Tag: Pembunuhan
-
Diduga Dibunuh dan Dirampok, Guru SD Cinta Rakyat 3 Ditemukan Mengapung
Siantar (SL) – Jasad Elfi boru Manik (25) ditemukan mengapung di aliran sungai kecil di nagori (desa) Laras Dua, kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun, sekitar sabtu sore 22/12/2018.Elfi (korban) yang merupakan guru di SD Cinta Rakyat 3 itu ditemukan dengan balutan seprai berwarna merah. Selanjutnya jenazah Elfi di bawa pihak berwajib ke intalasi jenazah Rumah sakit Umum Daerah Djasamen saragih Pematang Siantar.Di intalasi jenazah RSUD Djasamen saragih siantar tampak sudah berkumpul rekan rekan korban, begitu kedatangan jenasah para rekan korban berteriak histeris meluapkan duka mendalam atas tewasnya rekan mereka. Veronika salah seorang rekan korban mengatakan ada luka lebam di bagian wajah dan tangan korban. Saat ditemukan, jenazah elfi dalam kondisi berpakaian lengkap, tas nya juga masih ditemukan. Hanya handphone dan kartu ATM nya tidak ditemukan.Kapolsek bangun AKP. Putra Jani Purba yang di hubungi reporter via telepon selularnya membenarkan temuan jasad seorang wanita di nagori (desa) Laras dua, kecamatan Siantar, kabupaten Simalungun.Polsek bangun dengan unit Reskrim Polres Simalungun masih melakukan penyelidikan. Kami belum dapat memastikan, dugaan sementara jasad yang ditemukan itu merupakan korban tindak pidana pembunuhan dan perampokan. Kapolsek juga meminta bantuan dan kerjasama kepada masyarakat bila ada hal hal yang merupakan petunjuk agar menghuhungi polsek bangun atau polres simalungun guna terungkapnya kasus temuan jasad ini. (MLT) -
Sisca Ditemukan Tewas Mengenaskan di Apartemen
Jakarta (SL) – Polisi memastikan Sisca Icun Sulastri (34) yang ditemukan tewas di unit Apartemen Kebagusan City, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018) petang, adalah korban pembunuhan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar mengatakan ada sejumlah luka yang ditemukan di tubuh Sisca, termasuk luka senjata tajam dan bekas jeratan di leher. “Hasil autopsi sementara menyatakan Sisca meninggal karena luka tusukan. Terdapat tiga luka tusukan yakni di ulu hati, pinggul, dan tangan. Di sebelah kanan juga ada sabetan,” kata Indra di Mapolrestro Jakarta Selatan, Rabu (19/12/2018).
Indra mengatakan, saat ini tim penyidik masih bekerja keras untuk mengungkap kasus pembunuhan ini, termasuk menemukan motif pembunuhan. Namun, dari hasil autopsi, diduga pembunuhan dilakukan secara sporadis dan kejam. “Penyidik sampai sekarang masih dalami lebih jauh siapa pelaku dan ini motifnya seperti apa, masih kita dalami,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Sebanyak lima orang saksi sudah diperiksa, termasuk rekan dan tunangan Sisca yang sebelumnya menaruh curiga karena Sisca tak membalas pesan Whatsapp yang mereka kirimkan. Petugas keamanan apartemen juga tak luput dimintai keterangan untuk menambah informasi. Sejumlah barang bukti sudah diamankan berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP. Namun penyidik masih mencari benda tajam yang dipakai pelaku untuk membunuh korban. “Ada beberapa barang yang kami sita, seperti seprei dan sebagainya, karena meninggalnya di atas springbed. Benda tajam juga belum kami temukan, ini yang masih kami cari,” katanya.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan Kompol Andi Sinjaya mengatakan, pihaknya telah memeriksa kamera CCTV dibeberapa titik di apartemen untuk mengetahui aktivitas korban sebelum terbunuh. “Selain keterangan saksi, kami juga periksa rekaman kamera CCTV. Saat ini rekaman itu masih kami analisa,” katanya.
