Pandeglang, sinarlampung.co – Beberapa rohaniwan baik perwakilan dari Jakarta maupun rohaniawan yang ada di Provinsi Banten menggelar silaturahmi di kediaman ulama Pakubumi Banten, KH Abuya Muhtadi, Jumat, April 2024.
Silahturahmi berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan, sesekali senyum Abuya terpancar penuh keindahan yang mendalam.
Silaturahmi tersebut merupakan wujud toleransi atas peristiwa pengeroyokan salah seorang ustaz di Kecamatan Baros, Kabupaten Serang yang sempat viral. Dalam video beredar, sejumlah oknum orang Batak dengan mengenakan helm mengeroyok salah satu warga yang diketahui seorang ustaz di Pandeglang.
Dalam kesempatan silahturahmi rohaniawan tersebut ada pesan damai yang memukau dari KH Abuya Muhtadi. Pengasuh pondok Pesantren (Ponpes) Roudlotul Ulum Cidahu itu berpesan agar tetap menjaga toleransi, Pertahankan NKRI, dan NKRI harga mati.
Pdt Adven Leonard Nababan, selaku perwakilan rohaniawan Jatiwaringin, Jakarta mengapresiasi sikap dan pesan KH Abuya Muhtadi. Menurutnya pesan yang disampaikan bermakna sangat dalam.
“Saya sangat mengapresiasi abah Abuya KH.Abuya Muhtadi ‘yang mana pesan beliau mengatakan Pertahankan NKRI’ Jaga Toleransi dan NKRI harga mati,” kata Pdt Adven Leonard Nababan.
“Pesan ini sangat mendalam kalau kita pahami, dengan itu kami sangat setuju jika rasa persaudaraan sesama manusia terus ditingkatkan, sehingga apa yang menjadi pesan Damai dari Abuya dapat di implementasikan dalam diri kita pribadi lepas pribadi,” terusnya.
“Media sosial saat ini bisa teman baik bisa musuh yang mematikan jika kita tidak dapat mengontrol diri kita, seperti peristiwa yang menimpa bapak ustaz Muhyi, jika beberapa oknum yang mengeroyok memiliki rasa kekeluargaan maka peristiwa yang saat ini lagi viral ini tidak akan pernah terjadi, bermedia sosial lah dengan baik,” pungkas Adven Nababan.
Pantauan langsung awak media di lokasi, tampak silahturahmi sejumlah rohaniawan suku batak di Banten ini ke tempat kediaman KH Abuya Muhtadi, yang mana tampak juga Bhabinkamtibmas, Babinsa ikut dalam silahturahmi yang juga ada beberapa santri dari ponpes Roudlotul Ulum tersebut.
Dalam kesempatan silahturahmi rohaniawan tersebut juga memberikan satu helai kain ulos kepada KH Abuya Muhtadi dimana ulos diartikan sebagai perekat persaudaraan sesama anak bangsa. (*)