Tag: Pencegahan DBD

  • Lima Tahun Siklus DBD, Dinkes Kota Metro Waspadai Meningkatnya Jumlah Pasien

    Lima Tahun Siklus DBD, Dinkes Kota Metro Waspadai Meningkatnya Jumlah Pasien

    Metro (SL) – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Provinsi Lampung, Silfia Naharani menyatakan pihaknya mewaspadai meningkatnya pasien penyakit demam berdarah, karena pada tahun ini memasuki siklus lima tahunan penyakit tersebut. “Kalau secara epidemiologi, kita masuk siklus lima tahunan. Biasanya penyakit DBD akan meningkat,” kata Silfia saat dikonfirmasi di Metro, Minggu.

    Menurut dia, perkembangan penyakit DBD di Kota Metro dari tahun 2017 cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2017 terjadi 83 kasus, tahun 2018 sebanyak 59 kasus dengan satu kasus kematian. “Tahun 2019 ini per tanggal 10 Januari terjadi 10 kasus DBD. Tetapi kita memasuki siklus lima tahunan penyakit DBD. Makanya perlu kewaspadaan dan upaya bersama, baik pemerintah maupun masyarakat agar tidak terjadi peningkatan,” jelasnya.

    Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencegah meningkatnya penyakit DBD di Kota Metro, salah satunya dengan gerakan ‘satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik)’. “Jadi gerakan itu setiap anggota rumah tangga adalah kader jumantik. Kami juga sudah melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang DBD,” katanya.

    Silfia meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyebaran penyakit DBD di lingkungan masing-masing dengan menerapkan pola Phidup bersih dan sehat (PHBS) dan gerakan 3M Plus. “Karena jika pemerintah sudah melakukan upaya mencegah DBD, tetapi masyarakat tidak mau berperan aktif ya sama saja. Saya juga mengimbau masyarakat segera datang ke rumah sakit jika menderita panas selama tiga hari,” tambahnya.

    Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jenderal Ahmad Yani Metro Erla Adrianti menjelaskan, pihaknya sudah menyiagakan dokter, perawat dan fasilitas penunjang untuk mengantisipasi lonjakan pasien akibat penyakit DBD. “Kita menyiagakan dokter, perawat, ruangan dan lainnya supaya nanti ketika ada pasien DBD bisa langsung ditangani,” kata dia.

    Menurut Erla, pasien DBD di Kota Metro biasanya akan melonjak mulai Januari hingga Maret. Oleh sebab itu, pihaknya sudah melakukan persiapan jika nantinya terjadi lonjakan, termasuk obat-obatan. (net/chandra)

  • Camat Sekayu Ajak Masyarakat Antisipasi Penyebaran DBD Dengan Membersih Perkampungan

    Camat Sekayu Ajak Masyarakat Antisipasi Penyebaran DBD Dengan Membersih Perkampungan

    Muba (SL) – Menyambut musim pancaroba atau istilah lainnya ialah (mangsa labuh) , pada musim ini biasanya diiringi hujan deras dan angin kencang sehingga rentan menimbulkan genangan air. Beriringan dengan itu pada musim pancaroba sangat rawan bermunculan bibit penyakit yang menyerang masyarakat diantaranya Influenza, Tipes, Diare, dan penyakit populer yang sering datang dimusim ini ialah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk diantaranya Demam Berdarah (DBD), dan Malaria.

    Untuk mengantisipasi hal hal tersebut sudah menjadi kewajiban Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin bergerak tanggap mengantisipasi hal-hal yang tidak diingikan untuk melindungi warganyaMelalui Dinas Kesehatan kab. Muba Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin melakukan kegiatan Pogging pada beberapa titik rawan di Kecamatan Sekayu,

    Kepala Dinas Kesahatan Kab. Muba Azmi Dariusmansyah mengatakan upaya pemberantasan penyakit DBD harus terintegrasi mulai dari pencegahan, penemuan penderita, pengamatan penyakit, penyelidikan epidemiologi, penanggulangan, dan penyuluhan kepada masyarakat. Selain itu, dilakukan pula dukungan dari masyarakat melalui program 3M Plus (Menutup wadah penampungan air, Mengubur atau membakar barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk, dan Menguras atau mengganti air di penampungan air). Serta menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk oles, menggunakan kelambu saat tidur dan menaburkan bubuk larvasida.

    “Pemerintah dan masyarakat harus kerjasama dalam penanggulangan kasus demam berdarah, semaksimal mungkin pemerintah akan berupaya melakukan pengendalian penyebaran DBD dgn cara fogging, dan fogging jg tidak akan efektif jika masyarakat tidak melaksanakan 3M Plus” kata Azmi.

    “Untuk itu, langkah yang perlu dilakukan masyarakat adalah membiasakan diri menjaga sanitasi lingkungan dan tempat tinggal agar tetap bersih dan sehat. Hal ini merupakan kunci dalam pengendalian terhadap bahaya demam berdarah”. Tutupnya

    Camat Sekayu, Marko Susanto, SSTP, Msi yang mendampingi langsung kegiatan fogging tersebut mengungkapkan, “kami bersama masyarakat menyambut baik reaksi cepat yang dilakukan Bapak Bupati Muba melalui Dinkes Muba dalam upaya memutus mata rantai penularan DBD dalam wilayah Kecamatan Sekayu, sekaligus akan mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing agar senantiasa bersih memperhatikan “3 M” terutama saat musim penghujan ini” ungkapnya.

    Sementara Zaenal warga Kecamatan Sekayu mengucapkan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah kabupaten Muba dibawah kepemimpinan Dodi Reza Alex, karena sangat peduli terhadap kesehatan warganya dan
    “Kami mengucapkan terimakasih pada Pemda Muba, khususnya Dinas Kesehatan Muba dengan sigap talah melakukan penyemprotan (fogging) nyamuk demam berdarah,kami juga akan segera melukukan pembersihan dan melakukankan pemberantasan sarang nyamuk mengigat sekarang sudah memasuki musim penghujan. Ujarnya.

    Kegiatan fogging itu sendiri dilakukan di beberapa titik Kecamatan Sekayu. Diantaranya, Jalur 1 Kelurahan Kayuara 2 titik, depan kantor pos sekayu dan perumahan Selarai Kelurahan Balai Agung’ dan sekitarnya tutup camat Sekayu.(sudir)