Dari rekaman kamera CCTV menunjukkan kalau Sisca dikunjungi beberapa tamu pria sejak ditinggalkan sahabatnya, Indri Rusmianti (35), pada Jumat (13/12/2018). Indri sebelumnya telah menginap di unit yang ditinggali Sisca sejak beberapa hari sebelumnya. Pada Minggu (16/12/2018), Sisca tampak menjemput seorang lekaki di lobi apartemen. Mereka kemudian naik bersama dan masuk ke kamar.
Sekitar 45 menit kemudian, pria ini keluar sendirian dan terlihat mengunci kamar dari luar. Ia membawa kunci itu.
Pria terakhir ini yang diduga melakukan pembunuhan terhadap Sisca. Sisca Icun Sulastri (34) ditemukan tak bernyawa di unit 19A Tower A Apartemen Kebagusan City di Jalan Baung Raya Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018) petang.Ia tewas dalam kondisi tanpa busana, tubuh penuh luka dan dalam keadaan mulai membusuk. Diperkirakan ia tewas beberapahari sebelum ditemukan.
-
Pria di Nganjuk Bunuh Mertua dengan Palu
Nganjuk (SL) – Polres Nganjuk mengungkap kasus pembunuhan seorang mertua yang dilakukan menantu. Pelaku Sudarsono (51) warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Dia tega menghabisi nyawa Siti Munawaroh (65) yang tak lain mertuanya sendiri.
Pembunuhan ini terjadi dipicu karena pelaku jengkel terhadap korban yang diduga menyembunyikan Sutarmi (50) istrinya. Pelaku mendatangi rumah korban, Minggu (02/12/2018) dengan harapan mengajak pulang istrinya. “Kejadian membunuh mertua ini terjadi dua Desember dini hari, dimana tersangka melakukan pemukulan dengan sebuah palu pada saat di rumah mertua tersebut. Pemicunya disebabkan ingin memaksa kembali istrinya agar pulang setelah beberapa lama meninggalkan pelaku,” terang Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta kepada wartawan, Minggu (09/12/2018).
Kenekatan pelaku membunuh mertua kata Dewa juga karena faktor cemburu yang memuncak, karena sering memergoki istrinya sedang video call dengan majikannya pemilik pabrik. Korban, oleh pelaku lanjut Dewa dipukul dengan palu sebanyak tiga kali mengenai kepala. “Pelaku memukul kepala korban sebanyak tiga kali. Usai membunuh itu pelaku sempat kabur ke Sidoarjo dan berhasil tertangkap tadi pagi,” katanya.
Dewa mengatakan dari pengakuan tersangka, pelaku sebelum kabur sempat mencoba untuk bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun niat gantung diri itu tidak berhasil lantaran terlalu pendeknya ikatan tali ke tiang rumah. “Jadi infonya pelaku sempat akan bunuh diri tapi gagal. Lalu kabur selama seminggu baru kita tangkap,” ungkapnya.
Dari kasus pembunuhan ini polisi mengamankan barang bukti berupa palu yang digunakan pelaku membunuh korban. Selain itu polisi juga mengamankan pakaian korban serta sebuah ponsel milik pelaku. “Di ponsel yang kita amankan dari pelaku terdapat beberapa SMS yang berisi ancaman kepada istrinya yang ingin membunuh mertua jika tidak istrinya tidak pulang ke rumahnya,” tegasnya. (lwr)
-
Polis Amankan Pelaku Pembunuhan Supir Tangki di NTB
NTT (SL) – Unit Jatanras Kepolisian Polres Mempawah di backup unit Resmob Polda Nusa Tenggara Barat mengamankan ST (31 ) warga JI. Parit Wak Dongkak RT. 002 RW. 008 Wajok Hllir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat diduga sebagai pelaku tindak pidana penganiayaan dan pembunuhan yang mengakibatkan kematian.
Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso, S.ik mengatakan tersangka telah diamankan guna pemeriksaan lebih lanjut. “Tersangka ST kita amankan di Provinsi Nusa tenggara Barat pada tanggal 6 Desember Tahun 2018 sekitar pukul 14.30 WIB, setelah diamankan tersangka ST oleh anggota Jatanras dibawa ke Mempawah menggunakan pesawat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ucap Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso, S.ik Jumat, (07/12)
“Saya mengapresiasai kepada jajaran Reserse yang di backup Resmob Polda NTB berhasil mengungkap kasus tindak pidana pembunuhan hanya beberapa hari setelah ditemukannya mayat.
