluarganya saat berada di kamar tidurnya yang sedang menonton televisi. “Terus dia (pelaku) lari kesini (kamar tidur) terus langsung bacok. Terus lari-lari ngejar aku sama Ibu, yang kena Ibu,” terangnya saat menceritakan peristiwa tersebut.

    Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi Jumat malam sekitar Pukul 22.00 WIB. “Saya tidak ada masalah apa-apa dengan pelaku, habis itu, aku lari sama anak-anak aku, adik aku lari ke Bapak aku. Habis bacok Ibu, terus bacok pintu Bapak. Pelaku mau bunuh Bapak dan adik aku,” ujarnya

    Saat kejadian tersebut, dia sempat meminta tolong kepada tetangganya. “Aku lari sama anak-anak, lari dari sana terus saya minta teriak, minta tolong, terus orangnya mau kesini mau nolongin saya, dianya (pelaku) membawa senjata (sebilah golok) jadi tidak ada yang berani,” Terang Maemunah.

    Dia heran mengapa pelaku tega melakukan hal seperti itu kepada keluarganya. ” Tiba-tiba, dia (pelaku) langsung crang-crang mecahin kaca,” kata dia.

    Menurutnya, usai peristiwa tersebut pelaku disuruh keluar oleh warga yang hendak menolongnya. “Habis keluar, ditanyain sama teman-temanya habis ngapain? Terus pelaku jawab, habis mukul Ibu (AF), ngomongnya begitu,” terang dia saat menceritakan.

    Dijelaskanya, pelaku merupakan tetangga dekat yang tidak jauh dari rumahnya. “Itu rumahnya,” jawabnya sambil menunjukkan arah rumah pelaku. Menurutnya, jika pelaku mengalami gangguan jiwa mengapa seorang pelaku bisa bekerja sebagai tukang becak. “Masah sih gila, dia (pelaku) kan sudah kerja. Kalau orang gilakan tidak bisa bekerja,” tandasnya.

    Ia berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya. “Aku kepengenya dia (pelaku) di hukum seumur hidup, titik !! Udah,” ujarnya dengan nada tinggi. Hal sendada juga diungkapkan oleh suami korban, Sunandar (55) menuturkan, agar pelaku dapat di hukum seberat-beratnya.  “Kepengen saya, pelaku dapat di hukum seumur hidup,” katanya. (inderawaspada)

  • Sakit Hati Dimutasi, Pekerja Pabrik Sawit Bacok Atasan

    Sakit Hati Dimutasi, Pekerja Pabrik Sawit Bacok Atasan

    Kalimantan Tengah (SL)-Ciying alias Aja (24) tega membacok atasannya, Hotman Ariyanto, menggunakan parang sehingga membuat korban mengalami luka cukup parah. Saat ini kasus itu sudah memasuki pelimpahan berkas tahap dua dari Polsek Cempaga Hulu ke Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur.

    Peristiwa itu terjadi di samping rumah pompa area pabrik kelapa sawit Selucing Agro Mill (SAGM) PT Windu Nabatindo Abadi (WNA), Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Minggu (14/10). Ciying yang merupakan warga Desa Selucing nekat membacok atasannya karena sakit hati lantaran dimutasi. Saat itu Hotman yang merupakan asisten sedang berada di tempat kejadian perkara.

    Pelaku yang sudah membawa mandau langsung membacok bahu korban sebanyak dua kali. Hotman tersungkur. Dia berusaha melarikan diri. Namun, Ciying kembali membacok korban. Akibatnya, Hotman mengalami luka cukup parah dan harus menerima 13 jahitan.

