Tag: Pendamping Desa

  • Pemkab Tubaba Rekrut Ratusan Tenaga Pendamping Desa

    Pemkab Tubaba Rekrut Ratusan Tenaga Pendamping Desa

    Tulang Bawang Barat (SL) – Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melakukan perekrutan besar-besaran tenaga pendamping yang akan ditugaskan di setiap tiyuh (desa) dan kecamatan di kabupaten setempat. Perekrutan ini berhubungan dengan rencana program Maju dan Sejahtera (Mantra) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Tubaba pada tahun anggaran 2019.

    Demikian dikutip dari Surat Edaran Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Tubaba Herwan Sahri Nomor 460/154/II.06/TBB/2018, yang ditujukan kepada camat, lurah, dan kepala tiyuh untuk dapat diteruskan kepada masyarakat, tertanggal 31 Desember 2018. “Untuk melaksanakan program tersebut Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat akan melaksanakan proses penyaringan atau seleksi sebagai koordinator kecamatan atau pendamping tiyuh,” kata Sekkab dalam kutipan surat edaran tersebut.

    Dalam lampiran pengumuman itu disebutkan maksimal usia calon pelamar koordinator kecamatan adalah 40, sedangkan usia pendamping tiyuh adalah 35 tahun. Perekrutan dan pendaftaran dilakukan Dinas Sosial Kabupaten Tubaba paling lambat akhir Januari 2019.

    Syarat dan ketentuan mengikuti seleksi program Mantra ini dapat dilihat di kantor kecamatan dan tiyuh di seluruh wilayah Kabupaten Tubaba. (net/ism)

  • Jokowi Akan Kirim Kades dan Pendamping Desa Studi Banding ke Luar Negeri

    Jokowi Akan Kirim Kades dan Pendamping Desa Studi Banding ke Luar Negeri

    Bandarlampung (SL) – Pembangunan di desa menjadi perhatian pemerintah, misalnya dengan adanya dana desa. Tak sampai di situ, Presiden Joko Widodo berencana mengirim kepala desa dan pendamping desa untuk studi banding ke luar negeri. “Saya diskusi dengan Menteri Desa (Mendes), tahun depan kita coba beberapa kades, pendamping desa, Paud, Posyandu, kirim ke luar negeri untuk diberikan trainning 3 bulan biar melihat dan membandingkan,” kata Jokowi saat bertemu kades se-Lampung di Islamic Center Lampung Timur, Jumat (23/11).

    Menurutnya, studi banding itu merupakan pemacu agar kades dan pendamping desa berinovasi memajukan desanya. Selain itu, program ini juga untuk meyakinkan bahwa masyarakat desa Indonesia juga bisa semaju di luar negeri. “Saya mau kirim besar-besaran, tapi saya mau melihat cara bertani di Thailand gimana, di Jepang gimana, apa yang mereka lakukan jika desa di sana maju. Kita juga bisa kok,” ujar Jokowi.
    “Kalau ada pesaing baru gemeregah, baru semangat. Kalau enggak melihat yang lain, dipikir kita sudah di depan,” jelasnya. Terkait dana desa, Jokowi mengatakan bahwa uang tersebut tak hanya bisa digunakan untuk membangun infrastruktur. Akan tetapi juga meningkatkan perekonomian warga dengan memanfaatkan potensi wilayah. 
    Ia mencontohkan beberapa desa wisata Ponggok di Jateng yang kini memiliki omzet setahun Rp 14 miliar. Serta desa wisata Nglangeran di Gunungkidul yang memiliki omzet Rp 4 miliar per tahun. Kedua desa itu mengembangkan wisata. “Sehingga masyarakat bisa kerja di sana, itu yang perlu kita pacu agar pemberdayaan ekonomi betul-betul ditingkatkan,” pungkasnya. (rls/nt)
  • Pelaku Utama Pembunuh Pendamping Desa Kedondong Ditangkap

    Pelaku Utama Pembunuh Pendamping Desa Kedondong Ditangkap

    Tersangka saat ekspose di Polres Pesawaran

    PESAWARAN (SL)-Kepolisian Resort (Polres) Pesawaran menangkap ES (39) warga Dusun Gunung Sari, Desa Gunung Sari, Kecamatan Way Khilau, karena terlibat kasus pembunuhan Bambang Hermanto, petugas pendamping desa, warga Desa Kedondong, Kecamatan Kedondong, yang tewas dengan sejumlah luka tusuk dan sayatan di leher, Senin  (14/8/2017) lalu

    Pelaku ES berhasil ditangkap polisi di Provinsi Jawa tengah saat melakukan pelariannya. “Pelaku (ES) kita tangkap di daerah Banyumas, setelah anggota kita melakukan koordinasi dengan Polda Jawa tengah untuk melakukan pengintaian selama satu Minggu,” ujar Kapolres Pesawaran AKBP M. Syarhan, Selasa (17/10/2017) .

    Pelaku ES dijerat dengan pasal 338 atau 170 ayat 2 dengan ancaman penjara 15 tahun penjara. “Kita juga masih dalami apakah ada unsur berencana atau tidak, tapi yang jelas kita masih terus lakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Bambang Hermanto saat ditemukan tewas dengan 8 luka tujukan dan luka sayatan dileher.
    Sementara itu, pelaku ES menuturkan bahwa, dirinya nekat menghabisi nyawa korban lantaran tersinggung. “Saya itu tidak kenal dengan korban, tapi saya tidak terima pada saat dia (korban) itu bertanya kepada teman saya dengan nada tinggi,” tuturnya.
    Akibat masih terpengaruh minuman keras, kata dia, pelaku langsung menikam dada korban dengan senjata tajam yang dibawanya. “Pada saat itu, saya memang habis minum tuak, mendengar omongan dia (Korban) yang tinggi langsung saya tikam dadanya pakai badik, lalu teman saya (M) memegang tubuh korban dan langsung saya gorok lehernya,” katanya.
    Melihat korban sudah tidak bernyawa, sambungnya, pelaku langsung melarikan diri. “Setelah itu saya langsung kabur, ke Banyumas,” katanya.
    Diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil mengamankan pelaku M (28) warga dusun Gunung Sari, Desa Gunung Sari, Kecamatan Way Khilau di Provinsi Sumatera Selatan.  (Jun/nt)