Lebih lanjut, Kapolres menerangkan kronologi terjadi nya pembunuhan Pada hari minggu tanggal 25 november 2018 pukul 10.00 WIB pelaku Mendatangi korban Eo Winarno (43) yang berprofvsi sebagal supir truk tangki di Mos FT Patas Kencana Boneo d jalan 28 oktober, kernudian ketika korban akan berangkat ke PT AKR untuk mengisi muatan Solar yang akan dlkirim ke daerah Ketapang pelaku menumpang kendaraan korban dengan alasan lngin lkut korban, kemudian pelaku turun di tengah jalan dan korban melanjutkan pedalanan menuju ke PT AKR untuk mengisl Solar, setelah mengisi soIar korban menjemput pelaku di tempat awal pelaku turun, setelah pelaku masuk ke dalam truk tangki korban muncul pelaku untuk mengambil alih truk tangki solar tersebut, Pada pukul 18.00 WIB pelaku minta ditemani pulang ke rumahnya di daerah Wajok hilir sekitar PT MAS, saat itu truk tangki diparkir di simpang jalan.
Selanjutnya pelaku dan korban berJaIan kaki bersama menuju rumah pelaku namun di tengah jalan karena situasi gelap korban mengurungkan niatnya dan kembali ke kendaraannya. melihat korban kembali, tersangka kemudian menyusul korban dengan membawa kayu ukuran 7×5 yang diambil dari sekitar lokasi dan membawanya ke tempat parkir truk tangki dan menyimpannya diatas tangki bahan bakar kendaraan, kemudian disaat korban menengok bagian gardan kendaraan dari arah belakang pelaku memukul bagian kepala belakang korban dengan menggunakan kayu yang telah disiapkan. Korban selanjutnya berlari ke arah jalan yang dilalui sebelumnya sambil berteriak minta tolong, namun pelaku terus memukul korban dibagian kepala. setelah itu korban dimasukkan ke dalam parit dan selanjumya tersangka melarikan diri menggunakan truk tangki.
Setelah melakukan pembunuhan pelaku lari menuju arah jalan 28 oktober dan mampir di PT Patas untuk mengambil tas dan melanjutkan perjalanan ke arah kecamatan sungai ambawang Kabupaten Kubu Raya, pada pukul 01.00 dini hari pelaku tiba di daerah Loncek Ambawang dan menjual Solar tersebut pada penampung sekltar 2000 liter dengan harga Rp. 10.380000 kemudaian meminjam kendaraan sepeda motor salah seorang warga dengan alasan untuk membeli rokok dan menitipkan truk tangki yang dlbawanya, namun teryata pelaku langsung berangkat ke desa kuala dua kecamatan sungai Raya dan meninggalkan sepeda motor tersebut di pinggir Jalan, pada pukul 06.00 WIB pelaku berangkat menuju bandara dan membeil tiket Lion Air dengan tujuan Jakarta penerbangan 07.00 WIB.
Sekitar jam 09.00 WIB. pelaku tiba di Jakarta dan melanjutkan perjalanan menuju indramayu dan menginap disana, keesokan harinya yaitu tanggal 27 november 2018 jam 09.00 W18 pelaku melanjukan perjalanan ke Lombok menggunakan Bis via Surabaya dilanjutkan dengan kapal Fery dan tiba di Lombok pada tanggal 29 november pukul 08.30 WITA, selanjutnya menuju ke rumah keluarganya dl daerah Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Selain mengamankan tersangka turut juga diamankan barang bukti berupa satu buah kayu balok ukuran 5x7x900n Pakaian korban, satu unit sepeda motor satu unit truk tangki, satu unit handphone milik pelaku, satu unit handphone milik korban dan sejumlah uang.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka ST akan dikenakan PASAL 340 sub 338 lebih subsider 351 dan 365 KUHP Tentang Pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan kematian dengan ancarnan hukuman seumur hidup,”pungkasnya. (lmc)
-
Pembunuhan Harimau Sumatera Dijerat Pasal Hukuman 5 Tahun Penjara
