Tag: Penculikan Anak

  • Polisi Buru Penyebar Hoaks Penculikan Anak Viral di Medsos

    Polisi Buru Penyebar Hoaks Penculikan Anak Viral di Medsos

    Jakarta (SL) – Mabes Polri bakal memburu penyebar informasi hoaks soal penculikan anak yang viral di media sosial (medsos). Satgas siber saat ini sedang menganalisis akun-akun medsos penyebar hoaks.

    “Akan kita ungkap secara tuntas,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Drs. Setyo Wasisto. SH. di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/10/2018)

    Polri masih mendalami motif viral kasus penculikan tersebut. Yakni, apakah saling terkait satu akun dengan lainnya. “Intinya masyarakat tenang, Polri sedang melakukan penyelidikan moga dalam waktu dekat bisa terungkap,” ucap kadiv humas Polri.

    Informasi penculikan yang hoaks yaitu, pada 19 Oktober 2018 di Pontianak. Informasi hoaks tersebut viral di media sosial. “Itu adalah hoaks, karena foto pelaku penculikan anak di Pontianak itu diambil dari kasus pencurian hp di Desa Cipambuan, Kabupateb Bogor, tanggal 16 Oktober 2018, pelaku Iskandar,” jelas Kadiv Humas Polri.

    Informasi hoaks lainnya, yaitu viral kasus penculikan anak di Cakung, Jakarta Timur. Saat itu dikabarkan, saat anak dikembalikan tiga hari kemudian dengan kondisi mata yang sudah diambil, pada Senin, 21 Oktober 2018. “Foto itu adalah pelajar SD yang meninggal karena kelelahan pada 20 Oktober 2018,” ungkap Kadiv humas Polri.

    Kadiv Humas Polri juga mengatakan, bocah tersebut kelelahan setelah bermain sepeda dari Ujung Menteng hingga Marunda. Lantaran tak cukup uang membeli minum, korban meminum air dari kamar mandi Dinas Kebersihan. “Setelah minum almarhum pingsan, dibawa ke RS kemudian meninggal,” jelasnya.

    Tak sampai di situ. Hoaks berikutnya yakni penemuan mayat pelajar SD di Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan bagian organ yang diambil pada 24 Oktober 2018. Namun, kata Setyo, foto korban yang digunakan adalah temuan mayat diduga korban pemerkosaan dan pembunuhan di kebun sawit, Dusun Rejosari, Medan.

    “Pelaku (dugaan pemerkosaan dan pembunuhan) sudah ditangkap namanya Hendri Limbong, dan diproses oleh polres setempat,” ucap Kadiv Humas Polri.

    Kemudian, viral anak SD yang dikabarkan diculik bernama Rizki Saputra. Setyo menerangkan, Muhamad Rizki bukan diculik melainkan sengaja pergi dari rumah karena hendak mencari ibunya.

    “Dengan berjalan kaki dari rumah sampai PLTU Ancol. Kemudian ditemukan warga dan diantar ke Pasar Nalu, karena Rizki menyampaikan rumahnya berada di Pasar Nalu,” ucap Kadiv Humas Polri.

    Usai diantar ke Pasar Nalu, ada yang mengenali Rizki dan diantar pulang ke rumah. Sehingga Rizki bukan kasus penculikan.

    Selanjutnya, pada 17 Oktober 2018, viral kasus penculikan di Kabupaten Kerinci. Setyo pun menyebut kasus tersebut hoaks, karena merupakan kasus orang yang mengalami gangguan jiwa di Jambi pada 27 Oktober 2018.

    “Foto yang diambil digunakan dari foto berita penculikan anak di Cianjur tanggal 3 Maret 2017. Aksi nekat pelaku karena salah satu anaknya dibawa pergi mantan suaminya,” urai Kadiv Humas Polri

    Informasi viral kasus penculikan anak yang tak hoaks hanya ada satu. Yaitu kasus penculikan anak di Gianyar, Karangasem, Bali, pada 28 Oktober 2018.

    Pada 28 Oktober, sekitar pukul 12.00 WITA, diduga telah terjadi tindak pidana percobaan penculukan anak bernama Niluh Putu Sayang Ekayanti, pelajar SD kelas 1. “Pelakunya laki-laki, kelahiran 1976, dan sudah ditangkap,” tutup Kadiv Humas Polri Irjen Pol Drs. Setyo Wasisto. SH. (Indonesiasatu)

  • Anak Dosen Unila Nyaris Jadi Korban Penculikan?

    Anak Dosen Unila Nyaris Jadi Korban Penculikan?

    Bandarlampung (SL) Peringatan bagi orang tua yang memiliki anak kecil. Jangan biarkan anak bermain sendiri. Sebab, sudah ada kejahatan dengan modus menculik anak. Kejadian ini dialami dosen Unila Dr Tugiyono, warga Jalan Kopi Arabika III Gedung Meneng Kecamatan Rajabasa Bandarlampung. Putrinya Ci Ef (8), menjadi korban penculikan pada, Senin (6/8/2018) sekitar pukul 15.00 WIB. Untungnya anak ini ditemukan warga dan diserahkan ke kantor polisi.

    Menurut penuturan tetangga korban Gunawan, seperti biasa gadis kecil yang biasa dipanggil Monik ini sedang bermain sepeda bersama teman sebayanya. Kemudian datang laki-laki dengan berkendara sepeda motor menghampirinya dan memberi sebuah batu putih dan sepotong kayu kepada Monic Kemudian laki-laki tersebut menyuruh Monic untuk menaiki motornya dan langsung diajak pergi.

    Anehnya, Monic langsung menerima tawarannya dan meletakkan sepeda miliknya di pinggiran jalan. Motor melaju ke arah Rajabasa melalui jalan dalam. Kemudian Monic diturunkan di tanah kosong pesawahan yang berada di belakang kantor Camat Rajabasa.

    Waktu itu, penculik sempat mewanti-wanti agar Monic tidak pergi dari tempat itu. Sementara laki-laki tersebut dengan diam-diam mendorong kendaraannya sebelum kemudian dihidupkan mesinnya setelah agak jauh. Beruntung, ada ketua RT di kelurahan Rajabasa Nunyai yang menemukan Monic dan kemudian diserahkan kepada Babinsa Joko Pancoyo.

    Dengan ditemani anggota Polsek Kedaton, Babinsa Joko Pancoyo langsung menghantarkan Monic ke rumah orang tuanya. Kedatangan Monic ke rumah dengan diantar petugas sontak membuat geger warga sekitar. Terlebih saat itu kedua orang tuanya belum pulang dari tempat kerja. “Saya dan beberapa tetangga korban langsung menemui Babinsa dan anggota Polsekta Kedaton, sambil menunggu kepulangan orang tuanya dari kampus Universitas Lampung,” ujar Gunawan.

    Polisi Sektor Kedaton masih menyelidiki motif penculikan anak ini. Orang tua diminta agar lebih hati-hati terhadap anaknya saat meninggalkan rumah. Jangan dibiarkan main sendiri di luar rumah tanpa ada pengawasan. (net)