    Hotman lantas melaporkan bawahannya yang baru setahun bekerja itu kepada pihak berwajib. Ciying yang sempat melarikan diri akhirnya ditangkap petugas. “Saya tidak terima dengan keputusannya. Waktu itu saya dimutasi. Saya hari itu ke lokasi mencari siapa saja pimpinan yang ada. Saat ketemu dia, lalu saya bacok,” ujar Ciying sebagaimana dilansir, Selasa (27/11). (dinamikajambi)

  • Bidan Desa “Dibacok” OTD Hingga Tiga Kali

    Bidan Desa “Dibacok” OTD Hingga Tiga Kali

    Bengkulu (SL) – Naas dialami Bidan Desa di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Padang Peri Kecamatan Semidang Alas Maras (SAM), Puspita Sari (27), warga Desa Mandi Angin Kecamatan Kota Manna Kabupaten Bengkulu Selatan. Korban di aniaya dan dibacok tiga kali oleh orang tak dikenal (OTD) saat sedang tertidur pulas sekira pukul.03.00 wib pada Jumat, 19 Oktober 2018.

    Diketahui, Bidan Desa yang masih Gadis ini tinggal sendiri di Pustu, karena jarak rumah dengan tempat kerja yang jauh. Kejadian Penganiayaan ini bermula Jum’at dinihari, pelaku masuk lewat samping rumah dengan memakai tangga yang terbuat dari pohon pinang dan tepat turun di kamar mandi.

    Setelah berada di dalam rumah, pelaku mematikan lampu ruang tengah dan masuk ke kamar korban, setelah itu pelaku membekap korban namun korban terbangun dan memberontak sehingga pelaku panik dan membacok korban sebanyak tiga kali, yang mengenai tangan kanan dan kiri serta kaki sebelah kanan.

    Setelah membacok korban, pelaku melarikan diri dan korban berjalan keluar rumah meminta pertolongan di belakang rumahnya. Mendengar ada yang minta pertolongan, datanglah Helda kerbat korban yang tinggal di dekat Pustu, setelah itu korban dilarikan ke Puskesmas Kembang Mumpo Kecamatan Semidang Alas Maras.

    Kapolres Seluma AKBP Jeki Rahmat Mustika melalui Kasubag Humas Iptu Edy Sunaryo mengatakan, akibat kejadian tersebut korban mengalami luka-luka namun tidak ada barang milik korban yang diambil pelaku.

    “Setelah ke TKP tidak ada barang-barang milik korban yang diambil, untuk pelaku masih kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Edy. (garudadaily)

     

  • Seorang Bocah Tewas Usai Dibacok Orang Gila

    Seorang Bocah Tewas Usai Dibacok Orang Gila

    Tapanuli (SL) – Seorang bocah meregang nyawa pasca dibacok oleh tetangganya sendiri dengan menggunakan sebilah parang panjang, pelakunya adalah Sahat Gadang Tarihoran (26) yang merupakan penderita gangguan jiwa.

    Peristiwa yang menimpa Marsia Panggabean (5) ini terjadi pada Senin 8 Oktober 2018 di Desa Tandiat Baru Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Kasat Reskrim Polres Tapsel, AKP Ismawansa kepada Wartawan membenarkan tindakan kekerasan yang dilakukan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Informasi yang dihimpun, selama ini Sahat Gadang Tarihoran dalam pengawasan keluarga dengan cara di pasung.

    “Setelah kita periksa, ternyata pelaku yang menderita gangguan jiwa terlepas dari pasung. Pasungnya sudah kita periksa, memang terlepas, dan mungkin saja pelaku membukanya sendiri,” jelas Ismawansa.

    Sejumlah saksi mata mengatakan, saat itu korban Marsia tengah asyik bermain di halaman rumah, tiba-tiba saja pelaku datang sembari mengayunkan senjata tajam hingga mengenai bagian belakang kepala sebelah kiri, korban pun bersimbah darah dan terkapar.

    Korban Marsia sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun takdir berkata lain, Marsia akhirnya mengehembuskan nafas terakhir dan dibawa pulang ke rumah duka. Hingga berita ini ditulis, aparat kepolisian dibantu sejumlah warga sekitar masih terus memburu pelaku yang kabur menuju hutan.