Riau (SL)-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (tahap II) kasus pembunuhan satwa yang dilindungi, harimau sumatra (panthera tigris sumatra), dari penyidik Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wilayah Riau, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK).“Kasus ini berawal ketika tersangka pada hari Rabu tanggal 26 September 2018 telah memasang jerat dari sling kawat baja sehingga harimau terjerat dan menyebabkan kematian. Dan pada hari Kamis (29/11) kemarin, kita menerima berkasnya,” jelas Kajari Kuansing, Hari Wibowo, SH,. MH, kepada media ini, pada Jum’at (30/11) lalu.Dikatakannya, peristiwa ini terjadi di Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi dengan tersangka FH, usia 41 tahun yang bertempat tinggal di Desa Pangkalan Indarung, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.“Tersangka diancam pidana primer pasal 40 ayat 2 jo pasal 21 ayat 2 huruf a jo pasal 40 ayat 4 UU no 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara dan denda 100 juta rupiah,” pungkas Kajari. (detakriau) -
Hindari Kejaran Polisi, Pembunuh Mayat Sumur Tua Tidur di Hutan
Medan (SL) – Di tempat yang sama Wira pelaku pembunuhan Afrian Winata Taringan (29) yang mayatnya ditemukan dalam kondisi membusuk, dan berulat, berbalut kain Seprai terikat tali dan leher terikat kawat di salah satu sumur tua di kawasan Jalan Pertahan pasar 2 Dusun Desa Sigaragara Kecamatan Patumbak Deliserdang, Selasa (27/11) sekira pukul 17.00 Wib roboh ditembak Polisi. Saat pelarian Wira mengaku kalau dirinya sempat tidur satu malam di hutan Desa Patumbak.
Dia mengakatan, setelah terkuaknya peristiwa berdarah itu, Wira alias Aweng (27), mengetahui ada Polisi mendatangi rumahya, namun ketika itu ia sempat kabur dari belakang dengan memanjat tembok dan terus berlari masuk hutan menyeberangi sungai Sigara-gara. “Malam itu untuk menghindari kejaran Polisi aku bemalam dan tidur di hutan, paginya aku berjalan lagi dan akhirnya tembus di pantai Rambung Marindal,” ujarnya
Setelah itu, ia berjalan menuju Simpang Marindal melalui jalan alternatif. Dan akhirnya sebelum ditangkap Wira mengaku sempat kebingungan, selain tak punya uang, perutnya juga lapar. Malam pun tiba, ia kembali melanjutkan perjalanan lagi menuju Garu 1, dan disitu berbekal uang Rp 4 ribu, Wira bermaksud mau menunggu malam agak larut, karena Wira berniat mau mencuri untuk cari uang ongkos dan uang makan diperjalanan, namun tak berapa lama polisi datang dan lalu menangkapnya. “Aku ketika ditangkap sempat melawan dan terus melarikan diri, tapi aku tak kuat lagi menahan sakit, karna kaki ku sudah kena tembak, hingga akhirnya aku ditangkap,”sebutnya.
Sebelum ditangkap, menurut keterangan warga yang berada di lokasi mengatakan pelaku sempat membeli roti dan minuman segar di warung tak jauh dari lokasi penangkapan. “Oh..tadi sebelum ditangkap, dia sempat beli roti dan minuman pak. Kami pun curiga, karena dia baru kelihatan di kampung kami ini,” ujar seorang warga.
Menurut warga, pelaku Wira baru kali ini datang ke Jalan Garu 1 Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas. Warga juga mengatakan sangat terkejut mendengar suara teriakan tangkap- tangkap, dan tak lama kemudian ada suara tembakkan. “Gak pernah kami lihat dia disini pak, baru ini kami lihat pak, dia beli roti harga Rp2000 ribu satu, roti harga Rp1000 satu dan dan minuman teh gelas harga Rp1000 satu,” jelas warga.
Setelah dijelaskan pihak Kepolisian, warga sangat terkejut kalau yang ditangkap tersebut pelaku pembunuhan.”Jadi itu pelaku pembunuhan yang kemarin itu di Patumbak yang mayatnya ditemukan dalam sumur,” tanya warga yang mengaku mendapat informasi setelah membaca berita.
Sementara Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi SH SIK di dampingi Kanit Reskrim Patumbak Iptu Budiman SE MH kepada wartawan mengatakan pelaku Wira alias Aseng ditangkap di Jalan Garu 1, Kelurahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas. Namun, pelaku terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan karena pada saat ditangkap pelaku berusaha melarikan diri.
Dikatan Ginanjar penangkapan pelaku berkat ada Informasi keluarga korban dan masyarakat serta keterangan saksi-saksi. Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku diketahui berada disebuah warnet di Jalan Garu 1 Kelutahan Harjosari 1 Kecamatan Medan Amplas.
Mendapat laporan tersebut, Tim Pagasus yang langsung dipimpim Kapolsek Patumbak AKP Ginanjar Fitriadi SH SIK bersama Kanit Reskrim Polsek Patumbak Iptu Budiman, Kanit Intel Iptu P Lumbanbatu dan Panit Reskrim Iptu Saud Sihombing dan Iptu Gindo Manurung SH menuju sasaran di Jalan Garu I Kelurahan Harjosari Kecamatan Medan Amplas.
Tepat di depan sebuah warnet, petugas yang mencurigai gerak-gerik pelaku langsung menghampiri, namun kedatangan petugas diketahui pelaku dan berusaha melarikan diri. Alhasil, aksi kejar-kejaran antara petugas dan pelaku tak terelakkan. Beruntung, gak jah dari lokasi petugas berhasil menangkap tersangka Wira alias Aseng.
Guna penyelidikan lebih lanjut, tersangka Wira alias Aweng digelandang ke Polsek Patumbak untuk ditindak lanjuti.
-
Suami Dibunuh Selingkuhan Istri
Asahan (SL) – Rs (55) warga Kampung Subur Kecamatan Air Joman, menjadi korban tewas yang dilakukan oleh tersangka yang merupakan selingkuhan istrinya.
Sekira pukul 06.30 Wib, korban mendatangi pelaku MS (50) warga Desa Sionggang Kecamatan Buntu Pane. Kedatangan korban kerumah pelaku di Desa Aek Polan bersama anak dan cucunya guna menemui istrinya yang sudah sebulan pergi dengan pelaku. Pertengkaran pun terjadi setelah korban sampai di rumah terduga pelaku pembunuhan. ”Naas diterima korban, ketika masuk ke dalam rumah langsung dihajar pelaku, terlihat ceceran darah mulai dari ruang tengah sampai pelataran yang jaraknya sekitar 15 meter dan kejadiannya sekitar pukul 06.30 Wib, dan kasus sudah ditangani pihak kepolisian, saat ini terduga pelaku dalam pengejaran, ” tegas Manten Simbolon yang merupakan Kades desa setempat.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ricky Pripurna Atmaja membenarkan telah terjadi tindak kekerasan yang menyebabkan orang kehilangan nyawanya. ”Benar ada peristiwa pembunuhan di Aek Polan, saat ini kasusnya sudah ditangani dan jasad korban rencananya akan diautopsi guna penyelidikan lebih lanjut,” jelas AKP Ricky. (pwr)
-
Polisi Terus Kembangkan Kasus Pembunuhan Pemandu Lagu
Jakarta (SL) – Latar belakang atau motif pembunuhan terhadap seorang pemandu lagu, Ciktuti Iin Puspita, 22, hingga kini masih diselidiki. Aparat kepolisian telah memeriksa seorang tamu hotel yang mengajak karaoke korban dan tersangka, Nissa Regina, 17, pada Jumat (16/11) lalu.
Di sebuah hotel di kawasan Kemayoran Jakarta Pusat itu, Nissa dan korban menerima uang tip dari pelanggan karaoke. Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol. Indra Jafar mengatakan, di hotel tersebut diduga ada empat orang yang menemani korban dan tersangka. Usai berkaraoke, keduanya diberi uang tip dari tamu-tamu itu.
Ternyata NR menerima uang tip langsung dari tamunya. Dia mendapat Rp 500 ribu rupiah. Informasi awal, nominal yang diberikan itu jumlahnya 1,8 juta. Untuk itu, kami masih mendalami dengan memeriksa saksi tamu hotel itu,” kata Indra saat berada di Polda Metro Jaya, Kamis (29/11).
Lanjut Indra mengatakan, setelah dari tempat itu polisi masih melacak kepergian korban dan pelaku. Dugaan sementara, setelah dari tempat itu mereka pergi bersama seseorang yang belum diketahui identitasnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih mendalami seorang pria yang merupakan satu dari empat tamu. Pria tersebut masih diperiksa secara intensif. “Bukan di tempat (hotel) itu, ini yang lagi kami dalami tamunya, pergi ke hotel mana. Apakah ada unsur prostitusi atau tidak, kami masih dalami,” jelas Indra.
Sejauh ini, tim penyidik kepolisian telah memeriksa 9 saksi untuk mendalami kasus pembunuhan Iin. Dari pemeriksaan itu, Indra tidak menampik jika kemungkinan ada unsur prostitusi. Kendati demikian, dirinya masih mendalami kasus itu melalui latar belakang motif sebelum kejadian jasad Iin ditemukan di dalam lemari. “Itu yang lagi sedang mendalami. Karena usai kegiatan sampai pagi hari, mereka nyanyi mereka pergi masing-masing. Artinya NR ini masing-masing sendiri dia dengan tamunya itu,” ujar Kapolres. (minvestigasi)
-
Pelaku Bunuh Istri Sendiri Miliki Sifat Pencemburu dan Alami “Gangguan Jiwa”
Lampung Selatan (SL) – Apa yang membuat Romli (50), warga Jalan Rembulan, Fajarbaru, Jatiagung, Lampung Selatan membunuh istrinya, Murniyati (50)? Keterangan adik kandung tersangka, Eva Hernani (40), ini mungkin bisa jadi pemicunya.
Menurut dia, Romli sejak sepuluh tahun terakhir terguncang jiwanya. ”Dia ini sakit, dulu darah tinggi, terus pembuluh darahnya pernah pecah. Nah dari situ dia mulai agak stress. Sering melamun apalagi sejak dipecat dari PTPN 7 karena pengurangan karyawan,” bebernya di lokasi, Jumat (30/11/2018).
Banyak hal aneh yang sering ditunjukan tersangka. Mulai melamun, lalu marah-marah tanpa alasan, hingga meraung seperti seekor harimau.”Dia ini kalau kumat sehari bisa dua sampai tiga kali. Ya marah-marah sampai meraung-raung kayak harimau itu,” jelasnya sambil menangis. Pihak keluarga sudah sering membawa tersangka berobat. Mulai tabib, kiai, sampai dokter.
Tersangka juga dikenal memiliki sifat pencemburu. “Padahal istrinya itu saya tahu banget nggak suka macam-macam,” bebernya. Kapolsek Jatiagung Iptu Lukman mengatakan dari pembunuhan tersebut pihaknya mengantongi barang bukti berupa sebilah pisau garpu. ”Kurang lebih panjangnya 15 centimeter. Korban sedang kita visum, ada pihak keluarga juga mendampingi,” jelasnya. Terkait ada tidaknya gangguan jiwa pada tersangka, pihak kepolisian akan melakukan tes kejiwaaan. (rilis.id)
-
Suami Tikam Istri Hingga Tewas di Jatiagung
Lampung Selatan (SL) – Seorang lelaki di Jalan Rembulan, Fajarbaru Dusun III, Jatiagung, Lampung Selatan menghabisi nyawa istrinya dengan pisau, Jumat (30/11/2018). Korban Murniyati (50) ditemukan warga pukul 11.30 WIB di depan pintu rumahnya.
Tubuh terbaring dengan posisi miring penuh darah. Kejadian itu sontak membuat warga setempat gempar. Beberapa orang langsung menghubungi aparat kepolisian. Tersangka Romli (50), kini telah diamankan oleh aparat Polsek Jatiagung.
”Kita dapat laporan warga jam 11.30. Tapi kayaknya kejadiannya jam 10 pagi,” kata Agus Wahyudi, Ketua RT 06 Lingkungan III.
Menurut dia, Romli jarang bergaul dengan tetangga. Sehari-hari ia kerap didapati duduk sambil melamun.”Suami-istri tertutup. Si istri ibu rumah tangga. Kalau yang lelaki saya enggak paham,” lanjutnya.Terpisah, Kapolsek Jatiagung Iptu Lukman membenarkan peristiwa tersebut.”Saat ini tersangka telah kami amankan. Dia tidak bekerja alias menganggur,” singkatnya. (rilis.id)